Senin, 04 Oktober 2010

cerita

Mengendalik
an pengeluaran pejuh seorang budak
Mungkin saja cerita ini tidak jelas alurnya atau tidak ada plotnya. Tetapi yang penting adalah bahwa cerita ini merupakan kisah nyata[!].Nyata bagaikan ta'i di lobang kakus atau bagaikan laki-laki yang mimpi basah lalu terbangun dari tidur-nya!Nyata-nyata dia melihat bahwa pejuhnya telah muncrat, mengotori kancutnya atau seprei tempat tidur atau mengotori sebagian jembutnya jika dia kebetulan tidur sambil telanjang bulat seperti yang biasanya dilakukan oleh semua lelaki homo-sex! Ta'i!
Jadi, yang penting adalah apakah kisah ini kisah nyata atau bukan [fakta atau fiksi] dan apakah orang yang membacanya kontolnya jadi ngaceng atau tidak. Syukur-syukur kalau cowok yang baca cerita cabul sialan ini sampai ingin ngeloco dan mengeluarkan pejuhnja : CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOT!
EPILOG
Ketika kontol sudah ngaceng berat,tegang, kepala-nya [glans penis] berwarna merah-ungu berkilat-kilat, biasanya ujung lobang kencing membasah oleh mazie [pre-cum], maka saat itu lah puncak kenikmatan. Tidak heran, jika orang-biasa punya keyakinan "Surga ada di telapak kaki ibu", maka cowok homosex berkeyakinan bahwa "Surga ada di ujung kontol masing-masing!". Kenikmatan saat pejuh hampir keluar itulah yang rasanya bagaikan nyawa moksa ke nirwana. Setelah pejuh muncrat keluar maka "semuanya telah berakhir"! Ta'i!
Sebelumnya tak pernah aku bayangkan bahwa pejuh yang sudah penuh di dalam peler, jika tak boleh dikeluarkan bisa membikin stress.Tak pernah pula aku bayangkan bahwa menghalangi seseorang untuk mengeluarkan pejuhnya [sex deprivation] merupa-kan siksaan berat! Itulah yang sering aku alami semenjak aku dijadikan milik Mas Teguh dengan status sebagai budak sex atau sex slave!
Mas Teguh adalah seorang Perwira Militer yang berpangkat tiga kuntum melati [Kolonel].Meskipun beliau umurnya hampir atau bahkan sudah paruh baya, yaitu sekitar 40'an tapi tubuhnya masih kencang seperti anak muda, kontolnya tok-cer dan pejuhnya bukan main mutunya : kental dan banyak!
Di samping vitalitasnya yang masih tinggi,beliau juga punya physical fitness[kesemaptaan jasmani] yang prima! Setiap hari beliau lari 5 km seperti Presiden George W. Bush dan melakukan push up, sit up dan pull up total 1000 kali sehari!Beliau sanggup mengeluarkan pejuh setiap hari.Tiap hari lebih dari satu kali. Tidak heran, jika selain beliau sanggup mengentoti isterinya, beliau juga masih punya sisa vitalitas untuk memuaskan nafsu sejenisnya padaku [budak sexnya] dan pada Rahman [anak angkatnya].Otot-otot beliau yang ketat dan indah diperoleh dari latihan beban intens yang praktis dilakukan beliau setiap hari. Karena itu beliau juga selalu masih punya selera dan tenaga untuk menghajar, menyiksa dan memperkosa kami [aku dan Rahman] dengan amat kejam dan sadis di villa beliau!Menurut beliau,dorongan sadis untuk menyiksa adalah bukti kelaki-lakian beliau yang sejati! Di dalam dinas, Mas Teguh juga sering menyiksa anak buah beliau dan juga para tahanan militer.Beliau selalu saja punya alasan yang sah untuk menyiksa anak buah beliau dan para tahanan militer!
BRONGSONG KONTOL
Jika menyambangi budak dan "anaknya" divilla,Mas Teguh sering memaksa aku onani,tapi ketika pejuh-ku hampir keluar - aku harus bilang - dan waktu aku bilang bahwa pejuhku hampir keluar maka aku dipaksa menahan muncratnya pejuhku, lalu aku dipaksa menghentikan onaniku! Kemudian Mas Teguh memasangkan brongsong kontol dari logam [buatan luar negeri], sehingga aku tak bisa memanipulasi atau memain-mainkan kontolku, akibatnya pejuhku batal dimuncratkan dan aku jadi frustrasi!
Sebelum dipasangi brongsong kontol, aku biasanya melampiaskan nafsuku pada teman serumah[Rahman], kalau Mas Teguh sedang tidak berada di rumah.Aku memaksa agar aku boleh menyodokkan kontolku ke mulut Rahman atau ke lobang pantatnya.
Kalau Rahman tidak mau, aku ancam dan aku paksa dengan kekerasan. Tubuhku jauh lebih besar dan lebih kuat dari Rahman. Rahman takut dan segan padaku!
Tetapi setelah kami berdua dipasangi brongsong kontol dari logam yang bisa dikunci, maka aku terpaksa hanya bisa memendam nafsuku untuk mengeluarkan pejuh.Paling-paling aku hanya bisa melampiaskan nafsu sadis dan nafsu agresifku kepada Rahman dengan memukulinya atau menghajar-nya.Kasihan juga Rahman! Dia anak baik, tapi dia jatuh di tangan manusia-manusia bejat macam aku! Agh! Ta'i!
Sebelum Mas Teguh dapat kiriman dua brongsong kontol dari temannya di pusat homosex dunia San Francisco [Amerika Serikat], jika beliau ingin menyiksa aku dengan cara sex deprivation, mula-mula aku disuruh onani [Lebih tepat, aku dipaksa onani, karena perintah beliau diiringi lecutan cemeti yang kerasss[!] ke punggung atau bokong- ku]].Saat pejuhku hampir keluar aku harus lapor beliau dan menghentikan onaniku. Kemudian beliau memasung aku di lantai bertelanjang bulat.Dalam posisi aku telentang kedua tanganku diborgol ke atas dan kedua kaki dan pahaku dirantai dengan ketat. Aku tak bisa menggerakkan atau menggoyang panggulku untuk menyelesaikan onaniku. Kontolku amat tegang tetapi aku tak bisa mencapai puncak syahwat.Aku jadi frustrasi,stres dan merasa amat tersiksa! Aku dibiarkan begitu sampai kontolku loyo lagi setelah memuncratkan cairan mazie [pre-cum]!
Yang membikin aku makin tersiksa adalah produksi pejuhku banyak dan melimpah.Sehingga kalau pejuh-ku tidak dikeluarkan, biji pelerku terasa pegal dan kontolku terasa kencang, ngaceng terus minta diloco! Produksi pejuhku yang banyak itu dipicu oleh obat-obat penambah vitalitas atau libido yang dipaksakan oleh Mas Teguh untuk aku minum. Antara lain : Pasak Bumi,Kapsul Kuku Bima, Irex, Tongkat Ali, Hormoviton,dan Ma'djoon.
Obat perangsang dan penambah nafsu syahwat itu telah membuat vitalitas sexualku meningkat tajam dan aku mampu mengeluarkan pejuh beberapa kali tiap hari,tidak lemes,tetap terasa nikmat dan pejuhku tetap kental [tidak encer].
Setiap hari, aku juga dipaksa Mas Teguh harus minum ramuan rebusan telor ayam kampung sebutir, dicampur madu satu sendok makan, merica sedikit, kecap manis satu sendok makan diikuti secangkir kopi-susu!Untuk bisa menenggak ramuan sialan ini badan harus benar-benar sehat. Kalau punya darah tinggi atau kolesterol atau sakit kencing manis jangan coba-coba. Resep itu hanya untuk lelaki sejati yang sehat jasmani dan rohani! KONTOL! Ta'i!
Akibat obat dan ramuan penambah nafsu syahwat seperti itulah, kedua biji pelerku dipacu untuk memproduksi pejuh yang lebih banyak tetapi tetap bermutu. Padahal dalam keadaan normal produksi pejuhku sudah melimpah ruah! Bisa dibayangkan, betapa menderitanya aku dan kontolku kalau aku dihukum dengan siksaan semacam sex deprivation [tak boleh mengeluarkan pejuh].
Bahkan sekarang kontolku jadi tegang terus dan bolak balik mengeluarkan mazie [pre-cum] setiap kali ngaceng. Kedua puting susuku juga terasa kencang, ketat, melenting, nikmat jika tergesek bajuku. Karena rangsangan spontan itu aku selalu ingin bertelanjang bulat saja untuk meringankan rangsangan akibat gesekan kancut pada kontolku dan gesekan baju pada kedua puting susuku! Agh! Ta'i!
Menjadi milik seorang Majikan [Master] ternyata tidak mudah. Hal ini aku baru rasakan sekarang, setelah hampir setahun aku dimiliki oleh Mas Teguh seorang Perwira Menengah [Kolonel]. Bukan saja aku harus mengikuti semua perintah dan juga kemauan beliau dan dijadikan sasaran pelampiasan nafsu sex sejenis, tetapi juga aku jadi sasaran pelampiasan nafsu sadis beliau. Untunglah Mas Teguh punya dua orang budak sex[sex slave],yaitu aku dan Rahman. Dengan demikian aku bukan satu-satunya sasaran pelampiasan nafsu sadis dan aku punya teman curhat tentang apa yang kami rasa-kan bersama, yaitu : jadi milik Mas Teguh yang ganteng, berotot dan berkontol besar tapi sadis-nya luar biasa!
Yang seorang lagi adalah Rahman - pemuda umur 19 tahun - yang sudah aku ceritakan di atas. Rahman resminya anak angkat Mas Teguh tapi diperlakukan tidak lebih dari budak sex beliau - seperti aku!
Rahman anak orang miskin yang lalu bekerja jadi kacung di villa Mas Teguh, karena Rahman cerdas, bersih dan ganteng[dan kontolnya besar],dia lalu dijadikan anak angkat oleh Mas Teguh dan disuruh sekolah lagi! Dibawah binaan Mas Teguh [tentu diselingilecutan-lecutan cemeti]Rahman melakukan latihan intens binaraga,sehingga tubuhnya tumbuh jadi berotot ketat 'bak otot-otot tubuh Primus Yustisio!
Aku sendiri anak guru SMA [ayah-ibuku guru SMA], dan kedua orang-tuaku sudah meninggal dunia. Aku anak tunggal dan umurku 27 tahun. Meskipun orang-tuaku miskin [seperti halnya semua guru],tetapi aku berhasil disekolahkan sampai SMA/SMU dan aku berhasil menyelesaikan Sarjana/S-1 Ekonomi di UT [Universitas Terbuka].Karena sukar mencari kerja maka aku bekerja di sebuah producton House. Mula-mula jadi OB [Office Boy],lama-lama aku diangkat jadi Satpam, karena aku punya ban hitam karate dan dasarnya aku suka berkelahi sejak kecil!
Ketika aku sedang bekerja jadi Satpam Production House aku terpikat pada seorang presenter cowok yang tampan dan jantan[penyiar TV] dan aku jatuh di bawah telapak kakinya. Di luar jam tugas-ku sebagai Satpam aku mengabdikan diriku sebagai kacung merangkap budak sex-nya. Ketika aku jumpa Mas Teguh seorang Kolonel, aku memutuskan untuk meninggalkan Sang Penyiar untuk jadi budak sex Sang Kolonel.Karena itu aku kemasi barang-barang-ku dan aku tinggalkan surat permohonan diri pada majikanku Sang Penyiar dan lalu aku menyerahkan diriku ke dalam cengkeraman Sang Kolonel yang ternyata teramat sangat sadis itu!
Aku jumpa Mas Teguh disebuah Dojo[tempat latihan karate]. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama sewaktu aku melihat ketampanan, kejantanan, dan keketatan otot Mas Teguh! Sejak itu aku langsung ngintil[mengikuti terus dari belakang] Mas Teguh dan aku memohon agar aku bisa dijadikan budak beliau.
Aku siap dan bersedia diapakan saja oleh beliau: dihajar,disiksa dan diperkosa!Bahkan aku serah-kan jiwa-ragaku pada beliau[dalam bahasa Inggris disebut "submission" = penyerahan diri]. Tentu saja beliau tidak langsung menerima aku. Mula-mula aku diperiksa dulu oleh beliau seperti tes penampilan lahiriah dalam ujian calon taruna akademi militer. Aku disuruh telanjang bulat di depan beliau dan semua bagian tubuhku dicek.Lalu aku disuruh onani di hadapan beliau agar beliau bisa melihat pancaran pejuhku. Lobang pantatku juga diperiksa apakah masih perawan atau sudah dobol karena sering dirojok kontol cowok lain! Ta'i!Ternyata beliau cukup puas dan menganggap aku sangat tepat untuk dijadikan pelampiasan nafsu sejenis dan nafsu sadis beliau!
Selanjutnya, karena aku telanjang bulat, beliau langsung saja menghajar dan menyiksa aku. Aku dipaksa untuk melakukan sit up, push up dan pull up masing-masing 1000 kali [sambil telanjang bulat].Setelah itu, dalam keadaan tubuhku masih bercucuran keringat dan berkilat kilat, beliau berkenan untuk menghajar tubuhku dengan cemeti sampai kulitku lebam, bilur, lecet dan berdarah-darah!Aku merasa tindakan Mas Teguh amat jantan, kelaki-lakian dan militeristik! Tetapi ternyata itu belum apa-apa.Setelah itu beliau masih juga sempat "mengobati" semua luka-luka lecet akibat lecutan itu dengan yodium tincture. Karena aku kelojotan dan menggelinjang kesakitan, sebagai hukuman, beliau menempeli pahaku kiriku dengan besi panas dan lalu menyetrum kontol dan lobang pantatku! Aku hampir pingsan disiksa dengan amat kejam begitu. Ternyata siksaan-siksaan seperti itu,setelah aku jadi budak sex beliau, merupa-kan "makanan"-ku setiap kali aku akan dijadikan pelampiasan nafsu sejenis Mas Teguh, merupakan suatau "foreplay" sebelum aku dientot beliau!
Mas Teguh mengakhiri siksaannya dengan menyodok-kan sebuah kawat ke dalam lobang kencingku dan memaksakan masuk sebuah dildo [kontol buatan] dari kayu yang permukaannya bertonjol-tonjol ke dalam lobang pantatku.Keruan saja lobang kencing dan lobang pantatku segera mengeluarkan darah segarr! Lobang kencingku terasa perih dan panas akibat disodok-sodok kawat dan selama seminggu air kencingku jadi berwarna merah seperti air cucian daging!
Kebetukan aku dianugerahi wajah yang tampan dan tubuh yang bagus berkat latihan-latihan fisik yang intens, yaitu jogging setiap hari disertai sit up, push up, pull up masing-masing 1000 X sehari, diikuti latihan beban yang sistematis, berenang sekali seminggu dan latihan karate dua kali seminggu!Dengan latihan fisik yang demikian intens tidaklah mengherankan jika tubuhku sangat atletis, ketat dan berotot tanpa gumpalan lemak sedikit pun!
Agaknya itulah yang membuat Mas Teguh berselera untuk memiliki aku jadi budak sex beliau [sex slave]. Tapi, semuanya yang aku miliki itu masih ditambah dengan ukuran kontol dan biji pelerku yang mungkin hanya bisa dikalahkan ukurannya oleh kuda Australia atau kuda Arab saja!Produksi pejuhku juga melimpah bagaikan produksi pejuh kuda pejantan[pemacek] atau stud!Kalau aku onani aku lihat bahwa pejuhku bisa terpancar jauh dari lobang kencingku.
ANTICLIMAX
Setelah jadi milik Mas Teguh atau jadi budaknya aku dipaksa Mas Teguh harus minum obat-obatan penambah produksi pejuh dan obat penambah nafsu pejantan. Akibatnya roduksi pejuhku meningkat tajam dan melimpah.Agresifitasku juga meningkat, karena itu aku sekarang juga berlatih tinju di samping karate. Latihan tinju sangat baik untuk menyalurkan agresifitas, terutama waktu sedang latihan memukul sandsack! Meskipun begitu tetap saja aku ngebet ingin mengeluarkan pejuh, tapi tidak bisa! Sungguh suatu siksaan yang tak kalah kejamnya dengan sunat militer,yaitu tanpa pemati rasa atau siksaan berupa paha yang ditempeli besi panas membara!
Kacung yang dipinjamkan majikannya!
Sudah enam bulan aku bekerja jadi pembantu alias kacung alias bujang di rumah Bang Abdul. Banyak-lah sudah pengalaman yang aku dapat dalam masa 6 bulan atau setengah tahun ini. Aku merasa bahwa hidupku jadi lebih fokus, fokus pada seseorang yaitu Bang Abdul majikanku.
Apa pun juga yang aku perbuat, aku lakukan untuk Bang Abdul.Aku rajin jogging,karena aku menemani Bang Abdul. Sekaligus juga aku menjaga physical fitness [kesemaptaan jasmani]-ku agar aku tetap sehat dan aku bisa melayani Bang Abdul dengan sebaik-baiknya. Baik untuk melayani keperluan Bang Abdul sehari-hari:masak, menyapu, mengepel, mencucidan menggosok pakaian, mencuci mobil mau pun melayani kebutuhan sexual biologisnya yang menggebu-gebu itu. Maklum lah, karena Bang Abdul belum kawin,jadi tentu perlu ventilasi.Ventilasi sexual yang sah dan aman, tentu dengan memanfaat-kan bagian-bagian tubuhku[kacungnya]untuk tempat pelampiasan nafsu sexnya! Itu 'kan sah-sah saja, bukan?Apalagi aku ikhlas, rela, dan ridho, untuk jadi sasaran pelampiasan keganasan nafsu sexual-nya! Jadi, why not?
Aku juga tetap rajin latihan beban, menggunakan alat-alat olah raga yang ada dirumah Bang Abdul. Agar jika aku disiksa dan dihajar oleh majikan-ku [Bang Abdul] dengan pecut,kulitku kencang dan tak mudah sobek atau lecet,kena ujung pecut yang biasanya diayunkan dengan sekuat-kuatnya, dengan seluruh kekuatan otot yang ada pada tubuh Bang Abdul yang kejam,sadis, berdarah dingin di luar batas-batas perikemanusian itu.
Enam bulan telah cukup melatih dan membuat aku jadi patuh dan taat pada Bang Abdul. Tapi cowok homosex mana yang tidak akan sukarela menyerah-kan jiwa raganya kepada Bang Abdul?Cobalah lihat acara Midnight Show [di suatu TV Swasta] yang dipandu Bang Abdul, lalu cermatilah dan nikmati lah wajah dan tubuh Bang Abdul. Aku yakin dan percaya bahwa Pembaca situs homosex bejat cabul ta'i: "MOTN" ini,pasti akan berserah diri kepada majikanku itu. Ta'i!
Suatu hari datang teman Bang Abdul bertamu ke apartemen Bang Abdul, namanya : Mas Tommy [Tommy Tjokro]. Orangnya sangat berbeda dengan Bang Abdul yang jantan dan amat kelaki-lakian. Mas Tommy orangnya lebih terang kulitnya dari Bang Abdul dan jauh lebih tampan dari Bang Abdul. Aku kontan jatuh cinta pada Mas tommy pada pandangan pertama. Apalagi Mas Tommy orangnya ramah dan santun.
Waktu Mas Tommy baru datang,Bang Abdul mula-mula menerima Mas Tommy dengan mengenakan celana boxer tanpa baju[telanjang dada].Tapi begitu Mas Tommy masuk dan pintu depan dikunci, Bang Abdul langsung saja menanggalkan celana boxernya dan kembali telanjang bulat.
Kedua pemuda tampan itu ngobrol dengan asyiknya. Mas Tommy berpakaian lengkap dan Bang Abdul bugil telanjang bulat! Sekali-sekali, Bang Abdul setengah duduk sambil menelentang, dengan kedua lengannya ke atas dan kedua kakinya mengangkang, sehingga ketiak, kontol, biji peler dan jembut-nya exposed ke hadapan Mas Tommy. Indah sekali!
Aku mengambil minuman untuk kedua lelaki itu dan ketika aku kembali ke kamar tamu ternyata aku lihat Mas Tommy juga sudah telanjang bulat tak mengenakan selembar benang pun.
"Rik, tolong isep kontol, Mas Tommy," kata Bnag Abdul, menyuruh aku dengan enteng.
"Ya Bang," kataku,patuh.Aku mendekati Mas Tommy. Mas Tommy menelentang setengah duduk dan dia seperti agak memajukan kontolnya - exposed ke depan - mungkin untuk memudahkan aku mengisap dan mengakses kontolnya. Jembutnya yang hitam. lebat dan tumbuh luas, kontras sekali dengan kulitnya yang putih - tampak melatar belakangi kontolnya yang besar - seukuran kontol kuda - dan disunat ketat. Kelihatannya kontolnya mulai menegang karena tahu akan segera aku isap.
Aku berlutut di depan Mas Tommy - aku juga sudah bertelanjang bulat - menunduk, dan mulutku mulai mengisap kontol Mas Tommy. Lobang kencingnya aku jilat dengan lidah.Mas Tommy mulai mengeluh dan melenguh seperti kerbau, keenakan : "MMMPH... MMMPH.....".Puting susunya yang kencang aku main-mainkan, aku pijit, aku pelintir. Di menggeliat nikmat dan sekali-sekali meringis kesakitan!
Rupanya Mas Tommy sudah lama tidak eyakulasi [ngecret], karena tak berapa lama kemudian, dia menggeliat dan memajukan kontolnya maju mundur ke mulutku dan tiba-tiba : CROOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOT! Pejuhnya muncrat. Ta'i!
Jadi kacung dan melayani tiga lelaki
Sejak Bang Rafli ada masalah keluarga, dia jadi sering datang dan menginap di apartemen Bang Abdul [Abdul Rahman Rasyid - Metro TV]. Sebagai kacung Bang Abdul,aku tidak punya pilihan selain melayani Bang Abdul dan tamu-tamunya. Kalau dulu paling-paling hanya Mas Tommy [Tommy Tjokro - Metro TV] yang datang dan menginap di apartemen Bang Abdul, maka sekarang ditambah dengan Bang Rafli [Teuku Rafli].
Karena statusku kacung,tentu saja aku yang harus mengalah. Kamar tidur yang biasanya jadi kamar tidurku harus aku rapikan dan aku relakan jadi kamar Bang Rafli. Jadi, kalau Bang Rafli datang menginap. Maka, kalau malam aku tidur di kamar tamu. Aku tidak mungkin tidur di sofa, karena terlalu sempit untuk ukuran badanku. Maka aku terpaksa tidur di lantai yang dingin tanpa alas.
Dirumah Bang Abdul tidak dipasang karpet, karena Bang Abdul tak begitu tahan debu! Jadi,aku tidur begitu saja di lantai yang dingin. Repotnya Bang Abdul mengharuskan aku tidur malam dalam keadaan telanjang bulat - menyesuaikan diri dengan Bang Abdul dan tamu-tamunya.Kalau berada di apartemen Bang Abdul mereka selalu bertelanjang bulat - begitu juga waktu tidur. Jadi, sebagai kacung, tentu saja aku juga wajib bertelanjang bulat. "Kalau majikannya saja selalu telanjang bulat, masakan kacungnya berpakaian" begitu mungkin jalan pikiran Bang Abdul yang sadis itu!
AC di apartemen Bang Abdul nyaris tidak pernah dinyalakan - karena Bang Abdul selalu telanjang bulat di rumah. Dia rupanya tidak tahan hawa dingin AC jika bertelanjang bulat. Praktis, AC hanya di-on-kan kalau ada tamu yang bukan teman dekat [karena Bang Abdul berpakaian].Aku sendiri juga tidak kuat, atau paling tidak belum biasa, kalau harus telanjang bulat dalam ruang ber-AC!
Kalau sedang melakukan latihan beban, Bang Abdul mengenakan supporter saja [jock strap] - untuk mencegah kondor [burut,hernia]. Selesai latihan beban, maka badannya akan basah kuyup bercucuran keringat, sehingga tubuhnya yang ketat berotot, atletis akan berkilat-kilat.
Kalau sudah begitu maka acara wajib bagiku untuk menjilati seluruh tubuhnya dengan lidahku, untuk mengeringkan keringatnya! Sewaktu aku menjilati keringat Bang Abdul biasanya keringatnya terasa sudah dingin, tapi asin dan gurih [nikmat].Kulit badannya masih hangat oleh pengeluaran kalori yang intens!
Kalau aku sedang menjilati badan Bang Abdul,maka sewaktu sampai di bagian kontolnya, Bang Abdul akan sangat keenakan, sehingga dia memaksa aku untuk mengisap kontolnya sampai pejuhnya keluar: CROOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! Aku juga harus mengisap dan menelan pejuhnya ke dalam perutku - lalu menjilati ceceran pejuhnya yang muncrat kemana-mana sampai bersih. Itu ada lah bagian terindah dari hidupku sebagai kacung dan budak sex Bang Abdul. Ta'i!
Pada siang hari aku masih diizinkan berpenutup, yaitu mengenakan celana boxer, telanjang dada.Di bawah celana boxer,aku masih dizinkan mengenakan kancut minim atau supporter.
"Supaya kamu tidak kondor", kata Bang Abdul.
Tapi kalau akan keluar rumah,aku diizinkan Bang Abdul untuk mengenakan pakaian lengkap secara sepatutnya. Hanya malam hari, waktu tidur aku wajib telanjang bulat!
"Supaya kamu gampang dientot!", kata Bang Abdul lagi!
Meskipun tidur di lantai, telanjang bulat tanpa alas, tapi aku masih beruntung. Karena diizinkan Bang Abdul untuk tidur pakai bantal. Kalau tidak kepalaku pasti pening tidur di lantai yang keras itu tanpa alas apapun.
Sebetulnya tidur sambil bertelanjang bulat di lantai "tidak mudah". Tubuhku jadi lengket ke lantai karena keringat.Cekungan di bagian tengah punggungku menjadi "kantong udara" dan bila aku bangkit dari berbaring terdengar bunyi "plop"! Kantong udara itu terbuka tiba-tiba,mengeluarkan bunyi "plop".Tentu saja, sebelum tidur, aku juga terpakasa harus mengepel bagian lantai yang akan aku tiduri, supaya bersih dan tidak mengandung kuman.
Untunglah aku tahan banting, meskipun dipaksa Bang Abdul harus tidur di lantai tanpa alas dan telanjang bulat, aku tidak pernah sakit seperti: masuk angin,pilek,rheumatik atau yang sejenisnya.
Kalau sedang di rumah, Bang Abdul sering sekali menghajar aku dengan cambuknya, tanpa ada alasan yang jelas [kecuali untuk melampiaskan nafsu sex dan nafsu sadistiknya]. Sewaktu sedang di rumah, Bang Abdul selalu menggenggam pecut, kabel atau rotan. Alat-alat itu dipakainya untuk menghajar aku.Tanpa alasan atau dengan alasan yang dicari-cari.
Kabel atau pecut di kalungkannya di leher. Kalau sedang ingin menghajar aku, maka: sreet! Pecut ditarik dan : Cetarr!, Jepprett!, Jepprett!, Jepprett!, pecut diayun dan dihunjamkan ke arah tubuhku yang juga bertelanjang bulat! Aku kaget! menggeliat,menggelinjang kesakitan,terasa pedih, perih di bagian kulitku yang kena lecutan Bang Abdul!
Tetapi geliat tubuhku dan wajah dengan guratan kesakitan membuat Bang Abdul makin bernafsu dan dia mengayun, mengayun dan mengayunkan pecutnya sejadi-jadinya,sekeras-kerasnya, seakan dia tak akan menghentikan lecutan cambuknya ke tubuhku sampai aku pingsan, semaput tak sadarkan diri! Ta'i!
Mungkin karena asyik melihat Bang Abdul meng-hajar dan mencambuki tubuhku yang bertelanjang bulat itu, maka Bang Rafli dan Mas Tommy juga jadi berselera untuk melampiaskan nafsu sadisnya ke diriku. Sekarang mereka sering ikut-ikutan mencambuki aku - tanpa alasan!
Pagi-pagi, pukul 05:00 aku harus mengepel lantai sambil telanjang bulat.Itu kesempatan buat Bang Abdul untuk mencambuki aku. Sambil aku mengepel lantai [merangkak]Bang Abdul memanfaatkan dengan sekali-kali melecuti bagian belakang tubuhku yang telanjang dengan pecutnya.Tentu saja dengan ayunan yang keras [!] dan sekeras-kerasnya [!]serta dengan kekuatan penuh otot-otot karatenya yang kuat.
Bunyi JEPPRETT!JEPPRETT!JEPPRETT! akan terdengar sepanjang subuh di apartemen Bang Abdul akibat ujung pecut beradu dengan kulit tubuhku yang telanjang bulat itu.
Akibat lecutan keras,di cermin aku bisa lihat bagian tubuhku yang kena hajar cemeti itu : biru-merah, memar,lebam, lecet berdarah!Terasa PERIH, apa lagi kalau jika luka lecet itu teraliri oleh keringatku PEDIH SEKALI!.Tapi jiwaku dan nyawaku terasa moksa ke nirwana menuju firdaus - surga darussalam! ...tempat yang damai! Ta'i!
Belakangan ini Bang Rafli yang lebih intens meng-hajar aku dengan pecut pinjaman dari Bang Abdul. [Masalah dengan isterinya seakan dilampiaskan dengan ayunan pecut ke tubuhku yang telanjang bulat itu].
Kalau ada Mas Tommy di rumah Bang Abdul, maka habislah aku! Karena lepas dari siksaan Bang Rafli, aku masih harus merasakan siksaan kejam luar biasa, di luar batas peri kemanusiaan dari Mas Tommy!Mas Tommy hobby sekali menjepit bagian-bagian tubuhku dengan alat penjepit, seperti penjepit puting susu, penjepit kuku, bahkan juga: tang!Puting susuku pasti luka, setiap kali Mas Tommy menginap di apartemen Bang Abdul.
Tapi perbuatan Mas Tommy yang paling sadis ada lah waktu dia memasukkan kawat ke dalam lobang kencingku.SAKIIIIT!LUAR BIASA!Setiap kali lobang kencingku disodok kawat oleh Mas Tommy, maka air kencingku jadi bercampur darah. Demikian juga pejuhku dan itu akan berlangsung beberapa hari, sampai satu minggu. SUNGGUH TERAMAT SADIS!
Menempeli kulit tubuhku dengan rokok menyala, besi panas dan menyengat bagian tubuhku dengan aliran listrik - juga merupakan kesenangan Mas Tommy yang ganteng tapi sadis itu! Mas Tommy belum akan berhenti "bekerja" menyiksa aku kalau aku belum pingsan, semaput, dan tidak sadarkan diri! Ta'i!
Waktu aku siuman, maka biasanya aku dapati diri-ku sudah berada di kamar mandi, terlentang dan masih telanjang bulat.Kalau Bang Rafli atau Mas Tommy mendapati aku sudah siuman, mereka dengan enteng akan mengencingi tubuhku dan kontolnya pun dengan sengaja diarahkan ke bagian mulutku agar air kencingnya yang hangat, nikmat dan mem-buat badanku tetap sehat itu masuk ke mulutku - yang sudah dipaksa mangap - menganga oleh kedua cowok ganteng tapi sadis luar biasa itu! Ta'i!
Berkat sering minum dan mandi air kencing cowok-cowok ganteng [Bang Abdul,Mas Tommy,Bang Rafli]itulah yang membuat aku tetap sehat dan kuat sampai sekarang!Meskipun setiap hari,setiap saat aku terus jadi sasaran penghajaran, pencambukan, penyiksaan dan sasaran pemuasan nafsu sex dan nafsu sadis lelaki-lelaki perkasa itu! Ta'i!
! Ekshibisionis; Aktualisasi Seorang Gay
Ya... keinginan kuat untuk mempertontonkan kontol biji peler, lobang kencing dan lobang pantat kepada sesama lelaki merupakan sumber kenikmatan tersendiri bagiku, apalagi disertai dengan manipulasi manual pada zona erotik tersebut dan mendapat reaksi terhadap aksiku dari sesama lelaki yang melihat baik reaksi positif artinya menikmati tontonan yang aku suguhkan maupun reaksi negatif dengan kening berkerut bahkan meludahi atau bahkan memakiku, keduanya membuat aku mendapatkan kepuasan yang optimal. Biasanya aksi ekshibisinos itu aku akhiri dengan ngloco abis abisan sampai muncrat tuntas baik didepan yang menonton atau nantinya dalam perjalanan pulang maupun setelah pulang ke kamar kost. Nggak usah munaf deh! 99% bila anda seorang homo sejati pasti pernah melakukan hal tersebut dan sangat menikmatinya juga bukan?, bila jujur kata elo belon pernah melakukannya, lakukanlah segera pasti anda mendapatkan pengalaman yang..... ruaarr biasa. Malam itu aku berjalan disekitar keramaian para pekerja jalan tol yang nggak rampung rampung di bilangan Bintaro Jakarta. Memakai kaos ketat ngepas ke badan robek di bagian dada membuat pentil susuku yang merah jambu mengintip nakal dari balik robekan tersebut dan memakai celana torn jeans tanpa celana dalam, robek dibagian buah pantat dan dikedua lutut dan pinggir luar paha atas menampilkan kemulusan tungkaiku yang putih bersih. Berjalan diantara kelompok pekerja kasar dewasa muda yang dalam waktu lama terpaksa menahan mengentot melepaskan beban timbunan pejuh didalam kontol dan biji peler mereka merupakan pengalaman yang sangat menggetarkan karena secara spontan mereka akan memperhatikan isyarat seksual yang terpancar dariku dan terdengarlah komentar nakal dan jorok berhamburan dari mulut mereka. Aku cuek aja, bahkan sengaja berhenti dan nongkrong disekitar mereka, sambil merokok bertumpu pada timbunan riol beton yang belum terpasang, pantatku sengaja aku ekspose kebelakang, santai memandang mereka yang lalu lalang dan bekerja dilokasi tersebut. Memandang para pekerja kasar dengan otot menggelembung berkeringat basah membuat pakaian mereka lengket ketubuh mencetak setiap lekuk dan tonjolan otot merupakan sumber inspirasi erotik tersendiri pula bagiku. Kontolku segera saja mulai berdenyut denyut ngaceng dan lobang pantatku ngempot ngempot kaya ayam mau bertelur... akh. Puting susuku aku usap aku pilin sambil menatap kepada kelompok pekerja tersebut membuat kontolku semakin ngaceng membentuk tonjolan dicelana jeansku yang ngepas itu dan kepala kontolku mengintip dari robekan celana tersebut. Kini tonjolan batang kontol dicelana jeans aku belai aku genggam dengan gemas membuat buliran pre cum keluar dilobang kencing membentuk wet spot, noda basah, dicelana jeans "Lagi ngloco ya" seorang pekerja mendekatiku "Hnnggh..." "Pantat loe mulus banget" dia menghampiriku "Hnnggh..." "Ngloco bareng yok" bisiknya dikupingku sambil tangannya yang kasar meraba mengelus daging buah pantatku yang tampak dari robekan celana jeansku "Hnnggh... dimana?" tanyaku berbisik juga sambil masih mengelus elus batang kontolku sementara noda pre cum semakin melebar dicelana "Noh, didalam bedeng" jawabnya singkat sementara tangannya masuk kedalam baju kaosku merayap kearah buah dada memilin milin pentil susuku, tangan yang satu lagi masih didaging buah pantatku menyelusupkan jarinya yang gede berbuku kapalan kearah lobang pantatku... arrggh "Hnnggh, ayo dah... gue udah gak tahan neh" Didalam bedeng mulutnya segera mencipok mulutku, menjilat leher dan belakang kupingku membuat jejas jejas cupang dikulit leherku, membuat aku menggelinjang menggeliat geli dan dia mengisap menggigit dan menjilat pentilku yang keluar dari robekan baju kaos ketatku, serasa aku melambung melayang mengawan diangkasa karena diperlakukan demikian oleh pekerja yang satu ini. Tanganku menggenggam meremas dan meloco kontolnya yang ngaceng tegak keluar dari celana bututnya, semakin kuat semakin kencang kocokanku dikontolnya semakin mengembang berdenyut mekar pula kontolnya demikian pula kontolku. Kedua kontol kami beradu bergesekan dan diloco dalam genggamannya sambil terdengar erangan desahan dan lenguhan erotik keluar dari pangkal lehernya dengan jakunnya yang gede naik turun. Aku baru sadar tenyata ada dua orang pekerja yang sedang beristirahat tiduran didalam bedeng, mereka menonton permainan ngloco bareng aku dengan teman pekerja tersebut... mereka memandang tak berkedip pada tubuh kami yang saling berpelukan bergesekan dan saling menggeliat penuh gelora nafsu birahi. Perfect, saling masturbasi ditonton oleh lelaki lain, itulah yang diidamkan seorang ekshibisionist sejati. "Hhooh... sshh... akhh... hhooh gua mo mancrut" "Hnngghh... sshh... oh, yes, gua juga" kataku "Ssshh... isepin kontol gua, mo mancrut di mulut loe.. arrggh.. sshh.. ohh... homo doyan kontol" Aku jongkok didepannya kontol ngaceng gede item berkilat berkeringat campur pre cum yang banyak, hap, kontolnya ku tangkap dengan mulutku dan... ccrrooth...ccrrooth... ccrrooth... berulang kali pekerja itu mengejangkan badannya hingga menggigil bergetar sambil menumpahkan pejuhnya yang kental anget legit kedalam mulutku bahkan sampai berceceran di daguku, slurrpp... ceceran pejuhnya aku jilat dengan lidahku, dan slurrpp lagi... sisa pejuh di lobang kencingnya yang terbuka lebar aku jilat lagi setelah lobang kencingnya aku kilik kilik dengan ujung lidahku sementara aku ngloco kontolku sekuat kuatnya sampai arrgghh... arrgghh... akupun muncrat abis abisan membuat celana torn jeansku berlumuran pejuhku sendiri didepan tatapan nanar kedua pekerja yang sedang menonton kami melakukan ngloco bareng, mutual masturbation, di dalam bedeng. (berani coba nggak ?, jalan didepan khalayak dengan celana robek basah berceceran pejuh)
! Ekshibisionis; Berlumuran Pejuh di KRL
Memberikan sinyal rangsangan seksual kepada sesama lelaki merupakan kenikmatan dan kebahagiaan tersendiri bagi seorang homo tulen bin sejati seperti diriku. Tak perduli apakah rangasangan seksual tersebut menjelma menjadi permainan entot mengentot atau hanya cukup menyebabkan kontol penerima sinyal menjadi ngaceng berat, hal itu tak menjadi persoalan karena untuk selanjutnya toh pengalaman tersebut akan menambah perbendaharaan fantasiku ketika aku ngloco sendiri maupun ngloco bareng dan akan menambah dahsyatnya muncratan pejuhku. Sinyal rangsangan seksual tersebut akan sangat cepat ditanggapi bila kita berhadapan dengan kelompok lelaki muda usia, pre adolescent, dimana produksi hormon lelaki jantan melimpah ruah setiap hari sedangkan saluran pelampiasannya terbatas karena norma yang berlaku dimasyarakat maupun keterbatasan dana sehingga akses untuk ngentotin memek menjadi terbatas pula. Pagi buta di KRL menuju Jakarta merupakan titik kumpulan gerombolan lelaki muda usia yang menjadi penglaju, commuter, pencari sesuap nasi di belantara ibukota maupun dengan alasan lain seperti sekolah, pekerja kasar dan lain lainnya. Aku ikut dalam arus penglaju tersebut, hari itu aku memakai slack kaos ketat low hang sehingga celah pantatku mengintip keluar, tanpa CD tentunya, baju putih kancing atas terbuka tiga buah karena anak kancingnya hilang entah kemana tipis transparant sehingga pentilku yang merah jambu tercetak samar dibalik baju dan sesekali mengintip keluar dari pinggir baju yang terbuka. Bertatapan mata dengan sekelompok anak muda yang memperhatikan penampilanku yang agak seronok, aku tersenyum sambil mengelus kontolku yang tercetak tegas di celana slack ketat yang aku pakai, mereka tidak menunjukkan tanda penolakan terhadap isyaratku... aku lanjutkan dengan beberapa kali mengusap pentil merah jambu yang tampak samar dibalik baju putih transparan yang aku pakai, mereka masih saja mencuri pandang terhadap aksiku dan masih juga tidak menunjukkan tanda penolakan. Berdesakan dipinggir peron menunggu tibanya KRL, disekitarku beberapa anak sekolah teknik yang terkenal badung, sambil merokok bercanda sesamanya terkadang saling dorong atau saling tarik seakan tidak ada persoalan dengan sekitar, memakai seragam sekolah dengan back pack, baju putih dan celana abu abu ketat kepaha mereka yang relatif kekar. Aku merapat kekelompok anak muda tersebut, sedemikan berdesakan di peron sehingga terkadang kontolku dengan mudah aku gesek gesekkan ke daging buah pantat yang masih kencang dan terkadang daging buah pantatku pula yang tergesek gesek kontol anak muda tersebut, aku ngaceng didalam celana slack kaos sehingga tonjolan kontolku membentuk tenda dan kontol anak muda tersebut juga terasa mengeras didalam celana seragamnya yang ketat, maklumlah hari masih sangat pagi matahari belum keluar dan biasanya kontol lelaki muda belia sedang keras kerasnya ngaceng berat pada saat itu. "Ngentot ah, Gue ngaceng berat neh" kata anak muda dibelakangku kepada teman disebelahnya "Gue juga, tadi nggak sempat ngloco" jawab temannya "Hmm..." aku tersenyum mesum KRL tiba diperon segera diserbu calon penumpang yang sudak nggak sabaran menunggu dari tadi, sradak sruduk sradak sruduk akhirnya KRL dalam sekejap penuh bahkan sampai keatas atap gerbong. Penuh sesak dengan berbagai rupa manusia dan berbagai rupa keperluan untuk segera ke Jakarta, panas berkeringat berdesakan dan aku tak dapat tempat duduk berdiri di gang berdesakan dan masih diantara kumpulan anak muda tadi. Kembali lobang pantatku disodok kontol dan aku respons dengan sedikit geolan pada pantatku, sebuah isyarat seksual, akh... sementara kontol ngacengku semakin ngaceng menyodok sela paha anak muda didepanku, dia diam saja. Sementara dua orang teman mereka duduk dipegangan tangan pada kursi gerbong mengapit kami yang berdiri dan mata tak berkedip mulut sedikit ternganga tonjolan kontol mereka juga segera membesar memandang aktifitas erotik kami persis didepan mata mereka, penumpang lain dalam gerbong tersebut larut dalam kesibukannya masing masing, ada yang kembali berusaha memejamkan mata sejenak sebelum tiba di Jakarta, ada yang membaca koran pagi yang udah lecek akibat desak desakan tadi, ada juga yang memandang hampa keluar jendela gerbong atau ada juga yang heboh sendiri menata kembali barang bawaan maupun barang dagangannya karena habis brantakan. KRL mulai bergerak lambat menuju Jakarta, udara di dalam gerbong mulai terasa mengalir walaupun masih panas oleh hawa manusia yang berjubel. Kembali terasa pepetan anak muda dibelakangku, kontolnya terasa semakin mengeras didalam celana seragamnya, aku goyangkan sedikit pantatku yang disodok olehnya, geol dan tangannya mulai meraba daging buah pantatku dan tangan anak muda yang sela pahanya aku jejelin kontolku mengelus kepala kontolku yang merekah sambil mengelus kontolnya sendiri. Laju KRL semakin kencang bergoyang kekanan kekiri berirama, suara celoteh penumpang masih saja ramai didalam gerbong sementara hunjaman tonjolan kontol anak muda di lobang pantatku semakin liar juga dan desahan nafasnya terasa dekat sekali mendengus dengus di belakang kupingku. "Hhh... sshhh... hhh... sshhh" "Mmm..." aku menggumam menikmati sentuhannya "Pantat loe kenyal bangeth... hhh... sshhh" "Mmm..." aku masih menggumam "Locoin kontol gue ye ampe mancrut.. sshhh" "Mmm..." gumamku Tanganku kebelakang merayap kearah tonjolan kontolnya dan membuka ritsleting celana seragam dan ploph! kontol anak muda sedang naik birahi melompat tegak ngaceng keluar dari sarangnya, aku elus mesra kepala kontolnya yang merekah membesar kaya helm Nazi, aku genggam gemes batang kontol yang berdenyut denyut, menjalar kearah jembutnya yang tipis baru tumbuh dan ke biji pelernya yang gede yang masih tersimpan didalam celananya. Dia semakin mendekatkan tubuhnya sehingga tonjolan kenyal otot dadanya bersentuhan dengan punggungku, masih mengikuti irama goyangan gerbong KRL kekanan kekiri kontolnya aku masukkan kecelah daging buah pantatku dan keluar masuk penuh nafsu kontol ngaceng keras milik lelaki muda belia menonjok nonjok celah pantatku sampai crroooth... crroooth... crroooth... arrgghhh... dia menumpahkan pejuhnya yang banyak kental anget membasahi bagian celah pantat celana slackku. Sementara anak muda yang sela pahanya menjepit lepas kontolku sambil mengusap usap kedua kontol, kontolku dan kontolnya kini berbalik arah menghadapku dengan kontolnya sudah tegang memerah berkilat keluar dari celana seragamnya dan tangannya meloco kontol yang membara itu, tanganku mengusap memilin pentilnya yang melenting menonjol tercetak dibaju seragamnya yang basah berkeringat crroooth... crroooth... crroooth... shhh... ohh kembali pejuh kental anget membasahi bagian depan celana slackku, kedua temannya yang duduk di pegangan tangan kursi KRL juga terangsang berat dari tadi melihat permainan kami bertiga didalam gerbong KRL tersebut, terbukti tampak noda pre cum diujung tonjolan kontol di celana abu abu mereka, keduanya juga segera mengeluarkan kontol mereka sambil mengerang perlahan kedua kontol itu memuncratkan pejuhnya juga kearah sisi kiri dan sisi kanan celana slackku hingga depan belakang kiri kanan celanaku berlumuran pejuh anak muda siswa sekolah teknik dipagi hari didalam gerbong KRL. Kereta mulai perlahan memasuki stasiun, mereka turun sambil tertawa tawa melihat diriku yang berlumuran pejuh masih ngaceng berat belum sempat muncrat, tapi aku tak perduli karena aku telah merasa berbahagia penuh kenikmatan dapat memuaskan lelaki muda pada hari itu dan yang lebih penting lagi sensasi tonjokan gesekan dan lelehan pejuh kontol mereka dan desahan erotik yang terbangkit oleh karenanya terekam dengan baik didalam memori perbendaharaan fantasiku. Di bawah tatapan aneh mata kondektur KRL aku turun di pemberhentian stasiun berikut dengan kontol masih ngaceng dan celana berlumuran pejuh... arrggh, ngloco dulu ah!
! Gay Gangbang; Hasrat Seks di Sasana Tinju
Sasana tinju merupakan tempat favoritku memuaskan pandangan mata mengisi perbendaharaan fantasi seorang homo tulen seperti diriku, tempat dimana sekelompok lelaki muda kekar berbentuk segitiga abis berotot ketat kenyal dada bidang dengan otot dada menggelembung dihiasi pentil yang melenting perut rata berotot six pack kaya papan cucian pinggang ramping dengan daging buah pantat yang padat kenyal menggugah selera dilatih secara spartan siang malam tanpa mengenal lelah, latihan fisik makanan sehat bergizi usia muda, semuanya melengkapi segala aspek yang menitikkan liur setiap penggemar dan pemuja kontol. Para petinju bila lagi berlatih disasana tinju sangat cuek dengan penampilan, sangat berbeda bila mereka sedang tampil dipertandingan resmi, dimana mereka rapi memakai jubah, celana tinju baru dengan berbagai tempelan sponsor, lengkap dengan pelindung kontol; sebaliknya bila sedang berlatih mereka hanya memakai celana tinju lama yang sudah aus berulang kali masuk mesin cuci, tipis membayang tanpa tempelan sponsor dan sering kali mereka bahkan tidak memakai celana dalam sehingga kontol, biji peler dan lobang pantat mereka jelas membayang dibalik celana tinju yang dipakai, membuat selera homoku segera menggelegak ketika mereka berlatih di sasana tinju tersebut. Hari ini ada 4 orang petinju yang sedang berlatih diawasi oleh seorang pelatih ketika aku masuk kedalam sasana tersebut, seorang petinju dari daerah timur negeri ini, berkulit hitam, berlatih dengan sandsak dan seorang lagi berkulit putih kuning sedang melakukan latihan tali skipping dan dua orang sedang berada didalam ring, sparring partner sementara pelatih terus meneriakkan instruksi kepada mereka. Badan mereka berkilat berkilauan dibasahi keringat yang mengalir membasahi sekujur tubuh, otot menggelembung oleh latihan, buliran keringat membentuk aliran dari muka turun keleher mereka yang kekar ke dada yang bidang terus turun melewati otot perut yang berkotak kotak dan sampai kecelana tinju yang sudah lengket basah kuyup kekulit tubuh membentuk cetakan lekuk dan tonjolan otot yang ditutupi oleh celana tinju tipis aus itu dan paha yang gede kekar berotot juga basah oleh aliran keringat turun ke betis dan sampai jatuh kelantai sasana. Aroma bau jantan lelaki sejati sangat kuat menggelitik indera penciuman membuat kontol dan lobang pantatku segera berdenyut denyut minta dipuaskan. Aku duduk di ring side, memakai kaos oblong putih dengan celana olahraga boxer tentunya tanpa celana dalam sehingga kontol ngacengku tampak membentuk tenda, mengamati kedua petinju yang sedang berlatih sparring partner dengan sesekali menghela nafas panjang. Seorang petinju telanjang dada memakai celana tinju putih lengket abis kekulit sehingga dari kejauhan hampir terlihat seolah telanjang bulat karena seluruh bagian tubuhnya yang ditutupi celana basahnya tercetak tegas termasuk kontolnya yang item gede dan biji pelernya yang menggelantung karena dia tidak memakai celana dalam maupun pelindung kontol, sedang jual beli pukulan dengan teman sparringnya yang juga telanjang dada memakai celana tinju biru muda juga tanpa celana dalam maupun pelindung kontol sehingga kontolnya yang sama gedenya dengan temannya gelontang gelantung mengikuti irama geraknya kekiri kekanan. Sementara hal yang sama aku perhatikan juga pada dua petinju lain yang bercucuran keringat berlatih dengan sandsak maupun yang berlatih dengan tali skipping, kontolnya jelas sekali melonjak lonjak mengikuti irama lompatan petinju dengan tali skippingnya itu, dia bertatapan mata denganku ketika aku memperhatikannya. Akh... aku mengelus kontolku yang mulai ngaceng basah mengeluarkan pre cum diujung lobang kencing. "Ngapain loe disini" ternyata petinju yang berlatih dengan sandsak telah berada di belakangku ketika pelatih mereka keluar untuk sesuatu keperluan "Ngg.. cuma liat liat" jawabku "Demen liat kontol petinju ya" "Hmm..." "Loe kira gua nggak perhatiin arah mata loe, ini kan yang loe mau" katanya sambil menurunkan karet celana tinjunya dan ploph! kontolnya melejit keluar setengah ngaceng item legam berkilat oleh keringat hampir saja menghajar daguku dengan upper cut kepala kontolnya yang gede kaya cendawan. "Isep, sekarang!" perintahnya Hap, tanpa menunggu perintah lebih lanjut kontolnya yang terhidang didepan mataku segera aku tangkap dengan mulutku dan aku emut, akh... Petinju yang memainkan tali skipping segera mendekati kami dengan kontolnya yang ngaceng keluar dari pinggir bawah celana tinjunya yang basah... "Isepin kontol gue juga dong" Dua kontol basah milik petinju bergantian keluar masuk ke mulutku di ring side, sementara petinju yang berlatih menjadi berhenti dan menonton dari atas ring terengah engah mandi keringat dan kontol mereka tegak perkasa berdiri membuat celana tinju mereka yang basah kuyup tersingkap keatas. Petinju yang berkulit gelap mengeluarkan kontolnya dari mulutku dan memukul mukulkan kontolnya kekiri dan kekanan pipiku plok.. plok.. kemudian mengentoti mulutku lagi dengan ganas sedangkan petinju yang berkulit putih kuning memeloroti celana boxerku dan segera menyarangkan hunjaman kontolnya kedalam lobang pantatku keluar masuk crat crot crat crot dengan kecepatan tinggi dia menyodomi lobang pantatku tanpa ampun lagi. "Aww... atiit mas" erangku diantara sodokan kontol mereka "Ah diam loe lonte homo babi, ngentot!" "Shh.. ahh.. shh.. ahh.. gede banget, enak" "Jangan brisik, sedot aja kontol gue" sergah petinju yang mengentotin mulutku Kedua petinju menggigil mengejangkan badannya sambil menghunjamkan sedalam mungkin kontol mereka kedalam mulutku sampai melewati pangkal tenggorokanku dan kedalam lobang pantatku sampai kandas kepangkal kontolnya sehingga biji peler kami beradu dan crrooth.. crrooth.. arrggh "Bawa keatas ring Jon" pinta mereka Aku digelandang masuk bergulir dari bawah ring dan kedua petinju yang tadinya menonton diatas ring mulai pula menggerayangi tubuhku. Doggy style diatas ring, petinju celana putih merobek celananya sehingga kontolnya tegak ngaceng berurat gede gede kepala kontol merah keunguan melompat keluar dan dijejalkan masuk kemulutku dan petinju celana biru mengentoti lobang pantatku yang basah berisi pejuh petinju sebelumnya ceprrot ceprrot kontolnya keluar masuk kedalam lobang pantatku. Aku dibawa kesudut ring, dengan telentang kedua tanganku terbelit tali ring petinju celana biru muda dibelakang punggungku berbaring dilantai ring dengan kontolnya yang gede masuk kedalam lobang pantatku dan petinju celana putih menghampiriku dari depan dan memasukkan kontolnya pula kedalam lobang pantatku yang tengah berisi kontol petinju celana biru muda, double penetration diatas ring tinju. Kedua petinju yang mengentotinku pertama kali kini ikut naik keatas ring, kontol item gede setengah ngaceng masih berlumuran pejuh disodokkan kedalam mulutku untuk kembali kuemut sampai dia ngaceng keras kembali sementara petinju satu lagi memilin milin pentilku yang merah jambu sambil nglocoin kontolku yang sudah ngaceng akibat entotan mereka, "Enak banget memeknya, sempith akh" seru petinju yang mengentotin lobang pantatku "Sedotan mulutnya juga yahud man" kata petinju yang mengentoti mulutku "Hei, pentilnya merah jambu, enak diemut ngkali" kata petinju yang memilin pentil dan nglocoin kontolku sambil mulutnya mengisap menggigit dan mencupangi pentilku. Arrgghh... aku tak dapat bertahan lebih lama lagi akibat gangbang petinju muda bernafsu berkobar kobar mambakar birahiku dan crrooth... crrooth... arrgh... aku muncrat sambil cincin lobang pantatku menjepit membuka menjepit membuka memeras dua kontol gede yang tengah berada disana "Hhhooh.. ahh.. shh, gua mo mancrut neh" "Yes.. fuck me, fuck me harder please, oh shit" "Arrggh.. gua juga gak tahan lagi" kata petinju celana putih yang bergetar hebat sambil mencengkeram bahu dan menggigit kudukku ketika batang kontolnya merasakan jepitan cincin lobang pantatku yang mengempot empot ketika aku orgasme dan aliran pejuh panas hangat legit menyembur mengisi rongga ususku. Erangan desahan dan dengusan nafsu jantan muda perkasa bagaikan macan liar yang hendak mencabik cabik tubuhku mengiringi muncratan pejuh mereka, dan petinju yang mengentotin mulutku juga ikut mempercepat genjotan kontolnya hampir tidak beraturan lagi dan sekejap kemudian kontolnya kembali berdenyut denyut didalam kuluman mulutku dan muncratan pejuhnya langsung masuk ke pangkal tenggorokanku gleg! aku telan abis. "Homo lonte loe, mau aja dikontolin petinju" Ketika pelatih kembali masuk kedalam sasana, mereka telah kembali berlatih seolah tidak terjadi sesuatu apapun sebelumnya, kontol basah mereka gondal gandul masih setengah ngaceng mengikuti irama gerakan tubuh para petinju sementara aku terkapar pasrah terikat mulut tersumbat celana dalam bau tak bercuci dari loker salah seorang dari mereka di kamar ganti diumpetin mereka, menunggu mereka selesai latihan dan kembali untuk memuaskan lecutan agresif hormon jantan mereka yang memang masanya lagi membuncah menggelora minta segera disalurkan Nafsu seks petinju muda yang kekar itu tak ada tandingnya deh, nggak ada capek capeknya mereka menghunjamkan senjata keperkasaan lelaki mereka kedalam setiap lobang yang ada ditubuhku, berkali kali muncrat berkali kali muncrat tetap saja prima kwalitas pejuh mereka. Malam itu aku menjadi budak pelayan seks ke 4 petinju itu didalam asrama mereka, kontol mereka tertancap dilobang pantatku sementara sambil aku memijat melemaskan seluruh otot mereka, menjilati keringat ditubuh mereka, menkilik kilik ujung lobang kencing, menjilat kepala kontol, menjilat batang kontol, membersihkan lelehan pejuh campur keringat dijembut mereka dan mengulum membersihkan biji peler mereka sampai bersih mengkilap, sampai mereka tertidur pulas telanjang bulat kontol gede terkulai ada yang kekanan ada yang ke kiri. Aku beranjak keluar asrama sasana tinju menuju jalanan setelah sebelumnya mulutku dan lobang pantatku diembat lagi oleh penjaga malam sasana dengan bringas karena mencurigaiku orang luar tiba tiba keluar dari asrama sasana tersebut, namun tidak menemukan barang apapun ketika memeriksa sekujur tubuhku kecuali lelehan pejuh petinju dimulut dan dilobang pantatku. "!" kontol ngaceng gay gangbang, selama perjalanan pulang berkali kali lagi aku muncrat didalam celana boxerku yang sememang sudah basah kuyup dengan lelehan pejuh, membayangkan pengalaman erotis memuaskan hasrat seks di sasana tinju
Orgi; Kamar Mesin Kapal Mesum
Tanjung Priok malam hari, sebagaimana halnya pelabuhan besar di sudut dunia manapun maka pelabuhan ini juga menawarkan kehangatan malam melampiaskan nafsu ngentot berbagai cara, kontol dengan memek, kontol dengan kontol, memek dengan memek, kontol kontol memek, kontol memek memek maupun kontol kontol kontol seperti yang kualami di sebuah kamar mesin kapal mesum yang sedang bersandar di dermaga menunggu waktu bongkar muat. Pelaut muda usia kekar berotot jantan menggelora hormon lelaki tumpah ruah setiap saat sangat membutuhkan saluran untuk melampiaskan desakan birahi setelah bekerja keras seharian dikapal terkadang berhari hari bahkan berminggu minggu pada area yang terbatas dimensinya hanya seukuran kapal, ya hanya seukuran kapal saja, sehingga mereka sangat amat membutuhkan variasi dalam mengeliminasi stress tersebut. Pelabuhanlah tempatnya mereka melepaskan hajat yang terpendam, sehingga wajarlah bila setiap pelabuhan merupakan hot spot disetiap kota.
Sebuah bar yang banyak dikunjungi pelaut muda di kawasan pelabuhan, kesana pula aku menuju mencari angin, atau mencari kontol ya?, menikmati belaian angin malam yang berhembus semilir diiringi desiran riak ombak yang tak henti hentinya menjilat bibir pantai. Suasana remang didalam bar dipenuhi asap rokok, dentuman musik, dan aroma alkohol sangat keras menghentak indera, beberapa pelaut bergerombol bercerita sambil terkadang melepaskan tawa terbahak bahak sementara beberapa pula diantaranya duduk diam melamun sambil memandang penyanyi yang sedang melantunkan lagu sambil bergoyang seronok mengimbangi tempo musik yang terus menerus berdentum tiada henti, sebagian pengujung berjingkrak jingkrak menari bersimbah keringat. Disudut bar terlihat pula beberapa pelaut sedang bercumbu asyik masyuk dengan lonte memek bahkan dengan lonte kontol brondong, saling bercipokan, saling mengemut, saling meraba, saling meremas gemas, dan beberapa diantaranya bahkan sudah tidak lengkap lagi pakaiannya, ritsleting celana terbuka, kancing beha putus, baju kaos robek dibagian dada atau rok tersingkap tinggi celana dalam melorot kepaha... akh, semuanya berlangsung begitu saja tanpa ada yang memperdulikan satu sama lain, cuek.
Selintas perasaan kesepian seorang homo jomblo melintas dibenakku ditengah keramaian hingar bingar di dalam bar sampai tiba tiba seseorang menangkap pahaku ketika aku berjalan diantara deretan meja
"..... ya!" mulutnya komat kamit, aku tak mendengar karena bisingnya suasana "..... ?"
Dia menarik kudukku agar aku mendekatkan diri dan kupingku kearah mulutnya "Elo lupa ama aku ya!" teriaknya dikupingku mengimbangi gemuruh suara musik "Ehm, dimana ya?" balasku berteriak pula "Emutan elo masih gua ingat lo" kembali dia berteriak dikupingku sementara tangannya yang satu masih memegang sisi dalam pahaku tangannya yang satu lagi membimbing tanganku ketonjolan kontolnya dibalik wearpacknya yang berlumuran oli, aku menurut aja.
"Kau kah ini?" teriakku dengan gembira karena dengan segera mengenali kembali kelasi muda yang mengentoti lobang pantatku dipagi hari ketika aku memandang keluar jendela bundar kamar kelasi kapal barang beberapa tahun yang lalu (Baca MOTN: Kelasi Kapal Barang) Bersamanya ada empat pelaut lagi yang memakai seragam wearpack yang sama dan berlumuran oli juga. Dua orang bule dan dua orang negro dan dia sendiri orang Indonesia yang duduk disekeliling meja tersebut, beberapa botol bir kosong dan Black Label terkapar dimeja tersebut. Aku hampir tak mengenalinya lagi karena tubuhnya sudah sedemikian kekar berotot, coklat berkilat terbakar matahari, dengan cambang kumis berlanjut dengan jenggot didagu dan turun kedada yang terbuka bidang otot dada seperti kipas ditumbuhi bulu dada dan turun lagi mengikuti garis tengah tubuhnya bulu melingkar di puser dan berlanjut kebawah masuk tertutup wearpack berlabel nama kapal asing. Ternyata dia telah bekerja dikapal barang kargo asing dan saat ini tengah bersandar di pelabuhan Tj. Priok setelah menempuh perjalanan hampir dua bulan dari Eropa. Dia mencipokku didepan temannya tanpa merasa risih sedikitpun dan aku juga cuek aja kulumannya kubalas dengan hangat pula bagaikan sepasang kekasih yang saling merindu sudah lama tak bertemu akh... tanganku masih menggenggam batang kontolnya yang gede terasa mulai berdenyut dibalik wearpacknya itu.
Malam itu aku dengannya bersama 4 orang temannya orang asing yang berpasangan bule dengan negro dan 2 orang lonte homo brondong muda doyan kontol naik kekapal barang kargo tersebut, menuju kamar mesin tempat mereka berlima bekerja. Kamar mesin kapal kargo asing itu sangat luas, berisi mesin kapal kekuatan gede tentunya, kami melintasi gang diantara mesin kapal tersebut, aku berpelukan dengannya, masing masing pasangan bule negro mengapit seorang lonte homo brondong yang tampak sumringah karena dibooking orang asing. Pengaruh alkohol sangat menonjol pada mereka, muka merah, keringat bercucuran mengalir, dan kini permainan tampaknya dimulai ketika pelaut bule merenggut pakaian menelanjangi kedua lonte homo menumpahkan selai mengoles menyapukannya keseluruh tubuh lonte homo brondong muda, dan pelaut negro dengan rakus menjilati selai yang berada ditubuh brondong itu sementara kedua brondong mengerang mendesah keenakan apalagi ketika kontol biji peler dan lobang pantat mereka dijilati oleh lidah kasar pelaut negro.
Pelaut bule segera saja menyosor keselangkangan pelaut negro yang tengah menjilati brodong muda, mengeluarkan kontol pelaut negro yang naujubilah gedenya, item berkilat dengan pembuluh darah mekar menghiasi batang kontol mereka, kepala kontolnya gede kaya cendawan dan salah seorang pelaut negro itu mempunyai tindik baja putih difrenulumnya akh... baru kali ini aku menyaksikan sendiri betapa gede dan perkasanya kontol negro, yang selama ini hanya aku lihat di situs gay internet saja, membuat air liurku menitik deras kepingin menikmati entotan kontol negro di lobang pantatku dan sodokan kontol negro deep throat di dalam mulutku, ! kontol ngaceng orgi di kamar mesin kapal mesum. Setelah selai kini tumpahan bir pula memandikan kedua brondong muda dari rambut mengalir sampai kekaki sementara kedua pelaut bule menjilati lelehan bir ditubuh brondong mengemut mengulum kontol dan biji peler mereka sampai kedua brondong lonte itu terngial ngial menggeliat berteriak teriak keenakan sambil lobang pantat kedua pelaut bule itu doggy style diembat kontol super gede milik pelaut negro dengan buas dan bringas, terengah engah terkadang kedua pelaut negro saling bercipokan dan saling memilin pentil temannya terkadang memilin pentil lonte brondong yang masih terlonjak lonjak keenakan... oh, fuck me harder, nigger... my god... sshh... fuck me, oh shit, fuck me nigger bastard... arrgghh... sshh... aahh... sshh... kedua pelaut bule mengoceh diantara jilatan jilatan lidah mereka ditubuh lonte brondong, keenakan diembat boolnya melalui robekan wearpack dibagian lobang pantat mereka oleh kontol super gede milik pelaut negro.
Sementara itu tubuhku sudah remuk redam dipeluk diremas digeluti oleh teman pelautku yang horny berat dari tadi, mulutku dicipok ala French kiss leherku dijilat digigit dicupang akh... pentilku diemut dipilin pilin dan kontolku diloco dengan kuat sampai merah padam. Kini aku menjilati kepala kontolnya yang udah keluar dari wearpack yang berlumuran oli itu, lobang kencingnya aku kilik kilik sampai dia menggelinjang menggeliat kegelian dan hap... batang kontolnya aku telan abis sampai kepangkal aku kulum aku pilin dengan lidahku sampai dia mengerang melenguh kaya sapi jantan disembelih. Kedua brondong disuruh saling mengentot didepan mata mereka dan terkadang salah seorang dari pelaut bule ataupun pelaut negro bergantian mengentotin lobang pantat brondong yang sedang mengentotin temannya dan bergantian pula mengentotin mulut brondong yang dientot temannya, foursome.
Masih kaya posisi anjing gencet aku berusaha merangkak dengan kontol tertancap didalam lobang pantatku kearah arena pergulatan mereka, mendekati kontol pelaut negro yang sedang nganggur dan... slurrph, akh kontol pelaut negro yang super gede dapat terjangkau oleh mulutku, bujul buneng batang kontol pelaut negro sepanjang mukaku dengan diameter sepergelangan tanganku item berkilat berurat mirip batangan coklat yang menitikkan air liur ingin segera mengemutnya mendapatkan kenikmatan. Pelaut negro tersebut cepat tanggap, segera saja menyodokkan petungan kejantanannya menghajar tenggorokanku yang haus dahaga untuk dientot kontol negro. Ceprat ceprot ceprat ceprot kontol basah oleh air liur keluar masuk mulutku yang terkuak lebar untuk menerima hajaran kontol super gede itu, kecipak kecipok kecipak kecipok suara yang sama keluar juga dari lobang pantatku dan lobang pantat kedua lonte brondong yang kini tegah di double penetration oleh kontol pelaut bule dan pelaut negro. Berkali kali brondong muda muncrat, sementara kelima pelaut perkasa masih saja bersemangat membara dengan kontol tegang keras ngaceng maksimal belum juga sekalipun orgasme, wow... alangkah jantannya mereka ngentot, tahan lama.
Lobang pantat lonte homo brondong muda sudah dedel dower berdarah darah belepotan tai mereka sendiri,... akh keciaaan deh elo, tersungkur menangis minta ampun karena sudah kepayahan melayani embatan kontol pelaut di kamar mesin kapal mesum itu sementara aku masih melayani dua kontol dilobang pantat dan dua kontol dimulutku bergantian keluar masuk dan terkadang masuk bareng berlomba mengaduk aduk isi lobang pantatku dan menyodok kelenjar prostatku. Bergantian pelaut itu memuncratkan semburan pejuh hangat kental legit diiringi dengan geliat gelinjang gelepar tubur kekar berotot berkilat oleh keringat dan lumuran oli dari wearpack ditingkahi erangan desahan dan lenguhan lelaki jantan perkasa, kontol gede mereka berkali kali berdenyut didalam lobang pantat dan didalam mulutku, berkali kali dan berkali kali, lima orang pelaut menumpahkan magma yang lama terpendam kini meledak muncrat membasahi rongga ususku dan rongga mulut dan tenggorokanku dan aku juga memuncratkan pejuhku hingga berceceran dilantai kamar mesin kapal mesum itu.
Kedua lonte homo brondong muda kini telanjang bulat tergeletak dilantai diikat dengan erat dalam posisi 69 saling mengisap kontol, dan masing masing lobang pantat mereka yang dedel dower berdarah berlumuran tai disodok dengan dildo gede kontol negro yang mempunyai kejutan aliran lemah listrik, zzzt... hmmpph, zzzt... hmmph aliran di on off kan menyebabkan kedua brondong tersebut terkejut dan menelan kontol temannya yang tersumpal dimulut mereka masing masing.
Zzzt... hmmpph... zzzt... hmmph... zzzt... Pelaut itu pada tertawa girang melihat permaian sadis terhadap kedua lonte homo brodong muda yang sudah lemas tak berdaya, satu persatu pula pelaut itu mengencingi tubuh brondong muda yang terikat dalam posisi 69, kecuali ketika salah seorang pelaut negro yang ketika hendak mengencingi mereka kontol gedenya segera aku tangkap dengan gemas "I want to suck you until dry, piss me please" pintaku penuh harap sambil berlutut didepan kontolnya dan plak plok plak plok pelaut negro menampar pipi kanan kiriku dengan libasan kontol super gedenya slluurrph aku berusaha menyelomot mengemut batang kejantanannya, plak plok plak plok slluurrph... plak plok slluurrph akhirnya serrr... aliran kencing deras mengalir dari lobang kencingnya yang gede kearah mulutku yang terbuka pasrah menerima semburan kencingnya yang pesing, sebagian aku telan sebagian lagi berhamburan membasahi tubuhku yang terbalut baju yang sudah compang camping tercabik akibat permainan orgi tadi di kamar mesin kapal mesum ini. Teman pelautku ternyata marah melihat kelakuanku, cemburu ngkali nih yee...,
"Bajingan loe, mau aja dikencingi negro" katanya dengan mata melotot merah dan akibatnya lobang pantatku dilumurinya dengan tumpahan oli mesin bekas dan kembali dikentotnya dengan kontolnya yang ngaceng gede dihadapan ke 4 teman pelaut dan ke 2 brondong yang terikat, mereka bersuit suit bertepuk tangan meriah melihat aku dikentot habis habisan oleh teman pelautku yang sedang marah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar