Sabtu, 09 Oktober 2010

xxx

Sang lelaki itu seorang kuli bangunan bernama Dino
SEX SERAMPANGAN
Seperti lazimnya seorang lelaki homosex,maka aku pun punya kebiasaan buruk, yaitu suka melakukan hubungan sex secara serampangan alias berganti-ganti pasangan.
Sungguh suatu kebiasaan yang amat rawan, bahkan sangat berbahaya pada era wabah AIDS mendunia sekarang ini.Tapi siapa yang dapat mengendalikan nafsu sex,selain para sufi,biarawan, dan bhikku? Aku bukan satu di antara mereka.Aku lelaki biasa dan aku homosex pula [kata orang Medan!]
Lelaki mana saja yang aku suka dan kemudian mau dan bisa aku nikmati atau bisa aku cabuli, pasti mereka ini tidak akan aku lewatkan.Lelaki-lelaki ini bervariasi dan berasal dari berbagai strata sosial-ekonomi, mulai dari kuli, kacung, satpam, mahasiswa,ajudan,bodyguard,profesional dan entah siapa lagi.
Pada masa becak masih boleh beroperasi di kota-kota maka tidak jarang tukang becak pun menjadi sasaran pencabulan lelaki homosex dengan imbalan sedikit uang.
Pada masa aku mulai menginjak usia remaja dan aku sudah tumbuh jembut dan bulu ketek dan biji peler -ku sudah memproduksi pejuh [dan aku sudah sadar pula bahwa aku hanya suka sex sejenis] kebetulan becak sudah tidak ada lagi di kota tempat tinggal -ku.Oleh karena itu aku belum/tidak pernah sempat mencicipi tubuh tukang becak.
Cowok homosex dulu menyebut tukang becak dengan sebutan BB [Bang Becak] dan para BB ini biasanya jadi sasaran pencabulan jika sang cowok homosex sedang kepepet tidak ada sasaran atau partner sex sejenis lagi yang bisa diajak main cabul atau ngentot/dientot.Para BB ini sudah cukup puas jika diberi imbalan sedikit uang atau terkadang juga cukup sekedar diberi nasi bungkus untuk bisa dinikmati tubuh, pejuh, kontol, serta boolnya! Ta'i!
DAMPAK PENGANGGURAN
Pada saat aku menulis cerita cabul tak bermoral ini, pengangguran masih merupakan masalah besar di Indonesia. Bahkan mereka yang punya kerja pun dibayar dengan gaji yang amat kecil. Maka tidak heran jika para remaja berpendidikan SMA, Sarjana Muda [D3] atau Sarjana [S1] atau mahasiswa drop out banyak yang terpaksa melakukan atau menekuni pekerjaan "kasar".Seperti jadi supir ojek, jadi supir angkot,supir taksi,atau jadi pekerja kasar.
Diantara pemuda-remaja yang masuk angkatan kerja dan mengadu nasib di ibu-kota dan terpaksa kerja kasar tidak jarang ada juga yang tampan menawan, atletis dan juga berotak cerdas.Hanya nasib saja yang membawa mereka ke lapangan kerja kasar.
Sebagai contoh adalah Dino yang nama lengkapnya ternyata adalah Makrodino. Tidak jelas mengapa orang-tua Dino memberinya nama yang tak lazim : "Makrodino".Mungkin orang-tua Dino cukup kreatif dalam menciptakan nama untuk anak laki-lakinya itu.
Dino punya ijazah STM jurusan bangunan. Karena itu, masuk akal saja jika dia kemudian terjun di bidang pembangunan rumah dan gedung. Saat aku menulis cerita cabul amoral ini,di ibukota masih banyak kegiatan pembangunan rumah dan gedung.
Dia tinggalkan kampungnya ke Jakarta untuk cari kerja.Agaknya berkat dia punya koneksi dari teman sekampung maka Dino berhasil diterima bekerja di suatu proyek pembangunan gedung di Jakarta. Kebetulan lokasi proyek ini berada di sekitar apartemen tempat aku tinggal. Perjumpaanku yang pertama kali dengan Dino terjadi pada suatu pagi, sekitar pukul 05:30.Waktu itu aku jogging di luar apartemen. Suatu hal yang jarang sekali aku laku-kan. Biasanya aku lakukan di jogging track di halaman apartemen,atau di lokasi tertutup lain-nya. Tapi pagi itu aku merasa bosan jogging di tempat yang itu-itu saja.Maka aku putuskan untuk jogging di jalan, di luar komplex apartemen. Aku mengenakan celana olahraga, singlet hitam, dan sepatu olah raga. Aku mentargetkan lari 5 km dan aku sudah mengukur route joggingku supaya jarak-nya yang aku tempuh pulang-pergi mencapai 5 km.
Ketika lewat di proyek bangunan dekat apartemen tempat aku tinggal, aku lihat seorang laki-laki sedang latihan beban didepan bangunan yang sedang dalam proses konstruksi itu.Lelaki itu telanjang dada. Tubuhnya yang ramping dan atletis tampak amat ketat berotot [seperti tubuh ketat pemeran model iklan TV Extra Joss Rasavagansa] dan ber-kilat-kilat oleh cucuran keringat. Lelaki itu menggunakan barbel buatan sendiri.Yaitu batangan besi yang masing-masing ujungnya diberi beban kaleng yang telah diisi adukan semen. Ketika ia mengangkat barbelnya ke atas, aku menampak bulu keteknya yang menghitam di kedua belahan ketiak-nya,lebat,tapi amat indah,jantan,dan merangsang!
Bulu keteknya itu menyempurnakan keindahan tubuh-nya dan seakan melengkapi kejantanan,kelaki-laki-an dan kedewasaannya yang sempurna!
Seperti semua mata lelaki homosex,pandangan mata-ku juga tidak bisa melewatkan pemandangan "indah" tubuh lelaki yang atletis bertelanjang dada itu.
Jantungku jadi berdebar-debar dan aliran darahku seakan berdesir-desir melihat pemadangan yang teramat merangsang itu! Kontolku tegang, ngaceng tak terkendali.Nafasku memburu akibat pemandangan yang jantan, merangsang dan teramat kelaki-laki-an itu!
Pastilah lelaki itu salah seorang kuli bangunan di situ. Seperti biasanya kuli-kuli bangunan tinggal di bedeng yang ada di lahan yang sedang dibangun itu - sampai bangunan selesai dibangun.
Dengan sengaja aku memperlambat lariku dan tanpa malu-malu aku mengarahkan pandangan mataku pada lelaki bertubuh atletis itu! Lelaki itu sendiri tampak asyik latihan beban dan tak memperhatikan keadaan sekelilingnya.Sehingga aku makin leluasa menikmati pemandangan kelaki-lakiannya yang amat memukau! Lengannya kekar berotot indah.Otot dada-nya amat menonjol kedepan dihiasi sepasang puting susu yang ketat,melenting dan merangsang. Seakan siap untuk diraba,dijilat,dipijat atau diplintir!
Perutnya yang rata bertonjolan otot membentuk six packs!Otot tungkainya juga amat indah.Penampilan laki-laki itu bagaikan penampilan binaragawan profesional. Sebersit pikiran ke-ingintahuan-ku muncul di otakku tentang seperti apa bentuk [dan ukuran] kontol, biji peler dan jembut laki-laki itu!
Lelaki itu menurunkan barbelnya dan kemudian ia mengganti latihan beban dengan mengangkat dumbell untuk melatih otot-otot lengan atas dan lengan bawahnya!
Dengan mencuri-curi aku memperhatikan juga wajah-nya yang lumayan tampan. Sungguh,jika ia seorang kuli,dia adalah kuli yang tampan.Mungkin setaraf dengan Yatin - seorang kuli bangunan yang pernah aku nikmati tubuh,kontol dan pejuhnya,dulu! Ta'i!
Dengan amat menyesal aku harus meneruskan acara jogging-ku,karena tentu aku tak mungkin berdiri di situ memandangi seorang kuli latihan beban.
Esok harinya,aku memaksakan diri jogging di luar komplex apartemen dan berharap dapat menikmati lagi pemandangan sang kuli yang sedang latihan beban itu.Dan... agh, ketika aku lewat di lokasi pembangunan yang kemarin - sang lelaki..sang kuli yang kemarin itu juga sedang latihan beban.Boleh jadi dia rutin latihan beban, mungkin tiap hari.
Seperti hari sebelumnya aku memperlambat lariku agar aku dapat menikmati pemandangan tubuhnya yang ketat atletis dan juga memandangi dari jauh bulu keteknya yang hitam,jantan dan nikmat untuk dipandang dan mungkin juga nikmat jika.. dijilat dengan lidah..Agh!
Sambil meneruskan jogging aku berpikir keras dan mencari akal,bagaimana aku bisa "mendapatkan" sang kuli itu dan aku[seperti biasa]memasang niat bahwa: "AKU AKAN DAN AKU HARUS MENIKMATI TUBUH KULI YANG JANTAN ITU! [Ta'i!].
TEMPAT KULI-KULI MANDI TELANJANG BULAT
Para kuli bangunan memang sudah sering menjadi perhatianku sejak aku beranjak dewasa.Bahkan aku beruntung pernah menikmati tubuh seorang kuli bernama Satya yang ganteng dan bertubuh kekar di Bandung.Juga aku sempat beberapa kali menikmati tubuh, pejuh, dan kontol Yatin. Mandor kuli bangunan yang tak akan pernah aku lupakan sampai akhir zaman!Yatin pernah memperbaiki rumah Mum [ibuku] di Jakarta.
Waktu itu aku amat sangat menikmati percabulanku dengan Satya di Bandung dan Yatin itu. Tak heran jika lokasi pembangunan rumah [real estate] atau gedung, amat menarik perhatianku dan aku sering berharap ada kuli ganteng,kekar,sehat dan bersih yang bisa aku nikmati tubuh, kontol,dan pejuhnya! Ta'i!
Waktu aku mulai beranjak remaja, aku sering pura-pura masuk melihat-lihat lokasi pembangunan suatu rumah atau gedung di sekitar rumahku. Mula-mula aku "berteman" dengan Satpam yang menjaga lokasi itu, memberinya rokok atau tip, atau membelikan nasi bungkus untuk makan bareng. Tujuanku adalah supaya aku dibolehkan masuk komplex untuk melihat -lihat!Tapi niatku yang sebenarnya adalah mencari kesempatan melihat kuli bekerja bertelanjang dada atau syukur-syukur melihat kuli telanjang bulat!
Jika kita masuk ke komplex pembangunan gedung atau rumah - dan jika kita beruntung - maka kita bisa menemui sudut tempat mandi kuli-kuli.Tempat mandi itu dibatasi dinding dari bahan papan atau triplex sekedarnya. Bahkan terkadang juga tanpa dinding.Sehingga jika para kuli itu sedang mandi, maka pemandangan disitu jadi teramat indah!Betapa tidak? Karena kita akan melihat kuli-kuli yang umumnya bertubuh kekar dan berusia remaja itu sedang mandi telanjang bulat,tanpa ragu dan tanpa malu! Karena memang disitu yang ada hanya para kuli dan semuanya laki-laki belaka!Jadi tidak ada alasan bagi mereka ragu atau malu mandi telanjang bulat!Indah sekali!Keindahan ini akan jadi modal bagiku untuk berfantasi sex waktu aku sedang coli ngeloco,ngocok kontol [onani,masturbasi].Nikmat! [Ta'i!].
Pernah aku menjumpai tempat mandi kuli tanpa dinding.Ketika itu tampak dua orang kuli sedang mandi telanjang bulat. Tubuh mereka yang coklat dan ketat tampak berkilat karena basah disiram air! Salah satunya membalikkan tubuhnya ke arah dinding waktu melihat aku lewat.Yang seorang lagi tampak tenang-tenang saja menggosok badan dengan sabun - dengan bagian depan tubuhnya frontal ke arah pandanganku.Sehingga aku bisa melihat jelas kontol dan biji pelernya yang berlatar belakang jembutnya yang hitam dan lebat!Agh jantan sekali tampaknya!
Tentu saja aku masuk lokasi itu pada jam-jam para kuli itu selesai bekerja. Biasanya pada sore hari sekitar pukul 17:00 - 18:00.Karena aku juga laki-laki, maka kuli-kuli itu juga tidak merasa malu, risih atau terganggu jika aku lewat di sekitar tempat mereka mandi bertelanjang bulat! Sehingga jika beruntung aku bisa menampak tubuh mereka yang kekar,atletis dan kontol mereka yang warna-nya lebih gelap dari kulit tubuhnya dan dilatar-belakangi oleh jembut yang hitam dan tumbuh luas!
Tak jarang kuli yang aku kenal tak ragu berbasa-basi menyapa aku atau mengajak aku ikut mandi :
"Mandi,Mas", katanya sambil tersenyum. Agh!Nikmat sekali mengalaminya! Sekembalinya aku di rumah, aku biasanya langsung masuk kamar,mengunci pintu dan ... Onani! CROOOOOOOT! CROOOOOOT! CROOOOOOT! Agh!Ledzat,nikmat,nyawaku serasa moksa ke nirwana seakan diriku mendapatkan pencerahan Boddisatwa dan mencapai kesunyataan yang sempurna! BERKENALAN DENGAN DINO
Dua hari setelah aku melihat kuli berotot yang melakukan latihan beban di lokasi pembangunan di dekat apartemenku, aku berusaha keras untuk bisa bertemu dan berkenalan dengan kuli itu. Dengan modal pengalaman dan penampilanku,akhirnya pada hari ketiga aku berhasil bertemu dengan kuli itu dan berkenalan.Tentu semua itu aku lakukan secara tidak menyolok. Seperti biasa aku melakukan PDKT [pendekatan] dengan Satpam yang menjaga lokasi pembangunan gedung itu.
Dengan kiat mengajak ngobrol, memberi rokok dan tip kepada Satpam,aku akhirnya berhasil mendapat-kan nama "Dino", bertemu Dino dan juga kemudian berkenalan dengan Dino.
Dino memang tampan [untuk ukuran seorang kuli?] dan keketatan otot tubuhnya amat memukau, menawan dan merangsang jiwaku.
Setelah berkenalan dengan Dino, aku mengajaknya ngobrol dan ternyata Dino punya wawasan dan juga pengetahuan lumayan. Ini tidak aneh, karena Dino memang punya ijazah STM Bangunan.
Aku juga berhasil mengorek informasi siapa Dino sebenarnya.Kemiskinan yang mendera mengantarkan Dino jadi pekerja kasar atau kuli bangunan.Pada hal waktu di kampung, Dino ada lah Ketua OSIS di STM-nya.Tampak bahwa Dino punya leadership atau kepemimpinan.Sore hari itu Dino mengenakan blue jeans hitam dan baju kaos[T-Shirt] hitam.Tubuhnya yang ketat makin tampak nyata! Menawan, memukau!
Seperti biasa,jalan untuk main cabul seakan-akan dibuka lebar untukku.Mungkin ini suatu ujian bagi -ku dan selalu saja aku gagal untuk menghindari-nya.
MENIKMATI TUBUH DINO
Ternyata di kampungnya Dino sering membawa mobil angkutan umum dan sebelum jadi kuli bangunan,dia sempat beberapa saat jadi supir tembak Mikrolet di Jakarta.Tentu saja peluang ini tidak aku sia-siakan. Aku "minta tolong" agar kalau aku perlu supir sore hari,Dino mau membantu aku.Tentu saja ini akal-akalanku saja.
Aku biasa bawa mobil sendiri jika aku berniat main cabul diluar rumah dan untuk kegiatan sehari -hari aku punya supir pribadi.
Dino tidak keberatan memenuhi permintaanku dan sekitar tiga hari kemudian aku minta tolong Dino untuk menyupir mobilku ke Cisarua.Dengan alasan aku ada urusan.
"Berangkat sore, pulang malam," kataku.
"Boleh, Mas" jawab Dino. Dia tidak keberatan.
Kami pun berangkat ke Cisarua dari Jakarta jam 14:00.Sebelumnya aku menyogok mandor supaya Dino bisa diizinkan meninggalkan pekerjaannya sebelum jam 17:00.
Sekitar jam 16:00 kami tiba di Cisarua. dalam perjalanan aku sengaja pura-pura mampir ke sana ke sini untuk memberi kesan pada Dino bahwa aku benar-benar ada urusan.
Sekitar jam 17:00 aku mengajak Dino mampir ke villa temanku di Cisarua. Kami istirahat dan minum. Lalu aku mengajak Dino berenang di kolam renang yang ada di villa itu.Di villa itu selalu tersedia celana renang baru dari berbagai ukuran untuk tamu-tamu villa yang memerlukannya dan aku memberikan sebuah celana renang pada Dino sesuai ukurannya dan kami pun berenang.
Sejak aku tiba di villa, nafsuku serasa makin menggelegak. Ketika kami puas berenang, aku dan Dino pun keluar dari kolam.Kami duduk-duduk di tepi kolam.
Villa itu sepi tak berpenghuni.Penjaga villa itu sudah pulang ke rumahnya sore itu dan dia akan kembali esok harinya. Hari sudah sekitar jam 18:00 dan sudah di rembang petang. Nafsuku sudah tidak tertahan lagi.Akhirnya... tubuh Dino yang hanya berkancut minim aku peluk kuajak bergulat.
Mungkin Dino mengira aku hanya bercanda saja.Dia menurut saja, pura-pura melawan sedikit. Nafsuku tak tertahan lagi maka Dino pun aku ciumi leher-nya dan dadanya.Lalu puting susunya aku jilat-jilat.Dalam keadaan aku menindihi tubuhnya bibir Dino aku lumat,ketiaknya aku gosok dengan kedua tanganku.
"Kenapa,Mas," Dino bertanya keheranan.Tapi tidak aku jawab.
Puting susunya aku pilin, plintir, tekan, main-mainkan. Aku menggila dan bernafsu.Kancut Dino aku plorotkan.Sehingga aku bisa menampak kontol-nya yang besar,indah dan disunat ketat. Begitu juga jembutnya yang hitam,lebat,dan tumbuh luas, terlihat indah, jantan, dan merangsang!
Akhirnya kontol Dino aku sedot dan sekali-sekali aku kocok dengan jemariku. Lobang pantatnya aku sodok dengan jari telunjukku.Dino terkaget.Bisa jadi dia belum pernah disodok boolnya oleh sesama lelaki ataupun lawan jenis.Tapi dia tak melawan. Bahkan sekali-sekali Dino mengeluh dan melenguh MMMPH..MMMPH...MMMPH..Mungkin karena Dino merasa teramat sangat nikmatt di kontolnya!
Dino menurut saja.Aku plorotkan juga kancutku ke bawah sehingga terjela-jela di bagian pahaku! Aku jadi telanjang bulat.Kontolku aku gesek-gesekkan ke kaki Dino yang berambut!Aku jadi sibuk sekali, menikmati tubuh Dino dan memberikan kenikmatan pada tubuh dan kontolku sendiri! Dengan bernafsu aku terus menyedot-menjilat kontol Dino sambil jemariku menjelajah tubuh Dino yang ketat, keras, dan atletis ketat! Nikmat, indah! Aku merasa di surga. Nyawaku seakan moksa ke nirwana! Seakan aku mendapatkan pencerahan dari Sang Boddisatwa dan aku bagaikan mencapai kesunyataan sempurna!
Menikmati tubuh dan kontol Dino yang ledzat dan indah itu nafsuku terus menggebu. Sementara itu Dino pun juga makin terangsang dan tampak mulai gelisah,dia ingin menambah dan menambahkan lagi kenikmatan di kontolnya.Lalu dia mulai mendesis akibat merasa nikmat tak terhingga HSST..HSST..!
Ditengah nafsu berahi kami yang menggebu-gebu itu lah pejuh Dino muncrat CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! Pancaran pejuh Dino seakan tidak akan pernah ber-henti.Muncrat lagi dan muncrat lagi dari lubang kencingnya terpancar ke udara bagai lava gunung berapi yang sedang meletus [volcano eruption]!
Pejuhnya tidak aku sia-siakan! Aku jilat, aku sruput, aku telan.Agh! Nikmat.Aku merasa berubah jadi lelaki yang tambah sempurna setelah menelan pejuh kuli yang jantan luar biasa itu! Ta'i!
Aku meneruskan memberi kenikmatan pada kontolku dengan menggesekkanya ke kaki dan ke paha Dino..! Beberapa detik kemudian aku tak tahan lagi, dan pejuhku pun muncrat keluar : CROOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! Aku merasa nikmat tak terkira,lampias,dan puas!
Setelah kami berdua tenang dari gejolak nafsu, kami bangkit dan mandi di bawah shower terbuka yang ada di tepi kolam renang. Tentu saja dengan bertelanjang bulat.Kami membersihkan badan sambil berdiam diri saja.
Setelah mengeringkan badan,kami kembali ke kamar untuk berpakaian dan aku mengajak Dino pulang ke Jakarta.Villa aku kunci dan kuncinya aku serah-kan pada penjaga vila yang kebetulan rumahnya tak jauh dari situ.
Dalam perjalanan pulang kami singgah di suatu restoran untuk makan malam. Selesai makan aku menyerahkan uang honor untuk Dino sebesar satu juta rupiah. Uang itu termasuk honornya sebagai supir dan uang pejuh Dino yang sudah aku minum. Bagiku uang itu tak terlalu banyak, dibandingkan kenikmatan dan jugs kenangan indah yang sudah aku dapatkan dari Dino sore itu!
Dino memang kuli,tetapi tubuh dan pejuhnya tidak kalah nikmat dengan tubuh dan pejuh artis dan bintang sinetron yang pernah main cabul dengan aku!
ANTICLIMAX
Dino adalah kuli ketiga yang pernah aku nikmati tubuh, pejuh, dan kontolnya. Ketiga kuli itu ada lah Yatin,Satya dan Dino.Ketiganya sama-sama kuli bangunan! Aku memang tidak pernah memilih-milih tingkat sosial ekonomi pendidikan laki-laki yang aku akan cabuli. Yang penting dia laki-laki yang bersih, sehat, atletis, ketat-berotot, berkontol besar dan sudah sunat!
Kunjunganku ke toko material untuk mencari rantai.
KEKHAWATIRAN YANG TAK BERDASAR
Meskipun aku besar dan sekolah di Jakarta tetapi ternyata setelah aku memegang paspor Amerika Serikat aku pada awalnya sering merasa khawatir.
Kekhawatiran ini muncul karena seringnya beredar informasi atau rumor yang beredar di kalangan US Citizen tentang kemungkinan adanya serangan teroris internasional, ledakan bom atau bahaya lainnya di tempat umum.
Aku sendiri merasa bahwa info itu berlebihan dan tidak berdasar.Banyak orang asing yang tinggal di Jakarta yang mengatakan dimana pun kita berada selalu ada risiko untuk jadi celaka.Apakah itu di Inggris,di Amerika Serikat,di Jepang,di Thailand, di Malaysia, di India, di Pakistan, di Australia atau di negara manapun juga di dunia.Bahkan bom juga pernah meledak di Male ibukota Maldives [Maladewa] yang biasanya selalu aman dan damai, tempat tujuan wisata dan penduduknya sedikit .
Lama-kelamaan aku terbiasa dengan informasi dan berbagai rumor itu dan aku mulai tidak memperhati kannya lagi. Meskipun demikian aku tetap memilih apartemen di lokasi yang menurut aku aman dan strategis sesuai dengan rekomendasi dari teman- temanku sesama US Citizen.
Apartemen tempat tinggalku sebetulnya cukup dekat dengan pusat keramaian,mall,dan pasar tradisional tetapi lokasinya itu terlalu jauh untuk ditempuh dengan jalan kaki [not in walking distance].Pada hal aku paling suka jalan-jalan santai sambil melihat-lihat atau belanja barang-barang kecil[pernak-pernik] yang menurutku amat menarik.
MENCARI RANTAI DAN ALAT SIKSA
Suatu hari aku mencari rantai. Rantai itu untuk apa kalau bukan untuk main sex? Rantai biasanya dijual di toko material bangunan. Dijual bersama gembok [slot], paku, engsel, kawat dll. Maka aku pun pergi jalan-jalan ke lokasi toko material.
Meskipun tempat itu terlalu jauh untuk jalan kaki tapi kupikir sekalian olah-raga. Padahal setiap pagi aku lari-pagi [jogging] 5 km, jadi jalan-jalan seperti itu sebetulnya tidak aku tidak perlukan.Aku juga sudah berniat pulang naik taksi jika aku nantinya malas pulang jalan kaki.
Demikianlah akhirnya aku sampai di toko material dan aku memilih rantai ukuran sedang, tentu saja dengan panjang secukupnya sekalian bersama dengan gemboknya. Aku juga membeli kawat duri, untuk mengikat tangan atau kaki cowok partnerku waktu aku sedang main sex sadis.
Aku bayangkan pasti cowok yang tangan dan kakinya diikat dengan kawat-duri akan menarik rona wajah kesakitan. Amat sexy! Apalagi kalau cowok itu diikat kawat-duri dalam keadaan telanjang bulat. Kemudian aku juga tertarik membeli kabel yang aku lihat "amat baik" jika digunakan sebagai alat-pelecut atau alat-pencambuk cowok.
Aku jamin cowok yang badannya dihajar menggunakan kabel seperti itu [dalam keadaan telanjang bulat] akan kaget lalu menggelinjang kesakitan dan boleh jadi dia akan menjerit:"AGH!" atau "ADUH!",karena amat kesakitan dan rona wajahnya tampak sangat menderita! Indah sekali!
Aku sendiri juga ingin merasakan dihajar dengan kabel seperti itu dalam keadaan kaki dan tangan diikat kawat-duri dan tubuh dirantai,bertelanjang bulat! Agh! Pasti nikmat! Apalagi kalau lelaki yang menghajar berwajah ganteng,bertubuh atletis ketat dan berotot,dan berpakaian seragam militer CPM atau Pasukan Khusus sambil bertelanjang dada! Ta'i!
Selesai belanja rantai, gembok, kabel dan kawat-duri aku berjalan melihat-lihat toko-toko yang ada di situ.Ternyata di lokasi itu banyak sekali toko marmer dan aku tertarik pada salah satu toko marmer disitu.Sebetulnya yang menarik perhatianku bukan tokonya,tapi salah seorang karyawannya yang saat itu sedang mengangkat kotak-kotak marmer ke sebuah truk.
ODI SI KARYAWAN-KULI
Karyawan itu seorang pemuda remaja,mungkin usia-nya sekitar tujuh-belas atau delapan-belas tahun. Wajahnya tampan,tubuhnya ramping,tetapi atletis dan tampak nyata ketat berotot.Dadanya bidang dan menonjol ke depan dihiasi sepasang puting susu yang indah dan melenting.Perutnya yang rata telah terbentuk menjadi six-packs! Semuanya itu dapat aku lihat dengan jelas karena dia bertelanjang dada.Celana blue jeans biru yang dikenakannya di bagian kakinya digulung ke atas sehingga bulu kakinya yang tumbuh halus terlihat jelas. Tubuh karyawan itu berkilat-kilat oleh cucuran keringat -nya yang membanjir, sehingga tonjolan otot-otot -nya yang indah tampak makin nyata.Sekali-sekali dia harus mengangkat kotak marmer itu ke atas sehingga aku dapat menampak pola pertumbuhan bulu -keteknya yang tampak memanjang di dataran kedua belah ketiaknya.Tapi pertumbuhan bulu keteknya itu hanya sekedarnya saja seakan untuk bukti dari kedewasaan dan kelaki-lakiannya yang sempurna.
Aku jadi terpaku oleh "pemandangan yang teramat indah" itu.Maka terpaksalah aku berlama-lama di toko marmer itu sambil sekali-sekali memandang dan mencuri padang pada si karyawan-kuli itu.
Agaknya karyawan-kuli itu kerja sendirian.Mungkin toko itu hanya punya seorang tenaga-kasar atau boleh jadi karyawan lainnya sedang tidak masuk kerja atau tidak disitu karena alasan lain. Aku agak terganggu waktu aku lihat seorang gadis [mungkin karyawati toko tetangga] yang pura-pura ngobrol dengan karyawan-kuli itu sambil memandang lelaki itu sedang kerja.Aku yakin cewek itu juga sedang menikmati "pemandangan indah" itu! Sama seperti aku! Mungkin tanpa sadar aku cemburu,aku merasa cowok itu sudah jadi cowokku!Padahal kenal saja aku tidak pada karyawan-kuli itu Ta'i!. Untunglah toko itu menjual berbagai jenis barang lain.Kalau tidak aku terpaksa membeli marmer yang tidak aku perlukan.Karena aku berlama-lama disitu maka akupun pura-pura membeli sdua buah handel pintu.Pikirku,handel itu nanti akan aku berikan kepada temanku yang sedang membangun rumah.
Kebetulan hari sudah jam 17:00 dan toko itu akan tutup. Enci',perempuan Tionghoa pemilik toko itu pulang dulu dan menyuruh karyawan-kuli itu untuk mengunci toko. Maka tinggallah aku berdua dengan si karyawan-kuli yang ternyata belakangan aku tahu dia bernama Odi.Ketika itu Odi sudah selesai memindahkan kotak marmer keatas truk dan truk itu pun sudah pergi.
Aku pura-pura mengajak Odi ngobrol dan tanpa ragu -ragu, di depanku,Odi mengeringkan badannya yang bercucuran keringat dan bertelanjang dada,dengan sebuah handuk kecil berwarna kuning. Aku merasa seperti menggigil - terangsang,merasa gemas ingin memeluk tubuh Odi dan menjilati keringatnya.Tapi, untunglah aku dapat mengendalikan nafsu berahiku.
Dalam waktu sekitar sepuluh atau limabelas menit aku berhasil mengorek sebagian besar informasi penting tentang diri Odi. Seperti banyak pemuda yang bekerja jadi pesuruh toko,pekerja bengunan, tukang ojek - adalah tamatan SLTA atau drop out SLTA. Odi pernah sekolah di STM bangunan,tetapi dia drop out karena masalah biaya.Odi bekerja di toko hanya berdua dengan Enci' - pemilik toko,itu karena karyawan yang seorang lagi "menghilang" - kabur tanpa pamit.Mungkin karena gajinya terlalu kecil!
Aku ingin sekali "memiliki" Odi,apalagi waktu aku sengaja berdiri dekat-dekat Odi aku tak mencium bau keringat,bau ketek,atau bau yang tidak sedap lainnya.Padahal Odi tubuhnya sedang berkeringat. Aku suka cowok yang tidak bau dan aku jijik pada cowok yang baunya tidak sedap!
ODI AKU PEKERJAKAN DI APARTEMENKU
Selama tujuh hari berikutnya aku pura-pura lewat atau singgah di depan toko material tempat Odi bekerja. Terkadang aku datang naik mobil,tetapi kadang-kadang aku datang jalan kaki saja atau naik ojek motor.Setiap kali aku sekalu singgah di tempat Odi bekerja aku usahakan ngobrol dengan Odi.Pada kunjunganku yang ke tujuh aku menawar-kan apakah Odi mau kerja dengan aku untuk "bantu -bantu" di rumah.Aku tawarkan gaji yang menarik, tempat tinggal [di apartemenku],dan makan gratis. Tentu saja Odi tertarik dan bersedia.Besok sore-nya Odi berhenti kerja dari tempat Enci dan dia langsung pindah membawa pakaiannya dari tempat kontrakkan ke apartemenku.
Keesokan harinya Odi aku bawa ke sebuah rumah sakit swasta untuk "medical check up" - termasuk test HIV/AIDS dan rontgen. Sebelumnya aku juga sempat membisikkan pada dokter yang memeriksanya supaya memeriksa apakah Odi sudah disunat atau belum.Hasil check up menunjukkan bahwa Odi sehat. Odi juga sudah sunat - tapi menurut dokter sunat-nya dorsumcisio [hanya bagian atas kulupnya yang dibuang]. Bagian bawah kulupnya masih ada dan frenulumnya belum digunting. Itu cara sunat yang biasa dilakukan para bengkong [tukang sunat] di desa-desa.
ODI DIDIDIK BANG WILLY SECARA MILITER
Karena aku sibuk maka aku minta Bang Willy untuk bantu mengawasi Odi dan juga mendidiknya, karena Odi masih muda - perlu dibentuk agar kepribadian-nya berkembang baik. Bang Willy tidak keberatan.
Bang Willy[Willibordus] adalah mantan[pensiunan] militer yang bertugas jadi bodyguard dan ajudan-ku.Walau dia pensiunan tapi umurnya baru sekitar 40 tahun dan wajah serta penampilannya juga awet muda.Tubuhnya atletis, ketat, dan berotot sedang-kan wajahnya tampan-menawan.Itulah sebabnya dia aku pilih jadi bodyguard merangkap ajudanku.Bang Willy mengatakan bahwa dia hanya bisa mendidik secara militer seperti cara yang dia praktekkan semasa dia masih aktif di militer yaitu waktu dia bertugas mendidik para prajurit baru. Mendidik cara militer tentu keras dan pasti harus keras!
Agar mudah mengawasi Odi, Odi juga aku haruskan tidur dan mandi di kamarku. Waktu Odi ragu-ragu [atau malu-malu] untuk telanjang bulat saat mandi dan waktu tidur malam, Bang Willy memaksanya dan tanpa ragu Bang Willy memaksanya dengan diiringi lecutan cemeti yang keras di pantat dan paha Odi sampai lecet berdarah! Tentu saja Odi terpaksa menurut.
Mungkin Odi shock juga dihajar sekejam itu,sebab setelah itu dia termangu-mangu. Tapi Bang Willy "menetralisir" perasaan Odi dengan cara militer, agar dia tidak cengeng.Malam itu juga Odi dipaksa push up dan sit up ratusan kali di bawah ancaman pecut - sampai dia bercucuran keringat, terengah-engah dan teler. Aku suka sekali melihat cara Bang Willy mendidik Odi dengan cara tegas, keras, dan juga militeristik! Cara seperti itu pasti baik buat Odi!
Untuk melatih Odi agar bersikap laki-laki dan PD [Percaya Diri]pada tubuhnya sendiri,keesokan hari -nya Bang Willy tidak mengizinkan Odi berpakaian selama seminggu dan Odi harus bertelanjang bulat sepanjang hari.Agar Odi tidak bisa mencuri-curi memakai pakaian sewaktu aku dan Bang Willy sedang keluar rumah maka pergelangan kaki Odi dipasangi rantai yang digembok dan kunci gemboknya disimpan Bang Willy.Dengan adanya rantai di pergelangan kakinya itu maka Odi tidak bisa mengenakan celana atau kancut sekalipun! Selain itu semua pakaian Odi dimasukkan dalam lemari dan kuncinya disimpan Bang Willy.
Selain itu, jika Odi melakukan suatu kesalahan atau kekeliruan sehingga harus dihukum [dihajar] Bang Willy,maka sewaktu dihajar Odi harus selalu dalam keadaan telanjang bulat!Setelah Odi dilatih seperti itu maka tiap kali Odi disuruh telanjang Odi selalu patuh!
Agar Odi yakin betul akan kelaki-lakinanya maka tiap Senin dan Kamis malam Odi diharuskan onani di hadapanku dan Bang Willy. Mula-mula Odi agak kemalu-maluan dipaksa onani.Tapi setelah diancam akan dihajar oleh Bang Willy dengan sebuah pecut besar Odi-pun mengelus dan mengocok kontolnya dengan tangan sampai kontolnya tegang mengacung dan kepala kontolnya memerah ungu.Sementara itu lobang kencingnya mengaga seperti mulut ikan. Setelah kontolnya dielus. dikocok, dan dipijit-pijit lebih lama, akhirnya Odi tidak tahan lagi sehingga akhirnya pejuhnya pun muncrat keluar: CROOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOT!
Sewaktu pejuhnya sedang muncrat,Odi tidak segera menampung pejuhnya dengan telapak tangannya atau cepat-cepat lari ke kamar mandi.Melainkan hanya "menikmati" begitu saja pemuncratan pejuhnya.Oleh karena itu Bang Willy perlu memberi Odi pelajaran tentang kebersihan dengan beberapa lecutan KERASS di tubuhnya : CETTARR! CETTARR! CETARR! - sambil dia membentak keras :
"LAIN KALI KALAU KAU KELUAR MANI, TAMPUNG DENGAN TANGAN KAU ATAU KAU KELUARKAN MANI KAU DI KAMAR MANDI! KAU JANGAN MENGOTOR DISINI!",selesai Bang Willy membentak begitu, dengan enteng dia masih sempat menampar pipi Odi kiri dan kanan dengan KERASSS! : PLAKK! PLAKK!
Karena Bang Willy bertubuh besar,kekar dan juga berotot, Odi tunduk pada Bang Willy apalagi Bang Willy punya "kharisma dan aura" yang agaknya dari sejak awal sudah membuat Odi tunduk dan hal ini membuat Odi juga penurut padaku.Odi makin menurut[segan dan takut] pada Bang Willy.Karena Bang Willy tidak segan-segan menghajar Odi jika Odi membuat kesalahan atau kekeliruan, sengaja atau tidak sengaja. Rantai,kawat-duri, dan kabel yang pernah iseng-iseng aku beli, dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Bang Willy untuk mendisiplinkan Odi. Jadi membeli benda-benda itu sama sekali tidak mubazir!
Bang Willy mengatakan pada Odi kalau Odi berani kabur dari apartemenku maka Bang Willy akan mudah sekali menemukannya lagi. Bang Willy menyatakan pada Odi bahwa dia punya jaringan dan kenalan luas di kalangan aparat dan Bang Willy berhasil meyakinkan Odi bahwa jika sampai Odi berani kabur maka kalau dia "tertangkap" lagi, hukumannya ada lah lobang pantatnya disodok dengan besi-panas.
Saat mengancam Odi,Bang Willy sengaja memanaskan sebatang besi sampai membara dan lalu menunjukkan bentuk dari besi panas yang akan disodokkan ke bool Odi kelak - sampai-sampai Odi jadi menggigil ketakutan!Aku suka sekali melihat hubungan antara Bang Willy dengan Odi yang terkesan militeristik itu! Tak ubahnya seperti hubungan antara Master [Tuan] dan slave [budak]. Bang Willy yang Master dan Odi yang slave. Untuk membentuk tubuh Odi supaya lebih sempurna kelaki-lakiannya, Bang Willy melatihnya dengan kejam. Latihan dilakukan di apartemenku mengguna-kan alat-alat dan mesin-mesin olahraga yang ada.
Unik dan khasnya Bang Willy adalah bahwa dia suka sekali menggunakan cemeti kalau akan mengoreksi kekeliruan Odi. Ternyata cara kejam, sadis, dan militeristik itu sangat efektif.Sebab,dalam waktu dua bulan saja tubuh Odi sudah mulai "jadi" ketat dan tonjolan ototnya makin tambah nyata terlihat! Beberapa kali aku melihat Bang Willy menghajar Odi karena Odi melakukan "kekeliruan". Kalau Odi melakukan "pelanggaran" maka hukumannya lebih berat dan lebih sadis lagi,yaitu kombinasi antara hukuman badan [lecutan cemeti], hukuman fisik[lari, push up, sit up],dan tempelan besi panas [atau rokok menyala]atau sengatan listrik.
Hukuman yang kejam itu dimaksudkan agar Odi benar -benar kapok dan tidak berani melanggar aturan atau melanggar disiplin lagi! Kalau Odi dihukum harus lari,maka Odi dipaksa lari di jogging track apartemenku.Bang Willy ikut lari untuk mengawasi.
Kalau Odi dihukum lari 10 kali putaran [sekitar 5 km] tapi hanya mampu lari 9 kali putaran maka sebagai sangsinya Odi dicambuk oleh Bang Willy di apartemenku - pernah juga sampai Odi pingsan.
Saat mencambuki Odi, Bang Willy selalu mengayun-kan cemetinya dengan kerass dan sekuat tenaga otot-otot karatenya. Dijamin tiap lecutan pasti akan mengakibatkan lecet berdarah di kulit Odi.
Kalau Bang Willy sedang menghajar Odi,selalu aku biarkan saja, tidak pernah aku larang.Karena aku menganggap hal itu "amat baik" untuk masa depan dan kepribadian Odi sebagai seorang lelaki. Aku juga amat menikmati acara penghajaran itu. Aku menganggapnya sebagai suatu acara indah, jantan dan mileteristik itu.Setiap kali Odi akan dihajar maka dia dipaksa telanjang-bulat.Sedangkan Bang Willy sendiri menghajar sambil mengenakan kancut atau seringkali Bang Willy sama-sama telanjang-bulat!
Sejak ada Odi ada di apartemenku maka tiap hari selalu saja terdengar suara: PLAKK! PLAKK!PLAKK! yaitu suara Bang Willy menampar pipi Odi atau bagian tubuh Odi lainnya.Juga suara WHET!JEPRETT! JEPRETT! JEPRETT!. Itu adalah suara cemeti Bang Willy yang dilecutkan ke tubuh Odi!
Bang Willy juga menggantungkan cemeti di berbagai bagian apartemenku,sehingga jika dia merasa perlu menghajar Odi,Bang Willy tinggal mengambil cemeti yang ada dekatnya dan langsung menghajar tubuh Odi dengan ceemti itu!
ODI DISUNAT LAGI DAN SERING AKU SETUBUHI
Bang Willy sangat terganggu melihat sunatan Odi yang loose dan dorsumcisio. Karena itu dia minta izin aku supaya Odi disunat lagi secara militer agar sunatannya jadi "high and tight".Aku setuju saja.Oleh karena itu pada suatu hari libur Bang Willy minta tolong rekannya dari bekas kesatuan-nya untuk memotong sisa kulup Odi yang masih ada secara militer tanpa anesthesi di apartemenku.
Waktu akan disunat lagi, Odi disuruh telanjang bulat berbaring terlentang di atas tempat tidur. Kedua tangannya ke atas dan difiksasi ke bagian besi tempat tidur, begitu juga kedua kakinya disuruh mengangkang dan tiap pergelangan kakinya dirantai ke besi tempat tidur.
Waktu itu aku kagum pada Odi. Rupanya didikan Bang Willy sudah sangat meresap di jiwa Odi.Saat disunat secara militer Odi diam tidak bersuara atau mengaduh! Walaupun tampak dia amat sangat kesakitan sekali.Terlihat dari rona wajahnya yang tampak menahan sakit yang amat sangat dan tubuh-nya yang berkilat-kilat oleh cucuran keringat dan juga dari gelinjang tubuhnya yang terkaget! Agh! Indah sekali!
Jika siang hari Odi jadi sasaran penghajaran Bang Willy,maka pada malam hari Odi adalah "milikku". Mulut,lobang pantatnya, dan seluruh tubuhnya tak pernah aku biarkan beristirahat dari sasaran pemuasan nafsu sex sejenisku dan gairah syahwat-ku!
Setiap malam, aku, Bang Willy dan Odi tidur di kamarku di lantai beralas karpet telanjang bulat. Aku tidur di tengah, sehingga aku bisa memilih mau berpelukan dengan Bang Willy atau Odi[dalam keadaan telanjang bulat].
Pada mulanya Odi seperti menolak waktu akan aku cabuli.Ia memalingkan wajahnya waktu mulutnya akan aku cipok.Begitu juga waktu tubuh telanjang-nya akan aku peluk dia menghindar.Agar Odi tidak banyak tingkah dan supaya Odi patuh kepadaku dan mau melayani nafsu syahwatku maka aku minta Bang Willy memberi "pelajaran" pada Odi.
Malam itu juga tanpa ampun Odi dihajar Bang Willy dengan cambuk. Meskipun Odi minta ampun, tetapi Bang Willy tidak mau menghentikan lecutannya yang keras ke tubuh Odi yang telanjang bulat itu.Pada lecutan yang ke 100 barulah Bang Willy berhenti.
Tubuh Odi penuh bilur,lebam,lecet berdarah-darah akibat lecutan keras Bang Willy.Tapi setelah itu memang benar Odi jadi patuh dan menurut jika aku cabuli!Karena itu pula jika aku akan mencabuli Odi, aku selalu sudah menyiapkan cemeti. In case Odi harus dipaksa dengan kekerasan agar mau aku cabuli!
Bang Willy juga mengajari Odi menyetir mobil.Tiap kali membimbing Odi belajar menyetir, Bang willy selalu membawa sebilah rotan untuk menghajar Odi jika dia melakukan kekeliruan besar atau kecil, sengaja atau tidak!Tidak heran jika tiap selesai latihan menyetir mobil, tubuh Odi tampak biru-biru akibat pukulan rotan Bang Willy yang keras!. Setelah beberapa bulan Odi tinggal di apartemenku maka Odi banyak berubah.Sikapnya tampak rapi dan militeristik. Tubuhnya juga makin berotot dan terkesan penampilan Odi jadi tambah jantan! Aku makin bernafsu jika aku berada dekat Odi!
ANTICLIMAX
Begitulah cara aku dan Bang Willy memperlakukan Odi. Memamg terkesan "agak keras",tapi aku yakin itu cara itu yang amat baik untuk membentuk Odi jadi pemuda yang berdisiplin dan punya komitmen tinggi pada tugas dan tanggungjawabnya.Kita lihat saja hasilnya nanti! Ta'i!
Pada saat cerita bejat ini ditulis, Odi sudah terbentuk kepribadiannya jadi pemuda yang patuh! Tak ubahnya seperti seorang budak sex[sex slave].
Semua itu tentu berkat lecutan cemeti keras yang sering diayunkan ke tubuh Odi yang telanjang bulat!Sudah terbukti bahwa memang cemeti adalah alat yang ampuh untuk mendisiplinkan pemuda!
[KONTOL DAN BIJI-PELER]
Kisah main cabul dengan pemuda pasar.
PASAR : TEMPAT BERKUMPULNYA IBLIS
Menurut pandangan agama, pasar bukanlah tempat yang mulia. Bahkan dikatakan bahwa pasar adalah tempat berkumpulnya setan dan iblis. Mungkin karena pasar adalah tempat berjualan,dimana orang sering menipu dan bermain curang dalam berdagang.
Tetapi sebelum aku pindah ke Amerika Serikat[dan jadi Warga Negara Amerika Serikat - US Citizen] aku gemar ke pasar tradisional.Bukan untuk ber-belanja, tetapi untuk "cuci mata" melihat abang tukang jualan atau juga lelaki yang berbelanja.
Aku juga suka datang ke tempat-tempat pembangunan gedung atau real-estate untuk "cuci mata" melihat kuli-kuli telanjang dada.Syukur-syukur aku bisa jumpa kuli yang sedang mandi telanjang bulat.
Ketika aku kembali ke Jakarta setelah bekerja di Singapura dan Lobam [Tanjung Pinang] dan setelah aku jadi US Citizen,pasar tradisional resmi makin jarang di Jakarta.Sebagai gantinya dibangun mall dan pasarswalayan.Tapi ada satu pasar tradisional yang sering aku datangi,karena disitu ada tukang jualan buah yang jadi favoritku, namanya : Jaka.
Seperti umumnya pedagang buah di Jakarta, Jaka juga berjualan bermacam-macam buah, ada buah impor, ada buah lokal, dan ada buah yang sedang musim. Karena aku sering belanja buah di tempat Jaka, maka Jaka kenal baik dengan aku [sebagai langganan]. Pada dasarnya Jaka adalah orang yang ramah dan simpatik. Semua sifatnya itu sangat cocok dengan penampilannya: wajahnya yang tampan, kulitnya yang putih bersih, dan tubuhnya yang atletis.
Jarang ada pedagang pribumi Indonesia[ Asli] yang berjualan di pasar tradisonal yang berkulit putih bersih seperti Jaka.
Sebagai seorang cowok homosex,tentu saja aku jadi sangat tertarik pada Jaka. Aku tertarik pada ketampanannya. Ternyata ibu-ibu dan cewek-cewek yang belanja di pasar itu juga suka belanja buah di tempat Jaka. Bahkan aku perhatikan ada ibu-ibu yang sengaja berlama-lama di tempat Jaka - mungkin sambil menikmati keindahan penampilan Jaka.
Karena aku sering belanja di tempat Jaka, maka Jaka sering memberi aku discount. Terkadang aku bayar sesuai discount, tapi terkadang aku bayar penuh dan aku akan bilang :
"Jangan terlalu dimurahin Bang. Nanti rugi".
"Nggak apa-apa,Pak.Sama langganan", kata Jaka.
Suatu hari aku ngobrol agak lama dengan Jaka di tempat jualannya.Ketika itu tidak terlalu banyak orang belanja - mungkin karena sudah agak sore.
Dari obrolan itu aku dapat informasi bahwa Jaka sempat duduk di bangku SMA/SMU meskipun tidak sampai tamat. Dia harus berhenti sekolah karena ayahnya meninggal dan dia harus mencari nafkah untuk ibu dan adik-adiknya. Semula Jaka berniat jualan sambil sekolah.Tapi ternyata untuk jualan buah-pun harus dilakukan full timer.Kalau tidak hasilnya akan kecil. Akhirnya Jaka memfokuskan jualan buah dan memberikan kesempatan pada adik-adiknya untuk sekolah. Dua adiknya sudah bekerja dan seorang lagi sekolah di STM.
Sambil ngobrol aku mencuri pandang wajah dan tubuh Jaka.Jaka memang tampan,tubuhnya atletis. Tinggi dan berat badannya sedang, mungkin tinggi-nya lebih dari 160.Biasanya Jaka mengenakan baju kaos [T-shirt] atau kemeja.Tapi hari itu, tumben Jaka mengenakan kaos model singlet warna hitam. Akibatnya aku bisa menikmati lengannya yang kekar dan bisepsnya yang indah dan bertonjolan otot.
Berbeda dengan para pedagang dipasar lainnya yang sering berpakaian dekil dan kumuh, Jaka selalu berpakaian bersih dan rapi.Tidak jarang sedikit modis dan bergaya! Sehingga penampilan Jaka jadi terkesan orang terpelajar.
Singlet yang dipakai waktu itu ketat ukurannya, sehingga dadanya yang menonjol kedepan dan perut-nya yang rata tampak nyata dan bermakna. Bahkan kedua puting susunya yang tampak ketat, tegang, dan melenting membayang di permukaan kaos singlet -nya yang ketat itu.Jaka tampak jantan sekali! Waktu Jaka, tanpa sengaja,mengangkat tangannya ke atas, mataku yang nakal mencuri pandang untuk mengerling pola pertumbuhan bulu-keteknya yang tampak ringan saja. Seakan sekedar untuk tanda bukti kelelakian dan kedewasaannya yang sempurna.
Sore itu aku merasa puas dan bahagia, karena aku bisa ngobrol dengan Jaka, bisa memandangi wajah dan tubuh Jika, bisa mencuri pandang ketiak dan bulu-ketek Jaka dan aku bisa mengenal Jaka lebih baik.
Berdasarkan penampilan fisik luar Jaka, bentuk tubuh,bentuk dan ukuran lengan juga tungkai Jaka, aku memperkirakan [dan aku sangat berharap] bahwa kontol Jaka ukuran besar.Paling tidak sama dengan ukuran kontol Ricardo G.,pengusaha swalayan,yang terkenal besar ukuran kontolnya itu! Sedangkan contoh cowok yang bulu-keteknya lebat adalah Si Ganteng Tommy Tjokro [Presenter] dan Si Atletis Adrian Maulana [Pesinetron].Tapi boleh dibilang selebritis cowok Indonesia umumnya lebat bulu keteknya.Sayangnya aku tidak punya daftar ukuran kontol selebritis cowok Indonesia dan siapa yang sunat/ siapa yang tidak. Ada situs internet yang menyajikan daftar selebritis cowok Amerika yang sunat dan tidak sunat[cut and uncut].Pada dasar-nya ukuran kontol dan lebatnya bulu-ketek sering dianggap sebagai indikator kejantanan seorang laki-laki!
Besar kemungkinan bahwa cowok-cowok berdarah bule [Indo-Eropa] seperti:Nicholas Saputra,Ari Wibowo, Christian Sugiono, Marcellino Lefrandt, Andrew White,semuanya tidak sunat alias kulup kontolnya!
Seharusnya para cowok seperti ini diberi motivasi agar mau sunat segera!Agar mereka mempunyai fisik yang benar-benar profesional [termasuk kontolnya]dan supaya mereka benar-benar jadi cowok macho yang sempurna luar dan dalam. Motto cowok sejati [real man]adalah :"Lelaki yang tidak sunat,bukan laki-laki!".Para bodybuilder[binaragawan] Italia semuanya sunat,demi profesionalisme mereka!
MENGAJAK JAKA JALAN BARENG
Sejak aku mengenal Jaka lebih dalam maka makin lama aku makin pre-occupied dengan Jaka. Akibat-nya aku belanja ke tempat Jaka seminggu dua -tiga kali.Kadang-kadang masih ada banyak buah di rumah,tapi karena aku ingin jumpa Jaka dan ingin melihat wajahnya yang tampan serta tubuhnya yang atletis, aku memaksakan diri untuk belanja buah ke pasar.
Belakangan aku jadi tahu bahwa Jaka naik motor ke pasar,sering baca koran,dan rajin menonton berita di TV. Bahkan aku juga mendapat info bahwa Jaka aktif di organisasi sekolah sewaktu masih duduk di SMA/SMU,dia juga hobby berenang dan olah-raga lainnya seperti badminton, pingpong dan entah apa lagi. Jaka juga yang berinisiatif untuk membuka tempat latihan beban untuk binaraga di lingkungan RW-nya. Tidak heran jika tubuh Jaka sudah "jadi" dan teramat memukau. Yang aku rasa janggal untuk cowok se-macho Jaka adalah bahwa aku belum pernah dengar Jaka bicara tentang cewek ataupun tentang isteri. Kelak aku tahu bahwa Jaka memang masih single. Setelah aku makin tahu tentang diri Jaka, suatu hari aku mengajak Jaka untuk janjian pergi bareng ke luar kota mengunjungi suatu resort.Jaka setuju dan dia akan menitipkan dagangannya pada adiknya.
Pendek cerita kami pergi bareng ke luar kota.Agar bisa bebas berbuat,maka aku harus menyetir mobil sendiri. Bahkan aku tidak bilang pada supirku bahwa week end itu aku pergi keluar kota dengan seseorang.
Aku memilih suatu resort yang mewah dan lengkap dengan fasilitas olah raga. Kami tiba di resort sekitar jam 15:00 dan aku mengajak Jaka untuk tidur sore dulu.Hawa sejuk pegunungan itu telah membuat aku mengantuk. Tapi rupanya Jaka punya rencana lain. Setibanya di kamar Jaka bukannya tidur melainkan langsung memeluk aku.
Aku tidak pernah membayangkan bahwa "affair"-ku dengan tukang buah itu akan terjadi begitu cepat. Juga tak pernah terpikir olehku bahwa Jaka akan mulai lebih dulu.Betapa pun aku merasa bahagia.
Aku menyambut baik pelukan Jaka dan kamipun mulai bercipokan seperti dua orang yang sedang pacaran atau sedang selingkuh di luar kota.Jaka rupanya sudah pengalaman main sex sejenis. Karena Jaka langsung melepaskan kancing bajuku, memelorotkan celanaku beserta kancutku sampai aku telanjang bulat.Jaka sendiri melepaskan seluruh pakaiannya dan ...di kamar yang sejuk itu kami berpelukan.
Diatas tempat tidut kami bergumul.Meraba apa saja yang kami bisa raba,menyodok lobang apa saja yang bisa kami sodok.Entah apa yang terjadi,tahu-tahu aku sudah menungging di lantai dan Jaka berlutut di belakangku sambil mengentotkan kontolnya ke dalam boolku!Maju-mundur,maju-mundur,maju-mundur, sambil tangannya mengocok kontolku dan sekali-sekali dia merangsang kedua puting susuku dengan jarinya dan mengelus-ngelus punggungku.
Tiba-tiba Jaka berubah jadi kasar. Dengan kejam dia menyodok-nyodokkan kontolnya ke dalam lobang pantatku sampai aku terkaget dan tergelinjang kesakitan. Belum puas dengan cara itu dia masih menggampar bokong dan pahaku dengan keras: PLAKK! PLAKK! PLAKK! PLAKK!Entah berapa kali.Bokong dan pahaku terasa pedih dan panas.
Puas mengasari aku,Jaka memompakan lagi kontolnya dengan teratur ke silitku sambil tangannya terus saja merangsang kontolku.Tidak lama kemudian Jaka mempercepat pompaan kontolnya di boolku dan juga mensikronkan kocokan jarinya dikontolku!Akhirnya, makin cepat, makin cepat, makin cepat,kemudian : CROOOOOOOOOOOOT CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT! Pejuh kami berdua muncrat hampir bareng.Itu saja!
[TA'I]
Kegiatan olahraga pagi setiap hari Sabtu dan Minggu.
MEMILIKI SEMUA
Dalam usiaku yang ke-28 tahun aku sudah merasa memiliki semua: 1)menjabat sebagai manajer hotel bintang lima, 2) mendapat gaji dengan rate US Citizen [Warga Negara Amerika], 3) tinggal di apartemen mewah, 4) bekerja di negara yang aku cintai, 5)memegang paspor Amerika, dan 6)punya seorang cowok untuk sasaran pelampiasan nafsu sex sejenis!Apa lagi?Itulah sebabnya aku tak putus-putus-nya bersyukur atas semua kebahagiaan dan kesenangan yang telah dilimpahkan kepadaku.
Khusus untuk nomor 6), aku punya Rifat, pembantu rumah tangga laki-laki yang bekerja pada tetangga -ku, tetapi boleh dibilang setiap saat dia bisa aku nikmati tubuh, iduh, peluh, pejuh, dan uyuh-nya [air kencing] sepuas-puasku dan semau-mauku!
Rifat bekerja pada tetangga apartemenku - yang punya nomor 910[sedangkan nomor apartemenku 908]. Kebetulan majikannya [Yulian] jarang di rumah. Yulian berangkat subuh dan pulang tengah malam. Bahkan kadang-kadang Yulian tidak pulang. Oleh karena itu aku bebas memanfaatkan tubuh Rifat untuk pelampiasan nafsu sex sejenisku - terutama kalau Yulian tidak di rumah.
Menurut Rifat, dia digaji majikannya sekitar Rp 1000.000,- [satu juta rupiah] sebulan. Nilai gaji itu tidak terlalu besar.Karena UMR [Upah Minimum Regional] yang berlaku di kota itu [waktu cerita bejat ini ditulis] adalah sekitar Rp 800.000,- sebulan.
Tidak jelas apakah Rifat seorang cowok straight, bisex atau homosex. Yang pasti tiap kali Rifat aku cabuli dia menurut saja [mau saja].Bisa jadi Rifat bukan homosex, tetapi dia "pasang badan" karena dibayar - tiap kali aku cabuli,dia selalu aku beri tip dan uang tutup mulut yang jumlahnya Rp 500.000,-[lima ratus ribu rupiah].Bagiku uang sebanyak itu cukup "reasonable" [tidak mahal].Apa lagi untuk aku : uang bukan masalah!
Sebab, meskipun Rifat asal dari kampung, tetapi dia cowok cakep [ganteng],atletis ketat berotot, bersih,kontolnya besar dan sunat,jembut dan bulu-keteknya enak dilihat [dan dijilat], badan dan keringatnya tidak bau,dan pejuhnya terasa nikmat di mulutku. Pendeknya Rifat memang cowok yang ideal untuk dicabuli.
Rifat juga bukan pelacur-lelaki [gigolo], karena aku perhatikan Rifat juga jarang keluyuran keluar rumah. Apalagi tugas utama Rifat memang menjaga apartemen majikannya - jadi pasti dia sering ada di rumah.Kalau Rifat keluar rumah biasanya diajak oleh Yulian majikannya.
Lebih nikmat lagi, pada hari Sabtu dan Minggu seakan-akan Rifat milikku, karena Yulian tidak pulang. Entah menginap dimana.Kata Rifat, Yulian bekerja di Pemerintah,tapi aku tidak tahu Yulian bekerja sebagai apa atau di instansi mana. Pada hari sabtu dan Minggu pagi, Rifat menemani aku olahraga pagi : jogging 5 km,latihan beban, lalu melakukan push up, sit up, pull up masing-masing seribu kali.
FOUR IN ONE
Setelah olahraga intens seperti itu tubuh kami jadi berkeringat dan berkilat-kilat dan aku tak mau menyia-nyiakan "kesempatan emas" seperti itu, yaitu : menjilat keringat Rifat langsung dari tubuhnya ..Agh!...nikmatt!!Tubuhku terasa tambah sehat! Menyeruput keringat langsung dari tubuh lelaki yang aku puja memang sudah biasa aku laku-kan! Perbuatan itu seakan mengantarkan nyawaku - rohku moksa ke nirwana mencapai kesunyataan mulia dan aku merasa diriku telah mencapai tingkatan Boddisatwa.
Tentu saja mula-mula Rifat keheranan dan mungkin kaget. Dia mencoba melarang dengan berkata :
"Jangan Mas! Jijik,..jorok..",tetapi aku tak mau dengar! Terus saja aku jilati keringatnya yang bercucuran di dada,perut,punggung,leher,dan tentu saja... ketiaknya yang berqmbut lumayan lebat dan terkesan amat jantan! Memang benar, tubuh pemuda kampung rasanya masih asli, dan masih segar.Sama seperti halya ayam kampung,buah-buah asal kampung dan sayuran asal kampung, bukan??? Ta'i!
Kalau aku sudah menyeruput keringat Rifat, maka aku merasa harus menyempurnakan "four in one", yaitu : minum peluh [keringat], minum iduh [air ludah], minum uyuh [air kencing] dan minum pejuh [air mani]. Oleh karena itu penjilatan keringat Rifat selalu aku teruskan dengan pencipokan bibir dan mulut Rifat sambil aku menyedot air ludahnya dengan bernafsu menggunakan bibir dan mulutku sampai terdengar suara CEEPPT!, CEEPT!, CEEPT!
Setelah itu mau tidak mau,suka tidak suka, Rifat aku paksa untuk mau aku sedot dan jilat kontolnya sampai pejuhnya muncrat keluar tak tertahan lagi: CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOT!
Setelah itu pejuh Rifat akan terus saja keluar meleleh-leleh dan agar lelehan pejuhnya berhenti keluar, tentu saja Rifat harus kencing!Pada saat itu lah aku menuntut agar Rifat kencing dengan kontolnya berada dalam mulutku. Dengan demikian Rifat kencing langsung ke dalam kerongkonganku.
Buatku itu juga bukan perkara mudah. Jika kencing Rifat deras memancarnya, aku bisa gelagapan dan tersedak[keselek].Tapi jika Rifat mampu mengeluar -kan kencing sedikit demi sedikit:seer,seer,seer, maka aku akan lebih mudah menelannya!Indah,bukan? Jika sudah melakukan "four in one" seperti itu maka aku akan kekenyangan!Aku tidak perlu sarapan lagi.Perutku kembung oleh : keringat, liur, air kencing, dan pejuh Rifat! Itulah resep rahasiaku yang membikin aku punya kekuatan fisik luar biasa dan vitalitas sexual yang selalu prima! Itu lah sebabnya aku katakan bahwa tip Rp 500.000,- yang aku berikan pada Rifat adalah reasonable!
MENGHAJAR BOOL [SILIT] RIFAT
Itupun belum semuanya,terkadang aku merasa berhak untuk mendapatkan puncak syahwat [orgasme]. Maka aku pun tanpa ampun akan menghajar lobang pantat [bool, silit] Rifat dengan kontolku.
Aku paling suka menghajar silit Rifat dari depan dalam keadaan Rifat terlentang [telanjang].Kaki-nya mengangkang lebar dengan posisi pinggulnya agak terangkat[disangga bantal].Aku berlutut dan mengembat boolnya dengan kontolku : maju-mundur, maju-mundur,maju-mundur,..AAGH!Nikmatth,sempitth, terasa kontolku terjepit di pintu silitnya!
Aku menampak rona wajah Rifat yang tampan sedang kesakitan merasakan hajaran kontolku yang besar dan tegang menyodomi lobang pantatnya, merojok saluran ta'i-nya!Nafsu sadisku bangkit bercampur rasa nikmat di kontolku.Ketelanjangan Rifat yang "terhidang" di depan mataku dengan jembutnya dan perut six-packsnya,dadanya yang menonjol beserta puting susunya yang ketat-tegang-melenting, juga bulu-keteknya! Semuanya menambah rangsangan yang menggila tak terhingga,.AAAGH! Nikmatt,nikmaatt!, nikmaaaatt!Seakan-akan aku tidak mau mengakhiri kenikmatan itu dengan harga berapa pun juga.
Tubuhku jadi berkeringat lagi karena melakukan kegiatan fisik intens seperti itu, begitu juga Rifat. Peluh Rifat yang sudah aku jilati sebelum-nya tampak mengembun lagi dari pori-pori tubuhnya yang telanjang bulat dan terhidang di depanku!
Tubuh Rifat tampak jadi berkilat-kilat lagi oleh cucuran keringatnya akibat dia menahan rasa sakit di boolnya oleh hajaran kontolku dan oleh rasa panas-gerah di dalam kamar itu,karena AC sengaja aku matikan!
Aku ingin menahan pencapaian puncak syahwatku! Tapi kontolku tak mau kompromi dan biji-pelerku memaksa pejuhku harus keluar dan akhirnya akupun tak dapat menahan pejuhku lagi untuk tidak keluar sebagai tanda mencapai puncak syahwat [orgasme]! Maka pejuhku pun aku pancarkan dengan enggan tapi nikmat luar biasa : CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOT! Agh! Nikmatt! Puas! Lampiass!Gila! Ta'i! Kontol! Itu lah "olahraga" pagi yang aku lakukan bersama Rifat setiap hari Sabtu dan hari Minggu.Bagaimana aku tidak bersyukur, hidup bagaikan di surga - nirwana seperti itu?
Semua perbuatan cabul itu kulakukan di apartemen -ku.Pada mulanya Rifat terheran-heran diperlaku- kan seperti.Bahkan pada awalnya, setelah dihajar dan dientot seperti itu aku lihat Rifat sempat termangu-mangu.Tapi setelah dia melihat uang lima ratus ribu untuk tipnya,agaknya Rifat mulai sadar lagi dan matanya berbinar-binar! Ta'i!
Aku merasa kasihan juga pada Rifat. Anak muda remaja yang masih suci putih bersih tetapi telah aku jadikan obyek pemuasan nafsu sex-sejenis!
Tapi setelah aku pikir-pikir, aku tidak merasa bersalah! Toh Rifat sudah berumur 18 tahun, dia sudah dewasa, dia laki-laki dewasa! Dia berhak mengenal dunia!Kata pepatah Minang:Alam takambang jadi guru! [Artinya : Alam terkembang jadi guru].
Sebelumnya aku tak suka menyodomi atau disodomi. Favoritku adalah mengisap kontol atau berpelukan telanjang bulat sambil menggesek-gesekkan tubuh- ku bagian depan ketubuh partner sex[sesama jenis] sampai orgasme dan sampai pejuhku muncrat keluar. Atau saling loco atau saling mengisap kontol gaya enam-sembilan [69]. Tetapi sejak kenal Rifat,aku jadi amat suka menyodomi lobang pantat. Memang rasanya nikmatt, karena kontolku terasa terjepit atau dijepit oleh pintu lobang pantat [sphincter ani] Rifat.Begitu juga wajah Rifat yang menunjuk-kan rona kesakitan waktu silitnya dihajar kontol-ku juga membangkitkan gairah nafsu sadisku!
Yang aku khawatirkan adalah kalau lobang pantat Rifat jadi longgar akibat kebanyakan aku sodomi. Sehingga berubah jadi berbentuk seperti corong. Oleh sebab itu,kalau tidak sangat ingin,aku tidak mau mengembat bool Rifat yang sempit itu dengan kontolku yang besar dan ukuran Eropa - European size!
ANTICLIMAX
Rupanya tidak ada yang abadi di dunia ini. Apa pun juga harus berakhir atau harus ada akhirnya. Demikian juga permainan cabulku dengan Rifat akhirnya:"Has to come to an end",[artinya: "Harus berakhir"].
Pada suatu kali aku cuti dan pergi keluar negeri untuk beberapa hari. Setibanya kembali di rumah seperti biasa aku mencari Rifat.Aku menelepon di apartemennya - tidak diangkat. Aku menelepon di handphone-nya juga tidak direspons. Aku mencoba mengetuk pintu apartemennya, tapi juga tidak ada jawaban. Aku coba menanyakan kepada salah seorang Satpam apartemen, apakah dia tahu kemana Rifat pergi.Menurut Satpam itu Yulian sudah pindah dari apartemen 910 dan mungkin saja Rifat ikut majikan -nya pindah rumah atau pindah apartemen.
Selama bergaul[berteman] dengan Rifat aku memang tidak pernah[lupa??] menanyakan alamat atau desa tempat asal Rifat. Aku mungkin menganggap bahwa "taken for granted" [dijamin], kalau Rifat akan pergi atau pindah,kami akan berpisah dengan wajar seperti lazimnya.Ternyata tak demikian kejadian-nya.
Tentu saja aku sangat kehilangan Rifat.Perpisahan yang mendadak dan bagaikan jalan tidak berujung itu membuat aku penasaran!Untuk mencari tahu atau mencoba menghubungi Yulian,aku tidak berani.Malu!
Aku khawatir kalau-kalau pindahnya Yulian dari apartemen itu ada hubungannya dengan perbuatan cabul yang biasa aku lakukan dengan Rifat.Mungkin saja perbuatan kami ketahuan.Misalnya saja kalau Rifat menceritakan perbuatan kami atau kalau dia oleh sesuatu sebab terpaksa atau dipaksa cerita oleh majikannya atau oleh orang lain!
Setelah pikir-pikir,akhirnya aku memutuskan untuk pindah apartemen. "Save is save", lebih baik aku meninggalkan apartemen sialan tempat aku sering main cabul itu! Pindah apartemen bukan masalah bagiku.Sebab,ada banyak apartemen yang bagus dan mewah di Ibu Kota,yang terjangkau dengan standard gajiku yang didasarkan pada rate atau skala gaji US Citizen itu! Aku bersyukur bahwa uang bukan dan tidak pernah merupakan masalah bagiku!
Siapa tahu di apartemen yang baru nanti aku bisa jumpa "Rifat" lain, "Rifat" yang sama bagusnya atau yang lebih bagus dari Rifat yang pernah aku "miliki" selama ini! Ta'i! [KONTOL]

________________________________________

Senin, 04 Oktober 2010

foto

cerita

Mengendalik
an pengeluaran pejuh seorang budak
Mungkin saja cerita ini tidak jelas alurnya atau tidak ada plotnya. Tetapi yang penting adalah bahwa cerita ini merupakan kisah nyata[!].Nyata bagaikan ta'i di lobang kakus atau bagaikan laki-laki yang mimpi basah lalu terbangun dari tidur-nya!Nyata-nyata dia melihat bahwa pejuhnya telah muncrat, mengotori kancutnya atau seprei tempat tidur atau mengotori sebagian jembutnya jika dia kebetulan tidur sambil telanjang bulat seperti yang biasanya dilakukan oleh semua lelaki homo-sex! Ta'i!
Jadi, yang penting adalah apakah kisah ini kisah nyata atau bukan [fakta atau fiksi] dan apakah orang yang membacanya kontolnya jadi ngaceng atau tidak. Syukur-syukur kalau cowok yang baca cerita cabul sialan ini sampai ingin ngeloco dan mengeluarkan pejuhnja : CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOT!
EPILOG
Ketika kontol sudah ngaceng berat,tegang, kepala-nya [glans penis] berwarna merah-ungu berkilat-kilat, biasanya ujung lobang kencing membasah oleh mazie [pre-cum], maka saat itu lah puncak kenikmatan. Tidak heran, jika orang-biasa punya keyakinan "Surga ada di telapak kaki ibu", maka cowok homosex berkeyakinan bahwa "Surga ada di ujung kontol masing-masing!". Kenikmatan saat pejuh hampir keluar itulah yang rasanya bagaikan nyawa moksa ke nirwana. Setelah pejuh muncrat keluar maka "semuanya telah berakhir"! Ta'i!
Sebelumnya tak pernah aku bayangkan bahwa pejuh yang sudah penuh di dalam peler, jika tak boleh dikeluarkan bisa membikin stress.Tak pernah pula aku bayangkan bahwa menghalangi seseorang untuk mengeluarkan pejuhnya [sex deprivation] merupa-kan siksaan berat! Itulah yang sering aku alami semenjak aku dijadikan milik Mas Teguh dengan status sebagai budak sex atau sex slave!
Mas Teguh adalah seorang Perwira Militer yang berpangkat tiga kuntum melati [Kolonel].Meskipun beliau umurnya hampir atau bahkan sudah paruh baya, yaitu sekitar 40'an tapi tubuhnya masih kencang seperti anak muda, kontolnya tok-cer dan pejuhnya bukan main mutunya : kental dan banyak!
Di samping vitalitasnya yang masih tinggi,beliau juga punya physical fitness[kesemaptaan jasmani] yang prima! Setiap hari beliau lari 5 km seperti Presiden George W. Bush dan melakukan push up, sit up dan pull up total 1000 kali sehari!Beliau sanggup mengeluarkan pejuh setiap hari.Tiap hari lebih dari satu kali. Tidak heran, jika selain beliau sanggup mengentoti isterinya, beliau juga masih punya sisa vitalitas untuk memuaskan nafsu sejenisnya padaku [budak sexnya] dan pada Rahman [anak angkatnya].Otot-otot beliau yang ketat dan indah diperoleh dari latihan beban intens yang praktis dilakukan beliau setiap hari. Karena itu beliau juga selalu masih punya selera dan tenaga untuk menghajar, menyiksa dan memperkosa kami [aku dan Rahman] dengan amat kejam dan sadis di villa beliau!Menurut beliau,dorongan sadis untuk menyiksa adalah bukti kelaki-lakian beliau yang sejati! Di dalam dinas, Mas Teguh juga sering menyiksa anak buah beliau dan juga para tahanan militer.Beliau selalu saja punya alasan yang sah untuk menyiksa anak buah beliau dan para tahanan militer!
BRONGSONG KONTOL
Jika menyambangi budak dan "anaknya" divilla,Mas Teguh sering memaksa aku onani,tapi ketika pejuh-ku hampir keluar - aku harus bilang - dan waktu aku bilang bahwa pejuhku hampir keluar maka aku dipaksa menahan muncratnya pejuhku, lalu aku dipaksa menghentikan onaniku! Kemudian Mas Teguh memasangkan brongsong kontol dari logam [buatan luar negeri], sehingga aku tak bisa memanipulasi atau memain-mainkan kontolku, akibatnya pejuhku batal dimuncratkan dan aku jadi frustrasi!
Sebelum dipasangi brongsong kontol, aku biasanya melampiaskan nafsuku pada teman serumah[Rahman], kalau Mas Teguh sedang tidak berada di rumah.Aku memaksa agar aku boleh menyodokkan kontolku ke mulut Rahman atau ke lobang pantatnya.
Kalau Rahman tidak mau, aku ancam dan aku paksa dengan kekerasan. Tubuhku jauh lebih besar dan lebih kuat dari Rahman. Rahman takut dan segan padaku!
Tetapi setelah kami berdua dipasangi brongsong kontol dari logam yang bisa dikunci, maka aku terpaksa hanya bisa memendam nafsuku untuk mengeluarkan pejuh.Paling-paling aku hanya bisa melampiaskan nafsu sadis dan nafsu agresifku kepada Rahman dengan memukulinya atau menghajar-nya.Kasihan juga Rahman! Dia anak baik, tapi dia jatuh di tangan manusia-manusia bejat macam aku! Agh! Ta'i!
Sebelum Mas Teguh dapat kiriman dua brongsong kontol dari temannya di pusat homosex dunia San Francisco [Amerika Serikat], jika beliau ingin menyiksa aku dengan cara sex deprivation, mula-mula aku disuruh onani [Lebih tepat, aku dipaksa onani, karena perintah beliau diiringi lecutan cemeti yang kerasss[!] ke punggung atau bokong- ku]].Saat pejuhku hampir keluar aku harus lapor beliau dan menghentikan onaniku. Kemudian beliau memasung aku di lantai bertelanjang bulat.Dalam posisi aku telentang kedua tanganku diborgol ke atas dan kedua kaki dan pahaku dirantai dengan ketat. Aku tak bisa menggerakkan atau menggoyang panggulku untuk menyelesaikan onaniku. Kontolku amat tegang tetapi aku tak bisa mencapai puncak syahwat.Aku jadi frustrasi,stres dan merasa amat tersiksa! Aku dibiarkan begitu sampai kontolku loyo lagi setelah memuncratkan cairan mazie [pre-cum]!
Yang membikin aku makin tersiksa adalah produksi pejuhku banyak dan melimpah.Sehingga kalau pejuh-ku tidak dikeluarkan, biji pelerku terasa pegal dan kontolku terasa kencang, ngaceng terus minta diloco! Produksi pejuhku yang banyak itu dipicu oleh obat-obat penambah vitalitas atau libido yang dipaksakan oleh Mas Teguh untuk aku minum. Antara lain : Pasak Bumi,Kapsul Kuku Bima, Irex, Tongkat Ali, Hormoviton,dan Ma'djoon.
Obat perangsang dan penambah nafsu syahwat itu telah membuat vitalitas sexualku meningkat tajam dan aku mampu mengeluarkan pejuh beberapa kali tiap hari,tidak lemes,tetap terasa nikmat dan pejuhku tetap kental [tidak encer].
Setiap hari, aku juga dipaksa Mas Teguh harus minum ramuan rebusan telor ayam kampung sebutir, dicampur madu satu sendok makan, merica sedikit, kecap manis satu sendok makan diikuti secangkir kopi-susu!Untuk bisa menenggak ramuan sialan ini badan harus benar-benar sehat. Kalau punya darah tinggi atau kolesterol atau sakit kencing manis jangan coba-coba. Resep itu hanya untuk lelaki sejati yang sehat jasmani dan rohani! KONTOL! Ta'i!
Akibat obat dan ramuan penambah nafsu syahwat seperti itulah, kedua biji pelerku dipacu untuk memproduksi pejuh yang lebih banyak tetapi tetap bermutu. Padahal dalam keadaan normal produksi pejuhku sudah melimpah ruah! Bisa dibayangkan, betapa menderitanya aku dan kontolku kalau aku dihukum dengan siksaan semacam sex deprivation [tak boleh mengeluarkan pejuh].
Bahkan sekarang kontolku jadi tegang terus dan bolak balik mengeluarkan mazie [pre-cum] setiap kali ngaceng. Kedua puting susuku juga terasa kencang, ketat, melenting, nikmat jika tergesek bajuku. Karena rangsangan spontan itu aku selalu ingin bertelanjang bulat saja untuk meringankan rangsangan akibat gesekan kancut pada kontolku dan gesekan baju pada kedua puting susuku! Agh! Ta'i!
Menjadi milik seorang Majikan [Master] ternyata tidak mudah. Hal ini aku baru rasakan sekarang, setelah hampir setahun aku dimiliki oleh Mas Teguh seorang Perwira Menengah [Kolonel]. Bukan saja aku harus mengikuti semua perintah dan juga kemauan beliau dan dijadikan sasaran pelampiasan nafsu sex sejenis, tetapi juga aku jadi sasaran pelampiasan nafsu sadis beliau. Untunglah Mas Teguh punya dua orang budak sex[sex slave],yaitu aku dan Rahman. Dengan demikian aku bukan satu-satunya sasaran pelampiasan nafsu sadis dan aku punya teman curhat tentang apa yang kami rasa-kan bersama, yaitu : jadi milik Mas Teguh yang ganteng, berotot dan berkontol besar tapi sadis-nya luar biasa!
Yang seorang lagi adalah Rahman - pemuda umur 19 tahun - yang sudah aku ceritakan di atas. Rahman resminya anak angkat Mas Teguh tapi diperlakukan tidak lebih dari budak sex beliau - seperti aku!
Rahman anak orang miskin yang lalu bekerja jadi kacung di villa Mas Teguh, karena Rahman cerdas, bersih dan ganteng[dan kontolnya besar],dia lalu dijadikan anak angkat oleh Mas Teguh dan disuruh sekolah lagi! Dibawah binaan Mas Teguh [tentu diselingilecutan-lecutan cemeti]Rahman melakukan latihan intens binaraga,sehingga tubuhnya tumbuh jadi berotot ketat 'bak otot-otot tubuh Primus Yustisio!
Aku sendiri anak guru SMA [ayah-ibuku guru SMA], dan kedua orang-tuaku sudah meninggal dunia. Aku anak tunggal dan umurku 27 tahun. Meskipun orang-tuaku miskin [seperti halnya semua guru],tetapi aku berhasil disekolahkan sampai SMA/SMU dan aku berhasil menyelesaikan Sarjana/S-1 Ekonomi di UT [Universitas Terbuka].Karena sukar mencari kerja maka aku bekerja di sebuah producton House. Mula-mula jadi OB [Office Boy],lama-lama aku diangkat jadi Satpam, karena aku punya ban hitam karate dan dasarnya aku suka berkelahi sejak kecil!
Ketika aku sedang bekerja jadi Satpam Production House aku terpikat pada seorang presenter cowok yang tampan dan jantan[penyiar TV] dan aku jatuh di bawah telapak kakinya. Di luar jam tugas-ku sebagai Satpam aku mengabdikan diriku sebagai kacung merangkap budak sex-nya. Ketika aku jumpa Mas Teguh seorang Kolonel, aku memutuskan untuk meninggalkan Sang Penyiar untuk jadi budak sex Sang Kolonel.Karena itu aku kemasi barang-barang-ku dan aku tinggalkan surat permohonan diri pada majikanku Sang Penyiar dan lalu aku menyerahkan diriku ke dalam cengkeraman Sang Kolonel yang ternyata teramat sangat sadis itu!
Aku jumpa Mas Teguh disebuah Dojo[tempat latihan karate]. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama sewaktu aku melihat ketampanan, kejantanan, dan keketatan otot Mas Teguh! Sejak itu aku langsung ngintil[mengikuti terus dari belakang] Mas Teguh dan aku memohon agar aku bisa dijadikan budak beliau.
Aku siap dan bersedia diapakan saja oleh beliau: dihajar,disiksa dan diperkosa!Bahkan aku serah-kan jiwa-ragaku pada beliau[dalam bahasa Inggris disebut "submission" = penyerahan diri]. Tentu saja beliau tidak langsung menerima aku. Mula-mula aku diperiksa dulu oleh beliau seperti tes penampilan lahiriah dalam ujian calon taruna akademi militer. Aku disuruh telanjang bulat di depan beliau dan semua bagian tubuhku dicek.Lalu aku disuruh onani di hadapan beliau agar beliau bisa melihat pancaran pejuhku. Lobang pantatku juga diperiksa apakah masih perawan atau sudah dobol karena sering dirojok kontol cowok lain! Ta'i!Ternyata beliau cukup puas dan menganggap aku sangat tepat untuk dijadikan pelampiasan nafsu sejenis dan nafsu sadis beliau!
Selanjutnya, karena aku telanjang bulat, beliau langsung saja menghajar dan menyiksa aku. Aku dipaksa untuk melakukan sit up, push up dan pull up masing-masing 1000 kali [sambil telanjang bulat].Setelah itu, dalam keadaan tubuhku masih bercucuran keringat dan berkilat kilat, beliau berkenan untuk menghajar tubuhku dengan cemeti sampai kulitku lebam, bilur, lecet dan berdarah-darah!Aku merasa tindakan Mas Teguh amat jantan, kelaki-lakian dan militeristik! Tetapi ternyata itu belum apa-apa.Setelah itu beliau masih juga sempat "mengobati" semua luka-luka lecet akibat lecutan itu dengan yodium tincture. Karena aku kelojotan dan menggelinjang kesakitan, sebagai hukuman, beliau menempeli pahaku kiriku dengan besi panas dan lalu menyetrum kontol dan lobang pantatku! Aku hampir pingsan disiksa dengan amat kejam begitu. Ternyata siksaan-siksaan seperti itu,setelah aku jadi budak sex beliau, merupa-kan "makanan"-ku setiap kali aku akan dijadikan pelampiasan nafsu sejenis Mas Teguh, merupakan suatau "foreplay" sebelum aku dientot beliau!
Mas Teguh mengakhiri siksaannya dengan menyodok-kan sebuah kawat ke dalam lobang kencingku dan memaksakan masuk sebuah dildo [kontol buatan] dari kayu yang permukaannya bertonjol-tonjol ke dalam lobang pantatku.Keruan saja lobang kencing dan lobang pantatku segera mengeluarkan darah segarr! Lobang kencingku terasa perih dan panas akibat disodok-sodok kawat dan selama seminggu air kencingku jadi berwarna merah seperti air cucian daging!
Kebetukan aku dianugerahi wajah yang tampan dan tubuh yang bagus berkat latihan-latihan fisik yang intens, yaitu jogging setiap hari disertai sit up, push up, pull up masing-masing 1000 X sehari, diikuti latihan beban yang sistematis, berenang sekali seminggu dan latihan karate dua kali seminggu!Dengan latihan fisik yang demikian intens tidaklah mengherankan jika tubuhku sangat atletis, ketat dan berotot tanpa gumpalan lemak sedikit pun!
Agaknya itulah yang membuat Mas Teguh berselera untuk memiliki aku jadi budak sex beliau [sex slave]. Tapi, semuanya yang aku miliki itu masih ditambah dengan ukuran kontol dan biji pelerku yang mungkin hanya bisa dikalahkan ukurannya oleh kuda Australia atau kuda Arab saja!Produksi pejuhku juga melimpah bagaikan produksi pejuh kuda pejantan[pemacek] atau stud!Kalau aku onani aku lihat bahwa pejuhku bisa terpancar jauh dari lobang kencingku.
ANTICLIMAX
Setelah jadi milik Mas Teguh atau jadi budaknya aku dipaksa Mas Teguh harus minum obat-obatan penambah produksi pejuh dan obat penambah nafsu pejantan. Akibatnya roduksi pejuhku meningkat tajam dan melimpah.Agresifitasku juga meningkat, karena itu aku sekarang juga berlatih tinju di samping karate. Latihan tinju sangat baik untuk menyalurkan agresifitas, terutama waktu sedang latihan memukul sandsack! Meskipun begitu tetap saja aku ngebet ingin mengeluarkan pejuh, tapi tidak bisa! Sungguh suatu siksaan yang tak kalah kejamnya dengan sunat militer,yaitu tanpa pemati rasa atau siksaan berupa paha yang ditempeli besi panas membara!
Kacung yang dipinjamkan majikannya!
Sudah enam bulan aku bekerja jadi pembantu alias kacung alias bujang di rumah Bang Abdul. Banyak-lah sudah pengalaman yang aku dapat dalam masa 6 bulan atau setengah tahun ini. Aku merasa bahwa hidupku jadi lebih fokus, fokus pada seseorang yaitu Bang Abdul majikanku.
Apa pun juga yang aku perbuat, aku lakukan untuk Bang Abdul.Aku rajin jogging,karena aku menemani Bang Abdul. Sekaligus juga aku menjaga physical fitness [kesemaptaan jasmani]-ku agar aku tetap sehat dan aku bisa melayani Bang Abdul dengan sebaik-baiknya. Baik untuk melayani keperluan Bang Abdul sehari-hari:masak, menyapu, mengepel, mencucidan menggosok pakaian, mencuci mobil mau pun melayani kebutuhan sexual biologisnya yang menggebu-gebu itu. Maklum lah, karena Bang Abdul belum kawin,jadi tentu perlu ventilasi.Ventilasi sexual yang sah dan aman, tentu dengan memanfaat-kan bagian-bagian tubuhku[kacungnya]untuk tempat pelampiasan nafsu sexnya! Itu 'kan sah-sah saja, bukan?Apalagi aku ikhlas, rela, dan ridho, untuk jadi sasaran pelampiasan keganasan nafsu sexual-nya! Jadi, why not?
Aku juga tetap rajin latihan beban, menggunakan alat-alat olah raga yang ada dirumah Bang Abdul. Agar jika aku disiksa dan dihajar oleh majikan-ku [Bang Abdul] dengan pecut,kulitku kencang dan tak mudah sobek atau lecet,kena ujung pecut yang biasanya diayunkan dengan sekuat-kuatnya, dengan seluruh kekuatan otot yang ada pada tubuh Bang Abdul yang kejam,sadis, berdarah dingin di luar batas-batas perikemanusian itu.
Enam bulan telah cukup melatih dan membuat aku jadi patuh dan taat pada Bang Abdul. Tapi cowok homosex mana yang tidak akan sukarela menyerah-kan jiwa raganya kepada Bang Abdul?Cobalah lihat acara Midnight Show [di suatu TV Swasta] yang dipandu Bang Abdul, lalu cermatilah dan nikmati lah wajah dan tubuh Bang Abdul. Aku yakin dan percaya bahwa Pembaca situs homosex bejat cabul ta'i: "MOTN" ini,pasti akan berserah diri kepada majikanku itu. Ta'i!
Suatu hari datang teman Bang Abdul bertamu ke apartemen Bang Abdul, namanya : Mas Tommy [Tommy Tjokro]. Orangnya sangat berbeda dengan Bang Abdul yang jantan dan amat kelaki-lakian. Mas Tommy orangnya lebih terang kulitnya dari Bang Abdul dan jauh lebih tampan dari Bang Abdul. Aku kontan jatuh cinta pada Mas tommy pada pandangan pertama. Apalagi Mas Tommy orangnya ramah dan santun.
Waktu Mas Tommy baru datang,Bang Abdul mula-mula menerima Mas Tommy dengan mengenakan celana boxer tanpa baju[telanjang dada].Tapi begitu Mas Tommy masuk dan pintu depan dikunci, Bang Abdul langsung saja menanggalkan celana boxernya dan kembali telanjang bulat.
Kedua pemuda tampan itu ngobrol dengan asyiknya. Mas Tommy berpakaian lengkap dan Bang Abdul bugil telanjang bulat! Sekali-sekali, Bang Abdul setengah duduk sambil menelentang, dengan kedua lengannya ke atas dan kedua kakinya mengangkang, sehingga ketiak, kontol, biji peler dan jembut-nya exposed ke hadapan Mas Tommy. Indah sekali!
Aku mengambil minuman untuk kedua lelaki itu dan ketika aku kembali ke kamar tamu ternyata aku lihat Mas Tommy juga sudah telanjang bulat tak mengenakan selembar benang pun.
"Rik, tolong isep kontol, Mas Tommy," kata Bnag Abdul, menyuruh aku dengan enteng.
"Ya Bang," kataku,patuh.Aku mendekati Mas Tommy. Mas Tommy menelentang setengah duduk dan dia seperti agak memajukan kontolnya - exposed ke depan - mungkin untuk memudahkan aku mengisap dan mengakses kontolnya. Jembutnya yang hitam. lebat dan tumbuh luas, kontras sekali dengan kulitnya yang putih - tampak melatar belakangi kontolnya yang besar - seukuran kontol kuda - dan disunat ketat. Kelihatannya kontolnya mulai menegang karena tahu akan segera aku isap.
Aku berlutut di depan Mas Tommy - aku juga sudah bertelanjang bulat - menunduk, dan mulutku mulai mengisap kontol Mas Tommy. Lobang kencingnya aku jilat dengan lidah.Mas Tommy mulai mengeluh dan melenguh seperti kerbau, keenakan : "MMMPH... MMMPH.....".Puting susunya yang kencang aku main-mainkan, aku pijit, aku pelintir. Di menggeliat nikmat dan sekali-sekali meringis kesakitan!
Rupanya Mas Tommy sudah lama tidak eyakulasi [ngecret], karena tak berapa lama kemudian, dia menggeliat dan memajukan kontolnya maju mundur ke mulutku dan tiba-tiba : CROOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOT! Pejuhnya muncrat. Ta'i!
Jadi kacung dan melayani tiga lelaki
Sejak Bang Rafli ada masalah keluarga, dia jadi sering datang dan menginap di apartemen Bang Abdul [Abdul Rahman Rasyid - Metro TV]. Sebagai kacung Bang Abdul,aku tidak punya pilihan selain melayani Bang Abdul dan tamu-tamunya. Kalau dulu paling-paling hanya Mas Tommy [Tommy Tjokro - Metro TV] yang datang dan menginap di apartemen Bang Abdul, maka sekarang ditambah dengan Bang Rafli [Teuku Rafli].
Karena statusku kacung,tentu saja aku yang harus mengalah. Kamar tidur yang biasanya jadi kamar tidurku harus aku rapikan dan aku relakan jadi kamar Bang Rafli. Jadi, kalau Bang Rafli datang menginap. Maka, kalau malam aku tidur di kamar tamu. Aku tidak mungkin tidur di sofa, karena terlalu sempit untuk ukuran badanku. Maka aku terpaksa tidur di lantai yang dingin tanpa alas.
Dirumah Bang Abdul tidak dipasang karpet, karena Bang Abdul tak begitu tahan debu! Jadi,aku tidur begitu saja di lantai yang dingin. Repotnya Bang Abdul mengharuskan aku tidur malam dalam keadaan telanjang bulat - menyesuaikan diri dengan Bang Abdul dan tamu-tamunya.Kalau berada di apartemen Bang Abdul mereka selalu bertelanjang bulat - begitu juga waktu tidur. Jadi, sebagai kacung, tentu saja aku juga wajib bertelanjang bulat. "Kalau majikannya saja selalu telanjang bulat, masakan kacungnya berpakaian" begitu mungkin jalan pikiran Bang Abdul yang sadis itu!
AC di apartemen Bang Abdul nyaris tidak pernah dinyalakan - karena Bang Abdul selalu telanjang bulat di rumah. Dia rupanya tidak tahan hawa dingin AC jika bertelanjang bulat. Praktis, AC hanya di-on-kan kalau ada tamu yang bukan teman dekat [karena Bang Abdul berpakaian].Aku sendiri juga tidak kuat, atau paling tidak belum biasa, kalau harus telanjang bulat dalam ruang ber-AC!
Kalau sedang melakukan latihan beban, Bang Abdul mengenakan supporter saja [jock strap] - untuk mencegah kondor [burut,hernia]. Selesai latihan beban, maka badannya akan basah kuyup bercucuran keringat, sehingga tubuhnya yang ketat berotot, atletis akan berkilat-kilat.
Kalau sudah begitu maka acara wajib bagiku untuk menjilati seluruh tubuhnya dengan lidahku, untuk mengeringkan keringatnya! Sewaktu aku menjilati keringat Bang Abdul biasanya keringatnya terasa sudah dingin, tapi asin dan gurih [nikmat].Kulit badannya masih hangat oleh pengeluaran kalori yang intens!
Kalau aku sedang menjilati badan Bang Abdul,maka sewaktu sampai di bagian kontolnya, Bang Abdul akan sangat keenakan, sehingga dia memaksa aku untuk mengisap kontolnya sampai pejuhnya keluar: CROOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! Aku juga harus mengisap dan menelan pejuhnya ke dalam perutku - lalu menjilati ceceran pejuhnya yang muncrat kemana-mana sampai bersih. Itu ada lah bagian terindah dari hidupku sebagai kacung dan budak sex Bang Abdul. Ta'i!
Pada siang hari aku masih diizinkan berpenutup, yaitu mengenakan celana boxer, telanjang dada.Di bawah celana boxer,aku masih dizinkan mengenakan kancut minim atau supporter.
"Supaya kamu tidak kondor", kata Bang Abdul.
Tapi kalau akan keluar rumah,aku diizinkan Bang Abdul untuk mengenakan pakaian lengkap secara sepatutnya. Hanya malam hari, waktu tidur aku wajib telanjang bulat!
"Supaya kamu gampang dientot!", kata Bang Abdul lagi!
Meskipun tidur di lantai, telanjang bulat tanpa alas, tapi aku masih beruntung. Karena diizinkan Bang Abdul untuk tidur pakai bantal. Kalau tidak kepalaku pasti pening tidur di lantai yang keras itu tanpa alas apapun.
Sebetulnya tidur sambil bertelanjang bulat di lantai "tidak mudah". Tubuhku jadi lengket ke lantai karena keringat.Cekungan di bagian tengah punggungku menjadi "kantong udara" dan bila aku bangkit dari berbaring terdengar bunyi "plop"! Kantong udara itu terbuka tiba-tiba,mengeluarkan bunyi "plop".Tentu saja, sebelum tidur, aku juga terpakasa harus mengepel bagian lantai yang akan aku tiduri, supaya bersih dan tidak mengandung kuman.
Untunglah aku tahan banting, meskipun dipaksa Bang Abdul harus tidur di lantai tanpa alas dan telanjang bulat, aku tidak pernah sakit seperti: masuk angin,pilek,rheumatik atau yang sejenisnya.
Kalau sedang di rumah, Bang Abdul sering sekali menghajar aku dengan cambuknya, tanpa ada alasan yang jelas [kecuali untuk melampiaskan nafsu sex dan nafsu sadistiknya]. Sewaktu sedang di rumah, Bang Abdul selalu menggenggam pecut, kabel atau rotan. Alat-alat itu dipakainya untuk menghajar aku.Tanpa alasan atau dengan alasan yang dicari-cari.
Kabel atau pecut di kalungkannya di leher. Kalau sedang ingin menghajar aku, maka: sreet! Pecut ditarik dan : Cetarr!, Jepprett!, Jepprett!, Jepprett!, pecut diayun dan dihunjamkan ke arah tubuhku yang juga bertelanjang bulat! Aku kaget! menggeliat,menggelinjang kesakitan,terasa pedih, perih di bagian kulitku yang kena lecutan Bang Abdul!
Tetapi geliat tubuhku dan wajah dengan guratan kesakitan membuat Bang Abdul makin bernafsu dan dia mengayun, mengayun dan mengayunkan pecutnya sejadi-jadinya,sekeras-kerasnya, seakan dia tak akan menghentikan lecutan cambuknya ke tubuhku sampai aku pingsan, semaput tak sadarkan diri! Ta'i!
Mungkin karena asyik melihat Bang Abdul meng-hajar dan mencambuki tubuhku yang bertelanjang bulat itu, maka Bang Rafli dan Mas Tommy juga jadi berselera untuk melampiaskan nafsu sadisnya ke diriku. Sekarang mereka sering ikut-ikutan mencambuki aku - tanpa alasan!
Pagi-pagi, pukul 05:00 aku harus mengepel lantai sambil telanjang bulat.Itu kesempatan buat Bang Abdul untuk mencambuki aku. Sambil aku mengepel lantai [merangkak]Bang Abdul memanfaatkan dengan sekali-kali melecuti bagian belakang tubuhku yang telanjang dengan pecutnya.Tentu saja dengan ayunan yang keras [!] dan sekeras-kerasnya [!]serta dengan kekuatan penuh otot-otot karatenya yang kuat.
Bunyi JEPPRETT!JEPPRETT!JEPPRETT! akan terdengar sepanjang subuh di apartemen Bang Abdul akibat ujung pecut beradu dengan kulit tubuhku yang telanjang bulat itu.
Akibat lecutan keras,di cermin aku bisa lihat bagian tubuhku yang kena hajar cemeti itu : biru-merah, memar,lebam, lecet berdarah!Terasa PERIH, apa lagi kalau jika luka lecet itu teraliri oleh keringatku PEDIH SEKALI!.Tapi jiwaku dan nyawaku terasa moksa ke nirwana menuju firdaus - surga darussalam! ...tempat yang damai! Ta'i!
Belakangan ini Bang Rafli yang lebih intens meng-hajar aku dengan pecut pinjaman dari Bang Abdul. [Masalah dengan isterinya seakan dilampiaskan dengan ayunan pecut ke tubuhku yang telanjang bulat itu].
Kalau ada Mas Tommy di rumah Bang Abdul, maka habislah aku! Karena lepas dari siksaan Bang Rafli, aku masih harus merasakan siksaan kejam luar biasa, di luar batas peri kemanusiaan dari Mas Tommy!Mas Tommy hobby sekali menjepit bagian-bagian tubuhku dengan alat penjepit, seperti penjepit puting susu, penjepit kuku, bahkan juga: tang!Puting susuku pasti luka, setiap kali Mas Tommy menginap di apartemen Bang Abdul.
Tapi perbuatan Mas Tommy yang paling sadis ada lah waktu dia memasukkan kawat ke dalam lobang kencingku.SAKIIIIT!LUAR BIASA!Setiap kali lobang kencingku disodok kawat oleh Mas Tommy, maka air kencingku jadi bercampur darah. Demikian juga pejuhku dan itu akan berlangsung beberapa hari, sampai satu minggu. SUNGGUH TERAMAT SADIS!
Menempeli kulit tubuhku dengan rokok menyala, besi panas dan menyengat bagian tubuhku dengan aliran listrik - juga merupakan kesenangan Mas Tommy yang ganteng tapi sadis itu! Mas Tommy belum akan berhenti "bekerja" menyiksa aku kalau aku belum pingsan, semaput, dan tidak sadarkan diri! Ta'i!
Waktu aku siuman, maka biasanya aku dapati diri-ku sudah berada di kamar mandi, terlentang dan masih telanjang bulat.Kalau Bang Rafli atau Mas Tommy mendapati aku sudah siuman, mereka dengan enteng akan mengencingi tubuhku dan kontolnya pun dengan sengaja diarahkan ke bagian mulutku agar air kencingnya yang hangat, nikmat dan mem-buat badanku tetap sehat itu masuk ke mulutku - yang sudah dipaksa mangap - menganga oleh kedua cowok ganteng tapi sadis luar biasa itu! Ta'i!
Berkat sering minum dan mandi air kencing cowok-cowok ganteng [Bang Abdul,Mas Tommy,Bang Rafli]itulah yang membuat aku tetap sehat dan kuat sampai sekarang!Meskipun setiap hari,setiap saat aku terus jadi sasaran penghajaran, pencambukan, penyiksaan dan sasaran pemuasan nafsu sex dan nafsu sadis lelaki-lelaki perkasa itu! Ta'i!
! Ekshibisionis; Aktualisasi Seorang Gay
Ya... keinginan kuat untuk mempertontonkan kontol biji peler, lobang kencing dan lobang pantat kepada sesama lelaki merupakan sumber kenikmatan tersendiri bagiku, apalagi disertai dengan manipulasi manual pada zona erotik tersebut dan mendapat reaksi terhadap aksiku dari sesama lelaki yang melihat baik reaksi positif artinya menikmati tontonan yang aku suguhkan maupun reaksi negatif dengan kening berkerut bahkan meludahi atau bahkan memakiku, keduanya membuat aku mendapatkan kepuasan yang optimal. Biasanya aksi ekshibisinos itu aku akhiri dengan ngloco abis abisan sampai muncrat tuntas baik didepan yang menonton atau nantinya dalam perjalanan pulang maupun setelah pulang ke kamar kost. Nggak usah munaf deh! 99% bila anda seorang homo sejati pasti pernah melakukan hal tersebut dan sangat menikmatinya juga bukan?, bila jujur kata elo belon pernah melakukannya, lakukanlah segera pasti anda mendapatkan pengalaman yang..... ruaarr biasa. Malam itu aku berjalan disekitar keramaian para pekerja jalan tol yang nggak rampung rampung di bilangan Bintaro Jakarta. Memakai kaos ketat ngepas ke badan robek di bagian dada membuat pentil susuku yang merah jambu mengintip nakal dari balik robekan tersebut dan memakai celana torn jeans tanpa celana dalam, robek dibagian buah pantat dan dikedua lutut dan pinggir luar paha atas menampilkan kemulusan tungkaiku yang putih bersih. Berjalan diantara kelompok pekerja kasar dewasa muda yang dalam waktu lama terpaksa menahan mengentot melepaskan beban timbunan pejuh didalam kontol dan biji peler mereka merupakan pengalaman yang sangat menggetarkan karena secara spontan mereka akan memperhatikan isyarat seksual yang terpancar dariku dan terdengarlah komentar nakal dan jorok berhamburan dari mulut mereka. Aku cuek aja, bahkan sengaja berhenti dan nongkrong disekitar mereka, sambil merokok bertumpu pada timbunan riol beton yang belum terpasang, pantatku sengaja aku ekspose kebelakang, santai memandang mereka yang lalu lalang dan bekerja dilokasi tersebut. Memandang para pekerja kasar dengan otot menggelembung berkeringat basah membuat pakaian mereka lengket ketubuh mencetak setiap lekuk dan tonjolan otot merupakan sumber inspirasi erotik tersendiri pula bagiku. Kontolku segera saja mulai berdenyut denyut ngaceng dan lobang pantatku ngempot ngempot kaya ayam mau bertelur... akh. Puting susuku aku usap aku pilin sambil menatap kepada kelompok pekerja tersebut membuat kontolku semakin ngaceng membentuk tonjolan dicelana jeansku yang ngepas itu dan kepala kontolku mengintip dari robekan celana tersebut. Kini tonjolan batang kontol dicelana jeans aku belai aku genggam dengan gemas membuat buliran pre cum keluar dilobang kencing membentuk wet spot, noda basah, dicelana jeans "Lagi ngloco ya" seorang pekerja mendekatiku "Hnnggh..." "Pantat loe mulus banget" dia menghampiriku "Hnnggh..." "Ngloco bareng yok" bisiknya dikupingku sambil tangannya yang kasar meraba mengelus daging buah pantatku yang tampak dari robekan celana jeansku "Hnnggh... dimana?" tanyaku berbisik juga sambil masih mengelus elus batang kontolku sementara noda pre cum semakin melebar dicelana "Noh, didalam bedeng" jawabnya singkat sementara tangannya masuk kedalam baju kaosku merayap kearah buah dada memilin milin pentil susuku, tangan yang satu lagi masih didaging buah pantatku menyelusupkan jarinya yang gede berbuku kapalan kearah lobang pantatku... arrggh "Hnnggh, ayo dah... gue udah gak tahan neh" Didalam bedeng mulutnya segera mencipok mulutku, menjilat leher dan belakang kupingku membuat jejas jejas cupang dikulit leherku, membuat aku menggelinjang menggeliat geli dan dia mengisap menggigit dan menjilat pentilku yang keluar dari robekan baju kaos ketatku, serasa aku melambung melayang mengawan diangkasa karena diperlakukan demikian oleh pekerja yang satu ini. Tanganku menggenggam meremas dan meloco kontolnya yang ngaceng tegak keluar dari celana bututnya, semakin kuat semakin kencang kocokanku dikontolnya semakin mengembang berdenyut mekar pula kontolnya demikian pula kontolku. Kedua kontol kami beradu bergesekan dan diloco dalam genggamannya sambil terdengar erangan desahan dan lenguhan erotik keluar dari pangkal lehernya dengan jakunnya yang gede naik turun. Aku baru sadar tenyata ada dua orang pekerja yang sedang beristirahat tiduran didalam bedeng, mereka menonton permainan ngloco bareng aku dengan teman pekerja tersebut... mereka memandang tak berkedip pada tubuh kami yang saling berpelukan bergesekan dan saling menggeliat penuh gelora nafsu birahi. Perfect, saling masturbasi ditonton oleh lelaki lain, itulah yang diidamkan seorang ekshibisionist sejati. "Hhooh... sshh... akhh... hhooh gua mo mancrut" "Hnngghh... sshh... oh, yes, gua juga" kataku "Ssshh... isepin kontol gua, mo mancrut di mulut loe.. arrggh.. sshh.. ohh... homo doyan kontol" Aku jongkok didepannya kontol ngaceng gede item berkilat berkeringat campur pre cum yang banyak, hap, kontolnya ku tangkap dengan mulutku dan... ccrrooth...ccrrooth... ccrrooth... berulang kali pekerja itu mengejangkan badannya hingga menggigil bergetar sambil menumpahkan pejuhnya yang kental anget legit kedalam mulutku bahkan sampai berceceran di daguku, slurrpp... ceceran pejuhnya aku jilat dengan lidahku, dan slurrpp lagi... sisa pejuh di lobang kencingnya yang terbuka lebar aku jilat lagi setelah lobang kencingnya aku kilik kilik dengan ujung lidahku sementara aku ngloco kontolku sekuat kuatnya sampai arrgghh... arrgghh... akupun muncrat abis abisan membuat celana torn jeansku berlumuran pejuhku sendiri didepan tatapan nanar kedua pekerja yang sedang menonton kami melakukan ngloco bareng, mutual masturbation, di dalam bedeng. (berani coba nggak ?, jalan didepan khalayak dengan celana robek basah berceceran pejuh)
! Ekshibisionis; Berlumuran Pejuh di KRL
Memberikan sinyal rangsangan seksual kepada sesama lelaki merupakan kenikmatan dan kebahagiaan tersendiri bagi seorang homo tulen bin sejati seperti diriku. Tak perduli apakah rangasangan seksual tersebut menjelma menjadi permainan entot mengentot atau hanya cukup menyebabkan kontol penerima sinyal menjadi ngaceng berat, hal itu tak menjadi persoalan karena untuk selanjutnya toh pengalaman tersebut akan menambah perbendaharaan fantasiku ketika aku ngloco sendiri maupun ngloco bareng dan akan menambah dahsyatnya muncratan pejuhku. Sinyal rangsangan seksual tersebut akan sangat cepat ditanggapi bila kita berhadapan dengan kelompok lelaki muda usia, pre adolescent, dimana produksi hormon lelaki jantan melimpah ruah setiap hari sedangkan saluran pelampiasannya terbatas karena norma yang berlaku dimasyarakat maupun keterbatasan dana sehingga akses untuk ngentotin memek menjadi terbatas pula. Pagi buta di KRL menuju Jakarta merupakan titik kumpulan gerombolan lelaki muda usia yang menjadi penglaju, commuter, pencari sesuap nasi di belantara ibukota maupun dengan alasan lain seperti sekolah, pekerja kasar dan lain lainnya. Aku ikut dalam arus penglaju tersebut, hari itu aku memakai slack kaos ketat low hang sehingga celah pantatku mengintip keluar, tanpa CD tentunya, baju putih kancing atas terbuka tiga buah karena anak kancingnya hilang entah kemana tipis transparant sehingga pentilku yang merah jambu tercetak samar dibalik baju dan sesekali mengintip keluar dari pinggir baju yang terbuka. Bertatapan mata dengan sekelompok anak muda yang memperhatikan penampilanku yang agak seronok, aku tersenyum sambil mengelus kontolku yang tercetak tegas di celana slack ketat yang aku pakai, mereka tidak menunjukkan tanda penolakan terhadap isyaratku... aku lanjutkan dengan beberapa kali mengusap pentil merah jambu yang tampak samar dibalik baju putih transparan yang aku pakai, mereka masih saja mencuri pandang terhadap aksiku dan masih juga tidak menunjukkan tanda penolakan. Berdesakan dipinggir peron menunggu tibanya KRL, disekitarku beberapa anak sekolah teknik yang terkenal badung, sambil merokok bercanda sesamanya terkadang saling dorong atau saling tarik seakan tidak ada persoalan dengan sekitar, memakai seragam sekolah dengan back pack, baju putih dan celana abu abu ketat kepaha mereka yang relatif kekar. Aku merapat kekelompok anak muda tersebut, sedemikan berdesakan di peron sehingga terkadang kontolku dengan mudah aku gesek gesekkan ke daging buah pantat yang masih kencang dan terkadang daging buah pantatku pula yang tergesek gesek kontol anak muda tersebut, aku ngaceng didalam celana slack kaos sehingga tonjolan kontolku membentuk tenda dan kontol anak muda tersebut juga terasa mengeras didalam celana seragamnya yang ketat, maklumlah hari masih sangat pagi matahari belum keluar dan biasanya kontol lelaki muda belia sedang keras kerasnya ngaceng berat pada saat itu. "Ngentot ah, Gue ngaceng berat neh" kata anak muda dibelakangku kepada teman disebelahnya "Gue juga, tadi nggak sempat ngloco" jawab temannya "Hmm..." aku tersenyum mesum KRL tiba diperon segera diserbu calon penumpang yang sudak nggak sabaran menunggu dari tadi, sradak sruduk sradak sruduk akhirnya KRL dalam sekejap penuh bahkan sampai keatas atap gerbong. Penuh sesak dengan berbagai rupa manusia dan berbagai rupa keperluan untuk segera ke Jakarta, panas berkeringat berdesakan dan aku tak dapat tempat duduk berdiri di gang berdesakan dan masih diantara kumpulan anak muda tadi. Kembali lobang pantatku disodok kontol dan aku respons dengan sedikit geolan pada pantatku, sebuah isyarat seksual, akh... sementara kontol ngacengku semakin ngaceng menyodok sela paha anak muda didepanku, dia diam saja. Sementara dua orang teman mereka duduk dipegangan tangan pada kursi gerbong mengapit kami yang berdiri dan mata tak berkedip mulut sedikit ternganga tonjolan kontol mereka juga segera membesar memandang aktifitas erotik kami persis didepan mata mereka, penumpang lain dalam gerbong tersebut larut dalam kesibukannya masing masing, ada yang kembali berusaha memejamkan mata sejenak sebelum tiba di Jakarta, ada yang membaca koran pagi yang udah lecek akibat desak desakan tadi, ada juga yang memandang hampa keluar jendela gerbong atau ada juga yang heboh sendiri menata kembali barang bawaan maupun barang dagangannya karena habis brantakan. KRL mulai bergerak lambat menuju Jakarta, udara di dalam gerbong mulai terasa mengalir walaupun masih panas oleh hawa manusia yang berjubel. Kembali terasa pepetan anak muda dibelakangku, kontolnya terasa semakin mengeras didalam celana seragamnya, aku goyangkan sedikit pantatku yang disodok olehnya, geol dan tangannya mulai meraba daging buah pantatku dan tangan anak muda yang sela pahanya aku jejelin kontolku mengelus kepala kontolku yang merekah sambil mengelus kontolnya sendiri. Laju KRL semakin kencang bergoyang kekanan kekiri berirama, suara celoteh penumpang masih saja ramai didalam gerbong sementara hunjaman tonjolan kontol anak muda di lobang pantatku semakin liar juga dan desahan nafasnya terasa dekat sekali mendengus dengus di belakang kupingku. "Hhh... sshhh... hhh... sshhh" "Mmm..." aku menggumam menikmati sentuhannya "Pantat loe kenyal bangeth... hhh... sshhh" "Mmm..." aku masih menggumam "Locoin kontol gue ye ampe mancrut.. sshhh" "Mmm..." gumamku Tanganku kebelakang merayap kearah tonjolan kontolnya dan membuka ritsleting celana seragam dan ploph! kontol anak muda sedang naik birahi melompat tegak ngaceng keluar dari sarangnya, aku elus mesra kepala kontolnya yang merekah membesar kaya helm Nazi, aku genggam gemes batang kontol yang berdenyut denyut, menjalar kearah jembutnya yang tipis baru tumbuh dan ke biji pelernya yang gede yang masih tersimpan didalam celananya. Dia semakin mendekatkan tubuhnya sehingga tonjolan kenyal otot dadanya bersentuhan dengan punggungku, masih mengikuti irama goyangan gerbong KRL kekanan kekiri kontolnya aku masukkan kecelah daging buah pantatku dan keluar masuk penuh nafsu kontol ngaceng keras milik lelaki muda belia menonjok nonjok celah pantatku sampai crroooth... crroooth... crroooth... arrgghhh... dia menumpahkan pejuhnya yang banyak kental anget membasahi bagian celah pantat celana slackku. Sementara anak muda yang sela pahanya menjepit lepas kontolku sambil mengusap usap kedua kontol, kontolku dan kontolnya kini berbalik arah menghadapku dengan kontolnya sudah tegang memerah berkilat keluar dari celana seragamnya dan tangannya meloco kontol yang membara itu, tanganku mengusap memilin pentilnya yang melenting menonjol tercetak dibaju seragamnya yang basah berkeringat crroooth... crroooth... crroooth... shhh... ohh kembali pejuh kental anget membasahi bagian depan celana slackku, kedua temannya yang duduk di pegangan tangan kursi KRL juga terangsang berat dari tadi melihat permainan kami bertiga didalam gerbong KRL tersebut, terbukti tampak noda pre cum diujung tonjolan kontol di celana abu abu mereka, keduanya juga segera mengeluarkan kontol mereka sambil mengerang perlahan kedua kontol itu memuncratkan pejuhnya juga kearah sisi kiri dan sisi kanan celana slackku hingga depan belakang kiri kanan celanaku berlumuran pejuh anak muda siswa sekolah teknik dipagi hari didalam gerbong KRL. Kereta mulai perlahan memasuki stasiun, mereka turun sambil tertawa tawa melihat diriku yang berlumuran pejuh masih ngaceng berat belum sempat muncrat, tapi aku tak perduli karena aku telah merasa berbahagia penuh kenikmatan dapat memuaskan lelaki muda pada hari itu dan yang lebih penting lagi sensasi tonjokan gesekan dan lelehan pejuh kontol mereka dan desahan erotik yang terbangkit oleh karenanya terekam dengan baik didalam memori perbendaharaan fantasiku. Di bawah tatapan aneh mata kondektur KRL aku turun di pemberhentian stasiun berikut dengan kontol masih ngaceng dan celana berlumuran pejuh... arrggh, ngloco dulu ah!
! Gay Gangbang; Hasrat Seks di Sasana Tinju
Sasana tinju merupakan tempat favoritku memuaskan pandangan mata mengisi perbendaharaan fantasi seorang homo tulen seperti diriku, tempat dimana sekelompok lelaki muda kekar berbentuk segitiga abis berotot ketat kenyal dada bidang dengan otot dada menggelembung dihiasi pentil yang melenting perut rata berotot six pack kaya papan cucian pinggang ramping dengan daging buah pantat yang padat kenyal menggugah selera dilatih secara spartan siang malam tanpa mengenal lelah, latihan fisik makanan sehat bergizi usia muda, semuanya melengkapi segala aspek yang menitikkan liur setiap penggemar dan pemuja kontol. Para petinju bila lagi berlatih disasana tinju sangat cuek dengan penampilan, sangat berbeda bila mereka sedang tampil dipertandingan resmi, dimana mereka rapi memakai jubah, celana tinju baru dengan berbagai tempelan sponsor, lengkap dengan pelindung kontol; sebaliknya bila sedang berlatih mereka hanya memakai celana tinju lama yang sudah aus berulang kali masuk mesin cuci, tipis membayang tanpa tempelan sponsor dan sering kali mereka bahkan tidak memakai celana dalam sehingga kontol, biji peler dan lobang pantat mereka jelas membayang dibalik celana tinju yang dipakai, membuat selera homoku segera menggelegak ketika mereka berlatih di sasana tinju tersebut. Hari ini ada 4 orang petinju yang sedang berlatih diawasi oleh seorang pelatih ketika aku masuk kedalam sasana tersebut, seorang petinju dari daerah timur negeri ini, berkulit hitam, berlatih dengan sandsak dan seorang lagi berkulit putih kuning sedang melakukan latihan tali skipping dan dua orang sedang berada didalam ring, sparring partner sementara pelatih terus meneriakkan instruksi kepada mereka. Badan mereka berkilat berkilauan dibasahi keringat yang mengalir membasahi sekujur tubuh, otot menggelembung oleh latihan, buliran keringat membentuk aliran dari muka turun keleher mereka yang kekar ke dada yang bidang terus turun melewati otot perut yang berkotak kotak dan sampai kecelana tinju yang sudah lengket basah kuyup kekulit tubuh membentuk cetakan lekuk dan tonjolan otot yang ditutupi oleh celana tinju tipis aus itu dan paha yang gede kekar berotot juga basah oleh aliran keringat turun ke betis dan sampai jatuh kelantai sasana. Aroma bau jantan lelaki sejati sangat kuat menggelitik indera penciuman membuat kontol dan lobang pantatku segera berdenyut denyut minta dipuaskan. Aku duduk di ring side, memakai kaos oblong putih dengan celana olahraga boxer tentunya tanpa celana dalam sehingga kontol ngacengku tampak membentuk tenda, mengamati kedua petinju yang sedang berlatih sparring partner dengan sesekali menghela nafas panjang. Seorang petinju telanjang dada memakai celana tinju putih lengket abis kekulit sehingga dari kejauhan hampir terlihat seolah telanjang bulat karena seluruh bagian tubuhnya yang ditutupi celana basahnya tercetak tegas termasuk kontolnya yang item gede dan biji pelernya yang menggelantung karena dia tidak memakai celana dalam maupun pelindung kontol, sedang jual beli pukulan dengan teman sparringnya yang juga telanjang dada memakai celana tinju biru muda juga tanpa celana dalam maupun pelindung kontol sehingga kontolnya yang sama gedenya dengan temannya gelontang gelantung mengikuti irama geraknya kekiri kekanan. Sementara hal yang sama aku perhatikan juga pada dua petinju lain yang bercucuran keringat berlatih dengan sandsak maupun yang berlatih dengan tali skipping, kontolnya jelas sekali melonjak lonjak mengikuti irama lompatan petinju dengan tali skippingnya itu, dia bertatapan mata denganku ketika aku memperhatikannya. Akh... aku mengelus kontolku yang mulai ngaceng basah mengeluarkan pre cum diujung lobang kencing. "Ngapain loe disini" ternyata petinju yang berlatih dengan sandsak telah berada di belakangku ketika pelatih mereka keluar untuk sesuatu keperluan "Ngg.. cuma liat liat" jawabku "Demen liat kontol petinju ya" "Hmm..." "Loe kira gua nggak perhatiin arah mata loe, ini kan yang loe mau" katanya sambil menurunkan karet celana tinjunya dan ploph! kontolnya melejit keluar setengah ngaceng item legam berkilat oleh keringat hampir saja menghajar daguku dengan upper cut kepala kontolnya yang gede kaya cendawan. "Isep, sekarang!" perintahnya Hap, tanpa menunggu perintah lebih lanjut kontolnya yang terhidang didepan mataku segera aku tangkap dengan mulutku dan aku emut, akh... Petinju yang memainkan tali skipping segera mendekati kami dengan kontolnya yang ngaceng keluar dari pinggir bawah celana tinjunya yang basah... "Isepin kontol gue juga dong" Dua kontol basah milik petinju bergantian keluar masuk ke mulutku di ring side, sementara petinju yang berlatih menjadi berhenti dan menonton dari atas ring terengah engah mandi keringat dan kontol mereka tegak perkasa berdiri membuat celana tinju mereka yang basah kuyup tersingkap keatas. Petinju yang berkulit gelap mengeluarkan kontolnya dari mulutku dan memukul mukulkan kontolnya kekiri dan kekanan pipiku plok.. plok.. kemudian mengentoti mulutku lagi dengan ganas sedangkan petinju yang berkulit putih kuning memeloroti celana boxerku dan segera menyarangkan hunjaman kontolnya kedalam lobang pantatku keluar masuk crat crot crat crot dengan kecepatan tinggi dia menyodomi lobang pantatku tanpa ampun lagi. "Aww... atiit mas" erangku diantara sodokan kontol mereka "Ah diam loe lonte homo babi, ngentot!" "Shh.. ahh.. shh.. ahh.. gede banget, enak" "Jangan brisik, sedot aja kontol gue" sergah petinju yang mengentotin mulutku Kedua petinju menggigil mengejangkan badannya sambil menghunjamkan sedalam mungkin kontol mereka kedalam mulutku sampai melewati pangkal tenggorokanku dan kedalam lobang pantatku sampai kandas kepangkal kontolnya sehingga biji peler kami beradu dan crrooth.. crrooth.. arrggh "Bawa keatas ring Jon" pinta mereka Aku digelandang masuk bergulir dari bawah ring dan kedua petinju yang tadinya menonton diatas ring mulai pula menggerayangi tubuhku. Doggy style diatas ring, petinju celana putih merobek celananya sehingga kontolnya tegak ngaceng berurat gede gede kepala kontol merah keunguan melompat keluar dan dijejalkan masuk kemulutku dan petinju celana biru mengentoti lobang pantatku yang basah berisi pejuh petinju sebelumnya ceprrot ceprrot kontolnya keluar masuk kedalam lobang pantatku. Aku dibawa kesudut ring, dengan telentang kedua tanganku terbelit tali ring petinju celana biru muda dibelakang punggungku berbaring dilantai ring dengan kontolnya yang gede masuk kedalam lobang pantatku dan petinju celana putih menghampiriku dari depan dan memasukkan kontolnya pula kedalam lobang pantatku yang tengah berisi kontol petinju celana biru muda, double penetration diatas ring tinju. Kedua petinju yang mengentotinku pertama kali kini ikut naik keatas ring, kontol item gede setengah ngaceng masih berlumuran pejuh disodokkan kedalam mulutku untuk kembali kuemut sampai dia ngaceng keras kembali sementara petinju satu lagi memilin milin pentilku yang merah jambu sambil nglocoin kontolku yang sudah ngaceng akibat entotan mereka, "Enak banget memeknya, sempith akh" seru petinju yang mengentotin lobang pantatku "Sedotan mulutnya juga yahud man" kata petinju yang mengentoti mulutku "Hei, pentilnya merah jambu, enak diemut ngkali" kata petinju yang memilin pentil dan nglocoin kontolku sambil mulutnya mengisap menggigit dan mencupangi pentilku. Arrgghh... aku tak dapat bertahan lebih lama lagi akibat gangbang petinju muda bernafsu berkobar kobar mambakar birahiku dan crrooth... crrooth... arrgh... aku muncrat sambil cincin lobang pantatku menjepit membuka menjepit membuka memeras dua kontol gede yang tengah berada disana "Hhhooh.. ahh.. shh, gua mo mancrut neh" "Yes.. fuck me, fuck me harder please, oh shit" "Arrggh.. gua juga gak tahan lagi" kata petinju celana putih yang bergetar hebat sambil mencengkeram bahu dan menggigit kudukku ketika batang kontolnya merasakan jepitan cincin lobang pantatku yang mengempot empot ketika aku orgasme dan aliran pejuh panas hangat legit menyembur mengisi rongga ususku. Erangan desahan dan dengusan nafsu jantan muda perkasa bagaikan macan liar yang hendak mencabik cabik tubuhku mengiringi muncratan pejuh mereka, dan petinju yang mengentotin mulutku juga ikut mempercepat genjotan kontolnya hampir tidak beraturan lagi dan sekejap kemudian kontolnya kembali berdenyut denyut didalam kuluman mulutku dan muncratan pejuhnya langsung masuk ke pangkal tenggorokanku gleg! aku telan abis. "Homo lonte loe, mau aja dikontolin petinju" Ketika pelatih kembali masuk kedalam sasana, mereka telah kembali berlatih seolah tidak terjadi sesuatu apapun sebelumnya, kontol basah mereka gondal gandul masih setengah ngaceng mengikuti irama gerakan tubuh para petinju sementara aku terkapar pasrah terikat mulut tersumbat celana dalam bau tak bercuci dari loker salah seorang dari mereka di kamar ganti diumpetin mereka, menunggu mereka selesai latihan dan kembali untuk memuaskan lecutan agresif hormon jantan mereka yang memang masanya lagi membuncah menggelora minta segera disalurkan Nafsu seks petinju muda yang kekar itu tak ada tandingnya deh, nggak ada capek capeknya mereka menghunjamkan senjata keperkasaan lelaki mereka kedalam setiap lobang yang ada ditubuhku, berkali kali muncrat berkali kali muncrat tetap saja prima kwalitas pejuh mereka. Malam itu aku menjadi budak pelayan seks ke 4 petinju itu didalam asrama mereka, kontol mereka tertancap dilobang pantatku sementara sambil aku memijat melemaskan seluruh otot mereka, menjilati keringat ditubuh mereka, menkilik kilik ujung lobang kencing, menjilat kepala kontol, menjilat batang kontol, membersihkan lelehan pejuh campur keringat dijembut mereka dan mengulum membersihkan biji peler mereka sampai bersih mengkilap, sampai mereka tertidur pulas telanjang bulat kontol gede terkulai ada yang kekanan ada yang ke kiri. Aku beranjak keluar asrama sasana tinju menuju jalanan setelah sebelumnya mulutku dan lobang pantatku diembat lagi oleh penjaga malam sasana dengan bringas karena mencurigaiku orang luar tiba tiba keluar dari asrama sasana tersebut, namun tidak menemukan barang apapun ketika memeriksa sekujur tubuhku kecuali lelehan pejuh petinju dimulut dan dilobang pantatku. "!" kontol ngaceng gay gangbang, selama perjalanan pulang berkali kali lagi aku muncrat didalam celana boxerku yang sememang sudah basah kuyup dengan lelehan pejuh, membayangkan pengalaman erotis memuaskan hasrat seks di sasana tinju
Orgi; Kamar Mesin Kapal Mesum
Tanjung Priok malam hari, sebagaimana halnya pelabuhan besar di sudut dunia manapun maka pelabuhan ini juga menawarkan kehangatan malam melampiaskan nafsu ngentot berbagai cara, kontol dengan memek, kontol dengan kontol, memek dengan memek, kontol kontol memek, kontol memek memek maupun kontol kontol kontol seperti yang kualami di sebuah kamar mesin kapal mesum yang sedang bersandar di dermaga menunggu waktu bongkar muat. Pelaut muda usia kekar berotot jantan menggelora hormon lelaki tumpah ruah setiap saat sangat membutuhkan saluran untuk melampiaskan desakan birahi setelah bekerja keras seharian dikapal terkadang berhari hari bahkan berminggu minggu pada area yang terbatas dimensinya hanya seukuran kapal, ya hanya seukuran kapal saja, sehingga mereka sangat amat membutuhkan variasi dalam mengeliminasi stress tersebut. Pelabuhanlah tempatnya mereka melepaskan hajat yang terpendam, sehingga wajarlah bila setiap pelabuhan merupakan hot spot disetiap kota.
Sebuah bar yang banyak dikunjungi pelaut muda di kawasan pelabuhan, kesana pula aku menuju mencari angin, atau mencari kontol ya?, menikmati belaian angin malam yang berhembus semilir diiringi desiran riak ombak yang tak henti hentinya menjilat bibir pantai. Suasana remang didalam bar dipenuhi asap rokok, dentuman musik, dan aroma alkohol sangat keras menghentak indera, beberapa pelaut bergerombol bercerita sambil terkadang melepaskan tawa terbahak bahak sementara beberapa pula diantaranya duduk diam melamun sambil memandang penyanyi yang sedang melantunkan lagu sambil bergoyang seronok mengimbangi tempo musik yang terus menerus berdentum tiada henti, sebagian pengujung berjingkrak jingkrak menari bersimbah keringat. Disudut bar terlihat pula beberapa pelaut sedang bercumbu asyik masyuk dengan lonte memek bahkan dengan lonte kontol brondong, saling bercipokan, saling mengemut, saling meraba, saling meremas gemas, dan beberapa diantaranya bahkan sudah tidak lengkap lagi pakaiannya, ritsleting celana terbuka, kancing beha putus, baju kaos robek dibagian dada atau rok tersingkap tinggi celana dalam melorot kepaha... akh, semuanya berlangsung begitu saja tanpa ada yang memperdulikan satu sama lain, cuek.
Selintas perasaan kesepian seorang homo jomblo melintas dibenakku ditengah keramaian hingar bingar di dalam bar sampai tiba tiba seseorang menangkap pahaku ketika aku berjalan diantara deretan meja
"..... ya!" mulutnya komat kamit, aku tak mendengar karena bisingnya suasana "..... ?"
Dia menarik kudukku agar aku mendekatkan diri dan kupingku kearah mulutnya "Elo lupa ama aku ya!" teriaknya dikupingku mengimbangi gemuruh suara musik "Ehm, dimana ya?" balasku berteriak pula "Emutan elo masih gua ingat lo" kembali dia berteriak dikupingku sementara tangannya yang satu masih memegang sisi dalam pahaku tangannya yang satu lagi membimbing tanganku ketonjolan kontolnya dibalik wearpacknya yang berlumuran oli, aku menurut aja.
"Kau kah ini?" teriakku dengan gembira karena dengan segera mengenali kembali kelasi muda yang mengentoti lobang pantatku dipagi hari ketika aku memandang keluar jendela bundar kamar kelasi kapal barang beberapa tahun yang lalu (Baca MOTN: Kelasi Kapal Barang) Bersamanya ada empat pelaut lagi yang memakai seragam wearpack yang sama dan berlumuran oli juga. Dua orang bule dan dua orang negro dan dia sendiri orang Indonesia yang duduk disekeliling meja tersebut, beberapa botol bir kosong dan Black Label terkapar dimeja tersebut. Aku hampir tak mengenalinya lagi karena tubuhnya sudah sedemikian kekar berotot, coklat berkilat terbakar matahari, dengan cambang kumis berlanjut dengan jenggot didagu dan turun kedada yang terbuka bidang otot dada seperti kipas ditumbuhi bulu dada dan turun lagi mengikuti garis tengah tubuhnya bulu melingkar di puser dan berlanjut kebawah masuk tertutup wearpack berlabel nama kapal asing. Ternyata dia telah bekerja dikapal barang kargo asing dan saat ini tengah bersandar di pelabuhan Tj. Priok setelah menempuh perjalanan hampir dua bulan dari Eropa. Dia mencipokku didepan temannya tanpa merasa risih sedikitpun dan aku juga cuek aja kulumannya kubalas dengan hangat pula bagaikan sepasang kekasih yang saling merindu sudah lama tak bertemu akh... tanganku masih menggenggam batang kontolnya yang gede terasa mulai berdenyut dibalik wearpacknya itu.
Malam itu aku dengannya bersama 4 orang temannya orang asing yang berpasangan bule dengan negro dan 2 orang lonte homo brondong muda doyan kontol naik kekapal barang kargo tersebut, menuju kamar mesin tempat mereka berlima bekerja. Kamar mesin kapal kargo asing itu sangat luas, berisi mesin kapal kekuatan gede tentunya, kami melintasi gang diantara mesin kapal tersebut, aku berpelukan dengannya, masing masing pasangan bule negro mengapit seorang lonte homo brondong yang tampak sumringah karena dibooking orang asing. Pengaruh alkohol sangat menonjol pada mereka, muka merah, keringat bercucuran mengalir, dan kini permainan tampaknya dimulai ketika pelaut bule merenggut pakaian menelanjangi kedua lonte homo menumpahkan selai mengoles menyapukannya keseluruh tubuh lonte homo brondong muda, dan pelaut negro dengan rakus menjilati selai yang berada ditubuh brondong itu sementara kedua brondong mengerang mendesah keenakan apalagi ketika kontol biji peler dan lobang pantat mereka dijilati oleh lidah kasar pelaut negro.
Pelaut bule segera saja menyosor keselangkangan pelaut negro yang tengah menjilati brodong muda, mengeluarkan kontol pelaut negro yang naujubilah gedenya, item berkilat dengan pembuluh darah mekar menghiasi batang kontol mereka, kepala kontolnya gede kaya cendawan dan salah seorang pelaut negro itu mempunyai tindik baja putih difrenulumnya akh... baru kali ini aku menyaksikan sendiri betapa gede dan perkasanya kontol negro, yang selama ini hanya aku lihat di situs gay internet saja, membuat air liurku menitik deras kepingin menikmati entotan kontol negro di lobang pantatku dan sodokan kontol negro deep throat di dalam mulutku, ! kontol ngaceng orgi di kamar mesin kapal mesum. Setelah selai kini tumpahan bir pula memandikan kedua brondong muda dari rambut mengalir sampai kekaki sementara kedua pelaut bule menjilati lelehan bir ditubuh brondong mengemut mengulum kontol dan biji peler mereka sampai kedua brondong lonte itu terngial ngial menggeliat berteriak teriak keenakan sambil lobang pantat kedua pelaut bule itu doggy style diembat kontol super gede milik pelaut negro dengan buas dan bringas, terengah engah terkadang kedua pelaut negro saling bercipokan dan saling memilin pentil temannya terkadang memilin pentil lonte brondong yang masih terlonjak lonjak keenakan... oh, fuck me harder, nigger... my god... sshh... fuck me, oh shit, fuck me nigger bastard... arrgghh... sshh... aahh... sshh... kedua pelaut bule mengoceh diantara jilatan jilatan lidah mereka ditubuh lonte brondong, keenakan diembat boolnya melalui robekan wearpack dibagian lobang pantat mereka oleh kontol super gede milik pelaut negro.
Sementara itu tubuhku sudah remuk redam dipeluk diremas digeluti oleh teman pelautku yang horny berat dari tadi, mulutku dicipok ala French kiss leherku dijilat digigit dicupang akh... pentilku diemut dipilin pilin dan kontolku diloco dengan kuat sampai merah padam. Kini aku menjilati kepala kontolnya yang udah keluar dari wearpack yang berlumuran oli itu, lobang kencingnya aku kilik kilik sampai dia menggelinjang menggeliat kegelian dan hap... batang kontolnya aku telan abis sampai kepangkal aku kulum aku pilin dengan lidahku sampai dia mengerang melenguh kaya sapi jantan disembelih. Kedua brondong disuruh saling mengentot didepan mata mereka dan terkadang salah seorang dari pelaut bule ataupun pelaut negro bergantian mengentotin lobang pantat brondong yang sedang mengentotin temannya dan bergantian pula mengentotin mulut brondong yang dientot temannya, foursome.
Masih kaya posisi anjing gencet aku berusaha merangkak dengan kontol tertancap didalam lobang pantatku kearah arena pergulatan mereka, mendekati kontol pelaut negro yang sedang nganggur dan... slurrph, akh kontol pelaut negro yang super gede dapat terjangkau oleh mulutku, bujul buneng batang kontol pelaut negro sepanjang mukaku dengan diameter sepergelangan tanganku item berkilat berurat mirip batangan coklat yang menitikkan air liur ingin segera mengemutnya mendapatkan kenikmatan. Pelaut negro tersebut cepat tanggap, segera saja menyodokkan petungan kejantanannya menghajar tenggorokanku yang haus dahaga untuk dientot kontol negro. Ceprat ceprot ceprat ceprot kontol basah oleh air liur keluar masuk mulutku yang terkuak lebar untuk menerima hajaran kontol super gede itu, kecipak kecipok kecipak kecipok suara yang sama keluar juga dari lobang pantatku dan lobang pantat kedua lonte brondong yang kini tegah di double penetration oleh kontol pelaut bule dan pelaut negro. Berkali kali brondong muda muncrat, sementara kelima pelaut perkasa masih saja bersemangat membara dengan kontol tegang keras ngaceng maksimal belum juga sekalipun orgasme, wow... alangkah jantannya mereka ngentot, tahan lama.
Lobang pantat lonte homo brondong muda sudah dedel dower berdarah darah belepotan tai mereka sendiri,... akh keciaaan deh elo, tersungkur menangis minta ampun karena sudah kepayahan melayani embatan kontol pelaut di kamar mesin kapal mesum itu sementara aku masih melayani dua kontol dilobang pantat dan dua kontol dimulutku bergantian keluar masuk dan terkadang masuk bareng berlomba mengaduk aduk isi lobang pantatku dan menyodok kelenjar prostatku. Bergantian pelaut itu memuncratkan semburan pejuh hangat kental legit diiringi dengan geliat gelinjang gelepar tubur kekar berotot berkilat oleh keringat dan lumuran oli dari wearpack ditingkahi erangan desahan dan lenguhan lelaki jantan perkasa, kontol gede mereka berkali kali berdenyut didalam lobang pantat dan didalam mulutku, berkali kali dan berkali kali, lima orang pelaut menumpahkan magma yang lama terpendam kini meledak muncrat membasahi rongga ususku dan rongga mulut dan tenggorokanku dan aku juga memuncratkan pejuhku hingga berceceran dilantai kamar mesin kapal mesum itu.
Kedua lonte homo brondong muda kini telanjang bulat tergeletak dilantai diikat dengan erat dalam posisi 69 saling mengisap kontol, dan masing masing lobang pantat mereka yang dedel dower berdarah berlumuran tai disodok dengan dildo gede kontol negro yang mempunyai kejutan aliran lemah listrik, zzzt... hmmpph, zzzt... hmmph aliran di on off kan menyebabkan kedua brondong tersebut terkejut dan menelan kontol temannya yang tersumpal dimulut mereka masing masing.
Zzzt... hmmpph... zzzt... hmmph... zzzt... Pelaut itu pada tertawa girang melihat permaian sadis terhadap kedua lonte homo brodong muda yang sudah lemas tak berdaya, satu persatu pula pelaut itu mengencingi tubuh brondong muda yang terikat dalam posisi 69, kecuali ketika salah seorang pelaut negro yang ketika hendak mengencingi mereka kontol gedenya segera aku tangkap dengan gemas "I want to suck you until dry, piss me please" pintaku penuh harap sambil berlutut didepan kontolnya dan plak plok plak plok pelaut negro menampar pipi kanan kiriku dengan libasan kontol super gedenya slluurrph aku berusaha menyelomot mengemut batang kejantanannya, plak plok plak plok slluurrph... plak plok slluurrph akhirnya serrr... aliran kencing deras mengalir dari lobang kencingnya yang gede kearah mulutku yang terbuka pasrah menerima semburan kencingnya yang pesing, sebagian aku telan sebagian lagi berhamburan membasahi tubuhku yang terbalut baju yang sudah compang camping tercabik akibat permainan orgi tadi di kamar mesin kapal mesum ini. Teman pelautku ternyata marah melihat kelakuanku, cemburu ngkali nih yee...,
"Bajingan loe, mau aja dikencingi negro" katanya dengan mata melotot merah dan akibatnya lobang pantatku dilumurinya dengan tumpahan oli mesin bekas dan kembali dikentotnya dengan kontolnya yang ngaceng gede dihadapan ke 4 teman pelaut dan ke 2 brondong yang terikat, mereka bersuit suit bertepuk tangan meriah melihat aku dikentot habis habisan oleh teman pelautku yang sedang marah itu.