Rabu, 12 Januari 2011

baru lagi

Penghayatan tentang keindahan lelaki dan alam-semesta.

By Julio Fernandez

submitted January 9, 2011
Translate from:
To
Text Size:

KARYAWAN TV SWASTA

Dalih Abraham [Ab] adalah teman dekatku. Sebetulnya Ab teman salah-seorang sepupuku.Tapi karena aku bekerja di bidang yang sama,maka kami sering jumpa dan sering tukar-pikiran tentang berbagai masalah.Termasuk tentang peralatan elektronik yang berkembang dengan pesat.Pada suatu hari Ab datang ke rumah -ku bercerita tentang pengalamannya di luar kota. Ab memang sering tugas ke luar kota. Ada-ada saja yang terjadi pada temanku itu, seperti ceritanya berikut ini.

[1. DEMO MASAK

Salah satu acara yang punya rating lumayan di Stasiun TV tempatku bekerja ada lah acara demo masak. Aku sendiri tak paham,kenapa acara demo masak punya rating tinggi di Stasiun TV kami. Padahal, hampir setiap Stasiun TV punya acara demo masak. Kebetulan setiap kali shooting out-door acara demo masak itu aku selalu ditugasi jadi cameraman atau kamerawan. Mula-mula aku tak terlalu peduli dengan Mas Iqbal yang jadi host acara demo masak itu.Tapi entah,apa yang ter-jadi pada diriku - pada suatu hari aku begitu terpikat pada Mas Iqbal.Padahal hari itu Mas Iqbal tampil seperti biasanya.Mengenakan celana jeans dan T-shirt.Sejak itu aku jadi sangat perhatian pada Mas Iqbal.

Seperti yang dilakukan oleh semua cowok homosex di negara ini,jika aku terpikat pada seorang cowok maka aku harus memendam perasaanku. Paling-paling aku hanya bisa mencuri pandang atau "berbuat baik" pada cowok yang sedang aku gandrungi itu.Begitu juga yang aku lakukan pada Mas Iqbal.Setelah aku jatuh hati padanya,di lokasi shooting, aku jadi rajin menyiapkan segala-sesuatunya.Untuk menyukseskan acara Mas Iqbal.Apakah itu membantu menggelar tikar atau alas duduknya di tanah, mengatur alat-alat masak, dan sebagainya. Padahal biasa -nya itu dilakukan oleh Bidang Property atau bahkan oleh Office Boy. Aku juga sering menyapa Mas Iqbal atau mengajaknya ngobrol jika dia sedang menunggu waktu shooting.Diam-diam aku mulai memperhatikan keindahan wajah dan tubuh Mas Iqbal.Ternyata Mas Iqbal adalah seorang cowok yang tampan dan sexy. Ada bulu-bulu halus di lengannya yang seakan-akan "menjanjikan" bahwa dia punya pertumbuhan jembut dan bulu ketek yang lumayan. Atau mungkin ada bulu-bulu yang tumbuh di dada dan di perutnya.Demikianlah,berkat usahaku yang sungguh -sungguh, maka hubunganku dengan Mas Iqbal tumbuh berkembang menjadi pertemanan yang erat. Ternyata Mas Iqbal memang seorang yang suka dengan kegiatan di alam [ out door atau nature ] dan dia juga hobby mendaki gunung dan merambah hutan, bahkan juga arung jeram.

2. MERAMBAH HUTAN

Suatu kali sesudah shooting acara demo masak out-door,Mas Iqbal mengatakan bahwa dia akan tinggal berkemah di lokasi itu sekitar satu-dua malam. Lokasi itu memang sering dipakai untuk berkemah,untuk latihan militer[komando] dan untuk latihan bagi organisasi pecinta alam.Kebetulan waktu itu lokasi sedang sepi dari kegiatan, karena itu,katanya Mas Iqbal ingin menyendiri dan dekat dengan alam. Tentu saja aku terpikat untuk ikutan.Aku bukan terpikat untuk dekat dengan alam melainkan terpikat untuk berada dekat-dekat Mas Iqbal yang ganteng itu di alam terbuka. Agh! Alangkah indah dan romantisnya.Demikianlah otak-kotorku mulai berkhayal. Maka aku pun nekat minta ikut Mas Iqbal. Mas Iqbal tidak keberatan. Lalu kataku :

"Tapi Mas. Aku nggak bawa bekal apa-apa. Aku cuma bawa pakaian", lalu jawab Mas Iqbal :

"Aku juga nggak bawa apa-apa. Nanti kita cari aja apa yang bisa dimakan di alam", aku tak tahu apakah Mas Iqbal main-main atau serius dengan kata-kata- nya itu.

Sorenya, ketika rombongan dari crew shooting pulang, aku tinggal bersama Mas Iqbal. Ternyata Mas Iqbal bawa perlengkapan cukup lengkap dan aku menawar-kan untuk berbagi beban bawaan dan kami pun mulai merambah hutan di lereng gunung itu.Masing-masing kami menyandang ransel di punggung.Mas Iqbal agak nya cukup mengenal daerah itu dan dia yang jadi penunjuk jalan. Ketika itu aku merasa bahagiaaa sekali bisa berdua-duaan dengan cowok yang aku gandrungi. Tak ada sedikitpun rasa bosan atau lelah dalam diriku. Mungkin seandainya aku disuruh berjalan seumur-hidup pun asal berdua-duaan terus dengan Mas Iqbal aku sanggup... [Ha ..Ha..Ha..]

Sekitar satu jam kemudian, kami tiba di suatu dataran yang rata dan ditumbuhi rumput. Letaknya di dekat tebing sungai dan di sungai itu ada banyak batu-batu besar. Kata Mas Iqbal :

"Kita berkemah disini. Disini tenang dan aman", dari tempat itu terlihat dataran rendah di bawahnya. Pemandangannya indah dan hijau.

Kami meletakkan beban bawaan kami dan Mas Iqbal memasang tenda dan tikar plastik yang dibawanya.Setelah itu,dia melepaskan T-shirtnya yang basah-kuyup oleh keringat - bertelanjang dada.Tubuhnya indah - atletis. Lengannya berotot indah dan bulu-keteknya tumbuh sedang-sedang saja - terjepit di bawah lipat ketiaknya - indah dan sexy!Otot dadanya menonjol ke depan ditancapi sepasang puting susu yang tegang-melenting.Perutnya rata dan kencang dengan pahatan otot membentuk six-packs. Sebaris bulu perut menjalar dari pusarnya ke bawah seakan "berjanji", pasti akan bergabung dengan hamparan jembutnya. Aku tak tahan dengan rangsangan itu. Aku menunduk,menelan ludah, melihat seluruh keindahan ciptaan-Nya.Bukan hanya alam semesta dan sekitarnya yang tampak disitu tetapi juga juga penampilan lelaki pujaanku itu! Diam-diam aku bersyukur diizinkan berada dekat-dekat laki-laki hebat itu.Setelah pikiranku tenang,akupun ikutan buka-baju.Aku PD[Percaya Diri] saja karena tubuhku juga lumayan bagus. Sebagai seorang cowok homosex aku pasti pemuja tubuh indah! Oleh karena itu latihan fisik dan latihan beban merupakan sesuatu yang rutin aku lakukan tanpa jeda.

Aku menyiapkan segala sesuatu yang perlu. Mencari ranting-ranting kayu untuk bahan bakar, mengambil air dari pancuran untuk direbus. Mas Iqbal berbaring di tikar.Lalu aku juga ikutan berbaring di sampingya memandang langit biru.Kami berdiam saja. Tapi kira-kira seperempat jam kemudian Mas Iqbal berkata :

"Kita mandi dulu sebelum gelap", lalu Mas Iqbal melepaskan pakaian luarnya dan dengan hanya berkancut dia menuruni tebing menuju sungai.Aku mengikuti Mas Iqbal, melepaskan penutupku dan hanya berkancut aku berjalan di belakangnya.

Sesampainya di tepi sungai Mas Iqbal melepaskan kancutnya -telanjang bulat - dan meletakkan kancutnya di atas batu besar.Lalu dia turun ke air yang jernih itu. Aku masih saja mengikuti bertelanjang-bulat.Aku tak ragu ikut bertelanjang-bulat sebab ukuran kontolku juga lumayan gede dan disunat ketat waktu aku balita !

Saat itulah aku membuktikan "teori-ku" bahwa berdasarkan adanya bulu-bulu halus di lengannya,benar bahwa jembut Mas Iqbal memang lebat,tebal,tumbuh rapat,dan luass - indah sekali.Kontolnya yang besar diameternya mencuat dari hamparan jembutnya dan jelas disunat ketat [high and tight].Tak ada sisa kulup sedikitpun yang tampak di "leher" kontolnya. Seluruh kulit kulupnya jelas sudah dikudung[dipotong] habis waktu Mas Iqbal sunat dulu! Ukuran biji-pelernya juga proporsional [serasi] besarnya dengan ukuran batang kontolnya ! Aku bangga dipercaya dan diajak Mas Iqbal mandi bareng telanjang-bulat.Kami mandi tanpa sabun agar tak merusak kualitas air sungai itu.Seperti anak kecil kami bercanda main siram-siraman air. Kami sama-sama tak bawa handuk. Karena itu kata Mas Iqbal :

"Kita keringkan badan kita di atas.Biar menguap oleh udara", lalu dia mengambil kancutnya dan menaiki tebing ke kemah, bertelanjang-bulat,dengan tubuh yang terlihat berkilat akibat basah oleh air sungai. Aku juga naik ke kemah telanjang bulat. Mas Iqbal mengeringkan badannya dengan udara sekitar. Karena itu dia tetap bertelanjang-bulat.Kemudian dia berjongkok menyalakan api, merebus air untuk minum kopi.Aku mengikuti cara Mas Iqbal dan tetap bertelanjang- bulat.

Aku amat bersyukur!Jika selama ini aku hanya berkhayal tentang Mas Iqbal,maka saat itu aku benar-benar berdekatan dengan dia!Bukan hanya berduaan di alam terbuka saja,tapi bahkan juga...bertelanjang-bulat!Agh!Alangkah indahnya hidup ini. Life is so good and becomes better and better everyday [ Hidup ini demikian indah dan setiap hari bertambah indah saja ].

3. BOOLKU DIENTOT MAS IQBAL

Sambil menunggu air mendidih kami berbaring terlentang di atas tikar telanjang- bulat. Aku amat bahagia. Kemudian aku merasakan sentuhan lengan yang ber-bulu halus.Aku kira tak sengaja,tapi ternyata Mas Iqbal sengaja menggosokkan lengannya yang berambut halus ke punggungku.Ketika aku membalikkan badan, aku dapati Mas Iqbal tersenyum dan dia memeluk aku.Kami berpelukan telanjang -bulat. Agh! Nikmat! Puting susunya dan puting susuku bergesekan. Kontol dan jembut kami juga.

Lalu kami bercipokan seperti dua kekasih atau penganten baru.Mas Iqbal makin merapatkan tubuhnya ke tubuh depanku.Dia menggosok-gosokkan kontolnya di hamparan jembutku!Aku merasa nikmat dan bahagiaaa sekali !Aaagh! Mau rasa -nya aku berteriak-teriak kegirangan dan kenimatan,dicabuli cowok pujaanku itu! Setelah Mas Iqbal puas menggesekkan kontolnya di bagian depan tubuhku,Mas Iqbal pun "melipat" kedua pahaku ke depan ke arah perutku,dalam keadaan aku terlentang ! Lalu sambil berlutut dia mulai menyodokkan kontolnya yang sudah amat tegang itu ke lobang pantatku.Dengan satu rojokan keras:"Bles! Kontolnya yang cukup besar diameternya masuk ke rectum-ku menembus sphincter ani-ku. Aku merasa sakit di boolku, tetapi aku bahagia bisa merasakan dientot sesama laki-laki! Lalu kontolnya ditarik pelan maju-mundur,maju-mundur,maju-mundur! Rasanya sakit sekali!Tapi aku tahan-tahan. Demi kesenangan Mas-ku itu!

Mas Iqbal masih terus memompa-mompakan kontolnya kelobang pantatku seperti seorang lelaki sedang mengentoti nonok perempuan! Aku mulai tak tahan sakit-nya dan aku terpaksa mengeluh dan berkata lirih :

"Agh! Sakit Mas !", Mas Iqbal tersenyum saja dan tetap memompakan kontolnya ke boolku maju mundur. Tetapi kemudian, mungkin dengan maksud mengurangi rasa sakit di silitku,Mas Iqbal mengocok kontolku. Dengan sinkron dia "bekerja" : loco-kontolku,embat-pantatku,loco-kontolku,embat-pantatku! Begitulah berulang-ulang!Rasa sakit di boolku mulai berubah menjadi rasa nikmat ketika ujung kontol Mas Iqbal merojok-rojok kelenjar prostatku dari arah muara silitku[lobang pantat].

Kemudian Mas Iqbal melanjutkan permainan cabul itu dengan mengocok kontol-ku - sinkron dengan pompaan kontolnya di boolku - dan kocokannya lebih intens lagi:maju-mundur,kocok-kocok, maju-mundur,kocok-kocok ... terus dan terus lagi. Sampai-sampai kulit batang kontolku terasa perih diloco begitu tanpa lubricant [pelicin].Lalu ....Aaaagh! CROOOOOT! CROOOOOT! CROOOOOT! Pejuh kami muncrat hampir berbarengan. Mas Iqbal dulu muncrat pejuhnya,disusul pejuhku sedetik kemudian! Aku merasa puas dan lampias!Rupanya Mas Iqbal memuncrat-kan pejuhnya di luar boolku,yaitu di belahan silitku!Lobang pantatku terasa agak perih. Mungkin ada selaput lendirnya yang luka akibat dirojok kontol kuda Mas Iqbal !Tetapi aku rela, aku ikhlas,dan aku ridho, demi kepuasan Mas Iqbalku! Itu lah untuk pertama kalinya aku merasakan boolku dientot laki-laki dan Mas Iqbal lah yang memperawani lobang pantatku ! Setelah selesai ngentot, kami berbaring, istirahat, sampai kami tertidur dan api rebusan air padam.Waktu kami terbangun hari sudah gelap.Kami tak jadi masak. Kami hanya minum air hangat hasil rebusan sorenya.Lalu kami melanjutkan tidur kami.Kami berpelukan telanjang-bulat sampai pagi,untuk mengurangi rasa dingin udara malam ! Agh ! Nikmat! Aku merasa berada di surga. Seakan surga telah turun ke hutan-semak di tebing sungai itu ! ]

EPILOGUE ATAU AFTERMATH

Itulah percabulan pertama dan terakhir antara Ab,temanku itu,dengan Mas Iqbal -nya.Sebab,setelah kejadian itu Mas Iqbal mengaku tidak mau lagi merambah hutan!Entah betul, entah tidak.Tapi bisa saja dia mengajak cowok lain merambah hutan dan di dalam hutan lalu cowok itu dientotnya. Mas Iqbal bisa merambah hutan dengan cowok lain,bisa juga dengan cewek!Tentu saja Ab Sang Karyawan TV Swasta itu kecewa ! Tapi apa mau dikata? Begitulah nasib cowok homosex ! Habis manis, sepah dibuang!.

[JULIO FERNANDEZ]

Perburuan mencari pendatang-baru untuk memuaskan nafsu syahwat-sejenis.

By Julio Fernandez

submitted April 30, 2010
Translate from:
To
Text Size:

MENCARI ORANG BERSIH

Seperti lazimnya semua cowok-gay atau lelaki-homosex maka aku harus selalu berganti-ganti pasangan sex-sejenis. Itu bukan mauku.Hal itu terjadi karena lelaki memang punya naluri untuk terbang-bebas.Mereka tak mau dikungkung dirumah, seperti perempuan dan setiap hari dijadikan pemuas nafsu pasangan sesama jenisnya.Selain itu lobang-pantat diciptakan untuk saluran keluar ta'i,bukan untuk dientot.Oleh karena itu kalau lobang-pantat terus-terusan dientot dengan kontol, maka lama-kelamaan akan jebol [dobol, rusak]. Jika orang itu meninggal, maka ahli forensik [ahli bedah mayat] dapat mendetreksi bahwa boolnya [silit] itu sering dirojok dengan kontol. Bool yang sering dientot dengan kontol bentuknya akan jadi seperti corong.

Untuk memburu orang bersih yang bersedia dibayar untuk dicabuli biasanya aku mencari di kampus [mahasiswa], di bank dan mall [karyawan atau satpam] atau di lapangan tennis dan dojo [aparat berseragam ].Sekali-sekali aku juga mencari di desa-desa wisata : Kuta, Sanur dan Jimbaran. Yang agak mudah diajak main cabul adalah mahasiswa dan satpam - sebab orang-orang ini sering perlu duit untuk berbagai keperluan hidupnya.Mahasiswa dan satpam yang perlu duit dan "terpaksa" menyewakan tubuhnya, biasanya belum berpengaaman. Waktu akan dicabuli mareka tampak confused [bingung] atau seperti orang pasrah - diapakan saja mau. Apalagi kalau sudah diberi uang-muka. Aku punya orang yang biasa jadi penghubungku atau supplier cowok-cowok yang perlu duit itu -namanya Ives.

Sebetulnya namanya "Yves", nama Perancis dan seharusnya dibaca "Ifs" atau "Ivs",tapi teman-temannya biasa memanggilnya Ives.Tentu saja teman-temannya itu tidak tahu bagaimana cara menyebutkan nama-Perancis itu dengan benar. Ives memang seorang Indo [Eurasia] berdarah campuran Asia-Perancis. Entah mengapa Ives akhirnya jadi calo gigolo seperti itu. Bisa jadi dia hanya sekedar iseng saja atau mau "menolong" orang.Ives sendiri cowok ganteng dan tampang-nya lebih Asia dari pada Eropa.Kulitnya putih-terang tetapi tidak bule, tubuhnya atletis, rambutnya hitam,wajahnya ganteng. Kata teman-teman yang kenal Ives dengan luar-dalam, kontolnya gede : European Size.Sebetulnya Ives pantas jadi aktor pemain sinetron. Mungkin belum ketemu jalannya saja. Meskipun Ives jadi calo, tapi dia tidak pernah mengutip uang dari pelanggan [klien, client] atau pun dari gigolo.Itu yang jadi pertanyaan orang.Sebetulnya Ives mendapat keuntungan apa dari perannya sebagai calo-gigolo itu !

BAGUS ANTARIKSA

Suatu kali aku menghubungi Ives,minta dicarikan cowok untuk main-cabul. Meski aku senari-hari selalu punya seseorang untuk aku cabuli, tapi kali itu aku merasa perlu menghubungi Ives,demi menjaga silaturrahmi dan mengekalkan jejaring atau networking cabul di antara aku dan dia.Waktu itu aku menginap di suatu hotel di Kuta dan Ives sudah menjanjikan bahwa akan ada cowok yang menemui aku.Seorang mahasiswa yang wajah, tubuh dan kontolnya cocok dengan selera rendahku dan akan membangkitkan syahwatku.

Benar juga sorenya ada yang menelepon aku dari reception namanya Bagus dan nama lengkapnya Bagus Antariksa. Entah itu nama samaran atau nama betulan Aku mendengar suara yang mantap dan sexy dari Bagus - jauh dari logat lokal. Aku minta Bagus langsung datang ke kamarku, aku tidak mau ada orang yang melihat aku kedapatan sedang ngobrol dengan Bagus di lobby hotel-sialan itu. Siapa tahu Bagus seorang gigolo terkenal. Aku juga takut kejadian itu ada yang merekam dengan Hp dan rekamannya disebar-luaskan seperti yang dilakukan seorang Tamil-Singapura bejat yang mengedarkan film "Cowboys in Paradise".

"Ting-tong", tiba-tiba aku mendengar suara bel dari pintu kamar: Aku intip dulu dari lobang pengintip di pintu kamar. Berbeda dengan para gigolo-pantai yang biasa berpakaian celana pendek, kaos singlet dan sandal- jepit, waktu pintu aku buka, yang aku lihat adalah seorang pemuda tampan mengenakan baju kaos putih dengan celana blue jeans dan sepatu kulit hitam. Aku langsung terpikat dengan ketampanannya.Lengannya besar dan kekar perutnya rata.Samar-samar aku bisa melihat tonjolan puting-susu di kain baju-kaosnya.Sementara aku bagai tersihir oleh penampilan kelaki-lakiannya. Suaranya yang mantap dan terdengar sexy itu memecah keheningan :

"Selamat sore, Pak.Saya Bagus", dia berkata dengan diiringi senyum yang amat mempesona. Aku mengulurkan tanganku dan aku berlagak seperti seorang yang santun - memperkenalkan diri :" Saya Julio". Seharusnya namaku disebut "Hulio". dengan bunyi huruf J-Spanyol [J dibaca khota] atau "Zyulio" dengan bunyi huruf J-Perancis atau J-Portugis.Tetapi nama "Hulio" atau "Zyulio" terdengar ganjil di negara ini, oleh karena itu aku selalu menyebut namaku "Julio" saja.

Bagus aku persilahkan masuk dan duduk di kursi dan kami berbasa-basi.Dalam hatiku aku berpikir,dari cara berbicaranya,Bagus seperti bukan 'pendatang baru'. Karena tidak ada keraguan atau kejanggalan dalam sikapnya berinteraksi. Atau kah Bagus bersikap seperti itu supaya "laku" dan aku mau "memakai"-nya .Tapi bagaimanapun juga aku jatuh hati pada pemuda yang mengaku mahasiswa umur delapan-belas tahun itu.

AWAL PERMAINAN CABUL

Bagus duduk di sofa yang bisa muat dua orang.Dia menghadap ke arah TV yang sedang menyala.Aku pindah duduk di samping Bagus dan aku dapat merasakan perubahan sikap Bagus. Boleh-jadi dia benar-benar "pendatang baru". Sebab, setelah aku duduk di sampingnya dia tampak mulai canggung. Pelan-pelan aku memegang lengannya yang besar dan kekar. Aku memang seorang yang punya "fetish" pada lengan yang kekar.Bagus membiarkan aku berbuat seperti itu. Lalu aku menggengam tangannya. Aku memang suka menggenggam tangan laki-laki sebab aku jadi merasa dekat dengan lelaki itu dan aku merasa tenteram. Seperti salah satu bait lagu "Kemesraan" yang antara lain berbunyi :.hatiku damai, jiwaku tenteram di sampingmu......

Aku menarik lengan Bagus ke arah dadaku dan aku menciuminya dengan hidung dan wajahku.Ah!Lengan yang jantan dan indah.Lalu tanganku menyusuri lengan-nya dan memainkan jemarinya. Aku melihat Bagus bergidik meskipun dia tetap diam saja.Mungkin Bagus memang bukan homosex,dia lelaki straight yang butuh duit dan terpaksa jual diri ? Pelan-pelan aku melepas baju-kaos Bagus dan dia bersikap kooperatif.Dia membantu aku menanggalkan kaosnya itu. Aku mencium harum parfum dan harum deodoran.Mungkin juga harum minyak rambut dan bau harum sabun mandi. Tapi aku tidak mencium bau badan, bau keringat atau bau ketek !

Baju-kaos Bagus ada di tanganku dan dia sudah telanjang dada. Wajah Bagus seperti termangu, pandangan matanya kosong. Matanya terus memandang ke TV yang volume suaranya hanya lirih dan terdengar samar-samar. Dari jendela tampak hari di luar mulai gelap.Lampu kamar sudah menyala dari sore, sebelum Bagus tiba di situ. Karena itu aku tak perlu menyalakannya lagi....!Tubuh Bagus memang indah!Putih-bersih dengan otot-dada yang amat menonjol kedepan tapi ramping dan atletis.Puting-susunya ketat, tegang, melentng. Jantan dan sangat kelaki-lakian ! Perutnya rata, dihiasi otot perut yang membentuk pola six-packs. Pinggangnya ramping tapi ketat dan terkesan berotot kuat. Melihat tubuh Bagus yang demikian indah aku jadi ingat foto-foto dari para model-lelaki di situs-situs gay di internet yang semuanya tampan, atletis, ketat berotot dengan kontol yang besar dan sunat,berlatar-belakang jembut yang hitam-lebat atau hanya sekedar- nya saja!Pelan-pelan aku mengangkat lengannya keatas untuk "memeriksa" pola pertumbuhan dan kelebatan bulu-keteknya!Bagus membiarkan saja aku berbuat seperti itu.

Bulu-ketek Bagus lumayan lebat,tumbuh di bagian dalam ketiaknya. Seperti pola pertumbuhan bulu-ketek pesinetron Henky Setiawan.Karena bulu-keteknya tidak tumbuh panjang-panjang,maka jika lengannya tidak diangkat keatas tidak tampak bulu-keteknya terjepit di bawah lengannya yang kekar itu. Berbeda dengan bulu-ketek Tommy Tjokro [Metro TV] yang amat lebat dan panjang-panjang, sehingga meskipun kedua lengannya ada di samping badannya tapi bulu keteknya tampak jelas seperti "berantakan".

Aku bangkit sedikit, mendekatkan tubuhku ke dekat Bagus lalu aku memeluk dan menciumi serta melumat bibirnya.Bagus mencoba memeluk tubuhku yang juga kekar [berkat latihan fisik intens setiap hari,tujuh hari seminggu,tanpa jeda]. Dia memeluk aku agar duduknya nyaman dan sofa itu tidak terlalu penun-sesak. Aku terus saja mencipoki ...mencipoki... mencipoki bibirnya.Sekali sekali aku turunkan mulutku untuk menjilati lehernya yang jenjang-berotot[terasa tawar]juga dagunya ke arah ke kiri dan ke kanan.Terasa kesat oleh sisa-sisa rambut yang tercukur rapi dari janggut dan cambangnya. Sementara itu tanganku mengelus-ngelus dan memain-mainkan puting-susunya yang melenting kiri kanan.Agh.Nikmat juga! Bagus tampak mematung ketika dia aku cumbu dan cabuli seperti itu !.

Aku turun ke lantai dan berlutut lalu melepaskan kancing, kait-kait,dan risteling jeansnya, juga sekaligus beserta kancutnya. Aku tarik ke bawah sampai terjela di pahanya dan aku turunkan lagi sampai ke pergelangan kaki.Sekarang Baguspun sudah bertelanjang-bulat.Ternyata kontolnya besar disunat [ketat]. Jembutnya hitam,lebat dan terkesan jantan.Bulu-bulu halus menjalar di bawah pusatnya dan langsung ke bawah "bergabung" dengan hamparan jembutnya. Rambut-rambut yang tumbuh di tungkainya menambah sexy-nya penampilan Bagus yang sudah telanjang-bulat itu!

Aku pun memain-mainkan kontolnya.Aku lirik wajah Bagus dan aku melihat ada sebersit senyum di bibirnya.Mungkin dia geli dan merasa lucu melihat kelakuan-ku itu ! Dimanipulasi begitu, kontolnya jadi ngaceng tegang, mengacung, seperti sangkur terhunus.Agh Jantan sekali ! Aku suka itu! Agar Bagus telanjang-bulat sempurna maka celana jeans dan kancutnya aku lepaskan dari kakinya. Setelah sepatu dan kaos-kakinya aku tanggalkan ! Kemudian aku mulai menjilati kontol Bagus yang besar diameternya. Meskipun Bagus berdarah lokal,tapi aku heran dia sunat. Betul-betul sunat, bukan kulupnya terkelet!Mungkin Bagus dibesarkan di luar tanah leluhurnya - sehingga dia terpengaruh ikut-ikutan sunat ? Atau dia phimosis kulupnya waktu kecil sehingga harus disunat ? Kontol Bagus aku jilat-sedot..jilat-sedot..jilat-sedot. Sekali-sekali aku urut pangkalnya.Lalu panggulnya kiri-kanan aku cekal.Sehingga Bagus jadi tergelinjang, merasa geli di pinggang bercampur merasa nikmat di kontolnya.

Kemudian jari telunjukku aku selipkan di bawah bokongnya dan aku mencari-cari lobang silitnya,setelah dapat,jari telunjukku aku sodok-sodokan ke dalam lobang duburnya dan aku arahkan ke kelenjar prostatnya. Aku merasakan lagi gelinjang dan geliat di tubuh Bagus. Lalu dengan serius aku menjilati dan mengisap kontol Bagus yang berdiameter besar dan disunat ketat itu!Seakan-akan kontolnya aku pompakan kedalam mulutku maju-mundur,maju-mundur, maju-mundur dan dapat aku merasakan ada gelinjang,geliat dan gelisah-resah didiri Bagus!Aku juga lihat tubuhnya agak berkliat oleh keringatnya yang mulai keluar dari pori-porinya dan akhirnya: CROOOOOOOT!CROOOOOOOT!CROOOOOOT!Pejuh Bagus terasa menyembur hangat di dalam rongga mulutku dan ada semerbak bau pejuhnya di tenggorokanku!

Belum puas aku menikmati kontol Bagus dengan mulutku...aku pun menelanjangi diriku dan aku buat Bagus berbaring terlentang setengah-duduk di sofa sialan itu.Kemudian aku naik ke sofa itu dan bagian depan tubuhya aku nikmati dengan cara aku gesek-gesekkan dan aku gosok-gosokkan bagian depan tubuhku yang bertelanjang bulat itu ke tubuhnya !Agh!Nikmat juga! Bagus masih saja menuruti kemauanku!Setelah menggesek dan menggosok kontolku ke jembut,kontol,perut, dada dan puting susu Bagus akhirnya pejuhkupun muncrat tak tertahankan lagi: CROOOOOOOT!CROOOOOOOT! CROOOOOOT! Maka skor jadi 1:1. Bagus muncrat pejuhnya aku pun sudah muncrat pejuhnya !

AFTERMATH ATAU EPILOGUE

Sambil merasakan nikmat bercampur kecewa [karena kenikmatanku mencabuli Bagus harus berakhir dengan kemuncratan pejuhku],aku sempat berpikir,berapa aku harus bayar Bagus? Apakah Rp 500.000, - atau Rp 1000.000,- atau lebih banyak lagi..............? Agh ! nantilah selesai main-cabul dengan Bagus akan aku putuskan !

Pantas [reasonable] kalau aku bayar mahasiswa seganteng dan se-atletis Bagus Rp 1000.000,- Apalagi dia menurut saja waktu aku apa-apakan, seperti patung-hidup.Seandainya Bagus lebih aktif waktu aku cabuli,aku malahan mau memberi tambahan Rp 500.000,- sebagai bonus.Jadi, gigolo-amatir itu akan menerima Rp 1,5 juta. Lumayan,bukan? Untuk bayar uang semesteran memang tidak cukup. Tapi untuk biaya makan dan bayar uang kost - mungkin masih cukup. Lumayan, hanya duduk-duduk saja, telanjang, lalu dapat duit. Mungkin yang "agak berat" waktu pejuhnya keluar CROOOT! CROOOT! CROOOT! . Meskipun nikmat juga, bukan ? Ta'i !

[JULIO FERNANDEZ ]


ngintip dan akibatnya

By safenias@yahoo.com

submitted November 30, 2010
Translate from:
To
Text Size:

Sewaktu aku kecil, kami tinggal di rumah Belanda yang sangat besar, dengan 2 pavilliun di kanan dan kirinya. Meski hanya pavilliun, bangunan itu lebih besar dari rumah BTN, keluarga kami hanya 4 orang isinya, jadi 2 buah paviliun itu disewakan kepada orang lain. Penyewanya kebetulan dua-duanya orang Batak. Yang sebelah kiri keluarga Batak marga Sitorus, anaknya dua dan mereka keluarga yang sederhana tapi harmonis. Pavilliun kanan di sewa sepasang suami istri muda asal Batak juga, marganya aku sudah lupa, mereka belum punya anak. Si suami mungkin seorang pengusaha muda yang sangat sukses, barang-barang di rumahnya mahal-mahal. Ia sering mengirim barang-barang ke Medan jadi istrinya sering sekalian pulang kampung berminggu-minggu. Setiap kembali ia membawa adiknya, ponakannya atau saudaranya ke Jakarta bergantian. Jadi pavilliun itu selalu ramai, paling tidak ada 5 anak laki-laki muda di situ. Kadang mereka main gitar, main kartu, bercanda atau nonton TV bila hari sudah senja. Seminggu dua kali TVRI menayangkan film Batman & Robin, aku yakin semua anak seumurku pasti menyukainya dan tak ingin melewatkannya. Waktu itu TV masih hitam putih, kalau pesawat terbang melintas di atas rumah, layar TV berubah seperti sarang semut, kriyip kriyip ! Suatu hari TV di rumahku rusak, padahal aku ngefans berat dengan film Batman & Robin, aku minta ijin ibu supaya diperbolehkan nonton di rumah tetangga. Maka aku nonton ke rumah keluarga Batak yang ramai itu, saat aku datang mereka sedang makan malam, jadi mereka tidak keberatan aku duduk di ruang tamunya. Film selesai aku pamit dan pulang, aku bertemu dengan salah seorang dari mereka sudah selesai makan duduk di luar kegerahan, bajunya di lepas dan disampirkan di pundak. Aku lewat sambil membungkuk “Terima kasih Kak…filmnya sudah selesai !” kataku sambil melirik si pemuda Batak, kulitnya putih, badannya bagus, wajahnya tidak begitu jelas, karena cahaya di situ tidak terang. Tapi si pemuda diam saja. Sudah hampir seminggu TV dirumahku belum beres juga, jadi aku sekali lagi minta ijin nonton TV di sana, saat aku numpang lihat TV, kebetulan mereka semua sedang sibuk membungkus. Dari percakapan aku mendengar sebagian dari mereka besok akan pulang ke Medan, sebagian naik kapal laut dengan barang-barang, seseorang menemani si istri naik pesawat. Keesokan sorenya aku duduk di teras rumah, pavilliun itu kelihatan sepi, tapi lampunya menyala. Aku kepingin nonton TV tapi muncul rasa segan dan malu. Jadi aku mengurungkan niatku, aku hanya memperhatikan kalau-kalau ada orang di rumah itu menawarkan aku nonton TV. Tapi kutunggu-tunggu tidak ada juga yang muncul. Iseng-iseng aku mendekati pavilliun tersebut dan mengintip dari jendela. Dua orang anak lelaki sedang duduk di kursi panjang sambil nonton TV, yang seorang memeluk yang lebih muda, kelihatan kalau yang lebih tua sangat melindungi dan menyayangi adiknya. Yang dewasa mungkin umurnya lebih sedikit dari 20 tahun dan yang muda sekitar anak lulus SMP. Si Batak muda, anaknya resik, tidak gemuk tapi montok lucu, ia ngelendot di dada abangnya. Si abang adalah orang yang kulihat kemarin lagi kegerahan, memang tubuhnya seperti olahragawan, lagipula kulitnya langsat. Wajahnya keras, matanya masuk ke dalam, hidungnya besar seperti jambu. Tangannya kelihatan mengelus adiknya, lama-lama si abang mendorong si adik supaya tidur di pangkuannya. Tangan si abang juga terus mengelus-ngelus dada si adik, lantas turun ke perut dan paha. Sekarang ia mulai mengendus-ngendus kepala adiknya, si adik hanya mengeliat-geliat. Aku berpikir enak sekali punya kakak yang sayang kepada adiknya seperti itu. Tiba-tiba suara ibu memanggilku makan malam, pelan-pelan aku pergi meninggalkan pavilliun itu. Beberapa malam kemudian aku mengintip lagi dari jendela pavilliun, aku melihat si abang sedang memijati pundak adiknya yang menelungkup di perut abangnya. Pijatannya pelan-pelan, lebih tepat seperti usapan sayang. Anehnya kenapa si abang tidak pakai celana ? si adik kelihatan membenamkan mukanya bukan di perut tapi diantara paha abangnya. Tak lama kemudian mereka berdua berdiri, terlihat si abang menenteng celana panjangnya, alat kelaminnya bergoyang ke sana kemari, ia menggandeng adiknya ke kamar tidur. Aku tidak bisa mengintip kamar tidur mereka, jadi aku hanya mengintip nonton TV. Keesokan siangnya sepulang sekolah aku harus membereskan peralatan berkebun, membawanya ke gudang di belakang, sambil lewat mataku mencuri-curi pandang kalau-kalau ada pemandangan menarik. Tapi dari jendela aku tidak melihat apa-apa. Aku jalan terus ke belakang, ada tembok pendek setinggi kepala orang, membatasi gudang kami dengan area belakang pavilliun, dimana dapur dan kamar mandi mereka terletak. Aku melihat ada peti kayu dan aku naik ke atasnya, mengintip ke balik tembok, dan melihat abang adik itu sedang berdiri membungkuk di kamar mandi. Si abang memeluk rapat adiknya yang membungkuk berpegangan tepi bak mandi, mungkin mereka mandi sambil latihan menari, atau olahraga sebab tubuh mereka berdua berayun-ayun, maju mundur ke kiri dan ke kanan. Si adik kadang menjerit-jerit, abangnya lantas berhenti bergerak dan mencium adiknya. Terus mereka berdua bergoyang lagi, begitu berulang-ulang, sampai akhirnya si abang kelihatan marah, mulutnya mengguman sesuatu sambil menggoyangkan tubuhnya maju mundur sangat cepat. Si adik seperti menangis kesakitan, badannya berguncang-guncang, akhirnya mereka berhenti bergerak, si abang memeluk adiknya lantas kelihatan mereka mandi sama-sama. Waktu itu aku masih kelas 5 SD, tidak pernah tahu apa-apa, jadi aku tidak punya pikiran aneh. Setelah makan malam aku bermaksud mengintip jendela mereka lagi, tapi maksud itu jadi batal karena aku melihat mereka berdua duduk di depan pavilliun sambil makan malam. Si abang memanggilku :”mau makan ikan nggak ?” ia menawarkan, aku mendekati mereka :”tidak, aku sudah makan” aku bukan jenis anak yang pemalu jadi aku duduk di samping mereka, lagipula aku beranggapan mereka abang adik yang saling menyayangi, jadi pasti orang baik-baik. Si abang menanyakan padaku :”TVmu sudah dibetulkan atau belum ?” aku memandang wajahnya yang keras itu dan menjawab :”sudah dibawa tukang reparasi tapi belum dikembalikan” lantas ia memperkenalkan dirinya bernama Timo, sedang yang kukira adiknya bernama Nelson. Timo adik istri penyewa rumah, Nelson keponakan suaminya. Mereka juga baru berkenalan di Jakarta, menjaga rumah sementara pemiliknya sedang ke Medan. Ia menawarkan aku melihat TV di ruang duduk, aku masuk dan nonton TV sendirian. Tak lama kemudian si adik duduk di depanku, ia diam saja, si abang mencuci piring bekas makan dan muncul beberapa menit kemudian. Abang adik itu duduk bersebelahan, si adik langsung menggenggam tangan abangnya, si abang mengambil bantal tipis, meletakkan tangan mereka di bawah bantal. Setengah jam aku nonton TV lantas aku pamitan, aku keluar dari pavilliun dan mengendap-ngendap ke bawah jendela samping mereka, mengintip apa lagi yang mereka lakukan. Aku melihat Nelson mengunci pintu dan jendela depan, menutup pintu dapur dan serambi belakang. Lantas mereka berdua kembali ke ruang duduk, si Timo membaringkan badan di kursi panjang, si adik merebahkan diri di atas abangnya, mereka saling memeluk dan mencium, dari mencium pipi, leher sambil melepaskan kemeja masing-masing. Si Timo mencium dada Nelson dan sebaliknya berganti-ganti. Kulihat Timo melepas celana panjangnya, dan Nelson lantas mencium selangkangan abangnya, tapi aku menjadi terkejut ketika melihat Timo berdiri, sementara Nelson jongkok menurunkan celana dalam Timo dan memasukkan alat vital Timo ke dalam mulutnya. Kelihatan mereka berdua begitu asyik dan menikmati kegiatan ini. Beberapa menit kemudian Timo mengelus-ngelus kepala Nelson dan ia bergerak maju mundur, kadang si Nelson yang menggerakkan mulutnya maju mundur, alat vital itu masih berada dalam mulut Nelson. Kegiatan itu berakhir tatkala Timo menekan tubuhnya kuat-kuat ke mulut Nelson, pelan-pelan ia melepas alat vital dari mulut Nelson. Wajahnya kelihatan puas dan bahagia. Timo duduk dan menyuruh Nelson berdiri, kini celana Nelson dicopot, Timo memegang burung Nelson dan menggenggamnya, kelihatan seperti di gosok-gosok atau ditarik-tarik, Nelson kelihatan keenakan, wajahnya memandang ke langit-langit, sebelah tangannya memegang pundak Timo. Tak lama kemudian Nelson merengek manja, tubuhnya jatuh ke atas kursi panjang sambil memeluk tubuh Timo. Aku mengintip lebih lama, tapi keduanya berbaring tidak bergerak, jadi aku pulang saja. Demikian berkali-kali selama 2 minggu aku mengintip tingkah polah mereka berdua, kemudian yang punya rumah pulang dari Medan. Tiga pemuda yang dulu datang sudah tidak kembali lagi, penggantinya 2 orang pemuda baru, katanya masih saudara mereka juga. Jadi kini ada 6 orang di situ, suami istri, Timo dan Nelson serta 2 pendatang baru, namanya Makmur dan Parlin. Pavilliun itu ramai kembali, TVku sudah dibetulkan, aku sudah tidak mikir ngintip lagi. Sebulan lebih lewat, si istri pergi lagi ke Medan, Timo dan Parlin menemani. Yang tinggal si suami, Nelson dan Makmur. Tapi seminggu kemudian si suami pergi ke Surabaya, pavilliun itu sepi kembali, aku sering melihat Nelson duduk berdua Makmur di teras. Suatu siang ibu mendapat kiriman banyak makanan, jadi ibu menyuruhku untuk membagikannya kepada penghuni-penghuni pavilliun, tetangga lain bahkan tukang beca di seberang jalan. Aku mengetuk pintu pavilliun, meski terbuka lebar tapi tidak ada yang menjawab, aku masuk sedikit dan melongokan kepala ke ruang duduk. Betapa terkejut aku melihat Nelson dan Makmur sedang saling memegang alat vital, mereka hanya duduk bercelana dalam. Mereka terkejut melihatku, mereka buru-buru melepaskan pegangan, aku jadi serba salah, aku hanya mengulurkan kotak makanan berisi kue-kue, tapi mataku menatap celana dalam mereka yang kelihatan bengkak dan mumbul. Entah kenapa darahku berdesir seolah sebuah perasaan aneh merayap tubuhku. Sampai di rumah tanpa sadar aku memegang burungku dan meremasnya, aku merasa enak, geli, gatal dan mendadak burungku jadi hidup, mengeras dan membesar. Aku ketakutan jadi aku berhenti meremas burungku. Malamnya aku nekad ngintip jendela pavilliun, aku merasa pasti ada sesuatu yang menarik dilihat. Betul juga dugaanku. Nelson dan Makmur sedang asyik rebahan di lantai, udara saat itu memang panas. Keduanya hanya memakai celana dalam, aku lihat celana dalam Makmur warna merah maroon, celana dalam Nelson warna putih. Keduanya seperti saling berpelukan, saling meraba gundukan yang membukit di celana dalam, Nelson lantas menaruh wajahnya di celana dalam Makmur, bahkan kemudian Makmur melepaskan celana dalamnya, Nelson mencium alat kelamin Makmur dan memasukkannya ke dalam mulut. Makmur, menekan-nekan dan meremas celana dalam Nelson, mengeluarkan burung Nelson dari pinggir celana dalam dan mencium-ciumnya. Burung Nelson sepertinya gemuk dan besar, Makmur mencium lantas mengocok-ngocoknya, kemudian Makmur melepas dan melempar celana dalam Nelson, mulutnya mencium bahkan menjilat-jilat burung Nelson. Aku heran kenapa mereka saling mencium burung dan menjilat-jilatnya ? Burungku tiba-tiba saja berdiri, tanpa sadar aku meremas burungku sendiri, rasanya sangat enak…… sungguh enak ! Makmur dan Nelson kelihatan semakin sibuk, kadang-kadang menggeram dan mengaduh, sepertinya kegiatan mereka mengasyikkan, kepala mereka naik turun, kaki merekapun seperti terkembang, diluruskan, dilipat, mengangkang, sesekali pantat mereka naik turun atau melintir ke kiri atau ke kanan. Sayang sekali aku dipanggil ibu, aku buru-buru masuk ke rumah, tanpa tahu akhir cerita adegan seru tadi. Keesokan harinya, aku sengaja duduk menampakan diri dekat pavilliun mereka. Kira-kira jam 7 malam, Makmur tampak keluar, duduk di lantai teras memakai celana pendek dan kaos hitam, sebentar kemudian tampak Nelson juga keluar membawa 2 gelas teh. Aku mendekati mereka dan duduk di samping mereka, sekedar ingin tahu apa yang akan mereka lakukan. Nelson menawarkan teh :”mau minum teh juga ?” aku mengangguk, Nelson pergi ke belakang membuatkan teh, Makmur memperkenalkan dirinya, umurnya 20 tahun, ia datang ingin mencari pekerjaan di Jakarta. Tak lama Nelson muncul membawakan teh, ia juga bercerita, ia hanya lulus SMP, susah mencari penghidupan di kampungnya, hidup di Medan juga keras, siapa tahu di Jakarta hidupnya lebih baik. Sambil bercerita si Makmur menggores-goreskan pinsil di kertas, ternyata gambarnya sangat bagus. Ia menggambar cowboy, menggambar astronot dan lain-lain dengan sempurna, seperti di buku-buku komik. Hampir jam 9 malam aku pamitan, aku bilang besok aku mau lihat ia menggambar lagi. Besok malamnya aku kasih tau ibu kalau aku di pavilliun sebelah menggambar dengan Makmur. Di sana aku memperhatikan Makmur menggambar, aku mencoba mengikutinya. Dalam waktu 10 menit Makmur menyelesaikan beberapa gambar, aku konsentrasi berusaha menirunya, lebih dari 1 jam tidak juga selesai. Aku berhenti dan baru menyadari Makmur dan Nelson sedang saling berpelukan di kursi panjang, tanpa malu-malu Nelson mencium tangan dan pipi Makmur yang sedang menatap TV. Tangan Makmur menarik jemari Nelson dan meletakkan di pahanya, pangkal paha Makmur di remas-remas dan aku melihat celana Makmur menjadi bengkak. Aku pura-pura sudah selesai menggambar dan pamitan, keluar pintu aku langsung memutar dan mengintip jendela samping. Nelson menutup pintu dan jendela depan lantas kembali ke kursi panjang. Makmur melepas celana pendeknya, tinggal memakai celana dalam, Nelson mencium celana dalam itu dan menggigit-gigit jendolan yang membukit. Kemudian mereka saling merangkul, mengelus dan mencium, bahkan mereka saling mencium bibir !! Keduanya tampak saling berdekapan, perlahan-lahan wajah Nelson merosot turun dan menempel di celana dalam Makmur, burung Makmur dikeluarkan, warnanya agak hitam, kepalanya merah sangat kontras dengan warna batangnya. Nelson kemudian sibuk memasukkan alat vital Makmur ke mulutnya, kelihatan sangat nikmat, mulutnya maju mundur dan termonyong-monyong ! Wajah Makmur kelihatan serius, syahdu dan khusuk, sebelah tangannya memegang rambut Nelson, sebentar kemudian ia menekan kepala Nelson kuat-kuat ke selangkangannya, kakinya jinjit-jinjit, lantas Nelson melepas alat vital itu dari mulutnya. Mereka berdua duduk nonton TV berpelukan. Di sekolah aku menceritakan hal itu kepada sahabatku orang Batak namanya Sahala, aku pikir memang kebiasaan orang Batak begitu. Tapi menurut Sahala semua orang juga begitu, bukan orang Batak saja. bahkan ia menerangkan padaku kalau aku menggosok-gosok burungku, lama-lama akan terasa seperti mau kencing hanya rasanya lebih enak. Sahala lantas mengajakku ke kamar mandi, di sana ia menyuruhku membuka celana, ia menggosok-gosok burungku seperti bikin lemper, burungku terasa enak dan tak lama kemudian aku mau kencing, tapi rasanya enak….”Eh….aku mau kencing….!!” aku berseru, Sahala malah mempercepat gesekan tangannya dan ia cepat-cepat menyamping sewaktu aku mengeluarkan sedikit air seperti kanji, lengket-lengket dari lubang kencingku. Itulah pertama kali aku merasa gatal, nikmat dan enak tak tergambarkan. Awal kelas 6 SD aku sudah mengerti apa yang dimaksud onani atau masturbasi, aku sudah mulai ketagihan melakukannya. Penghuni pavilliun juga masih tetap, hanya sekarang selain suami istri, Nelson dan ada 2 anak muda lain yang belum aku kenal. Rupanya sama dengan anak lelaki sebelumnya, Nelson dan 2 anak lelaki yang baru itu sering melakukan hal yang sama, menurut sahabatku Sahala di kocok atau dionanikan orang lain rasanya lebih nikmat. Aku penasaran seperti apa rasanya, kalau sendirian saja sudah enak apalagi kalau orang lain yang mengerjakan, demikian pikirku. Contohnya dulu Timo dan Nelson atau Makmur dan Nelson kalau sedang berbuat mata mereka sampai merem melek, begitu juga aku melihat Nelson dan teman-teman barunya sekarang. Suatu hari aku bilang kepada Sahala :”Yuk aku kocokin kamu ya, kamu juga kocokin saya” Sahala setuju, tapi ia bertanya :”Mau ! tapi di mana ? kalau di sekolah bisa ketahuan, nanti kita diskors !” Aku menjawab :”Kalau dirumahmu bagaimana ?” Sahala menolak karena rumahnya ramai dan kurang besar, rumahku besar dan banyak kamar yang kosong, jadi ia menyarankan melakukan di rumahku saja. Suatu siang Sahala pulang sekolah datang ke rumahku, kami bilang pada ibu mau belajar sama-sama. Ibu berkata :”oh kebetulan, kamu ada teman jaga rumah, ibu mau pergi sebentar ke Cikini” Aku dan Sahala saling berpandangan, mungkin ibu baru pergi 100 meter, kami berdua sudah mengendap-ngendap ke pavilliun, ruang duduk sepi, kamar tidur terbuka tapi kami tidak bisa melihat ke sana. Kami berdua merayap jalan ke gudang belakang, naik ke peti dan mengintip kamar mandi dan dapur mereka, tetap saja sepi. Akhirnya kami bedua nekad masuk ke pavilliun, pintu depan tidak pernah ditutup, pelan-pelan kami masuk dan melihat ruang tidur pertama, pintunya terbuka lebar di dalamnya kosong, masuk ruang duduk, kosong juga, menengok ruang tidur ke dua, di atas lantai ke tiga anak itu sedang tidur nyenyak, Nelson telanjang bulat, begitu juga anak yang satu, sedang seorang anak lagi menutup pantatnya dengan sarung. Mungkin mereka kepanasan, tidur di lantai, lantas main bertiga, kecapean dan ketiduran. Hatiku berdebar-debar, Sahala cepat-cepat mengajakku ke rumah. Sahala langsung melepas ikat pinggangnya, menurunkan seragam celana pendek dan memperlihatkan burungnya yang belum di sunat, burungnya bagus putih dan panjang. Beda dengan punyaku yang disunat dengan tepi agak bergerigi sehingga warnanya kelihatan kontras, lagipula burungku pendek gemuk. Sahala mengocok-ngocok burungku, tanganku kujulurkan memegang burung Sahala, kami saling mengocok, rasanya memang nikmat, gatal, geli-geli…..pokoknya merangsang. Sahala mungkin sudah pengalaman, ia memelukku dari belakang, tangannya mengocok alat vitalku, nafasnya di belakang leherku membuat aku kegelian dan semakin bergairah….beberapa menit saja aku merasa ingin kencing, rasanya seperti kemarin…..wuiiiih…..aku tak tahan geli dan seeeeeeeeeeeeeeeeeeeer…….keluar air putih-putih seperti kanji, tapi air kanji yang keluar masih sedikit. Semakin kontolku dipegang rasanya semakin geli dan nikmat, Sahala masih saja mengocok burungku, badanku sampai ngepot-ngepot kegelian. Sahala minta giliran, aku disuruhnya memegang burungnya kuat-kuat, ia mengajarkan aku cara meremas dan memutar kepala dan batang burungnya “Kamu punya lotion nggak ? atau minyak rambut” pinta Sahala. Aku ambil lotion milik kakakku, ia oleskan sedikit ke burungnya dan tanganku disuruhnya meremas dan mengocok. Sahala berdiri dan memejamkan mata, ia menikmati kocokan dan remasan tanganku penuh perasaan, aku lihat ia juga ikut menggoyang-goyangkan badannya maju mundur. Sebentar kemudian Sahala mengernyitkan jidat dan memelukku, ia menyemprotkan cairan lengket itu ke pahaku….preeeeeeeeet….preeeeeett ! kami buru-buru membersihkan apa saja yang mungkin bisa menjadi jejak perbuatan kami. Setelah itu kami duduk memegang buku, betul saja tak lama kemudian ibuku pulang. Malamnya aku mengintip apa yang diperbuat Nelson dengan teman-temannya, besoknya aku ceritakan pada Sahala dan sedapat mungkin kami praktekan berdua. Beberapa hari kemudian aku berkenalan dengan mereka nama-nama mereka adalah : Togar dan Luhut, jadi Nelson berumur 15 tahun, Togar 18 tahun dan Luhut 17 tahun. Ketiganya sering saling mengocok dan mencium burung temannya, juga memasukkan burung ke dalam mulut. Nelson di kamar mandi juga sering dipeluk dari belakang sampai ia menjerit-jerit, entah apa yang dilakukan temannya. Pada suatu liburan, kelas kami mengadakan perkemahan, kelas enam pergi ke suatu tempat di daerah Sukabumi. Selain teman sekelas kami juga boleh mengajak anak sekolah lain. Aku berinisiatif mengajak Nelson, ternyata kedua temannya juga kepingin ikut. Tapi siapa yang jaga rumah ? akhirnya Nelson dan Luhut saja yang ikut, Togar jaga rumah. Rombongan berangkat terdiri dari 58 anak dengan 15 tenda, besar kecil, jelek atau bagus sesuai milik masing-masing. Tendaku mungkin paling bagus, tapi hanya untuk 4 orang, warnanya biru, dengan kantong-kantong tidur dan teras kecil untuk duduk-duduk. Aku memperolehnya sebagai hadiah kakekku sewaktu ke Amerika Serikat. Aku mengajak Sahala, Nelson dan Luhut di tendaku. Acara kami, seperti anak Pramuka ; bedol desa, memancing, api unggun di iringi nyanyi atau main gitar. Setiap mandi kami pergi ke kali yang jernih, di sana aku perhatikan Nelson dan Luhut sangat senang bermain-main air dengan teman-temanku. Malam tiba, setelah makan dan bernyanyi sambil bercakap-cakap kami masuk tenda masing-masing. Aku dan Sahala sengaja hanya memakai celana dalam, alas tidur kami sangat tebal, hangat, begitu juga selimut yang ada. Nelson dan Togar memilih tidur bersebelahan, aku dan Sahala juga tidur sengaja berpelukan, kami sudah lama menunggu kesempatan tidur seperti ini. Malam sudah semakin sunyi, semua sudah tidur, Sahala memeluk dan mencium pipiku, ia melepas celana dalamnya dan menurunkan celana dalamku, kami saling menggosok dan meremas burung. Tak lama kemudian Nelson dan Luhut juga melakukan hal yang sama bahkan lebih berani, mereka saling mencumbu dan berbuat lebih cabul. Kaki Nelson dinaikkan dan buah zakarnya dijilat-jilat, mereka tidak menutup tubuhnya dengan selimut sengaja terbuka, sehingga kami dapat melihat jelas, Nelson lantas memasukkan burung Luhut ke mulut, menjilat-jilat dan mengulumnya berulang-ulang. Sahala memegang burungku dan memasukkan ke dalam mulutnya, aku hampir memekik merasakan sesuatu yang luar biasa enak ! Aku mencari-cari burung Sahala dan gantian menjilatinya rasa gemas dan birahi menjadi satu. Satu persatu lantas mengeluarkan lelehan kanji dari ujung alat kelamin masing-masing. Nelson mengeluarkannya di mulut Luhut, Nelson juga begitu, Sahala mengeluarkannya di atas selimut, aku menyemprotkannya di dada Sahala, lantas buru-buru disekanya dengan celana dalam. Kami berempat terdiam sejam, kemudian Nelson merangkul Sahala, Luhut menarikku, kami bertukar tempat, aku deg-degan setengah mati ketika Luhut mencium bibirku seperti di film-film, burungku langsung menjadi tegang, ketika tangan Luhut menyentuhnya aku langsung menyemprotkan air kanji, tangan Luhut semakin meremasnya dan rasanya semakin enak, tanpa sadar aku menggigit lidah Luhut sampai ia menjerit. Luhut menyuruhku menjilat burungnya, aku mau saja, tapi burung itu sangat besar…..aku hanya bisa menjilat sebagian, Luhut lantas berbaring dan menyuruh aku menjepit kemaluannya di paha…… nah begini memang terasa nyaman, enak….kelihatan Luhut sudah sering dan ahli. Sahala dan Nelson sibuk saling mengisap dan menjilat, kepala Sahala ada di selangkangan Nelson, sebaliknya kepala Nelson juga ada di selangkangan Sahala……..mereka berdua sudah tidak perduli dengan keadaan, saling menghirup dan menyedot, mengulum. Kaki Sahala menendang-nendang bantal dan lain-lain, mungkin saking keenakan. Nelson membungkuk di atas badan Sahala, kakinya terpentang, mulutnya sibuk mengulum burung Sahala, air liur Nelson menetes-netes sambil menyedot-nyedot alat vital sahabatku. Aku sendiri seperti sedang push-up berjuang melepaskan air kanji kenikmatan Luhut, si empunya burung sudah termiring-miring menahan rasa nikmat yang hampir tiba di puncak…”uuuuuuh..uuuh….uuh..!!”akhirnya Luhut tidak tahan lagi, ia melepas letupan air kanji diantara pahaku…………..peeeeeeeeeerrreeeeeeeeeeeeeeeet !! Tangannya memelukku, kedua kakinya dikaitkan ke atas pantatku. Tak lama kemudian Sahala menyemprotkan kanjinya yang lengket di dalam mulut Nelson, ia meringis…..”iiiiiiihhhh….iiiihhhh” creeeeeeeet….. creeeeeeet, Nelson terus saja mengulum burung Sahala sambil meneguk air apa saja yang ada dalam mulutnya. Sahala berguling ke kanan dan ke kiri, mulutnya juga dibungkam oleh batang kontol Nelson yang panjang bentuknya. Nelson mencabut kontolnya dari mulut Sahala, mengocok-ngocok sebentar dan menyuruh Sahala mengocok sambil mengulumnya, kira-kira 5 menit kemudian Nelson menekan burungnya ke dalam mulut Sahala “telan…..telan…..telan…..” dan……preeeeeeet…. preeeeeeeeeeeet….jreeeeet ! Nelson menembakkan air kanji ke mulut Sahala, dengan susah payah Sahala meneguk air kanji itu, seumur hidup baru kali ini ia meneguk cairan yang rasanya aneh. Acara perkemahan itu menjadi ajang perbuatan cabul antara aku, Sahala, Nelson dan Luhut, setiap malam kami minimal berbuat 3 kali, namanya masih anak-anak tenaga kami full pressed-body, ganti gantian. Inilah acara perkemahan paling tak terlupakan dalam hidup aku dan Sahala. Setelah perkemahan selesai, kami berempat ditambah Togar sering mengadakan pertemuan di pavilliun, kalau sedang kosong atau di rumahku bila sedang tak ada orang. Kami mencoba berbagai gaya dan cara untuk membuat burung kami meledak dalam kenikmatan. Aku akhirnya mengerti mengapa Nelson selalu menjerit bila dipeluk dari belakang. Rupanya lubang anusnya dimasuki kelamin temannya, katanya rasanya sakit-sakit nikmat, meski perih dan selalu membuatnya menjerit, Nelson mengakui dicoblos dari belakang memberinya sensasi nikmat. Suatu kali aku mencoba memasukan burungku ke anus Sahala, ia menjerit setengah mati, aku langsung hilang selera. Begitu juga ketika suatu hari Togar ingin memasukkan alat vitalnya ke dalam duburku, aku meronta-ronta kesakitan. Tapi Togar tetap membujuk aku, ia meyakinkan aku, pertama kali sakit, tapi kedua dan seterusnya enak ! aku tetap saja tidak percaya. Kalau siang, orang di rumahku sedang tidur, aku menyelinap ke pavilliun, main-main bersama ketiga pemuda Batak, ganti-gantian saja, dengan Nelson, Luhut atau Togar. Saling mengisap, menyedot atau menjepit. Tapi burung Luhut paling indah, bentuknya lurus, bening dan terpelihara, hanya terlalu besar di mulutku. Begitu juga alat vital Sahala, bersih bagus, Nelson punya gemuk panjang tapi keras, Togar punya agak miring ke kanan, agak hitam, paling besar dan aku paling suka kalau ia menyelipkannya di antara pahaku. Rasanya hangat…..inilah akibat mengintip, me…..aku punya kesenangan baru, menemukan teman baru…! Memang benar banyak teman banyak pengetahuan !

lelaki di tengah malam

By safenias@yahoo.com

submitted December 26, 2010
Translate from:
To
Text Size:

Di Madinah ada banyak toko yang menjual beads, manik-manik dari batu mulia, banyak orang membelinya dan dirangkai menjadi tasbih, ada juga yang membeli untuk dibuat kalung atau gelang. Rata-rata pedagangnya berasal dari Pakistan. Semakin berharga batunya maka harganya juga semakin mahal. Kalau aku lagi ada rejeki aku nyicil membeli sedikit demi sedikit, bulan ini beads dari emerald, bulan depan yang blue sapphire, bulan depan lagi yang ruby. Ada juga Tourmalin, Aquamarine atau beads dari emas. Kalau waktuku senggang aku rangkai jadi gelang, pengikatnya dari emas. Nanti kalau ada tamu datang dari Indonesia aku jual dengan keuntungan yang lumayan. Kadang ada tamu yang minta dibuatkan kalung, satu susun, dua susun atau bahkan pernah ada yang pesan sampai 19 susun. Demikianlah caranya aku menambah uang jajan. Begitu seringnya aku berkunjung ke sebuah toko langgananku, milik keluarga Chaudrey, pedagang permata terkenal di Madinah, sehingga aku dianggapnya keluarga mereka. Berbagai acara mereka selalu mengundangku, entah ulang tahun, perayaan ini dan itu. Rumah mereka terletak agak jauh dari pusat kota, rumahnya besar, dengan halaman luas dan halaman super tinggi dan rapat. Bapak dan Ibu Chaudrey mempunyai anak-berderet-deret, kalau dijejerkan seperti tangga lagu..do re mi fa so la si do ! Yang paling besar namanya Ali umurnya 16 tahun, yang kedua Umar umurnya 15 tahun, yang ketiga Mumtaz, perempuan umurnya 13 tahun, yang ke empat dan seterusnya sampai ke tujuh aku lupa ! Ali dan Umar meski masih belasan tahun bertubuh tinggi, tidak terlalu gemuk, wajah mereka tampan dan lucu, kulit mereka layaknya Pakistani tidak terlalu hitam, Mumtaz dan adik-adiknya berkulit lebih terang, mata mereka indah dan hidup ! Di rumah itu tinggal juga adik-adik atau saudara Bapak dan Ibu Chaudrey, Bim, umurnya 40 tahunan, ceking, matanya seperti maling, terus Adil, 36 tahun, ganteng, baik hati (sayang sudah beristri), kemudian Karim, gendut, perutnya seperti gentong, umurnya sekitar 30an. Masih ada lagi Kaseem, 27 tahun, pemalu, ganteng juga, sayang badannya kurus. Mereka semua membantu di toko, ada dua laki-laki lain yang masih kuliah namanya Mohammad umurnya 22 dan Fariz, 19 tahun, yang satu keponakan Pak Chaudrey, yang satu keponakan Bu Chaudrey. Kedua-duanya pendiam dan mungkin digebukin baru bersuara. Percuma ganteng tapi nggak pernah bicara. Suatu hari aku punya serombongan tamu-tamu wanita Indonesia, mereka termasuk the haves. Jadi aku bilang ke Bu Chaudrey : “Bisa tolong bikin acara minum teh nggak ? aku ada 20 tamu perempuan kaya dari Indonesia, mereka biasa doyan belanja perhiasan” Ibu Chaudrey tidak pernah aku kecewakan, jadi ia manggut-manggut dan kasih tahu suaminya. Maka 20 ibu-ibu Indonesia diundang minum teh di kediaman keluarga Chaudrey. Meski aku mengantar mereka bukan berarti aku boleh bergabung, ini acara Ladies Night ! mereka berkumpul ngobrol minum-minum sambil dipamerin perhiasan di ruang tertutup. Aku sendiri ngobrol di ruang keluarga sama kaum lelaki yang lain. Tiba-tiba aku kebelet pipis, karena sudah biasa di rumah itu, aku langsung masuk kamar mandi laki-laki. Kalau kita masuk kamar mandi itu kita menemui pintu pertama, masuk, kita menggantung baju di dinding, lantas ada pintu berikutnya tempat kita mandi atau buang air. Aku baru saja mau masuk pintu kedua, ketika tiba-tiba dari dalamnya muncul Adil telanjang bulat sambil memegang pisau cukur, rupanya ia habis mengerok jembutnya, tos plontos ! Aku ternganga dan menatap kemaluannya yang menggantung seperti tokek. “Aduh sorry…sorry banget !” kataku, tapi karena kebelet pipis aku tabrak dia menghambur ke dalam kamar mandi langsung kencing. Tapi kepalaku jadi pening melihat kemaluan sebesar itu. Aku kembali ke dalam dan menemui Adil yang sedang menggendong bayinya, ia diam saja, aku juga diam saja. Aku lantas ngobrol dengan Bim, Mohammad dan Fariz ada di situ tapi seperti biasa hanya membisu. Bim bercerita sehabis Idhul Adha sebagian dari penghuni di rumah itu akan ke Pakistan, mengambil dagangan baru. Biasa mereka pergi selama 2 bulan, rumah ini akan sepi, tapi Bim dan yang lain malah senang, karena tidak ada banyak kegiatan. Acara Ladies Night selesai, aku mau mengantar rombongan pulang, Pak Chaudrey bilang :”Kamu kembali ke sini ya, kita makan malam dulu sama-sama” Akhirnya kemudian aku kembali dan makan malam di sana, Pak Chaudrey mengucapkan terima kasih, katanya :”Saya mau bicara sedikit denganmu setelah makan malam” kemudian kami semua bicara macam-macam, termasuk rencana kepulangan Bapak dan Ibu Chaudrey serta beberapa anggota keluarga lain ke Pakistan. Setelah makan malam Pak Chaudrey berkata :”Herman, apakah kamu senang hanya tinggal di hotel ? saya menawarkan kamu tinggal di sini…..bagaimana ?” aku agak terperanjat dengan penawaran Pak Chaudrey, kalau aku tinggal di situ berarti aku bisa kehilangan kesempatan ditiduri berbagai lelaki. “Terima kasih sekali atas kebaikannya, tapi saya belum bisa jawab sekarang, tolong kasih kesempatan saya berpikir” jawab saya. Pak Chaudrey kemudian bilang :”Oh…kenapa nggak lekas-lekas jawab saja, karena sebentar lagi saya musti ke luar negeri….atau begini saja, kamu coba dulu tinggal di sini selama kami pergi, sekalian menemani anak-anak saya itu !” tangannya menunjuk Ali dan Umar. Lusanya aku datang ke toko mereka, kepada Pak Chaudrey aku setuju mencoba tinggal di rumahnya selama mereka ke Pakistan. Pak Chaudrey mukanya sangat senang :”Anggap rumah sendiri…anggap rumah sendiri….!” Lantas ia memberitahukan kabar itu kepada saudara-saudara di tokonya. Bim memandangku dengan senang, begitu juga Kaseem, lain dengan Ali, ia menatapku tanpa ekspresi, Karim kelihatan juga biasa-biasa saja. Seminggu setelah Idhul Adha, aku mulai menginap di kediaman keluarga Chaudrey, Bapak dan Ibu Chaudrey serta istri Adil & Karim berangkat sudah. Aku ditempatkan sekamar dengan Mohammad dan Fariz. Kamar mereka luas, ditengahnya di gantung 2 helai permadani sutra besar memisahkan kamar itu menjadi 3 bagian sama besar, untuk Mohammad, Fariz dan aku. Sementara sehelai karpet besar sangat indah digantung di dinding berhadapan dengan ranjang-ranjang kami. Di bagianku tidur ada sebuah jendela dengan balkon kecil, juga di bagian Mohammad. Rumah-rumah di Saudi rata-rata bertingkat 3 modelnya seperti kotak sabun, persegi dan tiada indah-indahnya. Mereka boros lampu, running light melilit semua dinding luar, kalau malam datang rumah itu berkedip-kedip tampak seperti pasar malam ! Rata-rata orang kaya di sana boros marmer, kalau bisa semua bagian dilapis marmer, dinding lantai semua dilapis marmer, jadi kelihatan seperti mausoleum ! kamar mandi Bapak dan Bu Chaudrey dilapis marmer warna merah jambu. Kamar mandi perempuan dilapis marmer hitam dan hijau tua dengan urat hitam, 2 kamar mandi laki-laki di lapis marmer abu-abu dan hitam. Dapur mereka juga begitu, serba stainless dan bermarmer. Hari pertama aman bagiku, hari kedua muncullah godaan dunia, lebih dari jam 1 malam, aku selesai mandi dan naik ke ranjang. Kelihatan bagian Mohammad dan Fariz sudah gelap, aku mematikan lampu, gorden aku tutup, tak ada cahaya dalam ruangan. Aku berbaring miring dan memicingkan mata, kira-kira 10 menit kemudian aku merasakan ada seseorang naik dan tidur disebelahku, aku diam menahan nafas, aku sudah membayangkan apa yang akan terjadi, tapi siapakah manusia di sebelahku ? Selama lebih dari 20 menit manusia misterius itu diam saja, lantas kaki manusia itu menyentuh kakiku. Aku diam saja, kaki itu menggeser lebih tinggi sampai betisku, aku tetap diam saja. Tiba-tiba sebuah tangan mencari-cari tanganku, menarik tanganku dan mengarahkan ke alat vitalnya yang sudah terbuka bebas dan tegang. Sepertinya kemaluan itu sangat panjang, aku pura-pura tidak tahu, tanganku diam saja, tangan orang itu memaksa aku supaya menggenggam kemaluannya, aku masih diam saja, sementara jantungku berdebar-debar nggak karuan. Rupanya lelaki di sebelahku sudah tidak tahan lagi, ia mengocok kemaluannya dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya meremas-remas tanganku. Tiga menit kemudian lelaki itu tiba-tiba naik ke atas tubuhku dan menggesek tubuhku penuh nafsu, nafasnya mendengus seperti sapi….”ssshhhhsh…….sshhshhsh !!” ia menekan toolnya diperutku kuat-kuat sambil menyemburkan sperma……….srrrrreeeeeeeetttt..seeeerrrr preeeeeet…..peeeeet…..peeeeet !!!!!! terdengar tarikan nafas panjang, setelah itu lelaki itu turun dari ranjangku seperti merayap melata hilang dari pandangan. Aku berdiam diri laammaaaa sekali, kemudian aku pelan-pelan melepas baju tidurku yang basah oleh sperma, aku menarik selimut dan tidur hanya memakai celana dalam. Paginya aku bangun, rupanya tidurku cukup nyenyak, buktinya aku tidak sadar setengah selimut tersingkap dan memperlihatkan tubuh mulusku yang hanya memakai celana dalam. Mohammad dan Fariz tidak kelihatan, tempat mereka sudah kosong, sudah rapi. Aku mandi dan turun mencari sarapan, makanan di lemari es mereka melimpah ruah, di Saudi makanan memang murah. Juice merk terbaik harganya mungkin lebih murah dari negara asalnya. Aku makan sendirian, tak lama masuk Mohammad dan Adil, mata mereka biasa saja, seperti tidak menyelidik atau menyimpan rahasia. Di ruang keluarga kutemui Fariz, ia hanya menatapku biasa.Seharian aku seperti detektif mencari tahu siapakah lelaki semalam ? Otakku berpikir keras menebak pasti salah satu ! Mohammad atau Fariz ! hari itu aku habiskan bersama Ali dan Umar, menemani mereka dengan play station. Malam berikutnya aku menunggu, apakah lelaki misterius itu datang lagi ? aku sempat berpikir membawa senter, tetapi kalau sampai terjadi keributan tentu akan memalukan juga, selain itu sama artinya menutup kesempatan mendapat kenikmatan dunia. Aku berbaring diam-diam memiringkan badan, menunggu kedatangan lelaki misterius. Hampir kira-kira jam 2 malam naiklah ke atas ranjangku, lelaki yang kutunggu-tunggu, aku diam saja, iapun pertama diam saja. Kali ini lelaki misterius ini tidak tunggu lama-lama, ia memelukku dari belakang, menciumi leherku, memasukkan tangannya ke dalam baju tidurku, meremas pentilku, menggosok-gosoknya dengan cekatan. Melihat aku diam saja, ia semakin berani, celana pendekku ditarik ke bawah, ia menyelipkan kemaluannya ke antara pahaku, ia menarikku mencari posisi yang nikmat baginya. Aku membantu memperlancar operasinya dengan melipat pahaku, menjepit kemaluannya yang hangat dan panjang. Lelaki itu menggesek-gesek alat vitalnya di antara pahaku, ia maju mundur tanpa suara. Itulah bagusnya ranjang buatan Italy, tidak menimbulkan bunyi selagi ada kegiatan di atasnya. Lelaki itu memelukku semakin ketat, ia menekan kemaluannya di pahaku, kepala kontolnya dapat saja kukocok dari depan saking panjangnya, tapi aku diam saja. Tiga menit kemudian ia melepas syahwatnya dengan menyemburkan sperma super banyak….. preeeeeeeettttt……..ccccreeeeetttttt….preeeeeettttt….peeeet…..pet ! desahnya yang nikmat terdengar sayup-sayup ditelingaku, ia masih saja menggenjot tubuhku…clep..clep…clep..clepp..clepppp gesekan kontol yang licin dan basah dengan sperma semakin perlahan dan berhenti……hening……..Sekali lagi lelaki itu merayap turun dan menghilang, aku sudah mengenal bau mulutnya, bau permen karet, aku mengira-ngira panjang telapak tangannya. Besoknya aku berusaha bercakap-cakap dengan Mohammad dan Fariz, menanyakan sesuatu yang pasti akan mereka jawab, tetapi kedua anak itu hanya menjawab dengan senyuman, aku tidak berhasil membaui hawa mulut mereka, dan makan permen karet bukan kebiasaan mereka. Seperti orang sinting aku blingsatan, seperti detektif gagal kebingungan tidak bisa menerka siapa lelaki yang meniduriku tadi malam. Aku menghabiskan waktuku dengan Ali dan Umar, menemani mereka belajar atau nonton film. Datanglah malam, kali ini aku berkeputusan mengambil tindakan. Aku masuk kamar sebelum Mohammad dan Fariz masuk. Saat keduanya sudah di atas tempat tidur, aku mendatangi Mohammad, lantas aku bilang :”Maaf, aku duduk di sini dulu, ada sesuatu dan aku perlu bantuanmu, ikuti saja kata-kataku !” Mohammad hanya mendengarkan, tersenyum dan mempersilahkan aku duduk di atas ranjangnya. Saat Fariz mematikan lampunya, aku kembali ke ranjangku dulu, mematikan lampu dan kembali ke tempat Mohammad. Tanpa malu-malu aku naik ke atas ranjangnya, menarik selimutnya dan tidur bersebelahan di ranjang sempit itu. Badan kami saling merapat, miring, berhadap-hadapan, mulut Mohammad bau makanan yang manis, bukan bau permen, jemarinya aku pegang-pegang, meyakinkan diri, apakah ini jari-jari pria yang naik ke ranjangku……ternyata bukan, jari Mohammad bulunya halus dan pendek, telapak tangannya lebar dan kukuh. Aku melepas tangan Mohammad, tapi tangan Mohammad bukan menjauh malah memeluk tubuhku, wajahnya didekatkan ke wajahku dan ia mencium bibirku, ia menempelkan badannya ke badanku. Wah ! Mohammad salah sangka, aku bermaksud mencari si pria misterius, paling tidak menghindar kedatangan lelaki yang telah menodaiku semalam ! Tapi kini ? Mohammad mengajakku berhubungan badan ! Apa boleh buat, Mohammad wajahnya tampan, tubuhnyapun bagus, apa salahnya aku berasmara ria dengan mahasiswa ini ? tanganku langsung merayap dan memegang burungnya yang tertutup Gamish, wah…..udah keras, lekas-lekas Gamisnya aku naikkan, celananya aku turunkan, aku genggam toolnya, astaga…..gemuk benar kemaluannya, kepalanya aku remas dalam kegelapan. Mohammad memeluk bahuku, kakinya sebelah dinaikkan ke atas pinggulku, ia menggesek-gesek badannya sehingga membuat aku repot memegang toolnya. Daripada bingung, aku langsung saja turun dan berlutut di lantai, kontol Mohammad aku cium…hmmmm…harummm ! aku jilati dan kumainkan dengan lidah. Mohammad seperti kelabakan merasakan geli bercampur nikmat, ia mendekatkan tubuhnya ke pinggir ranjang supaya aku lebih leluasa menjilat kemaluannya. Belum sampai 2 menit kujilat, Mohammad mengejang dan menembakkan air zam-zamnya kemulutku, cepat-cepat kukulum kontol anak muda itu, mubazir kalau lendir kenikmatan itu terbuang percuma, aku biarkan lendir itu membanjiri mulutku dan kutelan habis-habisan. Mungkin rasa geli dan nikmat terlalu amat sangat sampai-sampai Mohammad menarik kemaluannya dari jilatanku. Ia menelentangkan dirinya sambil menarik nafas kuat-kuat, aku merayap dan berbaring di bawah ranjang Mohammad. Tak lama kedengaran dengkuran Mohammad juga Fariz yang sahut menyahut, aku diam di situ dan terbangun sampai jam 6 lewat. Malamnya saat makan bersama, aku berkata kepada semua lelaki yang ada di situ :”Saudara-saudaraku, sepertinya aku besok musti ke Mekah, ada rombongan tamu yang perlu ditemani, paling lama seminggu, jadi bagaimana menurut pendapat kalian ?” Ali, Umar, Bim, Kaseem, Karim, Mohammad, Fariz, Adil semua menatapku. Bim yang tertua diantara mereka mengatakan :”Sayang sekali, apakah sebetulnya kamu kurang senang di sini ?” Ali, Umar, Mohammad, Fariz dan Adil saling berpandang-pandangan, Adil lantas berkata :”Ya, apa ada sesuatu yang membuatmu tidak senang ? kami semua akan susah kalau kamu pergi, apa jawab kami pada Pak Chaudrey ?” Adil kelihatan takut akan ditegur Pak Chaudrey. Ali juga mengutarakan pendapatnya :”Saya senang Herman ada di sini, sungguh, Umar juga demikian, kalau memang tidak perlu janganlah pergi” Rupanya strategiku mencari sosok yang kucari tidak berhasil, tanda-tandanyapun tak kelihatan. Tapi aku ingat Agatha Christie punya Hercule Poirot yang tak pernah gagal. Malam itu rencanaku kubuat spektakuler ! kepalang basah menangkap pria misterius berkontol panjang ! Jam 12 malam aku sudah rebah telanjang dibalik selimut, dengan sebotol Vaseline di bawah bantal. Aku membersihkan isi perutku sampai tuntas, tidak ada sisa makanan secuilpun dalam perutku, kusemprot duburku sehingga semua isi perut keluar. Aku semprot anusku dengan minyak zaitun, kualasi spreiku dengan handuk besar ! Siap ! Tidak lama setelah lampu dimatikan telingaku menangkap suara halus di lantai, lelaki itu datang, aku tidur miring sengaja menunggu ia naik ke atas ranjangku. Betul ! ia naik dan langsung memelukku, tangannya menyibakkan selimut dan sepertinya ia terkejut menyadari aku telanjang bulat, ia ragu sejenak, tapi segera ia menarikku terlentang, ia melepas Gamishnya, menindihku dan menciumi pipiku, menciumi bibirku melomot bibirku dan mendorong lidahnya pelan-pelan. Mesra juga ini lelaki ! Kontolnya yang sudah tegang di jejalkan dan ditekan di atas kemaluanku, tapi kali ini aku sudah siap, aku langsung mengangkang dan meletakkan kedua kakiku di bahunya, ia cepat dan tangkas, ia memegang kakiku dan menyandarkan di atas bahunya. Aku buru-buru meraih kemaluannya dan mendorong palkonnya ke anusku, lelaki dalam gelap itu langsung bertindak cepat, menekan toolnya……bleeeeeessss aku menahan nafas, kontol itu meski tidak terlalu gemuk tapi sangat panjang, aku hampir merintih ketika seluruh batangnya masuk seperti berderet-deret gerbong kereta api melewati terowongan. Sambil menggoyangkan badan, aku berusaha meraba dan mengenali tubuh lelaki ini, bahunya, tangannya, kumisnya halus, dan rambutnya yang dipotong pendek……astaga lelaki ini bukan Fariz, pikiranku cepat bekerja ! lelaki yang meniduriku ternyata Ali ! Aku memeluk dan menciumi lehernya “Ali sayangku….” aku berbisik sambil pura-pura merasa penuh nikmat, lelaki ini berhenti sebentar, lantas menggoyangkan pantatnya maju mundur semakin cepat bahkan seccepat-cepatnya. Seperti kesetanan ia menjebretkan air maninya ke duburku, preeeeettt ……..preeeeeetttt….breeeet….. peeeet ! ia menekan sebentar dan mencabutnya buru-buru ! aku berusaha menahan tubuhnya, tetapi ia segera melompat dan menyambar Gamishnya, aku sempat meraih tangannya dan tercakarlah ia tanpa sengaja, sementara aku sempat tergores cincinnya. Keesokan siangnya seperti biasa aku masuk kamar Ali dan Umar, seperti tidak terjadi apa-apa aku menemani mereka dengan play station dan memilih film. Ali memakai band-aid di lengannya, aku melihat cincinnya. Yakinlah sudah Ali adalah lelaki misterius yang sudah berkali-kali meniduriku. Saat Umar turun ke bawah aku berbisik kepada Ali :”Carilah tempat lain yang lebih aman dan lebih leluasa” Ali menatapku, dia berbisik :”Aku kira kamu tidak suka, kamu akan marah, tapi janji jangan bilang siapapun, kamu pergi ke kamar mandi perempuan, tunggu saya di sana sampai saya datang, sekarang !!” Secepat kilat aku pergi ke kamar mandi perempuan di lantai satu, sepi, karena semua perempuan pergi. Tak ada siapapun di situ, aku langsung masuk dan duduk di closet. Setengah jam barulah Ali muncul, ia menutup pintu, melepas Gamishnya, aku juga mencopot Gamishku, kami langsung berpelukan, berciuman. Kini tiada lagi yang misterius, yang rahasia, kami berdua saling terbuka, saling telanjang, saling memagut, saling menggigit. Ali dengan darah mudanya yang penuh birahi dan ingin mencari pengalaman telah menemukan pelabuhan tempat kontolnya bersandar. Kontolnya yang panjang dan keras menggesek perut dan toolku……….kami berdua seolah dua remaja yang dilarang berkasih-kasihan. Saling melepas rindu dan dibuai birahi asmara…..kini bebas…berdua….hanya berdua tiada halangan menyatukan kehendak nafsu badani. Ali menjulurkan lidahnya meminta aku mengisapnya, aku melumat lidahnya dan mengulum, saling mengulum sambil terus…terus menggesek kemaluan, mengadu kemaluan. Aku ingin mempersembahkan sesuatu yang diinginkannya……kenikmatan dan puncak hasrat birahi. Kukulum pentil di dada Ali, kujilat bulu-bulu halus di ketiak, di dada, di perut hingga tibalah mulutku dan lidahku di atas batang kemaluannya. Kujilat hingga Ali meringkik……badannya bergetar hebat !, toolnya yang panjang keras bagaikan beton, kuciumi…kucium lagi….terus kucium mesra, kugenggam batangnya dan kucium dari pangkal, batang, leher hingga palkonnya. Ali memejamkan mata, tangannya terkulai lemas, mengejang dan akhirnya tangannya diusapkannya ke rambutku penuh kasih sayang. Kuklomot dan kujilati alat vital anak muda belasan tahun itu. Kakinya segera gemetar……..”Aaaggghhhhh” desisnya, kuulangi lagi kuklomot kujilat, kumasukkan sedikit demi sedikit kontol Pakistani muda itu ke dalam mulut, tiba di tengah batangnya, tak lagi ada ruang dalam mulutku, lidahku bermain-main di sepanjang batang yang terbenam dalam mulutku, Ali menjerit pelan :”Hiiiiiiiiiiiiiii……..!!!!” kontol dalam mulut kumainkan maju mundur keluar masuk keluar masuk, sebelah tanganku mulai mengocok kemaluanku sendiri…….. Oooooh betapa nikmat permainan ini, sambil sembunyi…..menikmati keindahan rasa, kenikmatan tiada tara. Aku merasa kenikmatanku semakin membara, Ali mulai turut menggerakkan pantatnya maju mundur perlahan, sungguh….ia sangat amat menikmati isapan dan klomotanku yang sudah membuat lelaki-lelaki tekuk lutut dihadapanku. Keindahan ini segera mencapai puncaknya, Ali meremas rambutku :”Hermaaaaaaannn…….” Ia menekan kontolnya dalam-dalam……”Aaaaaahhhhh!!” breeeeeetttttt……..prrreeeeeeeetttttt….preeeeteett.. …. peeeet…peeeet spermanya menyembur berkali-kali terus….terus menyembur hangat dalam mulutku…….betapa indah membuat pasanganku ini mencapai klimax, kemaluanku yang kukocok menjadi semakin nikmat…….kukocok terus kuat-kuat sambil meneguk sperma Ali…….akhirnya aku mencapai kepuasan dengan tangan mengocok, sementara mulutku penuh sesak dengan kemaluan Ali yang baru saja mempersembahkan air zam-zam, air suci lambang kenikmatan……..preeeeeeeeeeeettttt ……breeeeeettttt….bret..preeetttttt !!! air maniku muncrat bertubi-tubi menyemprot dan membasahi tumit dan betis Ali. Kami segera mandi bersih-bersih menggosok badan, Ali mengeringkan badan dengan handuk, berpakaian, mengintip keluar dan menyelinap ke atas. Malamnya sebelum naik ke ranjang aku merasa senang sudah menikmati 2 lelaki muda di rumah ini, kini aku berpikir nakal, ingin mencicipi tubuh Fariz, anak itu lumayan menggoda, peduli amat dia tidak pernah bicara tapi tubuhnya dan wajahnya kadang membuat aku berpikiran jorok. Fariz sangat bersih, dari balik Gamish kelihatan pantatnya semok ! Jam 1 malam aku naik ranjang mematikan lampu, berdebar-debar menunggu mereka berdua ngorok ! Bulat sudah niatku ingin mencicipi alat vital Fariz ! Lagi melamun begitu, tiba-tiba seseorang naik ke ranjangku tanpa suara. Aduh Ali ngapain juga datang ? rasanya tadi dia sudah aku bikin puas ! dalam hati aku menyumpah-nyumpah karena gagal mengunjungi ranjang Fariz. Supaya Ali tidak marah, aku langsung memeluk tubuh lelaki ini dan mencari bibirnya dengan bibirku, tapi kali ini ia tidak mau dicium, tanganku langsung ditarik supaya memegang kontolnya, aku nurut aja, aku menarik Gamishnya dan terciumlah bau sangat harum, tumben Ali pakai parfum, tanganku langsung merogoh kemaluannya……lho…..koq panjang dan besar sekali ! Ini pasti bukan Ali. Aku menarik tanganku dan beranjak bangun dari tempat tidur. Tetapi lelaki yang kusangka Ali menarikku dan memukul daguku, ia berbisik :”Diam ! pilih ! aku bunuh kamu atau kamu layani aku !” suara itu ternyata suara Adil ! Oh Adil, si pemilik kontol besar seperti tokek ! Buru-buru aku naik ke ranjang lagi dan memeluk tubuhnya, ia berlutut di atas tempat tidur, kontolnya langsung aku cium-cium dan kujilati….besaaarnya luar biasa. Semenjak aku melihat wajahnya aku sudah syuuurrr……apalagi saat aku melihat ia mencukur jembutnya…alamak ! sebetulnya aku sudah kasmaran, tapi kutahan saja. Kupikir ia sudah beristri tentu kemungkinan menikmati toolnya sangat tipis ! tapi sungguh beruntung istrinya pergi dan ia tentu membutuhkan penyaluran dan ia sudah menemukan saluran pembuangan sperma yang tepat. Seperti orang dimabuk asmara aku melahap kemaluan Adil, sementara ia sendiri memegang kepalaku dan menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur perlahan, hanya kepala kontolnya saja + sedikit batangnya yang bisa masuk. Padahal aku ingin bersetubuh total dengan Adil, demikian pula Adil sangat ingin berhubungan tuntas denganku. Aku menghentikan manuverku dan berbisik :”Kamu pergi ke kamar mandi perempuan, tunggu aku di sana kita main abis-abisan” Adil menarik wajahku dan berbisik : ”Jangan di sana, ada Kaseem sedang main dengan Abdul (pembantu rumah tangga laki-laki), kita main di ruang kerja, aku duluan ke sana, kutunggu !” ia mengecup bibirku mesra, memakai Gamishnya dan menghilang tanpa suara. Aku sebetulnya heran, darimana Ali dan Adil bisa lenyap tanpa membuka pintu, padahal kalau pintu itu kubuka pasti berbunyi. Aku sudah memegang handle pintu, ketika tiba-tiba terlintas pikiran kotorku pada Fariz, aku mengendap -ngendap dan menghampiri tempat tidurnya. Ia tidur sangat nyenyak, ngorok ! aku menjulurkan tanganku ke balik selimutnya, merayap dan mencari-cari toolnya di balik Gamish. Nah dapat ! daging itu lembut dan kenyal, masih lemas, aku gosok perlahan, halus ! dalam semenit daging itu bergerak, menggeliat dan mulai mengeras…..kugosok dan kuremas perlahan….daging itu makin keras dan berdiri menegak dan menegak semakin tegak. Ngorok Fariz berhenti, tanganku juga berhenti, diam…..! Fariz kelihatan masih nyenyak meski ngoroknya hilang, kemaluannya kini semakin keras, bahkan dari ujungnya ada basah-basah di ujung telunjukku. Tiba-tiba tangan Fariz menjembret tanganku dan memaksa aku mengocok kemaluannya. Oooh…betapa bahagia aku menyadari Fariz ingin dibuat nikmat, langsung kuangkat selimut Fariz dan Gamishnya aku naikkan, kemaluannya langsung nyembul dan menegak tegang dalam gelap. Aku setengah berbaring di ranjangnya dan menjilat kepala kontolnya, lumayan gede….gede standard, ukurannya pas ! bisa dimasukkan dan diklomot dalam mulut, hanya panjangnya agak berlebihan, pokoknya paslah…betul-betul menyenangkan memuaskan. Hanya tiga menit kontol itu aku sruput, kujilat dan kuslomoti. Kepalaku naik-turun memasukkan dan menurunkan kontol dalam mulutku, lidahku bermain-main membuat the kontol owner kegelian menahan nikmat. Pas pada menit ketiga…………….croooooooooooooooootttttttttttt !!! muntah sudah kemaluan Pakistani itu dalam mulutku, pertama-tama ia ingin mencabut kontolnya, tapi kutahan dan kutekan wajahku dengan kontol di dalamnya sehingga ia tak bisa bergerak. Peju dalam mulutku segera kutelan…. kujilat-jilat kepala tool dalam mulutku. Fariz kegelian, ia memukul-mukul punggungku, supaya aku menghentikan gerakanku. Puas sudah rasanya menikmati tool Fariz, aku melompat dan membuka pintu…….riiiiiit, derit pintu terbuka dan aku segera berlari turun menuju ruang kerja tanpa suara. Mengendap-ngendap aku membuka pintu, di dalam ruang kerja gelap sunyi senyap, aku melihat arloji, hanya 7 menit sejak Adil meninggalkanku di kamar, tapi kini kemana dia ?

lelaki di tengah malam Jilid II

By safenias@yahoo.com

submitted December 26, 2010
Translate from:
To
Text Size:

Aku menutup pintu dan berdiri diam, tiba-tiba :”Sini……” terdengar suara Adil di dekat meja dan sofa dalam cahaya temaram, ia sudah menghampar selembar handuk “Pintu sudah di kunci ?” tanyanya, aku lantas mengunci pintu pelan-pelan, Adil membuka Gamishnya, ia telanjang dan tokek yang kurindukan sudah bergantung setengah hidup di selangkangannya. Aku langsung telanjang, kucium, kujilat rakus toolnya, aku kocok-kocok sambil menjilat bijinya, Adil terpekik :”Ooooh…hebat…..ssshhhhh !” Kontol itu mengeras dan kerasnya menjadi-jadi. Adil lantas membaringkan diri di atas handuk, kakinya dingangakan supaya aku dapat menggarap kemaluannya sepuas hati, sungguh aku sibuk dan ganas menjilat, mengelomot dan mengulum toolnya yang saking besarnya tidak bisa berdiri tegak tapi rebah seperti pohon roboh di atas perutnya. Jilatanku naik dari biji ke batang ke palkon ke perut akhirnya pentilnya aku lumat. Sampai ke lehernya, jakunnya aku isap-isap dan dagunya, bibirnya dan akhirnya kami bercipokan tiada akhir, dengan kontol sebesar botol mengganjal perutku. Pokoknya enak deh ! mesra…selangit ngentot sama Adil ! Aku sampai ngos-ngosan kecapean kerja keras, kini gantian Adil yang bergerak ! Ia berlutut dan memintaku nungging, aku sudah mabuk kepayang…masya bodohlah mau gede mau kecil yang penting aku pengen banget disodomi Adil ! Aku nungging di atas handuk sementara Adil berusaha susah payah memasukkan toolnya ke duburku, …..eit….. susah amat ya ! setiap ditekan susah masuk, Adil meludah di atas pantatku, liur itu mengalir ke bawah dan diratakan dengan jemarinya persis di anusku. Lantas ia mencoba lagi memasukkan kemaluannya yang segede gambreng itu ke lubang suci kenikmatan surgawi……heeeeggkkk…… bllleeeeeesss…..ssssss ! wow susah payah….memerlukan perjuangan dan doa supaya kepala dan seluruh batang itu bisa masuk semua ! Ampun rasanya……..kembung, blenek, sakit, perih, tuing-tuing, meriang, pegel, linu dan 7 rupa 7 rasa melanda tubuhku saat Adil mulai menggerakkan kemaluannya ke dalam anus. Busyeeeeeeettttt !! gila ! sumpah gila edan sakit meriang enak…geli nikmat wis ora karu-karuan rasane ! setiap kali Adil menarik kontolnya aku mendesis, setiap ia menjebretkan batangnya aku melolong, wis rame nano-nano. Adil mungkin sudah menahan gejolak nafsunya 4 atau 5 hari jadi ia sangat menikmati persebodyan ini, wis yahuuud….banget deh ! Adil mulai mempercepat goyangannya ……makin cepat dan baru pada menit ke 5 ia sudah memuntahkan air mani sejadi-jadinya………… preeeeeeeeeeeetttttttttttt !! ia menekan anusku seperti orang kesetanan, kontolnya ditekan sedalam-dalamnya, spermanya ditembakkan seperti dentuman panjang dan letusan berkali-kali breeeeettt…. breeeetttt…breeettttt !!! Ih puas deh lu puas deh lu…..puaaaassss…..deh lu ! Betul saja Adil merasa sangat puas ! ia melepas toolnya dan celentang terengah-engah, ia menarik badanku dan berbisik : ”Puaaassss….puaassss sekali !” Bibirnya lantas mencari-cari bibirku diklomotinya sepuas hati, ia memelukku :”Ayo tidur sini saja !” Belum lagi satu jam kami tidur, Adil sudah mulai lagi merangsek dan menciumi punggungku. Kontolnya sudah hidup lagi bahkan sudah keras ! Adil menyuruh aku mengisap penisnya :”Biar rangsangannya lebih lama dan nikmat !” bujuknya. Ketika ia sudah semakin konak, ia mengangkat kedua kakiku tinggi-tinggi dan meludahi anusku…….digenggamnya tool segede ketimun itu dan didorongnya ke dalam duburku lagi. Yak ! ronde kedua aku disodomi Adil…….aku sudah tidak peduli rasa perih atau sakit, aku mengocok kontolku sendiri sambil menikmati goyangan Adil Chaudrey……memang nikmaaaaaaaat…!! Kami berdua sama-sama mengejan, meregang, mendesah mendesis dilanda kenikmatan amat sangat, goyangan dan putaran kontol dalam anusku malah membuat aku semakin melayang dalam birahi yang semakin tinggi. Kontolku semakin keras dan nikmatku tak tertahankan, aku menjerit lirih :”Adiiiilllll…….Adiiiiiillllll…..!!!!!” yang dipanggil mengerti aku hampir ejakulasi, cepat-cepat ia meraih dan ganti mengocok kontolku, oh nikmatku semakin membumbung aku mengangkat pantatku menahan deraan rasa yang memuncak, goyangan Adil juga semakin memburu. Aku meletuskan spermaku dalam kocokan tangan Adil, preeeett preeeeeettttt……ccrreeeeeetttt !! ia mempercepat kocokannya sehingga pejuku semakin banyak keluar, rasanya semakin nikmat. Aku melolong dan menggelepar dengan anus penuh adat terisi kontol Adil. Duburku menjadi menyempit menahan geli dan nikmat yang melanda tubuhku, Adil segera menyusul mencapai klimax, ia menyemburkan air zam-zam, jepitan anusku membuat ia meringkik :”Ihhhhhhhh !!” jebreeeeettttt…….brrrreeeeeettttt……pppeeeeeeettttttt….cerrreettttttt…creeet…crreeeeet !!!!!!!! indah luar biasa indah menerima derasnya air zam-zam yang menderu-deru dalam anusku. Adil membaringkan badannya menyamping sambil memelukku, kemaluannya masih nancep dalam anusku, ia menolak aku mencabutnya :”Biar…..biar…..biar saja dia tidur di dalam sana !” katanya mesra. Ia memelukku seperti guling sambil memain-mainkan pentilku, akhirnya kami sama-sama tertidur. Tengah-tengah kami tidur, Adil sekali lagi menggoyangkan kemaluannya yang kembali menegang, sambil berbaring miring sekali lagi ia melepaskan hasrat kelaki-lakiannya dalam anusku, rasanya becek, gatal. Tapi Adil akan marah kalau aku berusaha melepas kemaluannya :”Jangan……biar saja !” kami tertidur lagi. Pagi sewaktu aku terbangun, Adil buru-buru mendempetkan tubuhnya ke tubuhku lagi :”Jangan dilepas…….sekali lagi penutup !” lantas ia menggoyangkan badannya maju mundur, astaga naga hebat nian kontolnya nggak lesu-lesu juga ! Batang kontolnya didesakkan sekali lagi sedalam-dalamnya, eh nikmat sekali ngentot begini, pagi-pagi dengan kontol mengganjal di dubur sepanjang malam, kini kuharap entotan terakhir……. ! Sambil memainkan pentilku Adil menciumi kudukku dan punggungku, sesekali ia merancap kontolku yang masih lemas. Lima menit kemudian Adil melepaskan air maninya lagi. Sesuai janji ini yang terakhir…entah kalau nanti malam ia minta lagi ! Hari itu aku sangat lesu, jadi aku menunda kegiatanku, siang juga aku tidak turun menemani Ali dan Umar. Sebelum makan siang, Mohammad dan Fariz masuk kamar dan mereka heran melihat aku di tempat tidur, tapi mereka diam saja. Mohammad turun, mungkin mau makan duluan. Fariz mendekati pintu, menguncinya dan langsung menghampiriku, ia mengangkat Gamishnya, menunjukkan kemaluannya, mengocoknya sebentar sampai hidup dan tegang dan tanpa bicara disorongkannya ke mulutku. Aku langsung melumat kontolnya, sambil duduk di ranjang aku memeluk pantat Fariz, kudorong pantatnya maju mundur, lantas dengan sebelah tangan kumain-mainkan biji pelernya, ia mengejan dan keenakan. Setengah kontolnya kumasukkan mulut dan kumain-mainkan dengan lidah, hanya 4 menit Fariz sudah klojotan, rasa nikmat menyerang dari ujung kepala hingga ujung kakinya, tubuhnya bergetar. Fariz mendorong kemaluannya sedalam-dalamnya ke mulutku, ia menyemprotkan air mani dimulutku……srrrrrrooooooot….srrrroooooot….srrrooooott !!! Aku jilati alat vital Fariz sampai bersih mengkilap, wajah Fariz begitu bahagia, ia menunduk dan mencium pipiku, matanya berseri-seri, tanpa suara ia memperlihatkan bahwa ia puas dan senang ! Fariz adalah jenis manusia sedikit bicara banyak bekerja ! Fariz turun dan beberapa menit kemudian aku menyusul, kami makan siang bersama-sama Bim, Kaseem, Karim, Ali, Umar, Mohammad, Fariz, mereka bicara dalam bahasa daerah mereka, aku diam saja, begitu juga Mohammad dan Fariz. Seseorang menyepak kakiku, aku tidak tahu siapa, aku kira itu kode bahwa ia menginginkan persetubuhan, menginginkan kenikmatan. Kira-kira jam 9 malam, aku naik ke kamar, di sana hanya ada Mohammad, ia menulis di kertas :”pergi ke kamar mandi, tunggu di sana !” Aku buru-buru ke kamar mandi di lantai 3 dan menantinya, tak lama ia datang. Pintu dikuncinya, ia mengangkat Gamish, aku menyuruh melepasnya tapi ia menolak. Ia hanya menunjukkan kemaluannya dan menunjuk pantatku. Aku menolak, anusku rasanya bengkak akibat digarap Adil, aku bilang ke Mohammad :”Isap aja…!” dan langsung aku jongkok mengisap pelernya, Mohammad bergidik….badannya menggigil saat kepala kontolnya aku masukkan dalam mulut, sekejab saja kontolnya menjadi sangat keras. Aku klomoti dengan irama cepat, aku jilati dan kugesek-gesek di atas cukuran kumisku, Mohammad berteriak :”Aaaaahhhh !!” kukocok batang kemaluannya yang cukup menawan dan kumasukkan lagi dalam mulut, semenit, dua menit dan sebentar kemudian kemaluan itu meledakkan peju di mulutku……glek…glek…glek ! kutelan tiada sisa. Kujilati sisanya di kepala kontol itu dan batangnya, Mohammad meringkik halus. Ia mencuci kontolnya, aku berkumur dan ia berlari keluar lebih dahulu. Saat aku keluar dari pintu aku melihat Kaseem sedang menutup pintu lemari, ia tercengang sekilas, kemudian kelihatan sibuk menghitung sesuatu. Aku turun ke bawah pura-pura menemui Ali dan Umar. Lewat tengah malam sehabis menonton film aku naik ke lantai atas mau tidur, tak disangka ditangga kulihat Kaseem duduk. Ia menangkap kakiku, menyuruhku duduk, katanya :”Aku tau tadi kamu ngapain, aku minta juga, kalau tidak aku laporkan semua orang di sini !” ancamnya. Aku tersenyum, tanpa malu-malu aku memegang paha dan selangkangannya “Aku juga senang….aku kepingin ini sedari kemarin, cuman kamu main sama pembantu…..!”jawabku sambil meremas-remas dodolnya. Kaseem terkejut mendengar aku menyebutnya main dengan Abdul si pembantu. Sementara terus saja aku remas dan kupegang-pegang alat vitalnya di balik celana tradisional Pakistan yang dikenakannya. Dodol itu semakin keras, bahkan dengan berani aku jilati kuping Kaseem sambil membisikkan kata-kata jorok, Kaseem semakin terangsang, kemaluannya menjadi basah oleh lendir yang keluar dari lubang kencingnya. Aku menyuruhnya berdiri di tangga tersebut, celananya aku turunkan, dodolnya langsung terpentang, seperti pisang melengkung, warnanya indah sawo matang. Aku klomot sebentar, aku jilati dan tiba-tiba saja aku menghambur lari ke atas, masuk dalam kamar. Kutinggalkan Kaseem yang sedang konak dan tak tuntas hasratnya, ia tidak akan berani menyusulku. Aku merebahkan diriku diranjang, membayangkan kenakalanku yang semakin menjadi, aku berpikir siapa gerangan yang naik ke peraduanku malam ini ? lewat jam 1 malam, seseorang naik ke ranjangku, langsung memelukku, ia berbisik :”Aku rindu….rindu boolmu !” Ternyata suara Ali, tentu saja aku juga rindu dengan pedang panjang si kapiten ! Untung aku tadi sudah siap-siap membersihkan anusku. Aku nungging saja di ujung ranjang, Ali berdiri tanpa melepas Gamishnya, hanya diangkat dan disangkutkan ke leher, langsung dia menusuk pedangnya dan bergoyang dangdut ! cihui ! nikmat sekali ngentot disodomi dalam gelap. Hanya dua menit ia bertahan dan crooooooooooootttttt…….crrrooooooottttt !!! ia melepas hasrat birahi mudanya dalam anusku. Ia mengulum bibirku sebagai tanda perpisahan, aku menariknya dan berbisik :”Kamu lewat mana bisa masuk ke sini ?” tangan Ali menunjuk karpet besar yang digantung sebagai hiasan di dinding kamar kami “Ada pintu dibaliknya, hanya Bapak, Ibu dan aku serta Ali yang tau !” jawabnya berbisik, lantas ia hilang seperti biasa. Aku rebahan dalam gelap sambil memejamkan mata, beginilah tinggal di keluarga yang ketat melarang hubungan dengan perempuan. Padahal semua orang butuh seks, butuh kenikmatan. Ali, Mohammad, Fariz, Adil dan Kaseem. Belum seminggu di rumah ini aku sudah menikmati 5 orang penghuninya, Kaseem belum tuntas, pasti ia akan mencariku. Aku puas dengan Ali, puas dengan Mohammad, puas dengan Fariz, tapi aku paling puas dengan Adil, mungkin karena ia sudah pengalaman, sudah berisitri, jadi lebih bebas. Besok aku ingin main lagi dengan Adil, aku rindu kontolnya, sodokannya dan pelukannya dengan kemaluannya selalu menancap di anusku. Aih sedap….sungguh sedap ! Keesokan harinya saat semua sedang keluar, Adil kutelpon, ia buru-buru pulang dari toko khusus untuk bercumbu denganku. Kami main 3 kali selama 2 jam, nikmat, aku ngangkang dan duduk di atas kemaluannya, kuputar dan kugoyang, ia menjerit-jerit lirih. Ronde pertama selesai menit ke 17, istirahat selama 10 menit, bercumbu dan masuk ronde ke dua, main 10 menit dan ia ejakulasi dalam anusku lagi. Kami tidur-tiduran sejam, saling memijat, saling menggigit. Masuk ronde ke tiga, pendahuluannya sangat lama karena anusku terasa panas. Aku suruh dia mencuci toolnya, aku mencuci lubang kesucianku, lantas aku mengulum kemaluannya selama 15 menit, main-main saling mengisap pentil dan akhirnya ia klimax di mulutku. Pas 2 jam, ia kembali ke toko. Aku masuk ruang kerja, memakai computer dan tiba-tiba seseorang masuk mengunci pintu. Kaseem !!!! ia langsung menghampiriku dan menunjukkan alat vitalnya, ia lantas mengocok-ngocok kemaluannya dihadapanku. Ia memaksa aku melakukannya sekarang juga, pertama aku menolak, ia tetap memaksa. Kuulurkan tanganku dan kukocok kemaluan Kaseem, bersih dan mulus, kujilat-jilat sampai kontol itu mengeluarkan sedikit lendir, kujilat lendir asin itu. Kaseem terlihat bahagia, ia mencium bibirku :”Lagi sayang…..I love you !” ia melepas seluruh celana tradisionalnya, melepas kemejanya dan bulu-bulu didadanya terhampar menakjubkan, meski tubuhnya kurus, ia nampak gagah, kumis dan brewoknya rapi, sebenarnya Kaseem tampan. Aku ciumi dan kugosok bulu-bulu di dadanya, kucium terus sampai ke perut dan pahanya, bulu di paha dan kakinyapun sama banyak. Kontolnya yang mencuat melengkung kuciumi lagi, kumainkan lidah di batang dan leher toolnya, kepala kontolnya bagus, merah ketat tanda sudah mencapai tegangan tertinggi. Kujilat palkon Kaseem sampai ia kegelian dan kuisap kumasukkan mulut dan kuputar-putar dengan lidah…….”ooooooooooh……!” lolongnya panjang. Hanya 7 menit ia bertahan selanjutnya desahan panjang keluar dari mulutnya disertai letupan lendir kental menderu-deru dari lubang kencingnya yang menghambur dalam mulutku. Hmmmmmmm…….nikmaaaaaaaaatt !!! cairan kental itu kuteguk berseri-seri, habis tuntas bersih mengkilap. Kaseem bahagia, ia memelukku dan memangku tubuhku di pahanya yang kurus “Enaak….enaakkkk…pantat kamu pasti enak juga ya ! nanti malam aku cobain ya !” ia memuji lantas mencolek daguku, aih…. mesra amat ! Malamnya aku sengaja tidur menyalakan lampu, membuka gorden…….capek ah, tiap malam di ewe Pakistani. Aku ingin istirahat malam ini, ingin mengendorkan otot-otot di anusku, supaya bisa kasih service lebih enak besok-besok, lagi pula setiap hari paling sedikit aku harus menelan sperma 2 lelaki. Kebanyakan vitamin juga nggak bagus ! secukupnya saja, herannya kenapa orang-orang ini spermanya selalu banyak, bejibun dan tetap kental ? mungkin makanan mereka cukup baik. Sambil memicingkan mata aku sedang mengatur jadwal, siapa yang akan kulayani besok, Ali ? Adil ? Mohammad ? Fariz ? atau Kaseem ? ah……sudahlah aku ngantuk, gimana besok saja !


Penerapan metode efektif untuk membina pelajar agar tidak suka tawuran.

By Julio Fernandez

submitted April 24, 2010
Translate from:
To
Text Size:

KOTA BESAR

Aku baru saja pindah tugas ke sebuah kota besar yang tak perlu aku sebut nama -nya. Sebelumnya aku tugas di tempat yang terpencil yang sering disebut orang sebagai "daerah".Di kota kecil tentu saja aman.Apalagi kota kecil tempat tugasku dulu adalah daerah yang subur. jadi tak ada kemiskinan dan hampir tak pernah ada tindak pidana kriminil atau perdata.

Di kota besar ini tugasku lebih berat,apalagi aku memimpin suatu unit yang tugas -nya mengawasi atau melayani suatu wilayah atau daerah administrasi tertentu. Kepindahanku ke kota besar dan promosiku dalam jabatan pimpinan dinilai oleh teman-temanku sebagai suatu yang luar-bisa.Meskipun aku sendiri menganggap hal itu sesuatu yang wajar. Sebab, aku memang berprestasi dan aku memang layak mendapatkan promosi dalam jabatan penting.

Sebagai anggota aparat-keamanan tentu saja tercapainya kondisi aman dan nyaman merupakan salah satu kinerja atau performance-ku sebagai pimpinan unit aparat-keamanan. Ada banyak masalah keamanan yang harus aku tangani. Aku harus punya peta masalah dan membuat prioritas untuk menyelesaikan dan mengatasinya satu-per satu.Sumber daya dan tenaga yang ada tak akan cukup jika aku harus mengatasi semuanya sekaligus. Setelah dikaji oleh staf-ku, maka aku memutuskan untuk mengatasi masalah tawuran pelajar.

Tawuran pelajar sering menjadi masalah kronis dan amat merugikan masyarakat jika tidak segera diatasi dan dihentikan.Bahkan seringkali menimbulkan korban jiwa,mengganggu jalannya ekonomi dan transportasi.Maka aku menugaskan staf intelku untuk melakukan kajian lebih-lanjut.Kesimpulannya adalah bahwa tawuran itu selalu terjadi antara pelajar dua high-school [SMA / SMU ?], Satu SMU milik Pemerintah dan satu lagi SMU milik swasta.

Hasil kajian lebih lanjut adalah bahwa di masing-masing sekolah itu ternyata ada pelajar yang biasa memimpin dan mengatur terjadinya tawuran itu sebagai suatu "event" bulanan. Maka pada waktu terjadi tawuran berikutnya, beberapa orang anggota-ku[dipimpin oleh Jack] aku perintahkan untuk menangkap kedua pelajar itu secara tersembunyi. Tindakan itu tidak sukar, sebab berbeda dengan para penjahat yang biasanya bekerja secara sistematis,maka para pelajar berandalan ini berbuat onar tanpa rencana dan tanpa strategi,serabutan saja.Penangkapan kedua pelajar dari masing-masing sekolah itu berhasil dilakukan tanpa diketahui dan tanpa sepengatahuan dari teman-teman mereka. Kedua pelajar itu dibawa dengan mobil masyarakat biasa bukan mobil aparat ke tempat tahanan rahasia yang sudah disiapkan dan lokasinya dirahasiakan.

PELAJAR BIANG TAWURAN.

Menurut cerita anak-buahku kedua pelajar itu melawan. Mungkin karena mereka ditangkap oleh orang-orang yang tak jelas identitasnya. Anak-buahku yang tugas menangkap mereka memang berpakaian preman semua. Begitu juga mereka yang bertugas di tempat tahanan rahasia.Supaya kedua pelajar sialan itu tidak berselera melawan lagi maka satu per satu mereka digampar pipinya oleh Jack seorang anggotaku yang bertubuh kekar berotot : PLAKK! PLAKK! Keras sekali !Sehingga wajah mereka seperti terlempar ke kiri dan ke kanan waktu digampar dan pipi mereka langsung memerah dan dari mulut mereka keluar darah segar! Agh! Indah sekali !

Agar keduanya tidak bisa kabur,maka di dalam mobil,mereka langsung dilucuti pakaiannya sampai telanjang-bulat.Kemudian kedua tangan mereka ditelikung kebelakang dan diborgol. Sedangkan kaki mereka dipasangi borgol rantai agar mereka masih bisa jalan tapi tak bisa kabur.Mata mereka ditutup.Ternyata kedua pelajar itu sudah menginjak usia dewasa. Sebab, jembut dan bulu-ketek mereka sudah tumbuh lebat

Sepanjang perjalanan dari TKP [Tempat Kejadian Perkara] ke rumah tahanan rahasia Jack yang aku tugasi mengawasl mereka dalam mobil ! Dengan sengaja Jack mengonani-paksa kedua pelajar sialan itu dengan cara mengocok kontol mereka bergantian sampai pejuh mereka berdua pun muncrat keluar :CROOTT!CROOTT!CROOTT! Pejuh kedua-nya berceceran di paha,perut, dan jembut mereka dan juga di atas jok dan di lantai mobil itu. Bagian dalam mobil itu jadi semerbak bau pejuh kedua pelajar sialan itu. Mungkin kedua pelajar itu paling tidak sudah berumur sekitar tujuh-belasan, sebab ternyata pejuh mereka sudah keluar dan lagi jembut serta bulu-ketek mereka juga sudah tumbuh lebat!

Jarak dari TKP ke tahanan cukup jauh.Rumah tahanan rahasia berlokasi di luar kota. Oleh karena itu Jack mengocok kontol mereka sekali lagi bergantian, untuk menguji [test] vitalitas mereka.Karena keduanya baru saja mengeluarkan pejuh maka kocokan kedua harus dilakukan lebih kasar dan agak lama untuk membikin kontol keduanya benar-benar tegang, kencang dan akhirnya mampu juga untuk memuncratkan pejuh yang kedua kalinya : CROOT! CROOT! CROOT! Telapak tangan Jack jadi lengket berlumuran pejuh kedua pelajar itu.Oleh karena itu Jack terpaksa mengeringkan telapak tangannya dari lumuran-pejuh dengan cara dia 'memeperkan' atau 'melepetkan' lumuran pejuh kedua pelajar itu pada jembut mereka dan pada permukaan perut mereka. Setelah kedua pelajar itu mengalami ditelanjangi,diborgol,dan dionani-paksa,maka mereka mulai tampak shock!Tubuh mereka juga terasa lemas karena mereka dua kali di-onani-paksa dan dua kali ngecret!

Untuk menuntaskan rasa shock, kaget,terkejut mereka agar jadi sempurna maka Jackmengambil dildo dari kayu berukuran agak besar dari saku celananya . Lalu Jack "memposisikan" tubuh salah satu dari kedua pelajar itu. Jack mengangkat kedua paha pelajar itu ke atas, sehingga lobang-pantatnya terpapar ke depan [exposed] dan tanpa ampun Jack menyodokkan dildo-kayu itu ke dalam lobang pantat pelajar itu. Pelajar itu tampak kaget! Apalagi Jack juga menarik-menyodok dildio kayu itu keluar masuk. Seperti cara seseorang sedang menyodomi lobang pantat pasangan sejenisnya,dengan nikmat:dorong-tarik,dorong-tarik,dan sodok -cabut, sodok-cabut. Terdengar rintih kesakitan pelajar itu!Tetapi Jack tak peduli!Dia mendorong dildo kayu itu lebih jauh lagi ke dalam silit pelajar itu kemudian mencabutnya dengan kasar! Pelajar itu merasa makin sakit di boolnya dan dia merasa seperti ada benda keras yang mengganjal di dalam liang-duburnya dan dia sempat mencoba mengeluh kepada Jack dengan nada minta dikasihani :

"Sakit Pak", tapi rintihannya disambut dengan bentakan yang keras dan tajam dari Jack :

"DIAMM!!", lalu tanpa ampun Jack menampar pipi pelajar itu : PLAKK! PLAKK!

Jack melihat bahwa kontol pelajar itu menegang lagi. Mungkin karena kelenjar prostatnya jadi terangsang akibat disodok-sodok dengan dildo kayu itu! Setelah itu,dildo dicabut dengan kasar dari silit pelajar pertama. Dildo itu tampak basah oleh lendir yang ada dalam silit pelajar itu. Tapi dildo itu tak tampak berlumuran ta'i !Lalu hal yang sama juga dilakukan tehadap pelajar yang satu lagi !Ternyata saat dildo kayu itu disodomikan ke lobang pantat [bool, silit] pelajar yang kedua, bukan hanya kontolnya yang jadi tegang, melainkan pejuhnya juga muncrat lagi : CROOT! CROOT! CROOT! Agaknya gesekan dildo di kelenjar-prostat pelajar yang kedua itu dirasa teramat merangsang, sehingga pejuhnya jadi muncrat !

Jack lalu memeriksa kulup kedua remaja itu. Damian yang murid SMU Swasta itu ternyata tidak sunat. Sedangkan Febrian yang murid SMU Negeri sudah sunat. Tapi kulit di leher kontolnya ada kerutan-kerutan yang menunjukkan masih ada sisa kulup yang masih bisa dipotong. Maka Jack menelepon dengan hand-phone seseorang anggota militer yang biasa menyunat secara militer [ tanpa suntikan bius sama-sekali ] untuk bersiap dengan alat-alat sunat di rumah tahanan rahasia.

Setibanya di rumah tahanan rahasia itu kedua pelajar itu masih ditutup matanya diinterogasi tentang identitas dan perannya dalam tawuran pelajar!Lalu satu per satu langsung disunat secara militer.Damian yang ternyata seorang karateka itu menjerit-jerit kesakitan ketika kulupnya digunting tanpa anesthesi oleh petugas sunat. Damian berteriak-teriak, katanya :

"ADUUH! ADUUUH! SAKIIIT PAK! SAKIIIT!. AMPUUUN PAK! "

Tubuh-nya yang telanjang-bulat dan atletis, ketat berotot, berkat latihan karate intens itu, tampak berkilat-kilat oleh keringatnya yang membanjir,akibat dia harus menahan dan merasakan nyeri yang amat sangat itu ! Karena Damian dianggap terlalu reseh, maka petugas sunat itu merasa perlu membentak Damian dengan suara keras :"DIAMMM!!!.Kemudian Jack yang ada disitu disuruhnya membantu dengan memberikan gamparan yang keras di pipi Damian: "PLAKK! PLAKK!" Tak kalah kerasnya dengan gamparan Jack sebelumnya!Meskipun tubuh Damian masih tampak sekali-sekali menggelinjang-kesakitan.tetapi Damian tidak berani bersuara lagi !

Sedangkan Febrian hanya terdengar mendesis-desis kesakitan waktu sisa-kulup-nya disunat ulang secara militer - supaya pola sunatnya tampak sempurna ! Bisa jadi meskipun merasa amat kesakitan saat sisa-kulupnya dipotong [tanpa diberi suntikan bius], Febrian menahan diri untuk tidak bersuara. Dia takut digampar seperti Damian. Sebab dia sempat mendengar suara : PLAKK! PLAKK!, waktu Damian reseh karena merasa amat-sangat kesakitan waktu kulupnya digunting !

MEMBINA PELAJAR AGAR JADI WARGA-NEGARA YANG BAIK

Setelah disunat, kedua remaja biang tawuran itu diborgol bersama.Tangan kanan Damian di borgolkan di tangan kiri Febrian. Demikian juga kaki kanan Damian di- rantaikan pada kaki kiri Febrian.Keduanya diharuskan tetap bertelanjang- bulat agar tidak bisa kabur. Tangan kiri Damian dihubungan dengan rantai ke paha kirinya,sehingga gerakan tangan kirinya terbatas. Begitu juga tangan kanan Febrian dirantai ke paha kanannya.Keduanya dimasukkan ke suatu sel tahanan tanpa tempat-tidur dan tanpa alas-tidur.Mereka harus duduk atau baring di lantai tanpa alas tanpa bantal bertelanjang-bulat sepanjang hari. Dengan adanya WC jongkok ujung sel, maka sel itu terasa lebih sempit - hanya muat dua orang untuk berbaring [telanjang-bulat].

Agar kedua pelajar yang musuh bebuyutan itu "bersahabat", maka untuk makan dan minum mereka harus bergantian "menyuapkan" makanan dan minuman dari mulut ke mulut.Jika akan minum,maka salah satu dari keduanya harus menyedot minuman kedalam mulutnya kemudian "disuapkan" dengan mulutnya itu ke mulut temannya - seperti orang cipokan. Untuk makan pun mereka harus melakukan dengan cara seperti itu. Jika ada minuman atau makanan yang tumpah dari mulut mereka maka mereka berdua langsung diberikan lecutan cemeti yang keras di tubuh mereka yang selalu telanjang-bulat. sebagai hukuman. Untuk berak atau kencing keduanya harus melakukannya dengan kerjasama yang baik di WC yang di dalam sel yang sempit itu! Begitu juga jika mereka mau mandi.Tentu saja tidak mudah. tapi dengan cara begitu mungkin mereka mulai bisa bersahabat dan tidak mau lagi jadi biang tawuran untuk teman-teman mereka di SMU masing-masing. Ta'i !

Mereka aku dibiarkan dalam keadaan seperti itu selama seminggu dan aku akan memperpanjang penahanan-ilegal mereka seberapa lama aku suka.Agar orang-tua mereka tidak gelisah dan mencari-cari,maka kedua pelajar sialan itu pun aku paksa menulis surat kepada orang-tua mereka.Surat itu aku suruh antar seorang kurir secara rahasia.Isinya menyatakan bahwa mereka minta izin untuk pergi ke luar kota untuk bersembunyi selama beberapa hari.Dengan alasan mereka takut dicari aparat penegak hukum berkaitan dengan peristiwa tawuran pelajar.

Karena keduanya berwajah tampan, bertubuh atletis dan berkontol besar [untuk ukuran kontol pemuda seusia mereka] maka aku jadi berselera untuk mencabuli tubuh mereka.Setiap malam keduanya bergantian aku cabuli.Mula-mula mereka seperti akan melawan, tapi dengan beberapa lecutan cemeti yang aku ayunkan dengan keras ke bokong dan paha mereka sampai kulit mereka bilur,lebam,lecet berdarah,akhirnya mereka menurut juga untuk aku cabuli dengan sepuas-puas nafsu syahwatku! Bool mereka bergantian aku sodomi dengan kontolku. Tidak jarang sampai berdarah-darah!

Setelah luka-sunat mereka sembuh, aku juga sering mengonani-paksa kontol kedua pelajar ["milikku" itu]. Agar mereka berdua bisa aku onani-paksa kapan saja aku mau,maka aku berikan keduanya makan dan minum yang cukup. Setiap hari mereka juga aku paksa push up dan sit up ratusan kali!Selain itu aku paksa melakukan latihan jurus-jurus karate ratusan kali sampai mereka muntah-muntah atau hampir pingsan karena kelelahan ! Jack yang aku suruh mengawasi latihan-fisik sadis itu.Tentu saja waktu Jack mengawasi mereka latihan,"tidak lupa" lupa membekali dirinya dengan pecut-rotan dan cambuk-kuda untuk alat mendisplin-kan mereka!Ketika dipaksa push up dan sit up, maka borgol dan rantai yang "menggandeng" mereka berdua tetap tidak dilepas.Waktu sit up, kedua lengan mereka tetap di samping badan - tidak diletakkan di belakang kepala mereka . Meskipun begitu mereka kadang-kadang tidak bisa melakukan gerakan sit up dan push up dengan sinkron.Sehingga selalu saja ada alasan bagi Jack [yang bertugas mengawasi mereka] untuk mengoreksi gerakan mereka dengan lecutan -lecutan cambuk yang diayunkan sekeras-kerasnya dan sekuat tenaga Jack yang bertubuh kekar berotot dan jagoan karate itu. Sedangkan waktu mereka harus melatih jurus-jurus karate maka borgol dan rantai mereka dilepas.Kedua pelajar itu dipaksa melakukan latihan-fisik itu dalam keadaan bertelanjang-bulat!

Setiap hari,kedua pelajar itu juga aku paksa menenggak obat-obat aphrodisiac, yaitu obat pemacu produksi pejuh dan obat meningkatkan nafsu syahwat! Aku berikan yang murah-murah saja,seperti:Neo Hormoviton atau Kapsul Kuku Bima. Tidak heran jika setiap kali aku kocok kontol mereka, pasti akan keluar pejuhnya dengan volume yang banyak dan kental : CROOOOT! CROOOOT! CROOOOT!

Aku yakin keduanya juga bersyukur aku kocok kontolnya setiap hari. Kalau tidak, pasti kontol dan biji-peler mereka akan terasa sakit dan pegal! Karena biji-peler mereka sudah "kepenuhan" berisi pejuh [luber],minta untuk segera dimuncratkan keluar!Sama halnya seperti ibu yang sedang meneteki[ibu teki ], jika air-susunya [ASI] tidak dipompa keluar maka payu daranya akan terasa sakit !

Aku juga memafaatkan mulut mereka untuk aku entot dengan kontolku! Supaya mereka tidak menggigit kontolku sewaktu mulutnya aku hajar dengan kontolku, maka aku "cangar" dulu mulut mereka dengan alat speculum logam.! Sehingga mulut mereka tetap mangap!Maka aku jadi leluasa mengentoti mulut dan lidah mereka sampai pejuhku muncrat keluar dan langsung masuk ke tenggorokan lalu ke dalam usus mereka!.Kalau mereka muntah atau memuntahkan pejuhku maka kontan aku tampar pipinya [ sebagai hukuman ] dengan tangan Brajamusti-ku : PLAKK! PLAK!.Dijamin dari mulut mereka akan keluar darah segar! Sekali-sekali aku juga berselara menonjok perut mereka dengan tonjokan seorang petinju : BUK! BUK!, maka mereka akan kaget seperti terhenyak dan dari mulut mereka terdengar suara :"HACK".

Selain kedua pelajar itu aku cukupi kebutuhan makan-minum mereka di tahanan. Mereka juga rutin dipaksa berolah-raga. Bahkan kebutuhan sexual mereka juga dipenuhi.Sebab,secara rutin mereka juga aku entot bool dan mulutnya. Setelah luka sunat mereka sembuh, mereka juga sekali-sekali "tidak lupa" aku kocok kontolnya. Karena setiap hari mereka aku paksa menenggak aphrodisiac [obat pemacu nafsu berahi],boleh jadi mereka selalu merasa jadi sangat keenakan [nikmat] di kontol mereka. Apalagi efek dari obat itu adalah, setiap kali ngaceng maka sering sampai keterusan dan cairan mazie [pre-cum]mereka jadi terpancar seer..seer..seer!Efek obat aphrodisiac yang aku paksakan pada mereka itu juga mengakibatkan kedua pelajar itu mampu mengeluarkan pejuh setiap hari.Tidak jarang mereka mampu keluar pejuh tiga-kali sehari Barangkali hanya pendidikan dan pakaian saja yang tidak mereka dapatkan selama dalam tahanan-ilegal itu. Sebab, selama ditahan secara ilegal itu mereka tidak sekolah dan mereka harus selalu bertelanjang-bulat saja !

AFTERMATH ATAU EPILOGUE

Saat cerita ini aku tulis, aku belum berencana membebaskan mereka karena aku amat menikmati tubuh mereka. Aku bahkan tidak hanya memanfaatkan tubuh mereka untuk pemuasan nafsu sex sejenisku,tapi aku juga untuk melampiaskan nafsu-sadisku ke tubuh mereka.Untuk menyiksa mereka, tentuaku tidak hanya menggunakan pecut [ pecut rotan dan cambuk kuda]. Itu kurang sadis! Jadi aku juga menggunakan sengatan listrik, sundutan rokok menyala dan tempelan besi panas.Puting susu mereka juga sering aku jepit dengan alat penjepit dokumen-tebal. Jari-jari mereka juga tidak luput dari jepitan alat penjepit jari.Hanya saja aku tidak suka mencabuti kuku mereka,seperti yang biasa dilakukan oleh para mahasiswa biadab di Sekolah Keselamatan Penerbangan Medan yang pernah menyiksa seorang mahasiswa-yunior sampai meninggal-dunia.Mereka ini tak kalah biadabnya dengan praja ta'i STPDN [Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri] Jatinangor.Para mahasiswa dan praja di kedua perguruan tinggi itu bukan manusia melainkan iblis !

Aku suka mendengar jeritan kaget kesakitan waktu penjepit dokumen-tebal itu aku sentakkan buat menjepit puting susu Damian atau Febrian!Segera aku akan mendengar jerit kesakitan dari mulut Damian atau Febrian: "AGH!".Keras sekali! Lalu aku bentak dengan bentakan keras dan tajam: "DIAMM!" Dan tanpa ampun aku tampar pipi pelajar yang sedang aku siksa itu dengan tanganku yang sekuat tangan Brajamusti karena otot-otot tubuhku terlatih dengan latihan-beban,latihan -fisik dan latihan-karate : PLAKK! PLAKK! ! Agh! Sadis!Tapi amat mengasyikkan!

Aku juga suka sekali melihat tubuh mereka mengeliat-geliat dan menggelinjang kesakitan waktu aku sundut rokok menyala atau saat aku tempeli besi panas. Aku juga suka melihat tubuh mereka jadi menggeletar kesakitan waktu kontol mereka aku beri sengatan listrik ! Ternyata, meskipun luka-sunat mereka belum sembuh tetapi "tidak apa-apa juga" kalau kontol mereka aku setrum dengan sengatan listrik.Untunglah walaupun luka-sunat mereka belum sembuh dan setiap bangun tidur pagi kontol mereka ngaceng, kengacengan kontol mereka tidak berakibat luka-sunat di kontol mereka [yang baru mulai mengering itu] terbuka lagi atau menganga lagi.Sehingga luka-sunat mereka dapat segera sembuh!Supaya kalau aku menyodomi lobang-pantat mereka aku juga bisa sekalian mengocok kontol mereka.Aku paling suka menyodomi lobang-pantat laki-laki sambil aku mengocok kontolnya supaya sama-sama mencapai puncak syahwat dan pejuh kami muncrat bareng : CROT! CROT! CROT! Agh.Nikmat !Jadi.walaupun kedua pelajar sialan itu sedang aku perkosa, tapi aku ingin mereka juga dapat menikmati percabulan sialan itu !

Agh,dengan adanya kedua pelajar di bawah kekuasaan mutlakku aku merasa bahwa : "Hidup ini memang indah dan makin hari terasa makin indah dan makin nikmat saja!".

Aku bukan memperlakukan kedua pelajar itu sebagai budak-sex-ku !!! Oh, sama sekali tidak !!! Aku sedang mendidik mereka agar mereka jadi pelajar yang baik dan sekaligus jadi warga-negara yang baik dan bertanggung-jawab.Meskipun dengan caraku sendiri.Ya!Caraku sendiri yang unik tapi terkesan sadis dan amat cabul dan aku merasa amat-sangat nikmat sekali waktu melaksanakannya! Ta'i!

[ JULIO FERNANDEZ ]

Percabulanku dengan Julian karyawan bank yang tampan.

By Julio Fernandez

submitted April 27, 2010
Translate from:
To
Text Size:

KARYAWAN BIASA

Aku seorang karyawan biasa. Meskipun aku sudah bekerja sekitar lima tahun tapi statusku masih karyawan biasa yang tidak memegang jabatan tertentu.Pada zaman inflasi sarjana seperti sekarang ini pekerjaanku sehari-hari serabutan,dari mengonsep surat,mengetik, membuat power point untuk bos dan kalau tidak ada orang lagi yang bisa disuruh, tidak jarang aku juga mengantarkan makanan dan minuman untuk bos.Yang aku sebut dengan bos adalah seorang pejabat penting.

Meskipun gajiku relatif kecil, tetapi setiap bulan, kami yang bekerja di kantor bos mendapat uang insentif yang jumlahnya lumayan - walaupun tidak terlalu besar. Dengan penghasilan seperti itulah aku harus hidup di ibu-kota negara yang hiruk -pikuk ini. Beruntung [???] aku terlahir sebagai lelaki homosex [cowok gay] yang tak berminat sedikit pun pada lawan jenis, karena agaknya aku masuk kategori homosex mutlak [parah] dengan score-6. Sehingga aku tidak kawin, tidak punya anak - isteri yang harus aku tanggung.Jadi,penghasilanku hanya sekedar untuk hidup aku sendiri.Keadaan ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang menjadi nasib seseorang selalu ada hikmahnya untuk orang tersebut.Tak terbayang oleh -ku jika aku harus hidup dengan penghasilan terbatas dan harus menghidupi anak - isteri.

Dengan penghasilanku yang terbatas itu aku berhasil juga mencicil rumah dan mencicil mobil. Oleh karena itu aku bersyukur bahwa "aku sudah punya segala-nya" menurut versi-ku.Menikah dan punya anak-isteri bukan kriteria keberhasilan bagi diriku.

Untuk memuaskan syahwat dan melampiaskan nafsuku, aku mencari obyek dari luar lingkungan hidupku. Dari luar lingkungan-kerjaku dan dari luar lingkungan tempat-tinggalku. Aku bersyukur karena aku terlahir tidak sissy dan tidak punya sisi feminin dalam penampilanku. Aku juga bersyukur punya wajah yang enak dipandang dan punya tubuh yang terjaga penampilannya dan terlatih kekuatan-nya. Tidak seorangpun akan menyangka atau berprasangka bahwa aku suka sejenis - kecuali bagi mereka yang sempat main-cabul dengan aku! Aku juga dikaruniai kontol dan biji-peler yang lumayan dari segi ukuran dan segi vitalitas.

Seperti lazimnya cowok homosex aku juga pemuja tubuh indah dan aku pun cermat menjaga penampilan lahiriahku.Jogging 5 km setiap hari [seperti mantan Presiden George Bush], push up dan sit up 1000 kali sehari [pagi 250X, siang 250X, sore 250 X, malam 250 X] dilengkapi dengan latihan-beban 2 jam sehari, merupakan jadwal rutinku yang tak pernah dan tak bisa aku tinggalkan, bagaikan sholat 5 waktu. Oleh karena itu tubuhku amat menggiurkan cowok homosex yang sempat melihat ketelanjanganku. Dengan modal wajah yang tampan, tubuh yang atletis, ketat, berotot, sikap simpatik dan sedikit uang [dan ukuran kontol yang mengesankan] aku selalu berhasil meruntuhkan iman lelaki homosex dan bi-sex bahkan tidak jarang lelaki straight !

JULIAN SATPAM

Untuk melampiaskan nafsu sex-sejenisku,aku berburu lelaki di bank,mall,kampus, dan kadang-kadang juga di SMU atau SMK. Satpam, karyawan bank, karyawan hotel,mahasiswa dan siswa SMU/SMK merupakan mangsaku. Kebutuhan hidup yang mendesak menjadi alasan yang sah bagi mereka buat menjual tubuh, mulut, kontol dan lobang pantat mereka.Banyak di antara mereka yang bagai "mutiara dalam lumpur".Artinya,mereka hanya karyawan rendahan, tapi wajah, tubuh dan kontol mereka aduhai indah dan amat nikmat buat dicabuli.Penampilan mereka luar-dalam tidak kalah dengan penampilan para pesinetron seperti Fedi Nuril, Henky Setiawan atau seperti penampilan penyiar TV Tommy Tjokro [ yang bulu-keteknya terkenal lebat ] atau Prabu Revolusi.

Salah satu Satpam langganan favoritku adalah Julian.Julian adalah Satpam bank dimana aku jadi nasabah.Mula-mula aku ajak ngobrol,lama-lama aku ajak makan, kemudian jalan-jalan. Kemudian Julian aku ajak bermalam di rumahku. Lalu aku sering memberinya tip lumayan.sekitar Rp 500.000,-. Waktu Julian menanyakan kepadaku :

"Uang untuk apa ini, Pak", akau jawab :

"Uang tanda persahabatan kita",rupanya Julian tahu bahwa uang itu tip untuknya, karena dia mengatakan :

"Terima kasih, Pak"

Mungkin karena menganggap kami sama-sama laki-laki [atau karena aku sering memberinya tip?],kalau Julian sedang menginap di rumahku, dia tidak menolak kalau aku ajak mandi bareng. Itulah yang pertama kali aku melihat ketelanjangan Julian yang berwajah tampan dan bertubuh altletis itu. Menurut KTP-nya yang pernah iseng aku baca-baca, umur Julian baru sekitar sembilan-belas tahun.

Ternyata dalam ketelanjangannya yang sempurna, Julian terlihat 100 kali lebih indah dibandingkan jika dia berpenutup-tubuh. Otot dadanya amat menonjol ke depan ditancapi sepasang puting-susu jantan yang tegang-melenting, dengan perut yang rata berhiaskan tonjolan otot yang membentuk gambaran six-packs.

Lengannya [biseps] besar, kekar dan indah, begitu juga tungkainya. Di bawah lengannya yang besar dan kekar, tersembunyi bulu-ketek yang hitam, lumayan lebat,tetapi enak dilihat!Kontolnya besar diameternya sehingga waktu aku melihat -nya terbit nafsuku untuk mengisap dan menjilatinya.Kulupnya disunat ketat [high and tight] dan tak tampak lagi ada sisa-kulup di leher kontolnya.Seluruh kulupnya sudah habis dikudung atau dipotong waktu Julian disunat dulu.Kepala kontolnya [galans penis] benar-benar terbuka [exposed] danberwarana merah-muda! Biji-peler nya membulat dan besarnya serasi [proporsional] dengan ukuran batang kelaki-lakian [kontol] nya itu.Jembutnya, hitam-tebal dan tumbuh luas bagaikan semak-belukar jembut yang terhampar di bawah perut di arah pangkal kontolnya itu! Kontolnya bagaikan mencuat di tengah hamparan jembutnya!Seakan sebuah roket yang akan diluncurkan di tengah padang stepa-sabana di Cape Keneddy [dulu namanya : Cape Carnaveral ] .

MENGISAP KONTOL JULIAN

Suatu kali,setelah mandi bareng dengan Julian di rumahku, aku pura-pura ingin membantu mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Mungkin Julian mengira aku sekedar membantunya.Sebab,aku memang sering bersikap seperti kakak pada adik atau ayah kepada anaknya terhadap Julian,Tapi,ketika itu,aku berada dekat -dekat yang Julian tampan, bertubuh atletis, telanjang-bulat dengan kontolnya yang besar itu membuat imanku jadi runtuh berkeping-keping bagaikan runtuh-nya Kerajaan Majapahit.Apalagi kami juga baru mandi-bareng dan waktu itu aku juga sedang telanjang-bulat.Saat aku berjongkok untuk mengeringkan pinggang dan pahanya sehingga wajah dan mulutku amat dekat dengan kontolnya yang besar diameternya dan tersunat ketat itu!Aku tak tahan lagi.!Aku menggenggam kontolnya.Julian terkaget, undur, geli dan dia tergelak. Julian mungkin mengira aku bercanda saja! Tapi aku memeluk erat pinggangya bagai merangkul panggul -nya dan nafsukuku tak bisa ditahan lagi....!Akupun menjilat dan mengulum serta menyedot kontolnya. Antar kaget dan heran, mungkin agak shock. Julian sempat berkata lirih :

"Bang.....!", Julian memang memanggil aku abang, karena aku lebih tua usianya.

Tapi hanya itu saja. Waktu aku sibuk menjilati dan memanipulasi kontolnya dia diam saja!Mungkin dia "kasihan" kepadaku atau "tak enak hati" untuk mendorong aku atau menepiskan aku. Sebab, aku selalu baik dengan dia dan aku bersikap bersahabat dan bersaudara dengan dia! Tidak lama aku menjilati dan menikmati kontolnya yang berdiameter besar,disunat ketat dan sudah lama aku impikan itu ! Mungkin Julian sudah lama tidak ngeloco atau memnag dia tidak doyan onani atau ngentot sembarangan! Sebab, aku kemudian mendengar kata-katanya yang bernada darurat seperti agak khawatir :

"Bang! Aku sudah mau keluar.....",

Segera setelah itu,aku merasakan denyutan di kontolnya dan pejuh hangat pun terasa dan tercium semerbaknya menyembur di dalam mulutku: CROOOOOOT! CROOOOOOOT! CROOOOOOT! Banyak,kental nikmat,manis-asin dan seakan-akan tidak akan pernah berhenti menyembur dan menyembur lagi !Lalu tumpah- ruah keluar meleleh melalui ujung bibirku!Agh!Aku merasa bahagia dan bangga diberi peluang merasakan dan menikmati pancaran pejuh Julian Satpam muda yang tampan, jantan dan atletis itu ! Tak ada rasa jijik sedikit pun dalam diri-ku yang ada rasa bahagia,bangga dan amat bersyukur,diizinkan menikmati cecap -rasa pejuh Julian dengan mulutku sendiri [with my very mouth].

Walaupun aku melakukan perbuatan itu dengan tubuh telanjang-bulat dan kontol yang ngaceng teramat-tegang tetapi aku sudah puas dengan menimati kontol Julian dengan mukutku.Aku tak berselera untuk mengocok kontolku. Aku biarkan kontolku tenang dan layu kembali dengan sendirinya.Ada rasa malu sedikit dalam diriku pada Julian untuk mengocok kontolku di hadapannya. Sebab,dengan aku mengisap kontolnya tanpa minta izin dan tanpa kesepakatan dari yang punya kontol - seharusnya aku sudah harus malu ! Ta'i!

AFTERMATH ATAU EPILOGUE

Sejak kejadian sehabis mandi-bareng itu, maka main cabul dengan Julian jadi acara tetap kami setiap kali Julian menginap di rumahku. Untuk percabulan yang berikutnya, aku tidak malu lagi pada Julian untuk memuaskan syahwatku dengan menggosokkan kontolku ke tungkainya yang kekar dan berbulu lumayan lebat itu,sampai pejuhku muncrat : CROOOT! CROOOT! CROOOT! Nikmat! Bahkan pada gilirannya aku dibiarkan saja oleh Julian untuk mengembat lobang pantat- nya [bool, silit] . Sejak itu,aku rela mengeruk tabunganku untuk memberi tip lebih besar pada Julian, bisa Rp 600.000,- dan kalau aku mainnya keterlaluan, tidak ragu aku memberinya Rp 1000.000,- Yach ! Untuk apa uang disimpan-simpan ?. Yang penting kita puas, senang dan bahagia, bukan ? Ta'i !

[ JULIO FERNANDEZ ]

Pengalaman mengeksplorasi salah-satu cara hubungan sex bersama Mas Vickar.

By Julio Fernandez

submitted April 28, 2010
Translate from:
To
Text Size:

MAS VICKAR

Aku paling suka jika mendapat tugas ikut bos-ku menghadiri rapat-rapat penting. Bos-ku adalah pejabat penting di suatu instansi Pemerintah. Sebetulnya aku ikut hanya untuk disuruh-suruh, seperti menjadi asrot [asisten sorot] yang bertugas mengoperasikan komputer jika bos-ku presentasi atau tugas lainnya.Bos-ku juga punya seorang ajudan, tetapi untuk urusan komputer dan urusan tertentu beliau lebih percaya pada aku. Karena itu, walaupun sudah ada ajudan beliau tetapi aku sekali-sekali masih disuruh beliau ikut. Biasanya, setelah selesai tugasku sebagai asrot aku tidak mengikuti rapat tapi aku menunggu di luar.

Yang aku sukai dari ikut bos-ku di rapat seperti itu adalah "cuci mata" menikmati pemandangan para ajudan yang muda-muda,tampan, putih-bersih dan bertubuh atletis. Sebab, biasanya yang hadir dalam rapat-rapat penting itu adalah para pejabat tinggi yang umumnya didampingi ajudan mereka.Di negeri ini, seringkali orang yang dijadikan ajudan adalah anak-muda atau pemuda yang bertubuh tegap dan berwajah tampan dan tentu saja yang ramah, tangkas, cerdas, dan berani.Lebih disukai yang juga punya keterampilan bela-diri,sehingga sekaligus bisa merangkap body-guard bos-nya. Banyak juga di antara para ajudan yang anggota aparat-berseragam.Jika,aku jumpa ajudan tampan dan bertubuh atletis, apalagi lengannya kekar, maka kontolku jadi ngaceng. Langsung aku berkhayal dan bertanya dalam hatiku seperti apa kira-kira ukuran kontolnya ? Apakah dia sunat?. Aku juga menghayalkan pola pertumbuhan jembut dan bulu-keteknya. Ta'i!

Favoritku adalah ajudan para pejabat militer.Banyak di antara mereka [tapi tidak semua] yang tubuhnya bagus dan lengannya kekar-berotot.Sayang sekali,umum-nya mereka arogan sikapnya.Sehingga aku tidak suka menyapa mereka atau mencoba berkenalan dengan mereka,jika aku jumpa mereka. Seperti juga aku, kalau aku ikut bos-ku,para ajudan itu hanya duduk-duduk atau berkeliaran di luar ruangan -sewaktu bos-mereka sedang rapat.

Dari sekumpulan manusia arogan itu ada juga yang baik dan ramah, namanya Mas Vickar. Mas Vickar adalah ajudan seorang pejabat tinggi militer.Aku sudah beberapa kali jumpa Mas Vickar.Aku kenal Mas Vickar karena dia yang menyapa aku duluan sehingga kami berkenalan. Mas Vickar wajahnya tampan, kulitnya putih bersih, dadanya bidang, lengannya kekar dan berotot indah.Setiap kali aku jumpa Mas Vickar, maka sesampainya di rumah aku selalu ngeloco! Sambil aku mengkhayalkan wajah dan tubuh Mas Vickar yang teramat jantan dan kelaki- lakian itu!Fantasiku adalah aku sedang dihajar, disiksa, dan diperkosa oleh Mas Vickar. Tapi fantasi liarku itu pada suatu kali terwujud menjadi suatu kenyataan yang teramat nikmat !

Nama Vickar adalah nama yang jarang atau tidak pernah terdengar. Semula aku mengira nama "Vickar" ditulis "Fikar" berasal dari Zulfikar, seperti nama mantan Presiden Pakistan Zulfikar Ali Bhutto [ayah Benazir Butttho] yang disingkirkan oleh bekas anak buahnya[seorang jenderal yang melakukan coup d'etat]dengan cara menjatuhinya dengan hukuman mati. Tapi ternyata tidak. Mungkin nama Vickar berasal dari Vicar atau Vikar - seperti nama jabatan "Vikaris Jenderal" di Keuskupan Agung atau Vikaris Ordo Biarawan Katholik.

DINAS DI LUAR KOTA

Suatu kali aku ditugasi oleh bos-ku untuk ikut beliau dinas ke luar kota, karena beliau harus menghadiri suatu pertemuan penting. Pertemuan itu juga dihadiri oleh banyak pejabat penting pemerintahan lainnya. Seperti biasa, para pejabat penting itu membawa serta ajudan mereka dan seperti biasa aku jadi bisa "cuci mata",karena ada banyak ajudan-pejabat - yang muda-muda,ganteng-ganteng, tegap,atletis,dan kekar. Sikap mereka yang arogan, sok-penting, dan sok-repot, dan arogan membuat aku jadi makin gemas ingin mencabuli mereka, apalagi mereka yang anggota aparat berseragam. Tapi yang membuat aku agak tenang adalah ada Mas Vickar di antara mereka. Berarti selama meeting sialan itu aku akan punya teman yang bisa aku ajak ngobrol dan orangnya ganteng,atletis dan diam-diam sering sudah aku jadikan tokoh-sentral dalam fantasi-liarku sewaktu aku sedang melakukan onani [masturbasi, ngeloco,coli,ngocok-kontol,melancap atau merancap] !

Seperti biasa, jika ada meeting besar seperti itu, seringkali para ajudan tidak terurus akomodasinya. Karena itu aku membuat skenario agar Mas Vickar bisa sekamar dengan aku - itu pun kalau dia mau dan instansinya tidak membooking kamar hotel untuk dia. Karena semua hotel yang ada di kota itu sudah penuh [fully booked] maka aku tidak bisa memilih kamar.Kamar yang masih tersisa ada lah kamar dengan single bed [king size - yang muat dua orang]. Kamar itu aku ambil dan harap-harap cemas akan bisa sekamar dengan ajudan ganteng yang jadi "pujaanku" itu. Ta'i !

Ternyata cita-citaku yang aku gantungkan setinggi bintang di langit itu tercapai juga ! Benar, Mas Vickar belum punya akomodasi. Instansinya "lupa" mengurus dia karena sibuk memikirkan perwira tinggi - bos mereka itu.Hatiku pun berbunga-bunga. Aku segera meberikan kunci-cadangan kamarku pada Mas Vickar.Karena dia masih sibuk mehgurus bos-nya,untuk check in hotel,makan malam,dan terima tamu lalu entah apa lagi, maka aku harus sabar menuggu di kamar sendirian dan harap-harap cemas,seperti pengantin perempuan yang berharap akan segera diperawani [dientot] oleh suaminya pada malam pertama.Ta'i ! Padahal itu hanya fantasi dan khayalanku saja.

TIPS UNTUK PARA AJUDAN

Sekitar jam 23:00 aku dengar pintu kamar dibuka dan aku lihat Mas Vickar masuk dengan membawa koper kecilnya.Sudah jadi rahasia umum para ajudan laki-laki untuk efisien [hemat] dengan pakaian yang dibawanya. Sebab,mereka tentu saja tidak bisa membawa koper besar.Karena mereka masih mengurus dan juga tak jarang harus mengangkat atau membawa barang-barang bos mereka. Mereka harus tetap rapi dan tidak boleh bau-badan.

Ada beberapa tips yang dianut para ajudan sialan itu.Mereka mengenakan baju seragam hitam-hitam,Sehingga,akan selalu kelihatan,gagah,rapi dan berwibawa. Agar mereka tidak banyak berkeringat, maka mereka memilih bahan kain yang tipis tapi bagus duduknya jika dijahit dan dipakai. Ada yang memakai baju-kaos untuk kaos dalamnya [bukan singlet] agar keringat dari ketiaknya tidak langsung menembus baju-luarnya.Ada juga yang mencukur bulu-keteknya agar ketiaknya tidak berbau. Sebab bulu-ketek akan mengakibat-kan banyak bakteri berkumpul yang menimbulkan bau-ketek.Tidak jarang ada isteri ajudan yang marah-marah ketika tahu bahwa bulu-ketek suaminya sudah dicukur bersih[tanpa izin isteri] dan ketiak suaminya jadi klimis seperti ketiak perawan-sunti ! Padahal isteri mereka amat menikmati suami yang punya bulu-ketek lebat:"Sexy",kata mereka !

Banyak mengecrotkan minyak-wangi di baju mereka juga sering mereka lakukan agar tidak tercium bau-badan mereka.Tetapi tentu saja tak boleh minyak-wangi [parfum] yang harumnya menyengat ! Tips lain adalah mereka hanya membawa sedikit pakaian agar koper mereka tak perlu besar. Bahkan ada juga yang juga yang berhemat dengan cara "tidur malam cara militer",yaitu tidur dalam keadaan telanjang-bulat, Sehingga pakaian dalam pun dapat mereka hemat !Ta'i ! Agar pakaian dalam tidak makan tempat dalam koper, maka para ajudan itu sering memilih disain kancut yang simple atau yang minim mungkin[maximum exposure] tapi cukup kuat untuk menahan agar biji-peler mereka tidak kondor[burut,hernia]. Karena itu biasanya mereka memilih kancut atau celana-dalam yang berfungsi juga sebagai jock-strap [supporter]. Para isteri ajudan tentu saja suka melihat suaminya berkancut-minim, nyaris telanjang-bulat. Tetapi mereka cemburu juga jika kancut minim suaminya dipakai saat suaminya keluar kota. Mereka takut kalau tubuh suaminya yang atletis, ketat-berotot itu "dipinjam" orang-lain untuk dinikmati !

DICABULI MAS VICKAR

Setelah masuk kamar dan basa-basi sebentar,Mas Vickar berkata :

"Saya mau mandi dulu, ya ", dan aku jawab :

"Iya Mas. Silahkan"

Dengan gaya-militernya. tanpa ragu, Mas Vickar menanggalkan seluruh penutup tubuhnya - telanjang bulat. Tapi sebelum mandi aku lihat dia melakukan push up dan sit up agak lama,bertelanjang-bulat saja. Bisa jadi Mas Vickar melanjutkan kebiasaan "sit up dan push up wajib" di pendidikan militer dengan target 1000 X sehari [masing-masing 250 X pada pagi, siang, sore dan malam,total = 1000 X]. Aku kagum,karena hari sudah lewat jam 23:00 tapi Mas Vickar masih kuat latihan fisik!Setelah push up dan sit up ratusan kali Mas Vickar masih melakukan latihan jurus-jurus karate - juga bertelanjang-bulat.Setelah latihan fisik,Mas Vickar aku lihat melakukan pendinginan.

Selama Mas Vickar melakukan latihan fisik,aku pura-pura nonton TV dan seakan tidak terlalu memperhatikannya.Meskipun jantungku berdebar keras,darahku pun seakan makin keras suara desirnya dan kontolku pun tegang tak karuan!Waktu Mas Vickar masuk kamar aku sudah telanjang-dada, hanya mengenakan celana boxer. Aku memang biasa tidur telanjang-dada atau kadang-kadang juga aku "tidur cara-militer" [telanjang-bulat].

Itulah pertama kali aku menyaksikan ketelanjangan Mas Vickar yang sempurna. Dia memang lelaki yang indah. Bagaikan bidadara [bidadari laki-laki] yang turun dari surga.Meskipun Mas Vickar telanjang-bulat tapi amat indah dipandang mata!

Wajahnya yang tampan ditingkah oleh tubuhnya yang atletis,ketat bertotot. Otot-dadanya amat menonjol ke depan dihiasi sepasang puting-susu yang jantan dan ketat, tegang-melenting, bertengger di puncak kedua bukit dadanya. Terkesan amat menggoda iman ! Perutnya rata berhiaskan tonjolan otot yang membentuk six-packs. Kontolnya berdiameter besar dengan panjang proporsional digantungi sepasang biji-peler yang bulat dengan ukuran serasi dengan batang kejantanan-nya itu! Di pangkal kontolnya tampak hamparan jembutnya yang hitam tebal dan tumbuh luas.Agh! Sexy sekali!Agak di tengah hamparan jembutnya itulah kontol-nya yang besar dan disunat ketat itu mencuat ke atas bagaikan roket yang akan segera diluncurkan ke antariksa.Lengannya besar dan kekar. Kedua tungkainya atletis dengan bulu-kaki yang tumbuh sexy.Pastilah nikmat sekali seandainya aku bisa menggesek-gesekkan kontolku yang sedang ngaceng di bulu-bulu kaki Mas Vickar sang ajudan itu - sampai pejuhku muncrat keluar : CROOOT! CROOOT! CROOOT! . Di leher kontolnya tak tampak kerut-kerut yang merupakan sisa-sisa kulup. Artinya seluruh kulup Mas Vickar sudah habis dikudung [dipotong] ketika dia disunat sempurna. Di bawah lengannya tampak seberkas bulu-ketek yang lumayan lebat tapi hanya tampak jika Mas Vickar-ku mengangkat tangannya ke atas tinggi-tinggi. Aku terpukau, nanar, melihat Mas Vickar yang telanjang-bulat itu tubuhnya makin berkilat-kilat akibat keringatnya yang membanjir dipicu oleh latihan fisiknya yang intens itu.

Selesai pendinginan Mas Vickar mandi.Kebetulan kamar mandi di kamar hotel itu berdinding kaca - sehingga aku bisa dengan leluasa melihat kegiatan Mas Vickar di kamar mandi.Kalau mau,Mas Vickar bisa menutup dinding itu dengan vanishing blanche. Tapi bagi seorang militer adalah wajar saja jika mandi bertelanjang-bulat dilihat sesama laki-laki. Sebab,demikianlah keadaannya di pendidikan militer dan pada waktu latihan militer maupun saat operasi militer,Sebelum mandi,Mas Vickar sempat memancarkan kencingnya ke dalam closet WC : seeeeeeeeeeeer! Agh Terdengar merdu sekali bunyi pancaran air kencing Mas Vickar! Karena kamar mandi itu berdinding-kaca [seperti umumnya kamar-mandi hotel modern bintang-lima],aku bahkan dapat melihat sendiri keluarnya air-kencing dari lobang kencing Mas Vickar, di ujung kontolnya yang berdiameter besar itu! Indah !ndah! Indah sekali !!

Selesai mandi, Mas Vickar mengeringkan tubuhnya di luar kamar mandi dengan handuk, masih telanjang-bulat.Sambil mengeringkan tubuhnya dari air mandinya, Mas Vickar bercerita tentang penerbangannya dari ibu-kota dan lalu-lintas yang yang macet dari kantornya ke bandara. Aku menanggapi seperlunya.Selesai dia mengeringkan tubuhnya, Mas Vickar naik ke tempat tidur telanjang-bulat dan dia berbaring terlentang di sampingku. Aku menggeser tubuhku agak ke tepi Untuk. memberinya space yang cukup. samar-samar aku mencium bau harum sabun mandinya. Perasaan di dalam diriku campur aduk. tegang-terangsang, senang, bangga, bahagia dan entah apa lagi !

TV aku matikan dan aku membaringkan tubuhku di tempat tidur. Kemudian aku merasa tangan Mas Vickar menarik lenganku dan dia mendekatkan tubuhnya ke tubuhku.Aku diam saja.Aku berpikir, apa yang sebaiknya aku lakukan.Bagaimana pun aku punya harga diri !Aku khawatir Mas Vickar hanya "menguji" imanku atau mau mengecheck apakah aku suka sejenis atau tidak !

Tapi kemudian aku pikir ...now or never... !Mengapa kesempatan emas itu harus aku sia-siakan? Maka aku pun mendekatkan tubuhku, mengelus lengannya yang kekar,memainkan puting-susunya kiri-kanan! Agh.Nikmat!Lalu kulihat Mas Vickar bangkit, "menindihi" aku dan mulai mencipoki mulutku, menyedot air liurku! Aku dapat merasakan bahwa Mas Vickar sudah biasa melakukan itu!Dia pun menarik boxerku beserta kancutku ke bawah terus sampai ke kaki dan lepas.!Aku pun jadi bertelanjang-bulat. Gantian aku yang bangkit dan aku membenamkan wajahku di hamparan jembutnya yang harunm sabun-mandi. Kemudian aku mulai menjilati kontolnya yang besar dan disunat ketat. Aku jilat, jilat, jilat, aku isap, sedot, isap sedot. Aku genggam kontolnya yang tegang membesar bagai sebilah sangkur terhunus itu ! Kontol Mas Vickar tampak makin tegang dan kepala kontolnya jadi membulat. Pada keadaan itu biasanya yang empunya kontol merasakan teramat sangat nikmat! Lalu Mas Vickar "memposisikan" tubuhku agar aku menungging di tempat tidur sialan itu. Dia berlutut di belakngku dan mulia mengentoti lobang pantatku!Mula-mula dia memompakan kontolnya baik-baik tapi lama-kelamaan makin kasar,makin kasar dan kontolnya dipompa-pompakan ke silitku sampai "bibir" silitku terasa perih dirojok-cabut rojok-cabut kontolnya yang besar ukuran diameternya itu.

Aku merasakan kontolku menegang karena kelenjar prostatku terdorong-dorong kontol ajudan itu. Apalagi tangan Mas Vickar juga mengocok kontolku.Terasa dia mensikronkan kocokan tangannya di kontolku dengan pompaan kontolnya dalam silitku!Dia melakukan perbuatan itu cukup lama.Sekali-sekali terasa dia berhenti memompakan kontolnya - untuk menunda pancaran pejuhnya.Sebab, agaknya dia masih ingin merasakan nikmatnya jepitan boolku di kontolnya lebih lama lagi !

Tapi kemudian CROOOOOT! CROOOOOT! CROOOOOT!, pejuh kami muncrat bareng! Mas Vickar mencabut kontolnya dari boolku dan melampiaskan muncrat pejuhnya di belahan silitku! Aku dapat merasakan ada cairan hangat mengalir di belahan silitku ! Aku yakin pejuhku melumuri tangan Mas Vickar, sebab ketika pejuhku keluar,aku merasakan ada rabaan tangan Mas Vickar di kepala kontol-ku Setelah puas mengentoti boolku, Mas Vickar aku lihat berbaring terlentang di atas ranjang king size itu sambil dia tetap bertelanjang-bulat. Aku masih sempat mendengar Mas Vickar berkata :

"Kita bukan homo. Kita hanya mengeksplorasi suatu cara hubungan sex"

Lalu aku dengar suara nafasnya teratur. Mas Vickar tertidur pulas. Semoga dia merasa puas dan lampias bisa mengentoti lobang pantatku ! Setelah malamnya aku dientot Mas Vickar, pagi-pagi seperti biasa aku berak dan aku mendapati berakku bercampur darah dan silitku terasa nyeri dan perih. Mungkin ada luka di dalam rongga duburku atau bisa jadi di bibir silitku ada bagian yang sobek akibat dihajar kontol-besar ajudan tampan itu !

AFTERMATH ATAU EPILOGUE

Meskipun Mas Vickar mengatakan exporasi..explorasi, tapi nyatanya selama tiga malam kami tidur sekamar, setiap malam boolku dientot juga!Aku tak keberatan!Aku ridho, aku ikhlas, aku pasrah menyerahkan bagian tubuhku yang manapun juga untuk dinikmati ajudan-militer-tampan-sialan pujaan hatiku itu ! Ta'i !

[JULIO FERNANDEZ ]

Pengonanian paksa pemuda remaja biang-keladi balapan motor liar.

By Julio Fernandez

submitted June 26, 2010
Translate from:
To
Text Size:

BALAPAN MOTOR LIAR

Balapan motor liar oleh para pemuda remaja atau ABG [Anak Baru Gede] adalah "penyakit" di kota besar maupun kota kecil yang mengganggu keamanan dan ketertiban. Di samping dapat membahayakan bagi si pengendara motor yang ikut balapan,balapan motor liar itu juga membahayakan para pemakai jalan lain-nya dan mengganggu ketenangan, karena suara bising yang diakibatkannya. Di beberapa kota bahkan masalahnya lebih parah lagi,sebab yang ikut balapan adalah mobil atau kendaraan roda empat.

Sebagai pimpinan atau penanggung-jawab unit atau aparat keamanan di kota itu aku tergerak untuk menghentikan kegiatan balapan liar itu. Aku sudah menugas-kan perwira intel bawahanku untuk mengumpulkan data yang perlu - antara lain adalah identitas pelakunya. Menurut, Taufan, bawahanku itu, pelaku utamanya adalah para pemuda yang itu-itu juga.Hanya sekali-sekali ada juga satu atau dua orang pemuda lain yang ikut-ikutan.Tapi jika kedua pelaku utama itu bisa dibekuk maka kemungkinan besar, balapan liar itu akan berhenti dengan sendirinya. Aku juga memerintahkan untuk mencari identitas yang lebih rinci dari para pelakunya secara lebih konkrit lagi.

Kira-kira seminggu kemudian, Taufan membawa beberapa foto dari dua pelaku utama balapan motor liar itu.Mereka berumur sekitar tujuh-belasan dan wajahnya lumayan cakep, paling tidak di dalam foto.Nama mereka adalah Nikko dan Alex. Aku tidak tanya dari mana Taufan bisa mendapatkan foto-foto sialan itu. Bahkan di antara foto-foto itu ada foto Nikko dan Alex bercelana pendek dan telanjang dada.Mungkin mereka sedang di pantai atau di kolam renang.Walaupun mereka masih berusia remaja,tetapi tubuh mereka sudah kelihatan bagus dan atletis. Aku makin terpikat pada kedua-remaja sialan itu. Syahwatku bangkit dan karenanya aku makin bernafsu untuk menahan kedua pemuda biang keladi balapan motor liar itu - tentu saja dengan maksud lain yaitu melampiaskan nafsu sex sejenisku.

Meskipun aku anggota aparat berseragam [aparat keamanan], tetapi aku hanya menyukai sesama jenis! Itu sudah nasibku, kodratku - "dari sono-nya". Aku tidak pernah sedih,kecewa atau mengeluh atas nasibku yang tercipta jadi seorang laki-laki homosex! Aku bersyukur bahwa untungnya penampilanku jantan, macho dan kelaki-lakian,tanpa ada segi feminin sedikitpun dalam diriku.Aku juga penggemar olah-raga keras,seperti tinju,sepak-bola dan kempo. Tubuhku juga atletis, ketat, berotot berkat latihan fisik intens dan latihan beban progresif yang aku lakukan gila-gilaan setiap hari [tujuh hari dalam seminggu] tanpa jeda ! Jadi,orang tidak bisa mendeteksi bahwa aku seorang gay. Apalagi, selama ini aku selalu mampu mengendalikan nafsuku. Hanya saja kalau ada tahanan lelaki yang ganteng dan atletis [apalagi remaja ] seringkali aku "tidak tahan" sehingga mereka terpaksa aku jadi sasaran pemuasan nafsu sejenisku atau bahkan untuk jadi pelampiasan nafsu sadisku. Anak buahku mengira aku sekedar kejam atau sadis saja padahal aku menikmati perbuatanku itu secara sexual ! Tentu saja aparat berseragam macam aku ini sangat berbahaya.

Seharusnya aku tidak boleh jadi aparat kemanan [tidak qualified], karena tugas aparat keamanan adalah melindungi dan mengayomi masyarakat.Bukan memuas -kan nafsu-binatang atau nafsu-biadab pada masyarakat yang kebetulan terkena perkara hukum dan belum tentu bersalah itu. Seharusnya aku lebih cocok jadi anggota aparat pertahanan yang tugasnya adalah "membunuh musuh atau kalau salah langkah malah dibunuh musuh". Aku berhasil lolos testing masuk akademi jadi kadet [taruna], karena hingga saat cerita ini ditulis belum ada tes psikologi canggih yang bisa mengidentifikasi orientasi seksual seseorang atau mampu menentukan apakah seorang laki-laki itu gay [homosex atau bisex] atau bukan.

NIKKO DITANGKAP

Demikianlah pada suatu malam minggu beberapa anggota dari kesatuan atau unit yang aku pimpin aku tugasi menyamar jadi penonton balapan liar motor di lokasi yang jadi favorit para remaja di kota itu. Anggota-anggotaku itu juga aku perintahkan untuk mengambil gambar sebanyak mungkin dari kedua pemuda itu secara diam-diam [clandestine] untuk dijadikan barang bukti perbuatan mereka. Ada beberapa remaja yang ikut-ikutan balapan pada malam itu tapi mereka itu akan kami biarkan saja.Sasaranku adalah Nikko dan Alex saja. Saat malam makin larut,para remaja itu mulai bosan balapan dan mereka berhenti balapan.Mereka ngobrol-ngobrol bergerombol.

Semula anggotaku akan aku bagi dua,yang sebagian akan menyergap Nikko dan sebagian lagi akan membekuk Alex.Tapi akhirnya aku putuskan untuk fokus pada Nikko saja.Menurut informasi para anggotaku Nikko adalah biang-keladi balapan motor itu,sedangkan Alex hanya ikut-ikutan pada Nikko.Ternyata memang Nikko punya bakat memimpin dan menggerakkan orang, bahkan ada ormas pemuda yang akan merekrut Nikko untuk dijadikan pengurus atau anggotanya.Tapi agak-nya Nikko belum tertarik untuk berpolitik praktis.Tawaran ormas pemuda itu tidak ditanggapinya.

Aku sendiri juga amat tertarik untuk mencobai tubuh Nikko[untuk aku cabuli]!Dari foto-foto Nikko yang berhasil dikumpulkan para anggotaku,tampak Nikko adalah pemuda yang tampan,atletis dan bertubuh putih bersih.Fotonya di pantai dalam keadaan bertelanjang-dada amat memukau! Tubuhnya atletis, perutnya tampak rata tapi berhiaskan tonjolan otot yang membentuk six-packs. Di bagian bawah pusarnya tumbuh terhampar bulu-bulu yang berwarna hitam seakan akan dijamin bahwa bulu-bulu itu "menjalar" ke bawah ke arah hamparan jembutnya dan akan bergabung dengan hamparan jembutnya itu!Otot dadanya juga amat menonjol kedepan.Kedua puting susunya ketat,tegang dan melenting serta membangkit-kan nafsuku untuk memainkan, mengelus atau meremas puting-susunya.Bahkan sambil ngaceng,aku sempat berkhayal seandainya Nikko dipaksa telanjang-bulat lalu aku cambuk dadanya dengan cemeti-besar [cambuk kuda] yang lecutannya aku ayunkan sekeras-kerasnya dengan seluruh kekuatan tenagaku dan segenap kekuatan otot-otot tubuhku - yang terlatih karate ditambah latihan beban tiga jam sehari :CETTARR !!! Pasti Nikko akan tergelinjang kaget kesakitan dan wajahnya yang tampan itu akan menarik rona amat kesakitan,lalu salah satu puting susu-nya yang kena cambuk itu pecah berdarah! Agh! Sadis sekali tapi indaahhh..!!! Aku suka itu !

Pada foto lain, tampak Nikko mengenakan singlet hitam.Singletnya yang hitam itu kontras sekali dengan kulitnya yang putih bersih. Dengan bajunya model singlet seperti itu maka otot lengannya yang besar dan kekar itu jadi tampak "exposed" [terpapar] dan terkesan indah dan jantan! Dalam foto itu Nikko juga mengangkat tangan-kanannya ke atas [entah dia sedang melakukan apa waktu itu].Akibatnya pola pertumbuhan, kelebatan, serta ketebalan bulu-keteknya dapat dilihat dan dinilai dengan jelas ! Bulu ketek Nikko lumayan lebat dan enak dilihat mungkin juga nikmat jika dijilat ! Ta'i !

Untuk operasi penyergapan Nikko aku memerintahkan anak buahku mengguna-kan mobil Ranger baru,milik kesatuan.Mobil itu seperti pick up mempunyai bak belakang tapi mempunyai dua baris kursi. Kursi depan dan belakang. Dengan demikian Nikko bisa dibawa dengan mobil itu, sekalian motornya bisa diangkut - ditempatkan di bak belakang.

Kebetulan Nikko mengisi bensin di suatu pompa bensin. Setelah Nikko selesai mengisi bensin motornya dan membayar harga bensin, langsung dia dibekuk. Karena anak-buahku bertindak cepat [blitzkrieg] dan pompa bensin itu sedang sepi maka operasi penyergapan itu berjalan amat lancar.Seperti umumnya yang terjadi pada penyergapan atau bahkan perampokan - masyarakat sekitar yang melihat kejadian itu tidak ada yang bertindak atau menolong.Mereka lebih suka memilih untuk menjaga dirinya sendiri atau menyelamatkan dirinya sendiri - dari pada ikut campur urusan orang lain.Seperti skenario awal - motor Nikko diangkat ke atas bak belakang oleh dua orang anak-buahku yang bertubuh kuat. Mereka yang duduk di kursi depan.Tidak sukar menempatkan motor itu karena hanya sekedar diangkat,diletakkan,dan ditidurkan di bak belakang mobil Ranger.

Sementara dua orang anak buahku yang lain yang bertubuh besar dan kekar meringkus Nikko dan mendudukkan Nikko di kursi belakang.Nikko diapit kedua anak buahku itu.Selain keduanya bertubuh besar dan kekar, mereka juga sadis dan suka menyiksa, namanya Taufan dan Bernard!

NIKKO DISIKSA DAN DIPERKOSA

Kedua tangan Nikko langsung ditelikung kebelakang tubuhnya dan diborgol,Lalu mulutnya dibekap dengan cellotape lebar dan matanya ditutup dengan kain.Nikko tidak melawan. Nikko seperti menurut saja. Bisa-jadi dia sudah tahu bahwa yang membekapnya adalah aparat keamanan. Taufan pun mulai melucuti celana blue- jeans Nikko.Saat itu Nikko tampak mulai memberontak dan seperti mau melawan. Karena itu Bernard memegangi kepala Nikko - yang matanya tertutup kain dan mulutnya dibekap dengan cellotape itu!Lalu wajah Nikko diarahkan "menghadap" kearah Bernard sehingga dengan leluasa dan tanpa ampun Bernard bisa segera menggampar pipi Nikko dengan tamparan Brajamusti-nya yang sudah terkenal keras,di antara para tahanan di kesatuan kami - PLAKK!PLAKK!PLAKK!PLAKK! Empat kali - setiap pipi Nikko kebagian dua tamparan Brajamusti Bernard yang KERAS !

Menurut cerita Bernard kemudian, Nikko langsung terhenyak dan mulai terdiam setelah kedua belahnya pipinya ditampar dengan keras ! Maka Taufan pun dapat melanjutkan tugasnya untuk meloco [mengocok] atau mengonani kontol Nikko yang ternyata kelak setelah aku jumpa Nikko di tahanan dan dia sudah telanjang bulat aku dapat melihat bisa dengan mata kepalaku sendiri bahwa kontol Nikko memang besar dan disunat ketat [high and tight] tak ada sisa kulupnya sedikitpun yang tertinggal! Seluruh kulupnya sudah habis terkudung [dipotong] waktu dia disunat dulu !

Demikianlah,Taufan melanjutkan locoan di kontol Nikko,pemuda umur tujuh-belas tahunan itu. Meskipun pipinya baru digampar dengan keras oleh Bernard tetapi rupanya kontol Nikko tetap tok-cer!Begitu kontolnya diraba oleh Taufan,langsung saja benda itu mengeras, menegang dan kencang ! Nikko tampak menurut saja ketika tanda kelelakiannya dimain-mainkan dan dirangsang dengan tangan oleh Taufan!Ketika Taufan sedang mengelus-ngelus bagian bawah kontol Nikko yaitu didekat lobang kencingnya,tempat sisa-sisa frenulumnya,segera saja pejuh Nikko muncrat tak tertahan lagi: CROOOT! CROOOT! CROOOT! CROOOT CROOOT! Banyak dan seakan tak akan ada hentinya! Keluar lagi..keluar lagi..!Muncrat lagi dan muncrat lagi.!!!Pejuh Nikko sempat menceceri dan mengotori telapak tangan dan jemari Taufan yang saat itu sedang sibuk dan asyik meloco kontol Nikko ! Pejuh Nikko berceceran di lantai mobil Ranger, sebagian lagi mengotori pahanya dan juga ada yang tercecer di jembutnya. Pendeknya pejuh Nikko ketika itu jadi berceceran kemana-mana dan udara di dalam mobil Ranger sialan itu semerbak bau pejuh Nikko ! Taufan melepetkan [memeperkan] tangannya yang bersimbah pejuh Nikko di celana Taufan yang terjela di kakinya. Kancut dan celana jeans Nikko memang sudah terjela di pergelangan kakinya!

Taufan melepaskan celana dan kancut Nikko yang terjela-jela di kedua kakinya. Lalu,Bernard dan Taufan menarik paksa kedua kaki dan paha Nikko keatas agar mereka berdua dapat dengan mudah mengakses bool [silit,lobang pantat] Nikko!Jadi,Nikko tetap duduk di jok belakang mobil Ranger itu tapi - kedua kakinya jadi terangkat ke atas.Poisisi Nikko tak ubahnya seperti posisi laki-laki gay yang akan disodomi-paksa dengan dildo atau benda tumpul lainnya dalam gambar-gambar di situs gay. Bisa jadi kedua anak buahku itu juga terinspirasi dari pics [picture, foto] di situs-situs gay cabul itu !

Kemudian sebuah dildo kayu yang sudah disiapkan,disodokkan ke lobang-pantat [bool,silit]Nikko dan ditarik-cabut, tarik-cabut,tarik-cabut,tarik-cabut dengan kasar oleh Taufan!Sehingga Nikko menggeliat-geliat dan tergelinjang-gelinjang karena kesakitan dan merintih-rintih :AGH! AGH! AGH! Kesakitan!Tapi rintihan Nikko tak dipedulikan Taufan atau Bernard. Anehnya tidak lama kemudian,dalam keadaan dildo kayu itu sedang disodok-sodok ke bool Nikko, tiba-tiba pejuh Niko muncrat lagi CROOT! CROOT! CROOT! Tidak sebanyak muncratan yang sebelumnya, tapi lumayan juga banyaknya! Rupanya rangsangan dildo di lobang pantat Nikko tergesek-gesek pada kelenjar prostatnya,sehingga pejuhnya terpaksa muncrat - tanpa didahului oleh kengacengan kontolnya dulu! Seperti orang yang dilakukan masasge prostat secara urologis,sehingga mengalami "direct ejaculation" !Ta'i!

Belum puas menyakiti bool Nikko, Taufan mengambil sebilah kawat dari saku baju -nya dan tanpa ragu dia menyodok-nyodokkan kawat itu kedalam lobang kencing Nikko.Sehingga Nikko menjerit kesakitan:"ADUUH! SAKIIIT PAK ! JANGAN PAK!!" Mendengar teriakan Nikko itu,Bernard merasa perlu untuk "mendisiplinkan" Nikko dengan dua tamparan keras lagi di pipi Nikko kiri kanan:PLAKK! PLAKK! Kontan Nikko terdiam dan terhenyak lagi setelah pipinya digampar seperti itu. Meskipun dia masih merasakan nyeri-perih di lobang kencingnya akibat disodok-sodok dengan kawat !

Jacket dan T-shirt Nikko di lepas,tapi tak bisa ditanggalkan karena tangan Nikko diborgol. Oleh karena itu Jacket dan T-shirt Nikko dibuka sampai ke pergelangan tangan Nikko saja. Tapi praktis saat itu Nikko sudah telanjang bulat. Taufan yang memang sangat suka menyiksa tahanan laki-laki teringat bahwa dia membawa penjepit dokumen dua buah - ukuran besar.Taufan pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas untuk menyiksa Nikko lebih jauh.Maka diapun segera menjepit puting-susu Nikko yang selalu dalam keadaan tegang dan melenting itu dengan penjepit dokumen itu.Tak lupa dia dengan sengaja memasangkan kedua penjepit dokumen dengan cara menyentakkannya keras-keras di kedua puting susu Nikko kiri dan kanan.Sehingga segera saja terdengar lagi suara jeritan Nikko yang amat kesakitan: "AAAAAGH!" Diiringi suara bentakan keras Bernard:"HEY!DIAM KAU!" dan disusul lagi dengan suara tamparan KERAS!! tangan Brajamusti Bernard di pipi Nikko kiri-kanan : PLAKK! PLAKK! Untuk ketiga kalinya Nikko - syok [shock] !terhenyak setelah ditampar Bernard dengan KERAS !.

Kedua penjepit dokumen itu masih dibiarkan saja oleh Taufan menjepit puting susu Nikko. Setelah Taufan puas melihat penderitaan Nikko yang merasa amat kesakitan di puting susunya, barulah Taufan mencabut penjepit dokumen itu dari puting susu Nikko dengan kasar! Sehingga wajah Nikko yang tampan dan putih-bersih itu tampak menarik rona yang amat kesakitan ! Jika penjepit dokumen itu dibiarkan lebih lama menjepit puting susu Nikko, bisa jadi jaringan di puting susu Nikko akan mati !

NIKKO DIJADIKAN MAINAN

Nikko dibawa ke tempat tahahan rahasia di luar kota. Setelah turun dari mobil, jacket dan T-shirtnya dilepas sehingga dia telanjang-bulat. Sebab, celana dan kancutnya memang sudah dilepas di mobil. Nikko dibawa masuk ke dalam rumah tahanan rahasia yang letaknya tepencil di luar kota itu. Dia dibiarkan berdiri di tengah ruangan dalam keadaan telanjang-bulat.Tutup matanya dibuka dan aku yang ketika itu hadir melihat Nikkko risih dan kemalu-maluan - telanjang bulat di hadapan sepuluh pasang mata dalam ruangan itu. Seperti biasa dilakukan dulu identifikasi oleh Taufan yang terkenal sadis itu!Taufan memegang sebilah pecut besar. Jika ada pertanyaan yang dijawab ragu-ragu oleh Nikko, maka langsung Taufan menghardik keras :

"JAWAB YANG BETUL !!!" dan cemeti itu langsung dilecutkan ke lantai dekat-dekat Nikko:"CETARR !!!".Suaranya keras sekali seperti letusan pistol! Sehingga Nikko menggigil ketakutan karena mengira dia yang akan dicambuk Taufan. Hal itu membuat yang hadir tertawa terbahak-bahak, salah seorang di antara yang hadir ada yang beteriak sambil tertawa, katanya :

"Huh! Belum dihajar sudah gemetar lu !"

Taufan juga menanyakan hal-hal yang sangat pribadi seperti:Apakah Nikko suka onani.Berapa kali onani seminggu.Apa yang jadi fantasinya waktu onani. Apakah Nikko pernah ngentot atau dientot boolnya. Apakah dia suka pada laki-laki atau pada perempuan atau pada keduanya. Umur berapa Nikko keluar jembut, bulu ketek, pejuh [mimpi basah] dsb - semuanya sangat pribadi. Mula-mula Nikko tak mau menjawab.Taufan langsung membentak, mengancam akan mencambuknya dan Taufan memanaskan sebatang besi di suatu kompor gas yang ada di sudut ruangan itu.Taufan mengancam akan menempeli paha Nikko dengan besi panas membara jika dia tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan jujur. Setelah itu Nikko masih dipaksa onani di hadapan semua yang hadir.

Mungkin karena malu dan risih,maka dengan susah payah Nikko harus membikin kontolnya agar ngaceng di hadapan semua yang hadir - yang terus mengolok-oloknya sambil tertawa-tawa. Akhirnya terpaksa kontol Nikko harus dirangsang dengan vibrator oleh Bernard dan susah payah Nikko masih harus mengocok kontolnya agar keluar pejuh.Sebab, di mobil Nikko sudah dua kali mengeluarkan pejuh. Mungkin biji pelernya sudah hampir tidak berisi pejuh lagi. Setelah kontol Nikko dikocok-kocoknya sendiri dengan kasar akhirnya pejuh Nikko bisa keluar juga.Meski tinggal sedikit CROT! CROT! CROT!

Supaya Nikko tambah kemalu-maluan,dia juga dipaksa harus mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi ke atas agar yang hadir bisa melihat pertumbuhan bulu keteknya yang lebat itu ! Setelah itu barulah Nikko diinterogasi masalah balapan motor liar.Setiap kali Nikko tidak mengakui apa yang dituduhkan,Taufan langsung menghajar bokong,paha,betis atau punggungnya dengan ayunan pecutnya yang KERAS !!! :" JEPRETT!" yang langsung membiaskan luka lecet berdarah di kulit yang kena hajar pecut Taufan itu!.Akibatnya mau tidak mau maka Nikko terpaksa mengakui semua yang dituduhkan kepadanya. Meskipun mungkin Nikko tidak bertanggung-jawab untuk hal itu! Setelah itu,Nikko dipaksa menyalakan mesin motornya yang juga di bawa ke rumah tahanan. Setiap kali Nikko menyalakan mesin motornya itu ada petugas rumah tahanan rahasia itu yang menanyakan :

"Mau kemana ?" dan oleh Taufan dan Bernard, Nikko dipaksa harus menjawab :

"Mau ikut balapan motor",

setelah Nikko menjawab pertanyaan itu,maka langsung Taufan menghajar tubuh Nikko yang telanjang-bulat dengan pecut dengan bertubi-tubi.Sehingga tubuh-nya yang telanjang-bulat dan putih-bersih jadi penuh dengan bilur, lebam, dan lecet berdarah ! Hal itu dilakukan berkali-kali, karena ke sepuluh orang yang ada disitu termasuk aku,Taufan, dan Bernard ikut bertanya pada Nikko :

"Mau kemana ?"

Setelah Nikko kelihatan kelelahan dan hampir semaput, pingsan tidak sadarkan diri lagi barulah aku perintahkan menghentikan acara penyiksaan sadis itu!Tubuh Nikko dibersihkan dan luka-lukanya diobati dengan obat alkohol 70% dan yodium tinctuur.Sehingga tubuh Nikko yang masih telanjang-bulat itu jadi kelojotan akibat merasa amat kepedihan,karena luka-luka terbukanya diolesi dengan alkohol dan yodium tinctuur !

EPILOGUE ATAU AFTERMATH

Nikko ditahan tiga hari.Pada hari ketiga setelah Nikko tenang dan cukup istirahat, barulah dia aku cabuli.Tubuhnya yang selama dia ditahan tetap harus telanjang-bulat itu aku gumuli.

Ketika lobang pantatnya aku sodomi,Nikko sempat mengeluh merasa kesakitan. Tapi aku langsung menampar kedua belah pipinya kiri-kanan dengan KERASS !, tak kalah kerasnya dengan tamparan Brajamustinya Bernard pada hari sebelum-nya: PLAKK! PLAKK!, sambil aku membentak : "DIAM LU !!!. Lalu tanpa ampun aku sodokkan kontolku sekasar-kasarnya ke lobang pantat Nikko : maju-mundur, maju-mundur, maju-mundur. Nikko menggeliat-geliat dan tergelinjang-gelinjang kesakitan ! Hal itu justru menambah rasa nikmat di kontolku dan membangkitkan nafsu sadis di dalam otakku ! Agh ! Nikmatt luar-biasa ! Apalagi lobang pantat Nikko masih sempit [perawan] dan sphincter ani-nya atau otot lobang pantatnya terasa menjepit di leher-kontolku. Setelah aku tak kuasa lagi menahan desakan pejuhku untuk tidak muncrat keluar, barulah siksaanku pada silit Nikko aku akhiri dan pejuhku aku muncratkan selampias-lampiasnya di belahan bool Nikko : Agh! CROOOT! CROOOT! CROOOT! Aku benar-benar merasa puass dan lampiass !

Sorenya,[setelah paginya Nikko aku sodomi],aku memasang sebuah speculum di mulut Nikko untuk "mencangar" agar mulutnya tetap terbuka supaya Nikko tidak bisa menggigit.Setelah itu,tanpa ampun,mulutnya juga aku entot dengan kontol-ku. Aku memang mampu mengeluarkan pejuh dua sampai tiga kali dalam sehari, asal jarak antara tiap pengeluaran pejuh tak terlalu dekat. Paling tidak ada jeda dua atau tiga jam. Waktu aku mengentoti mulut Nikko dan aku sudah mencapai puncak syahwat [orgasme], aku biarkan pejuhku muncrat di tenggorokannya - sehingga Nikko jadi terbatuk-batuk ! Nikko tersedak [keselek] akibat dia dipaksa menelan pejuhku yang sedang muncrat itu ! Ta'i !

Setelah aku puas menyiksa,memperkosa dan mencabuli Nikko,dia dibebaskan di luar kota. Jauh dari wilayah kekuasaanku.Waktu dia dilepaskan, matanya ditutup dengan cellotape dan dia dibebaskan bersama motornya. Aku yakin Nikko tidak akan pernah menceritakan apa yang pernah dialaminya sewaktu dia disandera ikepada siapa pun. Mana ada lelaki yang mau mengakui bahwa dia baru saja ditelanjangi, dionani-paksa dan diperkosa ?. Mukanya mau ditaroh dimana ?

Setelah kejadian itu memang di wilayah kekuasaanku tidak pernah ada balapan motor lagi!Apapun juga caranya, yang penting adalah tujuanku untuk membasmi balapan motor liar itu berhasil tercapai!Aku merencanakan akan lebih sering lagi menerapkan metode yang aku praktekkan pada Nikko untuk menyelesaikan ber-bagai masalah kenakalan remaja [ juvenile deliquency ] di wilayah kekuasaanku! Dengan metode seperti itu, selain masalah dapat segera diselesaikan - aku juga sekalian bisa menikmati tubuh para pemuda remaja itu! "Sekali merengkuh dua- tiga pulau terlampaui" atau "Sambil menyelam minum air", begitu kata pepatah Melayu Lama !

[ JULIO FERNANDEZ ]

Pelayanan khusus untuk pasukan elite di suatu klinik militer.

By Julio Fernandez

submitted January 11, 2011
Translate from:
To
Text Size:

BANG MIKAEL

Aku selalu memanggil teman-temanku dari kalangan aparat berseragam [militer] dengan panggilan "Mas" atau "Bang". Terlepas dari apakah mereka lebih muda atau lebih tua dari aku. Aku tahu betul bahwa mereka suka dengan panggilan itu. Demikian juga dengan teman dekatku yang aku panggil "Bang Mikael". Aku tidak tahu apakah nama Mikael diambil dari nama Malaikat [Malaikat Mikail] atau kah dari nama Santo [Santo Mikael]. Aku juga tak pernah tanya tentang hal itu pada Bang Mikael.

Bang Mikael adalah seorang dokter - tepatnya dokter militer.Meskipun aku dekat dengan Bang Mikael tapi aku tak paham Bang Mikael pangkatnya apa, ebab aku tak mendalami kepangkatan di dunia militer. Mungkin,waktu peristiwa ini terjadi Bang Mikael berpangkat kapten atau mayor,sebab dia masih muda.

Menjadi aparat berseragam adalah cita-cita Bang Mikael sejak kecil. Tapi orang- tuanya ingin dia jadi dokter dan Bang Mikael tidak mau mengecewakan orang-tuanya. Apalagi Bang Militer punya otak encer.Tak ada pelajaran yang dirasakan sukar,apakah itu ilmu sosial atau pun ilmu eksakta. Terbukti waktu masih kuliah, Bang Mikael selalu lulus terbaik.Untuk memenuhi panggilan jiwanya ke dunia militer, maka setelah tamat dokter, Bang Mikael pun masuk militer.

Bang Mikael suka kegiatan militer,kegiatan fisik, olah-raga dan bela-diri [martial arts].Mungkin itu sebabnya dia ingin jadi tentara.Itu pula sebabnya dia kemudian ditugaskan di suatu kesatuan pasukan elite.Tentu saja Bang Mikael amat-sangat menyukai dan menikmati kehidupan pasukan elite itu. Tidak heran jika kemudian dia bahkan terpilih jadi instruktur berbagai latihan[termasuk latihan komando] dan seni bela-diri kesatuannya. Berkat intensnya kegiatan fisik yang dilakukan Bang Mikael setiap hari, maka tubuhnya tumbuh menjadi atletis, ketat,berotot indah.

Jika sedang bertugas jadi instruktur latihan militer, Bang Mikael sudah terkenal suka PLAKK! PLOKK!PLAKK!PLOKK! menampar siswa yang keliru melaksana-kan instruksinya atau dinilainya berdiri kurang-tegap atau bicara kurang keras. Sekali-sekali Bang Mikael membawa pecut-rotan sewaktu sedang bertugas jadi instruktur dan tanpa bimbang dan ragu dia CEPRATT! CEPRETT! atau JEPRAT! JEPRET! menghajarkan pecutnya dengan keras ke tubuh siswa-siwa sialan itu - jika dianggap perlu ! [Ha..Ha..Ha..]

Keindahan otot-tubuhnya ditingkah oleh wajahnya yang tampan dan kulitnya yang putih-bersih.Jika,aku berjalan bareng dengan Bang Mikael di tempat umum, seperti di mal, maka aku perhatikan banyak cewek [dan cowok] yang mencuri-pandang keindahan tubuhnya dan ketampanan wajahnya. Mula-mula perasaan-ku biasa-biasa saja pada Bang Mikael.Tapi setelah aku sering-sering jumpa dia, maka berahiku padanya mulai terbit.Sejak itu, jika aku dekat-dekat Bang Mikael, jantungku jadi berdebar keras, suara aliran darahku seakan berdesir-desir dalam telingaku.Tapi demi menjaga hubungan baik dengan dia - aku selalu menahan nafsuku untuk tidak melakukan sesuatu yang berbau sexual padanya.Setahuku, Bang Mikael tak pernah[belum?] punya pacar,bahkan aku hampir tidak pernah mendengar dia bicara tetang cewek.Sehingga, terkadang aku "berharap" atau "harap-harap cemas" agar [di balik wajahnya yang tampan, tubuhnya yang indah, dan otaknya yang encer] ada hal lain atau ada "kekurangan" dalam diri Bang Mikael ,seperti dirku juga , yaitu suka-sejenis [gay,homosex],

KLINIK MILITER

Bang Mikael sangat disukai oleh komandan kesatuannya. Boleh dikatakan apa yang diusulkan oleh Bang Mikael selalu disetujui oleh komandannya.Termasuk gagasannya membuka suatu klinik militer di kesatuannya.Klinik itu dimaksudkan hanya melayani anggota militer laki-laki saja dan ditempatkan di suatu asrama pendidikan pasukan elite.Segala prosedur mediknya pun dilakukan secara militer dengan nuansa pasukan khusus dan dengan motto "A soldier feel no pain" - artiya "Tentara tak mengenal rasa nyeri! Ide membuka klinik militer itu muncul di benak Bang Mikael setelah dia sering menangani korban akibat latihan pasukan elite dan korban anggota militer akibat dihukum secara militer oleh atasannya.

Keistimewaannya adalah klinik militer itu hanya terdiri dari satu ruangan dimana semua kegiatan dilakukan disitu.Hal lain yang berbeda dengan klinik biasa ada lah - supaya praktis dan karena semua pasien dan tenaga kesehatannya lelaki - maka pasien yang berobat di situ [apa pun juga penyakitnya] mula-mula harus melepaskan seluruh penutup tubuhnya sampai telanjang-bulat.Jadi, dokter dapat langsung memeriksa pasien tanpa harus menunggu pasien membuka pakaian-nya dan dokter dapat memeriksa semua bagian tubuh pasien itu dengan teliti tanpa ada bagian yang terlupa.Selain itu, semua pasien yang akan berobat juga harus diperiksa darah, air-kencing dan pejuhnya.Uniknya semua kegiatan itu dilakukan dalam ruangan yang sama.Di ruangan itu, pasien menunggu giliran di sekeliling ruangan dalam keadaan telanjang bulat dan dokter memeriksa dan melakukan tindakan di tengah-tengah ruangan dilihat[ditonton] oleh semua yang hadir..

Sebelum diperiksa dokter, pasien diukur suhu, tekanan darah, denyut, nadi dan frekuensi nafasnya. Pengukuran dilakukan sewaku pasien relax dan sesudah kegiatan fisik.Untuk kegiatan fisik pasien harus melakukan push up, sit up dan pull up 100 kali [telanjang bulat].Setelah itu pasien diambil darahnya lalu pasien menampung contoh kencingnya dalam botol kecil dan mengeluarkan sisa kencing -nya ke dalam sebuah ember.Kemudian disuruh pasien onani dan mengeluarkan contoh pejuhnya.Pasien-pasien itu harus mengocok-ngocok kontolnya di depan sekian banyak orang sampai kontolnya menjadi tegang dan pasien itu mencapai puncak syahwat [orgasme] kemudian pejuhnya muncrat: CROOOOT! CROOOT! CROOOOT! Pejuh yang keluar ditampung dalam sebuah botol.Lalu pasien diberi kertas tissue untuk menghapus sisa-sisa pejuh yang masih meleleh dari lobang-kencingnya. Ada juga pasien yang malu-malu kucing,sehingga pasien itu harus susah payah menegangkan kontolnya agar pejuhnya bisa muncrat keluar! Apa yang dilakukan dokter sewaktu sedang memeriksa pasien,juga dapat dilihat oleh semua pasien yang hadir dan semua pembicaraannya dengan pasien dapat didengar oleh yang hadir.

Setiap hari selalu saja ada pasien yang disunat. Karena pasien yang berobat dan kedapatan belum sunat atau sunatnya masih "loose" atau masih ada kulup yang tersisa,langsung disunat di situ tanpa anestesi dan tanpa izin pasien dulu.Sebab, Bang Mikael sudah mendapat izin dan instruksi dari komandan agar dia segera menyunat semua anggota pasukan khusus atau calon-pasukan anggota pasukan khusus yang kedapatan belum sunat atau sunatnya masih loose [belum high and tight]. Karena itu, setiap hari selalu saja ada pasien yang jatuh pingsan.Karena tidak tahan rasa sakit yang luar biasa akibat kulupnya dipotong begitu saja tanpa diberi suntikan anestesi dulu [sunat militer]. Ada juga pasien yang menjerit-jerit kesakitan,sewaktu disunat :

"AAAGH! AAAGH! SAKIIT! SAKIIT SEKALI DOKTER! "

Sebab dia tak kuat menahan rasa sakit yang amat sangat waktu kulupnya dikerat oleh dokter tanpa anestesi. Sebagai seorang militer dan pelatih komando, Bang Mikael sudah terbiasa dengan pemandangan dan situasi seperti itu dan dia tidak pernah terganggu atau tersentuh hatinya oleh pasien yang pingsan atau menjerit -jerit kesakitan akibat pemotongan kulup yang sadis tanpa anestesi itu.Jika Bang Mikael sedang berbaik-hati dia akan berkata dengan enteng :

"Tarik nafas dalam supaya nggak sakit! Tahan ya! Sakit sedikit ya!".

Tapi jika sifat militernya sedang muncul ,maka dia akan membentak dengan keras, tajam dan kejam ;

"HEY DIAMM KAU !!! KAU TENTARA !!! KAU HARUS TAHAN SAKIT!!!",tak jarang dia menyuruh salah seorang anak-buahnya memberikan tamparan keras di ke dua belah pipi pasien sialan yang sedang disunat itu : PLAK! PLAK! [Ha.Ha,Ha.]

[JULIO FERNANDEZ]


Pertemuan antara aku dan 2 guru

By Gayagaya

submitted November 5, 2010
Translate from:
To
Text Size:

Saat itu sekolahku seperti biasa tiap tahun kedatangan guru pelatihan, salha satunya guru olah raga yaitu Pak Rudy dan Pak Dadang.

Pak Rudi ialah seorang yang dewasa kekar berotot ganteng sixpacks. Pak Dadang adalah guru muda yang tak beda jauh denganku dan sepertinya masih junior dari pak rudy. Kelas kami diajar oleh kedua guru tersebut secara bergantian.

Minggu pertama kami diajar pak rudy, saat pertama kulihat aku langsung jatuh cinta dan ingin menjamah tubuhnya. Aku meminta no hp nya dan mendekatkan diri. Hari demi hari kulalui bayangan dirinya yang membuat nafsuku bertambah. Dia tinggal di kamar kos tak jauh dari sekolahku, jadi setiap pulang sekolah aku diajaknya untuk bermain kekos"anny tersebut.

Minggu kedua di ajar oleh mas dadang (ku panggil seperti itu) Aku juga fallin in love with him tapi sudah terlebih dahulu aku dekat dengan pak rudy yang sekarang ku panggil mas rudy. tapi tetap aku mendekatkan diri kepadanya, dan alhasil aku kadang bermain ke kos"an yang ternyata kamar kosnya tak jauh dari kamar kos mas rudy.

Karena mas rudy belum punya pacar aku yang selalu menemaninya kemanapun ia mengajaku, aku tahu ia straight man, tapi ia tak pernah merasakan kenikmatan sex. Hormon dewasanya membawanya untuk menyodomiku. Suatu ketika aku menginap di rumahnya, saat aku terbangun ia telanjang dada dan senam pagi, tangannya keram sehingga aku menariknya, tiba" ia terjatuh ke kasur karena kakinya juga keram, kupijat kaki yang penuh bulu tersebut sampai ke paha. Aku berharap dapat juga memijat batang perkasanya. Kulihat tubuh sixpacks nya dan aku semakin horny ketika melihat tonjolan dibalik celana boxer tipis yang ia gunakan.

Aku bertanya kepadanya, mas udah punya pacar belom?

Mas rudy menjawab, belom emangnya kenapa?

Aku menjawab, gpp kok, emang g mau punya pacar? ( sambil tetap memijat kakinya)

Ia menjawab kembali, mau sih tapi siapa yang mau sama mas sih.

Aku memberi tanggapan, ya banyak lah mas, mas rudy kan ganteng tinggi kekar berotot sixpacks, siapa sih yang g mau? pasti di jalanan cewek" pasti pada mau disodomin sama mas.

Ia merespon dengan baik, ahh masa sih. begitu, mas kan gak ganteng" amat.

Aku memberi saran, tanya aja sama cewek dijalan, mau ML apa g sama aku. tanya kayak gitu pasti diia mau disodomin ama mas. apa mas g mau ML.

Ia berkata, ya mau siih tapi nanti kalo hamil gmn?

Aku memberi saran, oia bener juga kalo hamil gmn ya. hehe. kalo sama aku mau nggak? kalo sama aku kan enak nikmat ML dapet terus gak hamil lagi. ( sambil membelai kontol dan tubuhnya )

Ia menjawab, Eeiiit enak aja.

Aku kaget

Ia berkata, jangan langsung gitu donk dari yang atas dulu.

Aku mengerti maksudnya aku memeluk dirinya yang penuh dengan keringat. Aku cium rambutnya, hidung dan tentunya bibrnya. Ia sudah mahir mingkin hanya insting orang dewasa. Langsung kujilati seluruh bagian tubuhnya dari ketiak sampai otot perutnya yang sixpacks. kubuka celana boxernya dan langsung kukocok kontolnya dan ku emut" seperti permen, ooh rasa kontol orang dewasa memang sangat enak besar panjang pula. Ia mengerang keenakan.

Terus dek, ia terus, kamu emang adek yang baek. ujar mas rudy.

Aku tetap mengemut" kontolnya sampai cairan sperma pijar memenuhi mulutku. aku disuruhnya melepas celanaku untuk dapat menyodomiku. Jepppp, masuklah kontol perkasa ke anus sempitku. Aku mengerang kesakitan dan ia mendesah keenakan.

Ahh Ahhh Mas sakit Aaah Ahhh Ahh,. kata ku

Udah nikmatin aja, enak tau. Ujar mas rudy

Emang sih enak, ayo mas lebih dalam lagi AAaaah Ahhhh. Kataku sambil meringis kesakitan

Ia mempercepat kecepatan sodominya.

Dek bentar lagi dah mau keluar nih. Aaaaah CROOOT CROOOT, kata mas rudy sambil meluncurkan pejuhnya didalam anusku.

aaaaah enak mas, lagi mas. pinta ku

Udah aah capek, kata mas rudy

Kami berdua kelelahan dan tidur lagi dengan posisi berpelukan dan tanpa disadari kamar tak dikunci. Mas dadang masuk karena ingin mengajak mas rudy berlatih sepak bola, ia kaget ketika banyak pejuh berceceran dan kami tidur telanjang sambil berpelukan. Namun tanpa ia sadari kontolnya telah tegang dibalik celana training yang ia kenakan. Ia masturbasi dan mencicipi kontol mas rudy secara diam", Mas rudy malah mendesah keenakan sambil tetap tertidur dan berkata, 'Ia terus dek enak geli'. Mas Rudy bangun dan kaget ternyata yang menikmati kontolnya dari tadi bukanlah aku melainkan mas Dadang. Mas dadang yang juga sudah telanjang . Mereka berdua ML di kasur atas, aku melihat dengan cara mengintip kedua guru yang aku cintai. Mas Dadang menyepong kontol mas rudy begitupun sebaliknya. Mereka saling melumat lidah sambil mengggesek"an kontol mereka. Mas Dadang mengexplore seluruh bagian tubuh Mas Rudy begitu juga dengan Mas Rudy yang menjilati tubuh sixpacks mas dadang. Mas Rudy meminta Mas dadang untuk tengkurap dan Mas rudy menyodomi Mas dadang ( Mas rudy telah dua kali menyodomi orang dan ketagihan ) Mas dadang berteriak kencang karena saat itulah pertama kali sebuah penis masuk ke dalam lubang anusnya dan pecahlah keperawanan mas dadang. Ia mendesah kesakitan namun tetap melakukannya karena kenikmatan yang tak tertandingi. Mas dadang balik menyodomi mas rudy yang juga baru pertama kali disodomi lelaki. Teriakan kenikmatanpun menggema dikamar ini. Akhirnya mereka tahu aku menontoni mereka berdua dari bawah. Dan mereka berdua menyuruhku ke atas, dan untuk yang kedua kalinya aku disodomi lagi oleh mas rudy sambiil mengemut batang kontol besar mas dadang, aku tak dapat berteriak lagi karena sudah disumbat. Mereka bertukar posisi Kontol mas dadang yang hitam berbulu dan panjang masuk ke lubang anusku untuk pertama kalinya, dan kontol mas rudy menyumpal mulutku agar tidak teriak. Dan akhirnya mereka berdua memasukan kontolnya ke dalam anusku secara bersamaan, aku berteriak histers. Mereka berdua juga disepong olehku secara bersamaan. Aku menciumi mereka berdua juga tubuh dan ketiaknya. Dan terakhir aku bilang pada mereka bahwa aku sangat menyukai kalian dan ingin menjadi pacar mereka (sambil tetap berciuman bertiga dan mengocok kontol kedua mas ku tersebut) Mereka setuju dan aku menjadi pacar mereka (walau mereka straight) Mas Rudy ketagihan untuk menyodomi lelaki begitu juga mas dadang yang anusnya gatal bila tidak dimasuki kontol. Dan mereka berdua menjadi pacar karena saling ketergantungan saat aku pindah kota (sebelum pindah aku yang melayani mas Rudy dan Mas Dadang yang tampan rupanya)


Sopir TOHIR dan Kernetnya - bagian 1

By HENDY

submitted October 29, 2010
Translate from:
To
Text Size:

TOHIR emang sudah terkenal di kampungnya, kontolnya paling GEDE. Waktu masih kecil aja, waktu belum sunat, kalau main bersama kami di lapangan, biasa ia dipanggil “LONTONG” (semacam ketupat yang berbentuk panjang lonjong).

Bagaimana tidak. Anak seumur segitu kontolnya yang masih berkulup itu, sudah bergantung oleng ke kiri kanan 15 cm panjangnya. Dan kepala kontolnya bulat lonjong segede biji nangka. Dasar anaknya hitam legam, maka di-isu-kan di kampung sebagai anak “gendruwo” (sebangsa jin yang sangat doyan ngentot).

“Wah itu nanti kalau sudah dewasa kayak apa ? Marem banget lah istrinya di antokin…!” (bhs lokal, diantokin = dientotin ) Begitu celoteh orang dikampung.

---------------------

Entah bagaimana, waktu meningkat REMAJA, cerita tentang KEDAHSYATAN ukuran kontol TOHIR yang luar biasa besar ternyata menyebar ke-mana2, jadi bahan omongan dan gosip wanita2 di kampungnya.

Mereka cerita tentang badan Tohir yang penuh BULU, tentang kontol RAKSASANYA yang panjang. Dan sebaliknya, TOHIR juga termasuk banyak omong, mengumbar kontolnya yang memang harus diakui, besarnya jauh melebihi ukuran kontol lelaki dewasa lainnya.

PEREMPUAN PERTAMA yang nekad merayu Tohir di usia remaja itu adalah BU ATUN yang suaminya bekerja di kapal laut dan hanya pulang 6 bulan sekali. Dengan segala siasat dan bujukkan Tohir diajak ke rumah Bu Atun yang kemudian beruntung mendapat KEPERJAKAAN Tohir.

”Gue udah ngerasain kontol Tohir yang sedepa panjangnya. Bener-bener bikin gue semaput”. Bu Atun berceloteh tentang kehebatan ukuran kontol Tohir pada para janda di kampung itu.

Mendengar itu, lama-lama Tohir jadi bahan gunjingan para perempuan di kampung. Mata mereka nyalang menatap dengan penasaran dari tonjolan bagian depan celananya Tohir yang menggunung.

Karena itu, walau itu umur Tohir masih terbilang remaja belia, tapi sudah BELASAN perempuan mengajak dan minta dientotin. Bukan hanya janda atau istri selingkuhan di kampungnya, tetapi ibu2 pemilik salon dan penjahit di kecamatan juga sudah memakan dan menelan habis sampai megap2 mengakomodasi selonjor daging mentah Tohir.

Macam2 cerita para perempuan gatel itu setelah merasakan kehebatan kontol Tohir. ”Uhh, gue mau klenger deh rasanya diewek kontol gede Tohir”.

Akhirnya Tohir jadi playboy. Playboy kampung lah!. Tetapi tetap saja para perempuan itu selalu dibuat penasaran dan merinding menahan gejolak birahi membayangkan kedahsyatan kontol Tohir.

Sosok tubuh Tohir kebetulan memiliki ciri2 sebagai laki laki yang gede nafsu. Lihat saja. Punggungnya sedikit bongkok. Tangan-tangan, kaki dan sekujur tubuhnya penuh bulu. Warna kulitnya yang coklat kehitaman mengkilat kena keringatnya. Apalagi Tohir sepertinya tak pernah puas mencari lubang sebagai tempat untuk mengasah kontolnya dan muntah enak (memuncratkan pejuh)

---------------------

Tapi setelah itu entah kenapa Tohir MENGHILANG dari kampung. Tidak kedengaran beritanya dan tidak kelihatan batang hidungnya, apalagi kontolnya.

Ternyata Tohir MERANTAU ke kota besar untuk mencoba mengadu nasib dan peruntungan. Banyak pemuda, lelaki dan para suami yang SENANG dengan menghilangnya Tohir, tapi banyak juga yang kangen; yaitu para janda dan perempuan gatel di kampungnya.

(Ini adalah cerita bagian pertama dari cerita ”Sopir Tohir dan Kernetnya”. Sambungan ke-2 dan cerita2 panas lain aku pasang di Blog sendiri. Coba aja klik link nama pengarang: HENDY di bawah judul cerita ini. Nanti ada nama blognya ”ceritapanaslelaki” adanya di situs ”blogspot”)

---------------------

Tanpa disangka sangka, 3 tahun kemudian TOHIR pulang merantau dan kembali ke kampungnya. Ternyata dia sudah jadi SOPIR TRUK mengemudikan truk jurusan Surabaya, Semarang atau kota lainnya

Mendengar Tohir pulang merantau, di kampung banyak suami dan kaum lelaki yang jadi was was. Pasalnya mereka takut kalau istri-istri mereka atau pacar-pacar cewek mereka ditidurin oleh Tohir. Apalagi sekarang Tohir umurnya sudah 25 tahun, sudah jadi LAKI LAKI dewasa yang GAGAH dan matang, tapi belum punya bini.

Pulang di kampung, Tohir kembali jadi incaran banyak perempuan edan yang gatel, mereka pada cari alasan supaya bisa ditidurin Tohir. Semua cerita-cerita kehebatan kontol Tohir jelas membuat mereka dipenuhi setumpuk obsesi. Kapaan giliran mereka diterobosi kontol Tohir?!. Dan dari kepala mereka mengalir berbagai gagasan untuk merayu Tohir.

Dasar gede nafsu, Tohir seorang lelaki yang MANIAK SEKS, dengan senang hati meladeni mereka tapi dia juga pintar tidak mau menemui para perempuan itu di rumahnya karena takut di sergap hansip atau dikeroyok para pemuda kampung. Maka dia nge-pos di warung kopi dan toko kelontong milik BANG JALAL, dekat kebun kelapa yang sepi, agak dipinggir kampung.

BANG JALAL adalah seorang duda yang sudah lama banget dikenal Tohir. Tak ada yang tahu persis sejak kapan Bang Jalal berteman akrab dengan Tohir, tapi diam2 dia selalu menyediakan kamar buat si Tohir terima “tamu perempuan”.

Biasanya perempuan2 gatel itu pergi ke warung itu, pura2 mau beli sabun apa shampo. “Buat apaan mbak ?” kata Bang Jalal “ Hhmm … ya buat sabunan … biar wangi dan licin … kaya gak tau aja..” sambil matanya melirik genit.

“ Mau dicobain di mana ?” kata si jalal lagi “ Di mana aja lah …” sahutnya

“Ada juga di dalem, tapi lagi ada yang tidur … si Tohir ! “ “ Ada di dalam dia…??” lalu si perempuan menyeruak masuk ke kamar tidur kecil yang sekedar muat satu kasur saja dan sebuah lemari gantung.

Begitu si perempuan gatel masuk, Tohir pun berpura2 tidur. “Tohir …tidur mulu kerjanya “ ucap si perempuan gatel, BI IJAH namanya. “ Hhhheemmmm …ngantuk….” Sahutnya

“Kebanyakan sih …” tuduh Bi Ijah si gatel… “ Enggak ….dari kemarin belum diasah …..” menyahut begitu sambil dia pura2 menggeliat supaya kain sarungnya terbuka.

BI IJAH langsung terbeliak matanya melihat batang rebung yang tegak menantang di selangkangan si Tohir. Langsung saja Bi Ijah naik ke ranjang, membuka kain batiknya dan menyingkap kain sarung Tohir yang memang hanya selembar itu lalu Bi Ijak menduduki selangkangan si Tohir.

Tohirpun langsung merampas kutang dan membetot kedua tetek Bi Ijah dan dia lumat dengan mulutnya sampai Bi Ijah menjerit pelan, sambil Tohir mengamblaskan kontol raksasanya yang ngaceng ke nonoknya yang udah kegatelen.

“Hah … hahhhgghh…” desah Bi Ijah keenakan teteknya diemot-emot mulut Tohir. Kedua tangan Tohir meremas dan mengerjain kedua pantat Bi Ijah sehingga kegelian dan oleng mengaduk-aduk.

Dientotin kontol gede Tohir yang kayak kayu bakar, terasa hancur peranakan dan segenap usus di dalam perut Bi Ijah. Campur aduk sakit dan enak banget jadi satu. Mau muntah, mau kencing, mau berak gak tahu lagi yang mana. Seluruh syaraf Bi Ijah teregangkan seperti mau beranak, maka yang Bi Ijah lakukan hanya pasrah.

“ Biarin deh, mati biarlah …. “ dalam hatinya. Pokoknya semua kurasakan mau diapain mau, di entot habis2 an, dijejelin ke mulut, di tumpahin dengan pejuh sampai meleler, dari nonokpun meleleh pejuh kental. Kasur basah semua biarin, besok dijemur Bang Jalal.

Desahan Tohir dan erangan Bi Ijah kedengaran sama Bang Jalal. Dari suara yang didengarnya Bang Jalal jadi terangsang maka dia pun beranjak masuk mau NIMBRUNG dengan batang kontol yang udah ngaceng.

Walaupun nafsu birahi Bang Jalal sudah mendidih kayak air yang bergolak, ternyata dia tidak nimbrung untuk mengerubuti Bi Ijah tapi dia terus memperhatikan PERTUNJUKAN SEKS di atas kasur itu sampai Tohir klimaks untuk menanamkan benih2 keturnannya dan Bi Ijah sudah orgasme sampai terpuaskan.

Rupaya Bang Jalal lebih doyan NONTON Tohir ngeseks!.

---------------------

Kebiasaan Bang Jalal yang suka nonton Tohir maen seks bukan tanpa alasan.... Keakraban Bang Jalal dengan Tohir juga tidak terjadi begitu saja.

Kedekatan mereka BERAWAL ketika Tohir baru pulang merantau dan sedang nongkrong di warung dekat pasar; sedangkan Bang Jalal juga sedang berada di warung yang sama.

Tatkala Tohir sedang duduk santai sambil berselonjor, tanpa disengaja gundukan kontolnya MENGINTIP keluar dari pinggir celana pendeknya yang longgar dan kedodoran.

Bang Jalal yang sudah sering mendengar cerita kedashyatan ukuran kontol Tohir mendadak penasaran. ”Ada yang mau keluar tuh ..', kata Bang Jalal iseng

”Apanya yang mau keluar ..?' Tohir tidak mengerti

”Itu tuh BATANG SINGKONG” kata Bang Jalal sambil menunjuk selangkangan Tohir.

”Ooo.., kirain apaan yangg.. keluarr..” kata Tohir cuek.

Medadak tangan Bang Jalal jadi agresif, menepuk paha Tohir dan meraba tonjolan dibalik celana Tohir : ”Kamu sering ngentot ya?”

”Aahh, Abang bisa ngerti lah!, maklum donk Bang, kita sama2 lelaki kan?” jawab Tohir TANPA mengerti arah pembicaraan Bang Jalal.

Kepalang basah: ”Kontol Tohir gede banget ya?.Orang-orang pada ngomongin ssiihh..', kata Bang Jalal sambil tangannya meremas jendolan yang menonjol itu.

Tohir agak heran dan masih BELUM menduga maksud Bang Jalal. ”Ah, ngapain sih pegang2 Bang??, kan Abang juga punya sendiri”.

Bang Jalal tidak menanggapi kecuali tangannya yang makin berani meremas-remas dan memijat selangkangan Tohir. Dalam hatinya, kapan lagi kesempatan macam ini datang.

Bang Jalal gelagapan, gemetar, deg-degan campur aduk menjadi satu. ”Tohiiiiirrrr..', suaranya sesak lirihh. 'Aku PENGIN LIHAT kontol Tohir” kata Bang Jalal yang bener-bener seperti pengemis. Pengemis birahi.

'Wah Bang, kita kan sama2 lelaki Bang??” Tak ada nada mengejek dalam suara Tohir. Tapi karena dia merasa sudah lama kenal Bang Jalal maka tanpa rasa curiga dia menyambung: ”Yuk deh, kita ke belakang, liatnya di WC aja ya?”.

Di WC tanpa sungkan Tohir memelorotkan celana pendeknya dan kontolnya yang masih lemas langsung menyembul karena dia tidak pakai celana dalam. Kembali Bang Jalal menggapaikan tangannya Tohir dan langsung meremasi batang kejantanan Tohir dan memijatinya.

Yang mengherankan, remasan tangan Bang Jalal ternyata membuat kontol Tohir otomatis semakin membesar dan kontol Tohir akhirnya NGACENG!.

'Wah, Bang.., kenapa aku jadi ngaceng Bang??..'.

Tohir bingung. Belum pernah ada laki laki yang meremas kontolnya. Belum pernah ada laki laki yang ”menyerang” dirinya secara terbuka. Tohir heran karena itu PERTAMA kalinya ada lelaki mau yang meremas, mengobok-obok dan menjarah kontolnya dengan sebegitu rupa.

Bang Jalal jadinya nggak sabaran. 'Udahlah Tohir, ayyoo kita ke rumahku aja” Bang Jalal langsung mencari kesempatan dengan penuh nafsu,

Dan pada saat itulah mungkin Tohir baru menyadari KEANEHAN kelakuan Bang Jalal yang berbeda dibanding semua lelaki lain yang pernah dia kenal.

Seumur hidupnya Tohir tak pernah membayangkan keberadaan pria macam Bang Jalal yang menyukai SESAMA LELAKI. Tohir sama sekali tak mengerti arah sikap Bang Jalal yang dia anggap aneh dan ganjil.

'Abang maunya gimana?'. Tanya Tohir agak terperangah, tapi dengan lugunya (bego?) Tohir patuh mengikuti Bang Jalal.

---------------------

Sesampainya di rumah, Bang Jalal menjadi sangat kehausan.. Tangannya langsung merengut celana gombor Tohir kemudian memerosotkannya. Tohir diam terpaku membiarkan dirinya ditelanjangi oleh sesama lelaki, dan dalam waktu yang singkat mereka berdua telah sama-sama telanjang bulat..

Kontol Tohir yang benar-benar gede dan panjang itu kini dalam genggaman tangan Bang Jalal. ”Tohir, aku nafsu bangett Tohir..', Bang Jalal mendesah.

Seumur hidupnya Tohir TIDAK PERNAH TAHU, tidak pernah terbayangkan dan tidak pernah mengerti adanya penyimpangan seksual antara 2 lelaki.

Boro2 mengerti, Tohir bahkan TIDAK tahu penyebutan”seks sejenis”, ”sesama jenis”, apalagi yang namanaya kata ”Gay” atau ”Homo”. Tohir adalah lelaki yang memang terlahir sebagai laki laki sempurna, NORMAL, straight!.

Tohir BINGUNG kenapa Bang Jalal bisa bernafsu pada dirinya yang sama2 lelaki?. Dan tentu saja saat itu kontol Tohir masih lemas.

Tohir TIDAK merasakan rangsangan apapun dan TIDAK bernafsu sama sekali.

Tanpa disuruh Bang Jalal berlutut dihadapan Tohir lalu membuka mulutnya. Kontol besar milik Tohirpun masuk. Mulutnya penuh dengan batang kelaki-lakian Tohir. Kontol itu masuk terus sampai bulu jembut yang tumbuh di pangkal kontol itu menggelitik hidung Bang Jalal.

Dasar gede nafsu!, tidak sampai 5 detik kontol Tohir ternyata langsung tegang!, bukan karena nafsu tapi hanya karena sentuhan sediti saja!.

Bang Jalal hampir tersedak karena kontol yang ngaceng itu sedemikian panjang sehingga menyentuh tenggorokannya dan MENYUMBAT saluran nafasnya. Keras dan liat, denyut-denyut kontol Tohir dia rasakan. Rasa pre-cum yang asin dan licin memenuhi syaraf perasa lidahnya.

Kemudian Bang Jalal mulai menggenjot kontol itu dan secara alamiah Tohir mulai juga menarik dan mendorong kontolnya maju-mundur dengan irama tetap. Rupanya Bang Jalal sudah berpengalaman dalam hisap-menghisap kontol sehingga dia begitu mahir mengimbangi gerakan kontol Tohir. Bibirnya sengaja dia rapatkan agar terasa sempit. Batang Tohir bergerak keluar-masuk semakin lama semakin cepat.

"...mmmpphh... mmpphh..." Hanya itu yang terdengar.

Wajah Tohir mulai menyunggingkan sebuah senyum mesum. "...hhhoohhh... mulut Abang anget dan basah... ooohh...."

Tohir semakin terangsang. "...hhhoo... aaahhh... aaahhh...."

Akhirnya Tohir memakai mulut Bang Jalal untuk mengentot dan memuaskan libidonya. "...hhhoosshhh.... aaahhh...." Desahan-desahan mesum Tohir terus terdengar.

Melihat Bang Jalal menarik tubuh Tohir untuk menindih tubuhnya. Dan dia membuka lebar-lebar selangkangan, seolah-olah bersiap menerima penetrasi kontol Tohir ke lubang pantatnya.

Saat ujung kemaluan Tohir menyentuh bibir lubang pantat Bang Jalal..., Wwuuhh ..rasanya selangit.

Bang Jalal membalurkan air ludah ke batang kontol Tohir lalu menggenggam dan mengarahkannya kearah lubang pantat di tengah selangakangannya yang terbuka lebar

Agak kasar, tapi Tohir secara naluriah mendorong dengan keras kontolnya menerobos lubang pantan Bang Jalal yang sempit diiringi birahi yang memuncak. Rasa pedih perih menyeruak saraf-saraf di dinding anus Bang Jalal. Tetapi itu hanya sesaat..

Dan siang itu, untuk PERTAMA KALI didalam hidupnya Tohir diajari oleh Bang Jalal bagaimana cara mengentot sesama lelaki

Begitu Tohir mulai menaik turunkan pantatnya untuk mendorong dan menarik kontolnya, rasa pedih perih itu langsung berubah menjadi kenikmatan tak bertara. Bang Jalal menjerit kecil.. tetapi desahan bibirnya tak bisa dia bendung.

Bang Jalal meracau kenikmatan, 'Enak banget kontolmu Tohir.. aacchh.. nikmatnyaa.. kontolmu Tohir.. oohh.. teruusszzhh.. teruuzzhh.., uuhh gede bangett yaahh.. Tohiiiirr.. Eenakk Tooohiiirrr..'

Genjotan Tohir semakin kenceng. Pantatnya naik turun demikian cepat seperti mesin pompa air. Dan saraf-saraf lubang Anus Bang Jalal semakin mengencang menimbulkan kenikmatan tak terhingga bagi Tohir dan pasti juga bagi Bang Jajaj.

Namanya juga seks maniak, Tohir tiada henti2nya ngebool lubang pantat Bang Jalal sedemikian lamanya. Tohir menceloteh, 'Uuuhh Bang, sempit banget memekmu Bang.., sempit bangeett.. Bang... enaakk bangett..'.

Bang Jalal sangat tersanjung oleh celotehan Tohir. Dan hasratnya melonjak. Pantatnya bergoyang keras mengimbangi tusukkan maut kontol Tohir.

“Tohir .. Tohir.. Tohir..Tohir.. aku mau keluarrcchh.. keluarrcchh.. aacchh..', Bang Jalal histeris.

Ternyata demikian pula Tohir. JROOOTTT.... JROTTT.... JJROTTTT.....

Genjotan terakhir yang cepatnya tak terperikan rupanya mendorong berliter-liter air mani Tohir tumpah membanjiri lubang pantat Bang Jalal. Keringat mereka tak lagi terbendung, ngocor.

Kemudian semuanya jadi lengang. Yang terdengar bunyi nafas ngos-ngosan dari mereka berdua.

---------------------

“Gila Bang, gak nyangka pantat Abang sempit juga lho ….mencengkerem lagi … hehehe ..nikmat. Lain dengan memek cewek” kata Tohir

”Bener Tohir?” Bang Jalal tersanjung. Dia sadar bahwa sejak siang itu dia akan selalu menyerah pada kemauan Tohir.

Bagi Bang Jalal, pengalaman pertama dibool oleh Tohir membuatnya jadi TEROBSESI oleh kejantanan Tohir dan kontol gedenya, sehingga selalu saja Bang Jalal menbujuk, merayu dan mengemis.

Pengalaman pertama melakukan hubungan seks sejenis dan ngentot Bang Jalal dengan cara bersodomi sudah pasti TIDAK merubah Tohir jadi seorang HOMO karena Tohir adalah laki laki normal yang macho dan terlalu cowok banget.

Tohir tetap lebih bernafsu ngewek dengan perempuan2.

Mengerti akan kesukaan Tohir terhadap perempuan, Bang Jalal membolehkan kamarnya dipakai Tohir sebagai tempat pelampiasan nafsu birahinya dengan perempuan2 gatel.

Tohir tidak keberatan biar Bang Jalal suka MENONTON dia beraksi diatas tubuh perempuan2 gatel itu. Dan Tohir sesekali mau juga meladeni permintaan Bang Jalal. . Hubungan tak wajar antara Tohir dengan Bang Jalal berlangsung selama berbulan bulan, sampai akhirnya Bang Jalal harus pulang kampung ke Sukabumi untuk meneruskan usaha orang tuanya disana.

---------------------

(Ini adalah cerita bagian pertama dari cerita ”Sopir Tohir dan Kernetnya”. Sambungan ke-2 dan cerita2 panas lain aku pasang di Blog sendiri. Coba aja klik link nama pengarang: HENDY di bawah judul cerita ini. Nanti ada nama blognya ”ceritapanaslelaki” adanya di situs ”blogspot”)

Kepergian Bang Jalal tentu saja tidak jadi masalah buat Tohir karena dia BISA dan LEBIH SUKA melampiaskan nafsunya pada para perempuan2 gatel.

Tapi masalahnya, para lelaki dan para suami di kampungnya lebih ketat mengawasi dan MEMBATASI pergaulan para istri-istri dan pacar2 mereka sehingga Tohir jadi sulit ketemu dengan para perempuan gatel itu.

Karena Tohir adalah lelaki GEDE NAFSU yang secara rutin harus menyalurkan menyalurkan kebutuhan biologis maka lama2 Tohir mulai FRUSTASI karena frekwensi ngeseks dia jauh berkurang. Sedangkan untuk ngeseks dengan pelacur atau wanita PSK, Tohir tidak punya cukup uang.

Suatu hari, tak sengaja Tohir lihat di KORAN “Lampu Merah” berita tentang anak2 jalanan yang suka DISODOMI oleh preman atau lelaki dewasa.

Sejak itulah Tohir juga berkhayal untuk mengalihkan hasrat seksualnya pada BOCAH BOCAH JALANAN LELAKI yang gampang ditemuinya dimana2, apalagi sosok tubuh bocah2 lelaki jalanan itu biasanya ramping dan mulus seperti perempuan,

Ada ANAK PAMAN Tohir yang bernama BANDI, dia anak yang putus sekolah di kelas 2 SMP. Waktu BANDI masih berumur 3 tahun, kakak lelakinya meninggal karena sakit DB, akhirnya para pemuda di kampung itu dia anggap sebagai kakaknya sendiri. Yang paling dia anggap kakak, ya.., TOHIR. Malah mungkin Tohir jadi yang paling dekat dengan Bandi dari semua para pemuda itu. Bandi sebetulnya KEPONAKAN Tohir karena Bapaknya Bandi adalah Pamannya Tohir.

Tohir menyayangi BANDI sebagai Paman pada Keponakan, atau Kakak kepada Adik. Tohir menganggap Bandi anak baik-baik, Tohir tidak tega kalau melihat Bandi susah. Kalau ada uang lebih Tohir terkadang membelikannya buku bacaan atau uang jajan karena Bapaknya (pamannya Tohir) orang yang kurang mampu.

Bandi memang bocah yang cakep. Kulitnya mulus, lumayan putih seperti jarang terbakar sinar matahari. Tapi yang membuat Tohir gemas adalah paras Bandi… lucu, imut sekali… tampan… seperti anak-anak juragan dari Bandung. Kalau Bandi sedang sedang tidur lelap, dia terlihat seperti malaikat kecil yang selalu membahagiakan Tohir.

Kadang2 Tohir juga ngiler ngelihat paha Bandi yang ranum kalau lagi pakai celana pendek. Ingin rasanya Tohir mencubit bokong Bandi (pantatnya) yang kenyal dan bundar itu.

Akhirnya Tohir membujuk2 pamannya dan bilang apabila Bandi gak bisa terusin sekolah, sebaiknya mendingan ikut Tohir saja jadi KERNET TRUK antar kota.

Kalau numpang ditruknya Bandi suka disuruh duduk disamping Tohir, dan kalau Tohir ngomong2 selalu sambil tangan kirinya mengelus paha si Bandi. Bagi Bandi itu semua dirasakan sebagai kedekatan kasih sayang seorang “Kakak” kepada “Adiknya” sehingga akhirnya mereka saling menyebut AKANG dan ADEK.

Gak tau kenapa sejak baca Koran tentang bocah2 jalanan yang suka disodomi oleh preman, Tohir jadi bernafsu pada Bandi yang tampangnya lugu banget. Khas anak kampung tapi tetep aja enak buat diliat.Badan Bandi juga model badan anak sekolahan, ramping tapi juga gak kurus dan masih keliatan ‘boyish’ banget. Cakep juga nih anak, pikir Tohir.

Tohir pernah liat Bandi pas lagi nyopotin celana pendeknya. Langsung keliatan celana dalemnya model cawat warna biru muda dan Tohir juga sempet ngelirik jendolan di depan cawat mungilnya Bandi. Mungil, tapi napsuin.

"Wah ini sih kecil-kecil udah bisa bikin anak kecil," serang Tohir sambil iseng aja menyenggol jendolan alat kelaminnya.

"Adek udah jembutan?" selidik Tohir.

"Udaaah...tapi baru dikit banget, Kang," jawab Bandi sambil senyum imut tapi tidak mengerti apa2. Dia tetap menganggap perhatian Tohir cuma bentuk kasih sayang antara dua bersaudara.

Sebagai Kakak dan pria dewasa yang sudah matang seharusnya Tohir bersikap sebagai pelindung pada Bandi yang “dititipkan” oleh Bokapnya untuk bekerja dengan Tohir, tapi yang terjadi justru malapetaka langsung kepada diri Bandi.

Bersambung ke bagian-2 – ada di ceritapanas.blogspot.

Kejantanan & Seksualitas Maskulin - Bag.1

By HENDY

submitted November 17, 2010
Translate from:
To
Text Size:

*** Perilaku SEKSUALITAS MASKULIN (ini bahasa kebudayaan untuk melukiskan hubungan seksual sesama lelaki) yang selalu dianggap sebagai pembicaraan tabu, bahkan dalam konteks masyakarat yang sudah demikian modern dan maju, KONON pernah menjadi bagian yang akrab dari kehidupan keseharian dalam hubungan sosial sejumlah suku di Indonesia.

Saya bicara tentang Suku Jawa, tentang ingatan pada sebuah kampung di Solo pada paroh kedua dasawarsa 1980-an.

Kala itu, saya adalah seorang balita laki-laki yang montok nan lucu, yang selalu menggoda perhatian seorang tetangga yang kami panggil OOM RATNO.

Setiap kali saya keluar dari rumah, ia yang tinggal bersebelahan dengan kami, tak pernah bisa menahan diri untuk mencubit, menggendong dan menimang–demikian yang kemudian saya dengar dari ayah dan ibu saya.

OOM RATNO seorang lelaki yang lincah dan selalu punya cara serta kata-kata untuk membuat suasana sekitarnya menjadi gayeng, guyup. Penuh canda dan akrab. Ia tinggal SENDIRIAN, menempati satu dari tiga rumah petak berdempetan yang kami sewakan. Konon, ia merantau dari Purwokerto dan bekerja sebagai pegawai rendah di Stasiun Balapan.

Kehadirannya di kampung kami memberi kesan tersendiri, terutama bagi LELAKI-LELAKI MUDA yang pernah DIMANJAKANNYA dengan imbalan, yang bersangkutan harus memenuhi hasrat seksualnya terhadap tubuh SESAMA LELAKI.

Kami TAK PERNAH punya istilah apapun untuk Oom Ratno. Orang-orang kampung TAK PERNAH menyebutnya GAY – kami TAK TAHU dan belum pernah mendengar kata itu.

Dan, meskipun pada malam-malam perayaan tertentu Oom Ratno sering tampil sebagai penanyi atau penari yang bergerak luwes layaknya seorang perempuan, kami juga TAK PERNAH menyebutnya BANCI, waria atau istilah apapun. ( http://ceritapanaslelaki.blogspot.com/ ) .

Oom Ratno adalah Oom Ratno!. Yang pada saat digelar latihan keroncong di rumah Pak RT, ia duduk di bangku paling depan, membawa banyak makanan untuk dibagikan dan pada gilirannya tampil menyanyi untuk menarik perhatian pemuda-pemuda kampung yang umumnya menganggur.

Kata ayahku ketika aku sudah dewasa, BANYAK dari para PEMUDA di kampung kami pernah TIDUR dengan Oom Ratno. "Siapa yang bisa menolak?, Tidur bersama Oom Ratno berarti makan enak, dikasih duit dan hadiah…" tutur ayah.

Ayah sendiri, kemudian, tak segan-segan menceritakan pengalamannya di masa muda dulu.

Bila sudah cukup lama tak tidur dengan lelaki, Oom Ratno menjadi GELISAH, mudah marah dan kasar.

Suatu malam, ayah sedang tidur di emperan rumah –ini biasa dilakukan orang-orang kampung masa itu- dan menjadi sasaran penyaluran hasrat Oom Ratno yang sudah lama tak mendapatkan teman tidur.

Ayah yang sedang terlelap digerayangi, dibuka celananya dan dihisap penisnya. Antara mimpi dan bangun, Ayah merasakan rangsangan yang menggelitik. Ayah mengaku SADAR, tapi dia DIAM sampai ejakulasi dan memancarkan air mani; lalu Ayah LARI, tapi hari-hari setelah itu semua berjalan seperti biasanya, seperti TAK PERNAH terjadi apa-apa.

Suatu hari, ADIK BUNGSU AYAH yang masih MUDA BELIA dari desa datang, dan menarik perhatian Oom Ratno.

Tanpa malu-malu, Oom Ratno menawarinya untuk "tidur saja di rumah ".

Karena rumah kami sempit, dan daripada tidur di kursi atau lantai, maka ayah pun ”IKUT MENYARANKAN” agar sang adik menerima tawaran Oom Ratno.

Ketika saya dewasa, ayah mengenang peristiwa itu sebagai LELUCON. Ternyata, kala itu, ayah memang sengaja "NGERJAIN" adiknya.

Pagi harinya, sang adik keluar dari rumah Oom Ratno dengan bersungut-sungut tapi dengan muka pucat. Dan, semua TAHU apa yang terjadi semalam. Kami semua diam, PURA PURA tak tahu menahu apa yang kira kira terjadi tadi malam. Yang mengherankan, sejak kejadian itu, kalau adik ayah berkunjung, dia kadang numpang ”MENGINAP” lagi dirumah Oom Ratno. Setiap pagi adiknya keluar dengan tubuh lemas, wajah pucat dan leher penuh dengan cupang-cupang berwarna merah. Ttapi tak ada anggota keluarga yang menganggap itu sebagai suatu perbuatan salah yang memalukan. Biasa biasa saja!.

Bahkan ketika adik ayah makin sering menginap di rumah oom ratno, tak ada yang mencibir.


Antara aku, bang Umar dan Mas Bagus
16 Januari 2011 tommylovezacky 24 komentar

Semenjak kepergian ayahku, ekonomi keluargaku nyaris ambruk, sakit yang dideritanya dulu memaksa kami menguras semua harta yang kami miliki, ayahku yang hanya seorang supir pribadi tak bisa memiliki cukup tabungan, yang kami miliki telah habis, sayangnya semua itu belum cukup membiayai pengobatan hingga kondisinya makin parah dan tak tertolong lagi. Kami semua sangat terpukul, terutama Ibu, tapi itu tak membuatnya lemah dan jatuh, karena Ibu sadar, selain aku, masih ada 4 orang adikku yang harus dibiayai hidupnya, hingga dengan sedikit sisa modal yang ada,Ibu berjualan nasi setiap pagi dipasar. Namaku Satrio Wardhana,usiaku kini masih belum genap 23 tahun. Karena ekonomi keluarga yang pas – pasan telah mendidikku jadi anak yang prihatin,aku tahu ibuku berjuang keras agar aku tetap bisa sekolah,dan aku sadar perjuangan ibuku meyekolahkanku, hingga akupun tak ingin mengecewakannya.Sampai akhirnya aku bisa lulus SMA dengan nilai yang membanggakan. Tapi sayang akupun tak mungkin kuliah, sekuat apapun keinginan itu, rasanya mustahil bagiku dan Ibuku,hingga pak Man, pemilik bengkel di dekat rumah, menawarkan kesempatan untuk bekerja di bengkel bubut miliknya, aku pikir, mungkin sudah saatnya akupun membantu ibu memikirkan biaya hidup keempat adikku. Bulan berganti tahun,pekerjaanku yang kasar dan full power telah banyak merubahku, secara fisik tentunya, orang bilang badanku mulai berotot, tapi jika diperhatikan, akupun merasakan demikian, aku pikir lumrah jika itu terjadi, saat besi as bahan mentah untuk bubutan datang, aku dan beberapa temanku yang selalu kebagian untuk membongkar,menurunkan dari Colt diesel dan membawanya ke gudang yang jaraknya hampir 50m, dengan jumlah ratusan batang dan frekuensi yang nyaris rutin 2 kali seminggu, sehingga badan kami otomatis terbentuk,tak ubahnya latihan beban di fitness centre. Meskipun tubuhku tak sekekar bang Umar, teman sekaligus kakak angkatku di bengkel,atau bang Farid,menantu pak Man,yang sepanjang hari selalu saja telanjang dada memamerkan otot dada yang bulat dan tampak padat yang ditumbuhi bulu halus, serta bicep yang bertato pada kedua lengannya, berkulit coklat agak gelap,tetapi tampak bersih dan segar, seumur dengan bang Umar, sedang abang2 yang lain meskipun tak sekekar kami tetap saja tampak jantan berotot. Bang Umar sangat baik kepadaku dan keluargaku,dia orang Padang, umurnya sekitar 30 than,belum menikah, dia tak punya famili di Jakarta, hingga kamilah yang jadi keluarganya,aku sendiri heran kenapa di umurnya yang sudah mapan dia belum ingin berkeluarga,secara fisik bang Umar nyaris sempurna,wajahnya tampan,lebih tampan dari bang Farid,berkulit coklat terang, selalu memangkas pendek rambutnya,jambangnya tak pernah lupa dirapikan, membuatnya makin tampak segar,jika dibandingkan, dia lebih mirip bintang Iklan di TV, ditambah postur tubuhnya yang tinggi hampir 180an, lebih tinggi 5 – 10 cm dariku,kekar dan tampak sangat jantan.Pembawaannya yang kalem membuat kami segan kepadanya, sehingga pak Manpun mengangkatnya jadi kepala bengkel.Aku sangat dekat dengannya,rasanya seperti memiliki kakak kandung,kemana mana bersama, bahkan bang Umar sering menginap di rumahku,meskipun dia memiliki kamar di lantai 2 diatas bengkel. Suatu hari aku telat masuk bengkel karena motorku mogok saat mengantar adikku ke sekolah, sesampainya di bengkel bang Farid menegurku Darimana aja yo, tuh si Umar gelisah nungguin lo, katanya sambil cengegesan, kujawab apa adanya, bergegas aku ganti baju di belakang, sesampainya di bengkel Lama lama curiga neh sama Umar, jangan jangan elo lagi calon bininya, kemana mana berdua aja riuh tawa spontan terdengar, kami hanya cengar cengir bingung mau jawab apa, ah buat apa diladenin juga,pikirku. Yo, gw kasih tau yee, si Umar tuh kayaknya ga demen cewek, dia demennya cowok kekar kaya elo,apalagi lo ganteng, kalo gw kan udah ada bini, makanya dia gak brani, lo liat aja kamarnya, banyak gambar cowok kekar ditempelin di dinding, bang Umar cuma senyum2 saja, kembali semuanya tertawa, tapi tak lama setelah itu pak Man datang sehingga kami seketika diam,dia memanggil bang Umar ke ruangannya,sepertinya ada kerjaan baru, dan benar adanya, hari itu terpaksa kami lembur kejar target. Karena lelah hbs lembur,malam itu aku meminta numpang tidur di kamar bang Umar .Setelah mandi akupun bergegas ke kamarnya, sementara bang Umar masih di bengkel di lantai dasar.Aku baru pertama tidur di kamar bang Umar, saat masuk, aku mendapati ruangan kamar yang rapi dan bersih, aku baru ingat bang Umar tidak merokok,kupandang sekeliling,ada sebuah kasur ukuran no 2, sebuah lemari kayu dan meja kayu yang cukup besar, diatasnya cuma ada gelas dan botol air, beberapa poster binaraga luar dan lokal tampak berpose di dinding kamar yg bercat putih,dan sebuah cermin yang cukup besar,2 kali lebih besar dari punyaku di kamar, aku tak berfikir terlalu jauh, aku menganggap itu hanya obsesi bang Umar yang ingin seperti mereka.Kubaringkan tubuhku di kasur lantai yang sudah agak kempes,tak lama bang Umar masuk,ternyata dia selesai mandi,tubuhnya hanya dibalut handuk selulut warna biru, rambut dan bahunya masih tampak basah, aku tertegun memandang keindahan tubuh pria tampan itu, pemandangan yang sangat jarang kunikmati..tampak sexy, dia berdiri sebentar menatap poster dan meniru gaya mereka, aku tersenyum geli dibuatnya,dia mengajakku mengikuti tingkahnya,kutanggalkan kaos yang membungkus tubuhku,kami tertawa melihat tingkah kami di depan cermin,sambil sesekali kami saling memuji bahkan saling menyentuh otot di tubuh kami, tapi sungguh, aku melihat bang Umar yang lain disana,dia begitu ceria, dan makin sexy, entah kenapa akupun bahagia di dekatnya. Sekitar pukul 00.30 kami beranjak tidur, dia meminjamiku celana pendek gombrong,lama kucoba untuk tidur dengan mencari posisi yang nyaman, tapi tetap saja tak bisa lelap, baru kusadari kamar ini panas,aku mendengar bang Umar sudah mendengkur, kutoleh dia, ternyata dia telanjang dada,dengan posisi telentang, kepalanya bertumpu pada kedua telapak tangannya, ah kupikir juga lebih baik begitu,kutanggalkan kaosku,kasur yang sempit memaksa kami tak berjarak, siku bang Umar terasa hangat di punggungku,sebenarnya aku cukup terganggu,tak lama dia merubah posisi kini posisinya menghadap punggungku. Aku masih belum terlelap saat kurasakan tangan kekarnya mulai memeluk perutku, ahh,kubiarkan saja, entah kenapa aku merasa nyaman,tak lama tangan itu mu lai menjalar ke dadaku,membelainya pelan dan mulai meremas, lagi – lagi aku menikmati diperlakukan seperti itu,bahkan aku melenguh saat jari2nya memilin putingku yang merah, aku mendesah nikmat, tak lama kemudian kurasakan ada tubuh yg menempel punggungku,hangat,ciuman lembut mendarat di punggungku,menjalar ke leher, aku bener2 keenakan,dia bangkit dan mulai menciumi pipiku, aku terpejam nikmat, aku benar benar tak kuasa menolak,tapi aku sendiri bingung dengan kelakuan bang Umar,apa dia juga menyadari perbuatannya..aku membuka mata,yang tampak hanya tubuh kekar yang mulai berkilat dan lembab karena keringat sedang menindihku penuh nafsu,ciuman dan jilatan menjalar mulai dari leher turun ke dadaku,aku mulai berfikir, jangan jangan dia mengigau, Bang..kamu kenapa? sejenak dia berhenti, berdiri dengan kedua lututnya lalu mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya,posisiku masih telentang di depannya,dia menghela nafas panjang lalu mulai bicara, wajahnya tampak serius, Maaf yo, tadi abang lepas kendali wajahnya tertunduk.. Maksud abang ? Tanyaku ga paham Kamu boleh marah atau mencaci abang, ah mungkin abang ga pantas jadi kakakmu karena berbuat tidak senonoh, tapi Abang harus jujur sekarang, Abang suka sama kamu aku terdiam,perlahan bangkit lalu duduk di depannya, kini aku bingung, walaupun sebenarnya aku juga suka sama dia, tapi tak pernah terlintas sampai sejauh ini Tapi bang, kita kan sama sama laki laki .. Iya Yo, abang sadar ini ga mungkin,??? ya..sudah kita tidur lagi aja, maaf Abang sudah mengganggu tidurmu lantas dia berbaring membelakangiku, aku masih tak percaya apa yang baru saja terjadi, harusnya bisa saja langsung kubilang aku juga sayang sama dia,tapi kenapa tak kulakukan, aku menyusulnya berbaring, tapi bukan untuk tidur,rasanya tak mungkin lagi mata ini terpejam..sudah cukup lama kami berbaring saling membelakangi,tak juga kudengar dengkurannya, apa dia juga belum tidur, hatiku berkecambuk antara menerima dia atau melupakan kejadian tadi dan tidur sampai pagi..kubalikkan tubuhku, kini aku menghadap punggung kekarnya yang coklat terang,lukisan otot bahu dan punggung yang jelas terukir entah kenapa tampak begitu menggairahkan, kubelai punggung itu, dan kucium,kudengar bang Umar mendesah pelan, kucium hingga ke tengkuknya, dan kubalikkan badannya Bang, Rio juga sayang sama Abang kataku lirih,dia memijit mijit keningnya seperti orang pusing,aku tahu itu hanya ekspresi dia saat tegang, bahkan degup jantungnya bisa kudengar, kusingkirkan tangan dari wajahnya, dia terpejam, lalu kedua matanya terbuka perlahan,aku tersenyum, diapun membalas agak kaku, kubelai wajah tampannya yang mirip Yama, bintang iklan itu, baru kali ini kusaksikan wajahnya dari dekat,sangat tampan,diciuminya telapak tanganku, lalu dibelainya wajahku Kamu ganteng banget Yo aku tertawa, ah..bang Umar lebih ganteng , wajah kami makin dekat, diciumnya keningku,lalu perlahan dia mengecup bibirku,aahh, sungguh sensasi yang luar biasa berciuman dengan sesama pria, kubalas ciumannya, lama kelamaan, ciuman kami makin buas,aku sangat menikmati saat lidahnya menjelajahi rongga mulutku, kulakukan juga padanya, kedua tangannya sibuk meraba raba tubuhku,meremas bongkahan pantatku yang montok dan keras, akupun tak mau kalah, aku rasa ada yang mengganjal celana kami sesuatu yang tadi tertidur kini ikut terbangun, bahkan seperti ingin bebas dari sarangnya,bang Umar merubah posisi, kini gantian aku yang ditindihnya. Mulutnya mulai menjelajahi dadaku yang bulat dan padat, puting susuku jadi sasaran pertama,rasanya nikmat luar biasa, aku baru tahu kalo puting susu pria juga nikmat saat dirangsang, Dewi, mantan pacarku dulu, wanita pertama yang mengajariku tentang sex,bahkan telah merenggut keperjakaanku, selalu kelonjotan saat puting susunya kuisap,dan kini, akupun kelonjotan saat mulut bang Umar dengan penuh nafsu memainkannya,tubuhku mulai keringatan,membekas di seprai yang putih,lidah bang Umarpun sangat lihai menari nari diatas pusarku, aku seperti orang kehabisan nafas menahan nikmat yang kurasa,ditanggalkannya celanaku, diapun begitu, kini kami berdua telanjang bulat, baru kusaksikan kesempurnaan tubuh bang Umar seutuhnya,kontol yang tegak perkasa tampak indah ditopang testis yang bulat kokoh, jembutnyapun tampak rapi,kini kami berdiri di atas kasur dengan bertumpu pada lutut, saling meraba kontol yang ukurannya nyaris sama panjang dan besar, Kontolmu gede juga Yo, kaya pentungan satpam, haha aku tertawa pelan,kami saling meraba kontol, tampaknya ada cairan bening diujungnya,ahhh…baru kali ini kontolku diraba laki – laki lain,sensasinya nikmat luar biasa, lalu kami kembali berciuman mesra, saling peluk dan remas otot dada kami yang bulat, kontol kami tegang beradu.Bibirnya yang merah mulai liar menjelajahi tubuhku, tubuhku yang basah berkeringat tak diperdulikannya, seakan ingin mengecap buliran keringat yang mengalir di sela sela ototku.Dan lidahnya kini lama bermain di kotak 6 sebesar bungkus rokok yang tercetak di perutku, aku hanya bisa melenguh nikmat sambil meremas mesra rambutnya,otot bahunya tampak begitu indah, kini ia menungging,pantatnya tampak indah terbentuk, ciuman lembut mulai bersarang pada batangku,dia mulai memegangnya lembut,aku kembali keenakan saat lidahnya menyapu batang kontolku,dan tak lama kemudian aku merasakan sesuatu yang hangat menyelimuti kontol panjangku,aku seperti tercekat kembali kehilangan nafas merasakan kenikmatan isapan bibir merah bang Umar pada kontolku, jauh lebih nikmat dari bibir Dewi,tangankupun tak mau diam, biasanya pada posisi seperti ini aku agak menunduk,salah satu tanganku meremas dan berusaha meraba serta memasukkan jariku ke vagina Dewi agar mudah menerima kontol besarku saat kuentot mahasiswi nakal itu dengan buas.Kini, kulakukan hal itu pada abangku,kuraba belahan pantatnya, jauh lebih keras dari pantat Dewi,tapi tak ada vagina sempit seperti milik Dewi disana,hanya lubang dubur milik pria kekar itu yang sepertinya bisa kurangsang dengan jariku,dan ternyata benar, bang Umar terdengar melenguh nikmat saat satu telunjukku keluar masuk di lubangnya, aku semakin bersemangat merangsangnya, cukup lama kulakukan itu padanya. Bang Umar menyuruhku telentang,diisapnya lagi kontolku dengan lembut,kedua biji pelerku diisapnya juga, deru nafasnya makin jelas terdengar, kami benar benar sudah tak bisa menahan nafsu yang tak seharusnya ini, diangkatnya pahaku, aku turuti saja, aku pasrah dengan apapun yang dia lakukan padaku, kini aku seperti terbang karena sensasi kenikmatan bibir dan ujung lidahnya di lubang anusku,aku hanya bisa mengerang nikmat, karena memang begitu nikmat, tapi aku tak mau seterusnya diservis olehnya, sungguh tidak adil, maka kini kuminta ganti posisi untuk ber 69,posisiku kini di bawah seperti yang biasa kulakukan dengan Dewi, cairan vagina Dewi adalah favoritku, kini berganti dengan precum nikmat dari kontol super Bang Umar, awalnya aku ragu untuk mulai mengulum kontolnya, coba perlahan kulakukan, tetap saja seperti mau tersedak,tapi nafsu mengalahkan segalanya, kini aku dengan lahap menikmati kontol bahkan lidahku sudah lihai menjelajahi lubang sempit kemerahan di belahan pantat sexy yang juga kemerahan karena kuremas agak kasar, diujung sanapun bang Umar tak henti hentinya merangsang kontol dan lubang duburku, sprei dia kamarnya tak ubahnya cucian yang baru kelaur dari mesin cuci, basah kuyup oleh keringat kami berdua yang terus mengalir deras…. Bang Umar sedang membujukku, sambil tangan kanannya menggenggam kontolku yang sudah sekeras batu Jangan ah Bang, itukan sakit, lagipula itu tempat kotoran, aku ga mau ah .. Ayolah Yo, abang jamin kamu pasti ketagihan aku lama terdiam mempertimbangkan tawarannya, dia mendorongku perlahan agar berbaring, lalu dia bangkit dan membuka lemari, dan kini gel bening telah siap di tangannya, aku berdebar masih tak percaya akan melakukkan ini, dibalurkannya gel dingin ke kontolku yang tegak menjulang, lalu dia mengangkangi wajahku agar dapat kurangsang lubang sempit itu, setelah dia merasa siap, dia mulai ambil posisi jongkok siap menerima kontolku, perlahan dia membimbing batang kontolku agar mudah memasuki lubang anusnya,rasa penasaran membuatku tak sabar ingin segera menganal lubang dubur pria tampan bertubuh kekar di depanku denga penuh nafsu, karena masih kesulitan menembus, Mas Umar menambah pelumas, akupun tak sabar menyaksikan kontol besarku ditelan pantat montoknya, aku makin bergairah menatap abangku bercucuran keringat tak sabar ingin segera aku sodomi,kepala kontolku perlahan terbenam,kontolku mulai terasa terjepit kuat, seketika bang Umar meringis kesakitan, aku mulai khawatir, ” kenapa bang ? ” tanyaku sedikit panik, karena kini kulihat wajah dan dadanya tampak begitu merah, aku tak tahu kenapa, entah karena sakit yang dia tahan atau karena nafsu yang menggebu – gebu, dia berhenti, kontolku belum sepenuhnya masuk, ditariknya keluar lagi, lalu dimasukkan lagi, bahkan lebih dalam, demikian diulang hingga beberapa kali, oh..aku tahu maksudnya sekarang, dia ingin agar anusnya mulai terbiasa menerima kontolku yang cukup extreem, kini kontolku yang hampir 20 cm terbenam sepenuhnya dalam pantatnya yang montok, aku mulai didera nikmat teramat sangat, aaggggh….gila, rasanya lebih nikmat dari vagina Dewi, terlebih saat bang Umar mulai menggoyang pantatnya naik turun, aaggghhhh….erangan nikmat dan deru nafas terdengar sangat indah, kami seperti tak pernah kuatir ada orang lain yang mendengar rinihan nikmat ini…” Yo…enak banget…kontoll lo yo..aaaggggghhhhh .abang suka banget…aaaghhhhhh aaghhhhhhhhh..lo mesti ngentotin abang tiap malam yo, aaaaghhhh…” mulutnya muali meracau karena nikmat yang tiada tara…, sementara matanya merem melek keenakan ” Ya bang, enak banget bang..aaghhhh .lebih enak daripada memek si Dewi bang, pantat abang lebih keset…..agggghhhhh…boleh bang Rio entot abang tiap hari….aggghhhhhh aggghhhhh…..agghhhhh,Rio sayang abang…..” cukup lama bang Umar menduduki kontolku,buliran keringat makin deras mengalir, tubuhnya yang berkilat makin membuatnya sangat menggairahkan….kontolku benar benar terstimulasi dari unjung hingga pangkalnya dengan baik oleh pria kekar itu, ohhh…rasanya tak percaya bisa terjadi..orang yang sangat kukagumi kini kunikmati dengan buas, bahkan dia tampak sangat bahagia kusodomi…aku belum puas menikmati pantat montoknya, kini kami ganti posisi, kuminta abangku berbaring, kami melakukan dengan hati – hati tak ingin kontolku terlepas dari pantatnya, maka kami saling berpegangan kuat, otot dada dan lengan nya yang makin menyembul karena menahan beban tubuhku sungguh makin memabakar gairah, kini tubuhnya kutindih, kuangkat salah satu kaki di bahuku.. kupegang pahanya yang kekar sambil terus kuhujamkan sedalam kubisa kontolku yang lapar, erangan nikmat kami berdua nyaris tak pernah terhenti, kontol bang Umar pun berayun – ayun begitu tegang dan nampak sangat indah, aagghhhhh….agghhhh, ” gila yo….enak banget sayang…..anjrit….entot pantat abang yo…..aaghhhh, yang dalam yo…..aaaghhh, enak banget….” aggghhh, kuciumi betis bang Umar yang berambut lebat…aku sangat suka posisiku sekarang, karena aku bisa mendorong kontolku sedalam yang kumau, sesekali bang Umar menyeringai nampak kesakitan saat kubenamkan dalam kontolku, hal itu yang justru makin membakar nafsuku…aku mengajak abangku berdiri, aku ingin ngentotin pantatnya dari belakang, dia menurut, kini dia nungging disamping meja, salah satu kakinya kuangkat dengan lengan kananku, dan kuhujamkan lagi rudalku yang masih saja tak kenal lelah, …kini sambil kuentot pantatnya kami pun masih bisa berciuman dengan mesra, lengan kanan bang menggapai tengkukku dan kami saling mengulum lidah…agghhhh …agghhh…suaranya yang jantan makin sangat menggairahkan saat mengerang keenakan, kami benar – benar seperti kesetanan, entah sudah berapa lama kami bercinta, tak ada rasa lelah sedikitpun , yang ada hanya nikmat berkepanjangan yang tak ingin segera berakhir, kini aku memintanya berbaring diatas meja, bang Umar membuka kakinya lebar lebar, dan kuarahkan lagi kontolku yang belum juga puas bersarang dalam anusnya yang begitu nikmat,tangan kekarnya membelai dada dan perutku ang berkotak kotak, gerakanku masih saja stabil menikmati lubangnya , saat aku masih dengan penuh tenaga menyetubuhi dia, tiba tiba dia menepuk wajahku, cukup mengagetkan, bang Umar menunjuk ke cermin besar disamping kami, tampak refleksi persenggamaan sejenis dengan jelas disana, tubuhku yang basah kuyup tampak makin kekar, dengan posisi kontol yang masih tertancap dalam anus seorang bodybuilder tampan yang terbaring diatas meja, kami sama – sama tersenyum, ” Indah banget bukan, kamu memang mahluk terindah yang abang miliki, …abang bahagia banget yo….: ” aku cuma tersenyum, kulanjutkan pekerjaanku yang belum tuntas,bang Umar kembali mengerang indah, suara erangan nikmat kembali bersahut – sahutan merdu, “aaaghhhh….yo abang mo keluar nehhh…..aaaghhh…gila..enak banget entotan lo yoo….agggggghhhh aaaagggghhh….aagghhhhhh….”"”crooooooooooooooooooottt….croooooooooooooooot….crooooooooooooooooot…..bang Umar ejakulasi tanpa menyentuh kontolnya sama sekali, alhasil, sperma dia muncrat tak terkendali, di dadanya, bahkan nyebrang sampai wajah tampannya, dan berceceran di di meja dan lantai, pria itu benar – benar menikmati entotanku, kupercepat gerakanku karena akupun hampir sampai, aaaggghhhh…aaghhhhhh..aggghhhhhh….croooooooooooooooooooooooooootttt, crrroooooooooooooooooottt, kukeluarkan begitu banyak spermaku dalam lubangnya, tubuh kami masih kejang menikmati keluarnya lava hangat yang dibarengi rasa nikmat luar biasa…..dengan nafas yang masih terengah engah, kujilati sperma di dada dan lehernya, putih kental dan baunya sangat menyengat, dia tersenyum ” Lho….kok doyan nelen sperma juga Yo, ? ” aku tersenyum, seketika kami berciuman mesra, sperma di mulutku terbagi dengannya….kami sangat puas malam ini…… Semenjak malam itu, kami jadi makin dekat, sekalipun tak ada komitmen, sepertinya sudah keharusan hampir dua sampai tiga kali seminggu bang Umar minta jatah, dia tak pernah bosan menikmati entotanku, hingga suatu malam aku yang dientot kontol kudanya yang begitu jantan, terus terang aku sangat takut, tapi aku tak bisa menolak mengingat begitu sayangnya aku sama dia, pertama disodomi kontolnya, aku menahan sakit yang teramat sangat, bahkan esok paginya aku tak dapat bekerja seperti biasa, berhari hari rasanya kontol bang Umar masih tertinggal dalam pantatku, ada sedikit penyesalan,sekalipun tak bisa kupungkiri, aku juga merasakan nikmat kontolnya hingga akupun ejakulasi selama aku difuck kontolnya. Bang Umar sepertinya menyadari aku tak suka difuck, sehingga diapun tak pernah meminta lagi, tapi entah kenapa , aku merasa hubungan kami mulai dingin, sudah hampir sebulan ini kami nyaris tak pernah bercinta,walau kami masih sering tidur bersama, tapi tak ada lagi acara saling ngentot seperti sebelumnya. Suatu malam ibu kedatangan tamu, beliau seorang pria muda, sepertinya orang kaya, tampak dari mobil yang dikendarai, umurnya sekitar 30an, sangat tampan, tubuhnyapun lebih kekar dariku,postur tubuhnya nyaris sama dengan bang Umar. Ibu dan tamu tersebut sedang berbincang di ruang tamu, sedang aku nonton tv di ruang tengah bersama kedua adikku, dua adikku yang lain sudah terlelap di kamarnya, keempat adikku sangat dekat denganku, saat menonton tv saja aku harus berbaring di tengah-tengah mereka, sehingga kedua lenganku jadi sandaran mereka,sampai mereka tertidur, untung mereka masih kecil, jadi aku tak merasa pegal, aku sadar posisiku sebagai anak yang tertua, semenjak tak ada Bapak, aku jadi pengganti Bapak buat mereka, mungkin itu juga yang buat aku rindu sosok Bapak, dulu semasa hidup, aku tidak begitu dekat dengan beliau, aku hanya dekat dengan ibuku, rasanya menyesal sekali, kini setelah beliau wafat, aku sering merasa rindu ” Yo, sini nak, Masmu kamu mau bicara” tiba tiba ibuku memanggilku, kupindahkan kedua adikku perlahan agar mereka tidak terbangun, kurapikan kaosku, dan rambutku yang kusut, dan bergeras ke depan, aku dikenalkan dengan tamu Ibu..” Ini anak saya yang paling besar den, namanya Satrio, kujabat tangan pria tampan itu, kulitnya sangat bersih, dan jabatan tangannya sangat kuat, ” Bagus ” dia menyebut nama, akupun begitu, ternyata mas Bagus anak mantan atasan Bapak waktu masih jadi supir pribadi, waktu kecil mas Bagus dirawat oleh ibuku, ternyata siang tadi mereka tak sengaja ketemu di pasar swalayan saat ibu beli seragam sekolah untuk adikku yang baru masuk SD.Dia banyak menanyaiku, sampai badanku yang kekarpun tak lepas dari komentarnya. Mas Bagus menawariku untuk ikut dengannya, bekerja di perusahaanya sekaligus akan dikuliahkan, oh Tuhan, aku nyaris tak percaya dengan apa yang baru kudengar,ternyata mas Bagus ingin membalas jasa kedua orang tuaku, apalagi setelah tahu Bapak telah wafat, dia jadi terenyuh dengan kondisi perekonomian keluarga kami. Mas Bagus memintaku memikirkan tawarannya baik – baik, sungguh aku ingin sekali kuliah dan merubah masa depanku, tapi aku juga berat meninggalkan keluargaku, juga bang Umar, mereka sangat berarti bagiku, semalaman aku tak bisa tidur memikirkan hal itu….


Penyerahan diri untuk dicabuli demi biaya kuliah.
16 Januari 2011 tommylovezacky Tinggalkan komentar Go to comments

MAXMILLIAN

Seperti lazimnya sorang manusia, meskipun aku seorang cowok homosex [gay], aku juga bisa jatuh-hati atau jatuh-cinta [?] tanpa sebab. Kata orang aku terkena panah Amor. Itulah yang aku alami dengan Eliyan. Sebetulnya, nama panjang Eliyan adalah Maxmillian. Tapi di rumah dan di kantor dia dipanggil Eliyan.Seperti umumnya pemuda sekarang,Eliyan kerja sambil kuliah.Entah kuliah di perguruan tinggi dengan status apa. Terdaftar, diakui, terdengar atau sekedar diridhoi. [Ha, Ha, Ha !].

Eliyan kerja dengan status Office Boy.Sebetulnya Eliyan bisa jadi Satpam kalau mau. Tapi dia memilih jadi Office Boy. Di perusahaan kami, banyak Office Boy yang kemudian jadi staf biasa. Eliyan juga berharap seperti itu, apalagi dia bisa komputer dan bahasa Inggris-nya lumayan. Sekali-sekali orang menyuruh Eliyan mengetik dengan komputer atau menjawab surat-surat jika di kantor sedang ada banyak tugas,seperti akhir tahun pada waktu laporan keuangan dan laporan lain-lain harus disusun.

Pada mulanya perasaanku pada Eliyan biasa-biasa saja.Tapi entah kenapa,tiba-tiba saja berahiku pada Eliyan terbit. Jika dipandang-pandang, memang Eliyan berwajah tampan.Tubuhnya juga atletis,putih bersih,dan dari tubuhnya terpancar bau harum.Entah minyak wangi,jamu atau bunga-bungaan apa.Kalau ada kerja lembur [overtime] di hari Sabtu atau Minggu, Eliyan mengenakan baju kaos [T-shirt] dan nyata sekali tubuhnya atletis, ketat, berotot. Terutama bagian lengan-nya – terkesan sesak [kekecilan] , karena bisepsnya yang besar dan atletis. Bisa jadi hal itu yang bikin aku naksir pada Eliyan.Sekali-sekali di dadanya yang ter-tutup T-shirt itu membayang puting susunya yang melenting di puncak bukit dada -nya yang menonjol kedepan dan ditingkah perutnya yang rata!Agh!Mana tahan?

Sejak aku jatuh-hati pada Eliyan,aku sering memberinya uang [tip],tanpa sebab. Sekedar bantu-bantu Eliyan. Meskipun gaji Eliyan lebih besar daripada gaji PNS [Pegawai Negeri Sipil] se-levelnya, tapi aku tahu, gajinya tak cukup untuk bayar uang kuliah.Sejak aku sering memberinya tip, Eliyan jadi “dekat’ dengan aku dan kalau di sekitar kami tak ada orang lain,aku sering memeluknya,mengelus-ngelus punggung atau lengannya yang kekar.Dia membiarkan saja aku berbuat begitu. Mungkin dianggapnya “pelukan sayang” atau “elusan sayang” seorang kakak atau seorang teman. Padahal aku amat menikmatinya [Ha, Ha, Ha].

Suatu kali aku menawarkan untuk membayari uang kuliah-nya. Eliyan, mengata-kan sebaiknya aku meminjaminya uang-kuliah.Tapi aku aku insist [berkeras] akan membayarinya – dia tidak usah pinjam dan nantinya tidak usah membayar atau melunasinya. Meskipun mula-mula Eliyan agak ragu – tapi akhirnya dia mau juga -dan mengucapkan terima-kasih.

Sejak aku membayari Eliyan uang-kuliah – hubungan kami “makin dekat”. Bahkan aku sering minta Eliyan menginap di rumahku dan kami pun tidur berdampingan. Tentu saja mula-mula aku bersikap biasa-biasa saja [sambil menahan berahiku yang sudah naik otak nyaris tak tertahan]. Setelah itu rutin, Eliyan menginap di rumahku,sambil bantu-bantu membersihkan rumah bahkan kadang-kadang kami masak bareng untuk makan siang pada hari libur – atau untuk makan malam.

Pertama kali Eliyan membantu bersih-bersih dirumahku[menyapu dan mengepel], aku menganjurkannya telanjang-dada. Kataku :

“Dibuka aja bajunya.’Kan gerah kerja pakai baju”, mula-mula Eliyan agak ragu. Tapi akhirnya dia buka baju juga. Telanjang dada. Tentu saja berahiku jadi naik ke otak melihat keindahan tubuh Eliyan yang atletis, ketat dan berotot itu! Tidak tampak sedikit pun gumpalan lemak di tubuhnya. Tubuh Eliyan indah sekali! Tak kalah dengan keindahan tubuh bintang film cowok Holywood.Walaupun aku amat terangsang tapi – nafsuku aku tahan-tahan.Kalau aku berbuat yang aneh-aneh aku takut akan “kehilangan” Eliyan yang tampan dan jantan itu. Walaupun dia hanya seorang Office Boy !

Kamar tidurku sejuk, karena aku tinggal di apartemen yang letaknya di lantai 10. Cukup tinggi dan nyamuk tak bisa terbang setinggi itu. Karena itu aku biasa tidur membuka pintu ke balkon dan jendela keluar. Hawa sejuk angin malam terasa segar dan aku suka itu.Kamarku tidak dilengkapi tempat tidur,aku tidur di karpet. Karpet itu terbuat dari bulu-domba, bukan dari karet atau plastik,sehingga terasa hangat tetapi tidak panas jika dijadikan alas tidur.Karena karpet itu cukup tebal, maka aku tak perlu tidur beralas bantal di kepala.Jika Eliyan menginap di rumah ku, kami tidur berdampingan di karpet. Jika aku tidur sendiri [seperti umumnya cowok gay dan para Taruna Akmil] aku tidur telanjang-bulat .

Tapi kalau Eliyan sedang menginap di rumahku aku “terpaksa” tidur mengena-kan kancut. Meskipun kancutku juga rancangannya minim [maximum exposure]. Kancut itu berfungsi sebagai jockstrap [supporter, suspensoir] atau penahan burut [kondor, hernia]. Praktis hanya kontol,biji-peler dan sebagian jembut yang tertutup kain kancut.Kain kancut itu hanya ada di bagian depan.Sedangkan pada bagian samping kiri dan kanan berbentuk rantai logam anti-karat dan bagian belakangnya berbentuk tali-kain yang tebal. Meski kancut itu sangat minim,tetapi cukup baik untuk menahan atau mencegah kondor.Aku bisa mengenakan kancut itu untuk latihan beban atau bahkan jogging – kalau aku mau – tanpa ada resiko biji-peler atau selaput inguinal-ku [kata dokter] jadi kondor. Kancut itu mencekal kuat pada bagian panggulku.Sehingga, kontolku sering jadi tegang terangsang [ngaceng] jika aku baru saja mengenakannya. Tak jarang aku “terpaksa” harus ngeloco untuk mengentengkan rangsangan di kontolku atau kalau aku sedang sendirian aku jadi terpaksa melepaskan kancut itu,telanjang bulat,karena kontol-ku yang tegang membesar itu jadi terasa sesak di kancut yang seminim itu dan terasa agak sakit walaupun bercampur rasa nikmat juga [Ha.Ha.Ha.].

Sejak Eliyan sering menginap dan bekerja bantu-bantu di rumahku, aku sering membelikannya baju,celana, sepatu dan pakaian dalam.Tentu saja aku belikan kancut model yang sama dengan kancutku merk Calvin Klein yang harganya sekitar US $ 30,- atau sekitar Rp 270.000,- Seperti biasa,aku harus memesan-nya dari salah satu negara Eropa,sebab di dalam negeri kancut minim seperti itu tidak dipasarkan.Mungkin tidak laku, karena orang malu jika akan membelinya.

MENELANJANGI ELIYAN

Ketika pertama kali mengenakan kancut itu, Eliyan tidur di sampingku di rumah. Aku bisa merasakan Eliyan gelisah.Mungkin karena, kontolnya jadi tegang dan terangsang. Oleh karena itu aku mencoba “membantunya”, kataku :

“Tegang,ya?”, Eliyan menjawab tersenyum,tapi dia tidak tampak malu-malu, kata-nya :

“Iya Pak, kancutnya ketat sekali”, Lalu kataku lagi, menimpali :

“Ya sudah lepas saja”,

Akupun bangkit dari berbaringku dan langsung membantu melepaskan kancut Eliyan – tanpa menunggu persetujuan atau izin Eliyan.Kancut minim itu aku plorot-kan sehingga Eliyan telanjang-bulat dan aku pun langsung menampak kontolnya yang tersunat ketat dan tegang [ngaceng],mencuat ke atas,seperti Rudal Patriot buatan Amerika[atau Rudal Scud buatan Soviet dulu],yang dipakai dalam Perang Irak. Kepala kontolnya[glans penis] merah-ungu berkilat dan lobang kencingnya tampak menganga.Hamparan jembutnya lebat,tebal,hitam,dan tumbuh luas tapi terkesan indah dan jantan sekali! Ditelanjangi begitu Eliyan pun bereaksi dan dia bangkit dari duduknya. Katanya :

“Saya telanjang Pak!”,maksudnya dia mau minta maaf bahwa dia telanjang-bulat. tapi aku cepat-cepat menimpali, kataku :

“Nggak apa-apa. Kita sama-sama lelaki”.

“Sudah. Baring saja lagi”.Eliyan menurut dan dia berbaring lagi.Aku lalu mengatur kedua tangannya agar menyangga kepalanya,sehingga kedua tangannya keatas dan aku bisa melihat kedua belah ketiaknya exposed [terpapar] dan ditumbuhi bulu-ketek hitam – tumbuh rapat dan memanjang di sepanjang lekukan ketiaknya. Terkesan tumbuh tebal. Indah sekali! Aku suka itu!Aku melebarkan kangkangan kakinya.Eliyan dan dia menurut saja. Lalu kataku lagi :

“Aku entengkan sedikit, ya”,Eliyan mungkin tidak tahu maksudku.Aku memegang kontol Eliyan setengah menggenggam ringan – Eliyan terbangun seperti terlonjak, katanya :

“Pak….”, tapi aku baringkan lagi tubuhnya pelan dan aku melanjutkan pekerjaan-ku merangsang kontol Eliyan. Aku raba, aku raba.. aku elus, aku elus. Aku bisa merasakan kontol Eliyan makin tegang.Pelan aku mainkan sisa-sisa frenulumnya, yaitu bagian di bawah lobang kencingnya. Mungkin masih ada sisa kulit-kulup di bagian frenulumnya yang belum sepenuhnya dipotong-habis waktu Eliyan sunat dulu. Sebab, aku melihat Eliyan menggelinjang kenikmatan. Aku pun mengelus puting susunya yang tampak makin tegang dan melenting. Aku juga tidak lupa meraba lekukan dada dan perutnya. Lalu aku juga menekan panggulnya kiri dan kanan ke arah dalam, sehingga Eliyan makin merasa tambah nikmat di kontolnya.

PEJUH ELIYAN MUNCRAT

Kemudian aku lanjutkan kerjaku merangsang dan mengelus kontol Eliyan yang makin tegang, sehingga urat-urat darahnya mulai terlihat di batang kontolnya. Aku mulai meraba lobang kencingnya dan aku merasakan cairan lengket ! Pasti cairan mazi [pre-cum] Eliyan sudah keluar. Lalu tanpa ragu aku menunduk dan memasukkan kontol Eliyan ke dalam mulutku, mengulum dan mengisap… !Eliyan tampak kaget dan dia tergelinjang seperti mau bangkit dari berbaringnya. Kata-nya :

“Pak…”, tapi terlambat….Bersamaan dengan itu aku merasakan pancaran pejuh dari lobang kencing Eliyan:CROOOOOOOT!CROOOOOOOOT! CROOOOOOT! Pejuhnya muncrat dan muncrat lagi, seakan tak ada habis-habisnya. Ketika aku lepaskan kuluman mulutku dari kontolnya,aku masih bisa melihat lelehan pejuh-nya.Akupun menjilati,mengisap,sekalian menelan pejuh Eliyan sampai habis,licin tandas.Sehingga lobang kencing Eliyan jadi bersih dari pejuh !.

EPILOGUE

Sejak kejadian itu, setiap Eliyan menginap di rumahku, aku selalu memain-main-kan dan merangsang kontolnya ! “Tidak lupa” aku juga menggerayangi tubuh Eliyan.Selalu saja aku mainkan kontol Eliyan sampai pejuhnya muncrat !Tetapi aku belum puas. Aku ingin bisa mencabuli pemuda tampan yang “hanya” Office Boy itu setiap hari.Sebab itu aku mengusulkan agar Eliyan mau pindah ke rumah-ku, dengan alasan supaya menghemat biaya kontrak rumah. Aku juga berjanji akan memberi semacam uang-saku atau gaji untuknya. Mungkin karena sudah biasa menginap dirumahku dan tertarik pada uang-saku yang lumayan itu,Eliyan mau juga pindah ke rumahku dari rumah kontrakannya.

Seminggu kemudian Eliyan pindah ke rumahku dan dia aku beri kamar sendiri untuk menyimpan barang-barangnya. Tetapi dia tetap tidur bersamaku di kamar tidurku. Setelah Eliyan pindah ke apartemenku,maka aku pun jadi bisa mencobai lobang-pantat [bool, silit] Eliyan untuk aku sodomi dengan kontolku yang ukuran-nya lumayan besar [tidak kalah dengan ukuran kontol RG pemilik suatu super market]. Itulah pertama kalinya aku merasakan nikmatnya kontolku dijepit oleh otot lobang-pantat [sphinter ani] sesama jenis. Memang Eliyan tampak kesakitan ketika dia sedang tidur menyamping [telanjang bulat, sesudah barusan aku loco kontolnya] – tiba-tiba aku embat boolnya dari belakang. Eliyan setengah menjerit kesakitan :

“AGH ! Sakit Pak!”,katanya, tapi aku makin bernafsu untuk menyiksanya dengan lebih sadis lagi! Sekalian aku gampar paha Eliyan dengan tamparan KERASSS ! tangan Brajamusti-ku: “PLAKK! PLAKK!” dan Eliyan berteriak lagi kesakitan :

“Sakit,Pak!Jangan Pak!”, tapi nafsuku makin menggila dan kontolku aku pompa-kan, maju-mundur agar dia merasa tambah kesakitan di boolnya – bagaikan aku sedang mengentoti nonok perempuan! Agh! Nikmat! Maju-mundur,maju-mundur, maju-mundur,maju-mundur, diseling dengan tamparan keras di paha kanannya [karena kami berbaring miring ke samping dan disangga bagian kiri tubuh kami] diiringi rintihan kesakitan di mulut Eliyan :

“Agh! Agh Aaaaaaaagh!”, tubuh Eliyan basah bercucuran keringat, berkilat-kilat dan terasa licin dalam gesekan-gesekan dengan tubuhku yang juga telanjang-bulat. Eliyan berkeringat karena dia menahan rasa nyeri yang amat sangat di boolnya !

Untuk memuaskan nafsuku memperkosa Eliyan, “tak lupa” aku mengocok-ngocok dan meloco kontolnya. Kontol Eliyan terasa tegang mengeras dalam genggaman tanganku!Agaknya sodokan-sodokan kontolku di bool Eliyan sekaligus menekan-nekan kelenjar-prostatnya [yang letaknya di arah bagian depan lobang boolnya, di belakang saluran kencing di kontolnya] sehingga kontol Eliyan jadi ngaceng tanpa di sengaja !?

Akhirnya aku tak kuasa menahan pejuhku agar tidak muncrat ! Kontolku pun aku cabut dari silit Eliyan. Aku bermaksud memuncratkan pejuhku di belahan silitnya. Agar pejuh Eliyan bisa muncart bareng dengan semburan pejuhku,aku menahan sejenak agar pejuhku tidak muncrat – lalu aku loco-loco batang dan kepala kontol Eliyan kasar.Kemudian secara sinkron dengan locoan tanganku di kontolnya, aku sodok-sodok lagi pelan-pelan kontolku ke silit Eliyan dan.. Agh!…..CROOOOOT! CROOOOOT!CROOOOOT!Pejuhku muncrat keluar diikuti dengan rasa denyutan -denyutan di batang kontol Eliyan yang ada dalam genggaman tanganku. Rupa -nya pejuh kami berdua berhasil muncrat hampir bersamaan – sebab selain ada-nya denyutan di batangya aku juga merasakan lendir lengket keluar [pre-cum, mazie] dari lobang kencing Eliyan.Lalu diikuti semburan-semburan cairan kental: CROOOOT! CROOOOT! CROOOOT! Nikmat sekali ! Nyawaku serasa moksa ke nirwana dan seakan-akan aku mencapai tahap kesunyataan mulia dan menjadi seorang Boddisatwa!

Aku berharap agar selama Eliyan aku biayai kuliahnya, dia tetap mau menyerah-kan diri dan tubuhnya buat pemuas nafsuku,dengan meloco kontolnya,meminum pejuh yang dimuncratkannya, dan menyodomi boolnya! Tentu, dengan sepuas-puas nafsu berahiku ! Ta’i ! Memang aku jadi tambah pengeluaran setiap bulan-nya, tetapi uang bukan masalah bagiku ! Kapan lagi aku bisa menikmati tubuh Eliyan yang tampan, jantan dan atletis itu ? Meskipun dia hanya Office Boy yang sedang kuliah untuk meraih gelar strata-1 [S-1].