Sabtu, 18 September 2010

Aladin (1)

Zaman dahulu kala di Negeri Cina tinggallah seorang pemuda miskin Aladin namanya. Kemiskinannya membuat Aladin melakukan segala hal untuk menghidupi dirinya bersama dengan ibunya yang sudah tua renta. Kadangkala Aladin mengemis di pasar, menjadi kuli membantu para pedagang mengangkat barang dagangan mereka, dan juga mencuri.
Sesungguhnya Aladin adalah pemuda yang baik. Kalau sangat tidak kepepet maka ia sangat tidak suka untuk mencuri. Namun kebutuhan hidup menyebabkan ia tak tahan untuk mencuri dari orang-orang kaya yang sombong yang suka memamer-mamerkan perhiasan mereka saat berjalan-jalan di tengah keramaian.
Aladin memiliki seorang sahabat setia. Ali namanya. Ali berusia lima tahun lebih muda dari Aladin. Meskipun usia mereka terpaut jauh namun keduanya sangat akrab. Saat ini usia Aladin baru sembilan belas tahun. Keduanya senantiasa bersama-sama melakukan pekerjaan untuk memperoleh uang membiayai hidup mereka yang miskin. Ali adalah anak yatim piatu. Karena itu seringkali ia menumpang tidur di rumah Aladin. Apabila tidak menumpang, maka remaja tanggung itu akan tidur di emperan-emperan toko. Menjadi gelandangan.
Sesungguhnya Aladin mengajak Ali untuk tinggal bersama dengannya dan ibunya yang renta. Namun Ali sangat sungkan memenuhi ajakan Aladin itu. Kebaikan Aladin dan ibunya selama ini sudah membuatnya berhutang budi. Ia tak mau berhutang budi lebih banyak lagi. Karena tidak tahu bagaimana harus membalas nantinya.
Suatu hari Aladin dan Ali bekerja di toko menjual tepung gandum milik pedangang di pasar. Tiba-tiba lewatlah iring-iringan putri kerajaan melintasi pasar. Putri Jasmin, demikian nama putri cantik itu sedang duduk diatas tandu yang diangkat oleh empat pengawal istana bertubuh kekar. Tandu itu ditutupi dengan kain sutra transparan berwarna merah.
Disaat Putri Jasmin lewat, Aladin sedang memanggul karung besar berisi tepung gandum di punggungnya. Sebelah tangannya terentang ke atas memegang ujung karung, sementara tangan yang lain terentang ke bawah menahan bobot karung. Aladin menggenakan rompi kecil menutup bagian atas tubuhnya. Otot-ototnya yang terbentuk sempurna rerlihat jelas, berkilauan oleh pantulan cahaya matahari di tubuhnya yang basah bersimbah keringat. Bulu ketiaknya yang lebat, basah melambai-lambai dari lipatan lengannya yang terentang ke atas.
Dari atas tandu Putri Jasmin tak kuasa untuk menahan pandangannya dari pemuda Aladin. Darahnya mendesir melihat pemuda tampan yang jantan itu. Jemarinya yang lentik dan lembut menyibakkan kain sutra penutup tandunya agar dapat melihat lebih jelas sosok Aladin yang tampan dan jantan itu. Cadar yang menutupi wajahnya yang cantik disingkapkannya. Ia tersenyum menggoda pada Aladin. Kecantikan Putri Jasmin membuat Aladin terpesona. Ia memandangi sang putri tanpa berkedip. Keduanya saling menatap untuk waktu yang cukup lama. Cinta tubuh diantara mereka saat itu juga.
Rombongan itu menjauh. Namun Aladin tetap memandang ke arah tandu berisi Putri Jasmin.
“Aladin,” tegur Ali yang juga sedang mengangkat karung berisi gandum sama seperti Aladin. “Apa yang kau lamunkan?”
Aladin tersadar. Wajahnya tersipu. Malu tertangkap basah oleh Ali sedang melamunkan Putri Jasmin. “Tidak ada apa-apa,” sahutnya. Ia segera berlalu membawa karungnya menuju gudang. Ali hanya menggeleng-geleng saja melihat kelakuan sahabatnya yang aneh.
Malam itu, baik Aladin maupun Putri Jasmin saling membayangkan satu sama lain diatas peraduan mereka masing-masing. Berbaring telentang dengan kedua lengan menjadi bantal Aladin menatap langit-langit kamarnya membayangkan kecantikan Putri Jasmin. Baru sekali itu ia melihat seorang gadis sedemikian cantik seperti itu. Peraduannya yang hanya terbuat dari kayu yang sudah reot tak dirasakannya menyakitkan punggungnya seperti malam-malam sebelumnya. Membayangkan kecantikan Putri Jasmin membuat tempat tidurnya dirasakannya begitu empuk malam itu.
Sementara itu diatas peraduannya yang sangat empuk Putri Jasmin senyum-senyum sendiri mengingat rupa Aladin. Ia sangat bergairah melihat ketampanan wajah dan kejantanan tubuh pemuda yang dekil itu. Dada Aladin yang bidang penuh dengan bulu dan bulu ketiak yang lebat dilipatan lengan berorot Aladin begitu menggodanya.
“Mengapa pemuda setampan dan segagah dia bisa hidup dalam kemiskinan seperti itu?” tanyanya membatin.
Sejak saat itu Aladin menjadi sangat bersemangat bekerja. Ia berniat mengumpulkan uang untuk melamar Putri Jasmin.
“Kau gila!” kata ibunya yang renta suatu hari saat Aladin menceritakan hasratnya meminang Putri Jasmin pada ibunya.
“Mengapa ibu berkata seperti itu?”
“Gaji yang engkau kumpulkan sampai engkau mati sekalipun tak cukup untuk melamar putri itu anakku. Hentikanlah khayalanmu itu. Bekerjalah yang baik untuk bisa menghidupi kita berdua. Kalau engkau sudah ingin sekali kawin, akan aku lamarkan untukmu gadis-gadis miskin di desa kita ini,” kata ibunya.
Sejak itu Aladin tak lagi menceritakannya keinginannya pada sang ibu. Namun hasrat untuk melamar Putri Jasmin tetap menggelora di jiwanya.
Suatu hari Karim paman Aladin menyuruhnya untuk mengunjungi sang paman ke rumahnya. Biasanya kalau sang paman menyuruhnya kesana pasti ada pekerjaan yang akan diberikan sang paman pada keponakannya itu. Meskipun sang paman terkenal kejam dan pelit namun dengan membantu pamannya paling tidak ia memperoleh sedikit uang.
“Hari ini aku tidak bekerja di toko gandum,” kata Aladin pada Ali, saat remaja tanggung sahabatnya itu datang menjemputnya ke rumah untuk bersama-sama berangkat ke toko gandum.
“Mengapa?” tanya Ali.
“Pamanku menyuruhku datang ke rumahnya. Mungkin ada pekerjaan yang akan diberikannya padaku,” jawab Aladin.
“Baiklah kalau begitu. Aku berangkat sendirian ke sana,” Ali kemudian berlalu meninggalkan Aladin. Tatapan Aladin mengikuti sosok Ali yang tinggi dan atletis diusianya yang semuda itu, hingga sosoknya hilang di persimpangan jalan.
Kemudian Aladin berangkat menuju rumah sang paman. Sesampainya di sana dilihatnya kediaman sang paman sepi. Karena sudah terbiasa, tanpa permisi Aladin memasuki rumah sang paman. Tak ada orang di dalam rumah yang cukup besar itu. Aladin masuk semakin dalam. Di depan kamar pamannya yang hanya ditutupi sehelai tirai terbuat dari kain, Aladin mendengar suara-suara merintih dari dalam kamar itu.
“Dasar paman. Masih tak pernah berubah. Siang-siang begini disempatkannya juga buat ngentot,” batin Aladin. Perlahan-lahan Aladin menyibak tirai itu. Ia berniat untuk mengintip sang paman. Seringkali Aladin memergoki sang paman sedang memuas-muaskan birahi di kamarnya. Kalau tidak dengan istrinya, biasanya dengan para budak yang ada di rumahnya.
Aladin sangat terkejut saat matanya melongok ke dalam kamar pamannya itu. Pemandangan yang dilihatnya kali ini sangat berbeda dengan yang biasa dilihatnya. Di atas ranjang dengan tubuh telanjang bulat sang paman bersimpuh. Pantatnya bergerak cepat maju mundur. Sang paman kelihatan sangat bernafsu. Tangannya tak berhenti meremas-remas pantat yang sedang di entotnya itu. Didepannya menungging dengan tangan lurus ke tempat tidur seorang bocah laki-laki. Pamannya begitu asik melakukan sodomi pada bocah laki-laki itu!
Aladin hampir tak mempercayai apa yang dilihatnya. Bocah laki-laki bertubuh ramping namun cukup berotot itu terlihat sangat kesakitan saat dibool oleh sang paman. Tubuhnya yang putih mulus terlihat menegang dan memerah. Matanya yang sipit terpejam-pejam dengan mulut menganga menahan erangan. Dibelakangnya Paman Aladin asik menyodok-nyodokkan kontolnya yang besar diantara paha sang bocah yang merenggang. Buah pantatnya terlihat memerah oleh remasan dan tepukan paha sang paman yang kokoh.
“Ohhhh…. Ohhhhh…. Benar-benar sempithhh…. Sempithhhsshhhh ssshhekalihhh….. jauh lebih sempithhh dari memekhhhh… ohhhh…,” racau sang paman keenakan.
Sementara bocah itu terus menahan sakit. Wajahnya yang tampan terlihat sangat kepayahan. Dari tempatnya berdiri Aladin bisa melihat kontol sang bocah yang lemas menggantung bersama dengan dua buah pelirnya di selengkangannya bergoncang-goncang cepat akibat genjotan sang paman. Aladin tak menyangka pamannya bisa juga memperoleh kenikmatan dengan membool lobang pantat bocah itu.
Lama juga sang paman asik bergoyang pantat. Akhirnya aksi senggama itu usai dengan tubuh sang paman berkelojotan. Pantatnya menekan keras ke pantat sang bocah. Mulutnya menciumi punggung sang bocah yang mulus. “Ohhhh… ohhhhhhhhhh…,” sang paman menjerit. Spermanya tumpah ruah di dalam lobang pantat bocah itu. Selanjutnya tubuh keduanya ambruk. Kontol sang paman terlepas dari jepitan lobang pantat sang bocah. Aladin memandangi sang bocah yang mengangkang. Lobang pantatnya terlihat memerah, menganga lebar dengan cairan putih kental belepotan di sekitarnya.
“Ohhhhh… nikmatnyahhh…. Lobang pantamu luar biasa bocah…. Sangat menjepit kontolkuhh…,” desah sang paman sembari menciumi dada sang bocah yang mungil.
Aladin segera berlalu dari tempatnya mengintip. Ia tak mau ketahuan sang paman. Sepuluh menit berlalu. Sang paman belum keluar dari kamar. Suasana kamar hening. Tak lama kemudian tirai kamar itu tersibak. Sang paman keluar bersama-sama dengan bocah itu. Sang bocah yang hanya menggenakan sehelai kain kecil penutup kontolnya berjalan mengangkang-ngangkang kepayahan meninggalkan kamar. Ia sempat menatap Aladin dengan tatapan sayu. Sementara sang paman yang melihat Aladin langsung tersenyum lebar melihat kehadiran keponakannya. Sang bocah berjalan ke belakang rumah dengan gontai. Tetap dengan mengangkang-ngangkang.
“Aladin keponakanku. Sudah lamakah engkau tiba?”
“Baru saja paman. Ada apa bocah itu di dalam kamar paman?” tanya Aladin memancing.
“Oh. Tubuhku rasanya sangat penat. Istriku kebetulan sedang tidak ada di rumah. Jadi aku minta padanya untuk memijatku tadi,” sahut sang paman mengelak.
“Dasar bejat,” kata Aladin. Tapi hanya dalam hati. Yang keluar dari mulutnya adalah kata-kata ini,”Ada apa paman memanggilku?”
“Aku memerlukan bantuanmu Aladin. Sssttt…” tiba-tiba suara sang paman membisik. “Aku mendapatkan informasi bahwa ada harta karun yang tersimpan di sebuah gua di tengah hutan. Bersama denganmu kita akan mengambilnya. Setelah mendapatkannya maka harta karun itu akan kita bagi dunia Aladin. Bagaimana?”
“Harta karun?” Aladin takjub mendengarnya.
“Ya,”
Aladin berfikir sejenak. Mengapa pamannya tidak mengambil sendiri. Mengapa pamannya berbaik hati berbagi dengannya.
“Mengapa paman mengajakku?” tanya Aladin.
“Aladin. Engkau kan masih muda dan tubuhnya kekar dan kuat. Sedangkan aku sudah tak lagi muda. Tentu saja aku tak berani mengambil harta itu sendiri. Bagaimana bila ada perampok di jalan. Denganmu aku yakin akan bisa membawa harta itu dengan selamat kemari,”
“Mmmm… begitu ya,” Aladin menimbang-nimbang. “Baiklah kalau begitu paman. Mari kita mengambilnya,”
“Kalau begitu besok kita berangkat mengambil harta itu,” sahut sang paman.
Keesokan harinya berangkatlah Aladin bersama pamannya ke hutan. Aladin sangat bersemangat. Ia sudah mengkhayalkan dengan harta karun yang didapatnya maka ia akan kaya raya dan dapat melamar Putri Jasmin.
Dengan menggunakan dua ekor kuda yang besar mereka melaju menuju hutan. Tak lupa mereka membawa empat kantong besar sebagai tempat harta karun yang mereka peroleh nanti. Hutan yang mereka masuki sangat lebat. Dengan peta harta karun yang diperoleh sang paman entah dari siapa akhirnya mereka menemukan lokasi tempat harta karun itu berada.
Gua yang dimaksud oleh sang paman ternyata adalah sebuah celah sempit didalam tanah berada diantara kumpulan batu karang besar.
“Dengan tali ini masuklah engkau ke dalam Aladin, aku akan memegangi tali ini dari atas,” kata sang paman. Aladin mengikuti kata-kata sang paman. Perlahan-lahan dengan bergelayutan pada tali Aladin menuruni celah itu. Kedalamannya cukup jauh. Sesampai didalam suasananya sangat gelap. Aladin yang sudah mempersiapkan obor segera menghidupkannya.
Di dasar celah itu ternyata masih terdapat lorong-lorong lagi. Aladin dengan diterangi obor berjalan masuk ke dalam lorong itu. Dan di dalam lorong itulah Aladin menemukan harta karun yang baru pertama kali dilihatnya seumur hidupnya. Berbagai macam perhiasan terbuat dari emas menumpuk.
“Bagaimana Aladin? Kau sudah menemukannya?” tanya sang paman dari atas.
“Sudah paman, sudah,” teriak Aladin.
“Kalau begitu isikanlah harta itu ke dalam kantong-kantong ini,” kata sang paman. Kemudian empat kantong besar di lemparkan sang paman ke dalam.
Aladin segera mengisi kantong itu. Setelah mengisinya Aladin menyandangkan kantong-kantong itu ke bahunya.
“Sekarang angkatlah aku paman,” kata Aladin.
“Kantong itu saja dahulu yang engkau ikatkan ke ujung tali Aladin. Agar aku bisa menariknya,” sahut sang paman.
“Tidak paman. Angkatlah aku bersama-sama dengan kantong ini,”
“Tidak usah. Kantong itu saja dahulu,” sang paman rupanya sudah berniat jahat pada keponakannya itu. Rencananya setelah mengangkat semua kantong ia akan meninggalkan Aladin sendiri disana. Aladin mulai mencurigai pamannya.
“Kalau begitu aku tidak akan mengikatkan kantong-kantong ini di ujung tali,” kata Aladin.
“Kau benar-benar kurang ajar!” sang paman mulai marah.
“Paman pasti akan meninggalkan aku nantinya,” balas Aladin.
Akhirnya bereka berdebat terus. Sang paman yang marah karena rencananya tak kesampaian akhirnya menutup lobang itu dengan batu dan meninggalkan Aladin. Tinggallah Aladin sendiri di dasar tanah.

Apakah Aku Gay ? (2)

Diza menundukkan pandangannya. Tatapan mata elang Zafry seakan menembus tajam. Zafry memegang dagu Diza, hingga keduanya saling tatap. Zafry melihat mata Diza berkaca-kaca. ”Kenapa kamu menangis sayang ? Apakah kamu masih membenciku ?”tanya Zafry lembut. ”Aku bingung mas. Terkadang aku membenci diriku sendiri… ”Kenapa ? ”Karena aku tak bisa melupakanmu. Aku menyadari, bahwa aku telah jatuh cinta padamu. Cinta ini adalah hal yang aku benci,”ujar Diza. ”Cinta itu anugerah, Diza. Cinta itu datang dari Tuhan. Dan cinta itu akan suci, bila kita menjalaninya dengan baik… ”Maksud Mas ?” Diza memandang polisi berpangkat kapten itu, seolah-olah ingin mencari jawaban yang jujur dari mulut sang kapten. ”Aku juga mencintaimu. Aku bersyukur bisa mencintaimu. Karena aku anggap, dengan mencintaimu sesungguhnya adalah anugerah yang patut disyukuri… ”Jadi… Diza tak mampu melanjutkan kata-katanya. Karena Zafry telah mencium dan melumat bibirnya. Hangat mengalir ke seluruh tubuh. Semakin lama, semakin liar ciuman Zafry. Sekitar 5 menit keduanya saling berciuman. Hingga akhirnya, Zafry melepaskan satu persatu baju yang melekat di tubuh kekarnya, hingga tak sehelai pun yang tersisa. Disa terpana bagai patung. Kontol Zafry yang berukuran 19 cm itu mengacung dengan gagahnya. Perlahan Diza jongkok dengan wajah menghadapi kontol perkasa Zafry. Dan akhirnya kontol itu pun ia lahap penuh nafsu. Zafry mengerang kenikmatan. Bau harum selangkangan Zafry membangkitkan nafsu Diza. Diza mulai menikmati permainannya. Ia menyadari ia jatuh cinta dengan polisi itu. Dan ia tak mau lari lagi dari cintanya. Hingga akhirnya ia pasrah, saat Zafry menyuruhnya menungging. Dan saat kontol polisi itu kembali menembus lubang kenikmatanya. Diza hanya menahan sakit dengan meringis. Berbeda dengan kejadian pertama. Kali ini Diza menikmati setiap hentakan kontol Zafry yang semakin liar. Bunyi derit spring bed, mengalun merdu mengiring desahan birahi yang memuncak. Cinta mereka bersemi dan mengalir mengikuti aliran sperma yang memuncrat menyatu didalam tubuh. Hingga keduanya lunglai, tidur saling berpelukan. ”Mas…jangan tinggalkan aku. Aku mencintai mu…,”bisik Diza. Zafry hanya tersenyum. Ia telah merasakan kenikmatan dari Diza. ”Aku bingung…. ”Kenapa ?? ”Apakah aku seorang gay ?

APAKAH AKU GAY ? (1)

Diza melihat arlojinya berkali-kali. Namun orang yang ditunggu belum juga datang. Dibiarkannya angin meniup beberapa helai rambutnya. Saat seperti itu, seorang polisi muda dengan seragamnya mendekati, Diza. ”Ada yang bisa dibantu ?”tanya polisi muda itu dengan ramah. Dengan seragam yang digunakan, polisi itu tampak gagah dan tampan. ”Aku lagi menunggu teman, pak,”ujar Diza. Polisi itu manggut-manggut dan duduk disisinya. ”Kenalkan, namaku Zafry Daviano. Aku baru dinas di kota ini. Baru satu minggu…,”ujar polisi yang mengaku bernama Zafry Daviano itu ramah. ”Aku Diza Pradiva Oktara… Keduanya saling berjabat tangan. Untuk sementara waktu, Diza merasakan enjoy dan melupakan kepenatannya menunggu teman. Apalagi Zafry sang polisi muda itu asyik dan enak diajak ngobrol. ”Kamu masih kuliah ya ?”tanya Zafry. ”Iya… ”Semester berapa ? ”Semester terakhir. Ini juga aku menunggu teman untuk menyelesaikan skripsi di rumah dosen,”jelas Diza. ”Kamu asli sini ?” tanya Zafry ”Bukan. Aku dari Pontianak. Di sini aku kos…. ”Ooo….kos dimana ? ”Di jalan Sudirman… ”Wah…boleh dong aku main ke rumah ? “Tentu saja boleh… “Aku suka kesepian di sini. Maklum orang baru,”ujar Zafry tersenyum. ”Bapak sudah berkeluarga ?”tanya Diza memberanikan diri. ”Sudah. Tapi, aku sudah cerai. Dan statusku kini menjadi duda… Zafry tersenyum. Diza hanya mengerutkan dahinya. Polisi muda itu tampan dan gagah. Tentu banyak wanita yang mendambakan sosok sepertinya, pikir Diza. ”Boleh aku sering main ke kos kamu nggak ?”tanya Zafry. ”Boleh…. Dari seberang jalan, Gilang Kusuma teman yang ditunggu-tunggu Diza datang tergopoh-gopoh. ”Sorry Za, terlambat. Kamu sudah lama menunggu ? ”Sudah satu jam tahuu !!”jawab Diza ketus. ”Jangan marah dong. Ntar, aku traktir kamu deh…he…he…he… Karena waktu sudah terdesak, akhirnya Diza dan Gilang pun pergi. Tapi, sebelumnya Diza sempat meninggalkan nomor HP untuk Zafry.
*****
Diza terjaga, saat Hpnya berdering. Sebenarnya malas Diza mengangkat Hpnya, karena rasa kantuk masih membuatnya ingin melanjutkan mimpi indahnya. Jam dinding menunjukkan pukul 15.00. Dengan malas, Diza mengambil Hpnya. Yang tampak nomor tak dikenal. ”Halloo… ”Dengan Diza ? ”Ya, aku sendiri. Ini dengan siapa ?”tanya Diza. ”Aku Zafry, polisi yang kemarin ngobrol sama kamu… ”Ooo…bapak,”Diza kembali ingat. “Boleh aku ke kos kamu sekarang nggak ? Aku dinas pagi. Kalo pulang langsung ke rumah, malas banget. Pengen punya temen ngobrol neh !!”Cerocos Zafry di seberang. ”Boleh…,”jawab Diza malas. Sebenarnya ia ingin melanjutkan istirahat siangnya. Dengan lambat, Diza masuk kamar mandi untuk basuh muka. Sekalian kencing. Diza sangat kagum dengan kontolnya sendiri. Ukurannya hanya 17 cm. Entah mengapa, Diza jadi membayangkan bagaimana bentuk dan ukuran kontol Zafry sang polisi muda itu. Diza tersenyum sendiri. Walau bagaimana pun ia lelaki normal, masih suka sama cewek. Amit-amit deh ! Tak berapa lama pintu kamar diketuk. Diza melihat, Zafry masih memakai seragam kepolisiannya. Celana coklat yang ketat sangat menampakkan dengan jelas tonjolan yang tersembunyi diselangkangan polisi itu. ”Silahkan masuk !”Diza mempersilahkan masuk. ”Beginilah nasib anak kos-kosan… ”Aku juga kos koq…hehehe Diza mengakui, enak ngobrol dengan Zafry. Walau usia Zafry sudah 30 tahun, tapi tetap tampak fresh. Baru diketahui, kalau isteri polisi itu selingkuh dengan lelaki lain. Sehingga hal itu yang menyebabkan perceraian. Dan tampak jelas Zafry sangat membenci wanita. Sejak kejadian perceraian itu, Zafry tak mau berhubungan dekat dengan siapa pun. ”Jadi Bapak nggak punya niat menikah lagi ?”tanya Diza. Zafry hanya menggelengkan kepalanya. ”Jangan panggil aku Bapak dong ! Aku kan masih muda… ”Mas Zafry aja yah ? ”Itu lebih bagus… ”Boleh aku ke kamar mandi ?”tanya Zafry ”Silahkan… Diza mendengar dengan jelas, suara kucuran air kencing Zafry. Entah mengapa ada keindahan tersendiri. Diza mulai mengira-ngira berapa ukuran kontol Zafry. Tidak lama kemudian Zafry keluar kamar mandi sambil merapihkan ritsluiting celananya. Diza terpana memandang ke arah selangkangan polisi ganteng itu. “Koq bengong ? Kamu lihat ini aku yaa ?”celetuk Zafry sambil menunjuk tonjolan kontolnya. ”Kamu suka ? ”Eh…ng..nggak koq…aku…. ”Nggak apa-apa koq. Kalo kamu mau lihat kontol polisi..,”ujar Zafry sambil membuka kembali ritsluiting celananya. Diza jadi gelisah tak menentu. ”Jangan….aku… ”Ya udah. Tapi, kalo memang kamu mau lihat, aku nggak keberatan koq,”Zafry tersenyum. ”Aku pulang dulu yah ! Kalo kamu mau main, atau nginep di tempaku, aku sangat senang sekali… Sepulangnya Zafry, Diza merasakan sesuatu yang aneh. Ia gelisah tak karuan. Ada rasa sesal kenapa tadi ia menolak, saat Zafry ingin memperlihatkan kontolnya. ”Ya ampuuun, ada apa dengan diriku ini ? Aku kan lelaki normal ? Tapi, kenapa wajah dan sosok Zafry terbayang terus ? Diza hanya menggerutu sendiri.
*****
Gerimis mengundang. Mendung masih kelam mencekam. Angin lebih kencang dari biasanya. Diza mempercepat langkahnya. Jangan sampai kehujanan. Ia baru saja pulang dari dosennya untuk minta bimbingan skripsinya. Ia mengejar bulan Agustus ini sudah sidang dan Oktober wisuda. ”Teet…teeet !! Suara klakson motor membuat Diza terkaget-kaget. Di lihatnya pemilik motor itu ternyata Zafry. Lelaki itu tersenyum. Masih menggunakan seragam polisi lengkap. Bagai tersihir, mata Diza beralih ke arah tonjolan diantara selangkangan Zafry. Celana coklat ketat itu sangat menampakan tonjolan pusaka milik Zafry. ”Dari mana, Diza ?”tanya Zafry dengan ramah. ”Eh…dari rumah dosen Mas… ”Sebentar lagi hujan, mari aku antar…. ”Nggak usah Mas, aku… ”Ayo naik, jangan nolak deh… Akhirnya Diza pun tak bisa menolak. Selama berada dalam boncengan, Diza merasakan ada ketenangan, dan anehnya kontol miliknya berdenyut keras. Diza tak mengerti dengan dirinya. Kenapa setiap berada di sisi polisi muda ini, pikirannya jadi tak normal. Tiba-tiba hujan turun deras. Zafry menjalani motornya lebih cepat. Hujan membuat tubuh keduanya basah kuyup. ”Ke tempat aku aja dulu yah ?”Nggak jauh dari sini koq…,”ujar Zafry. Diza hanya menganggukkan kepala. Ia sudah kedinginan. Ternyata Zafry menyewa rumah yang lumayan luas. Zafry mempersilahkan Diza untuk masuk. ”Inilah tempat ku…. ”Luas sekali. Mas, tinggal sendirian ?”tanya Diza penasaran. “Ya. Aku sendirian di sini… Hujan belum juga reda. Angin masih bertiup kencang. Membuat tubuh yang basah kuyup menggigil kedinginan. ”Kita mandi dulu. Ada air panas koq….,”ujar Zafry. Kita mandi bareng aja… “Mandi bareng ?”Diza kaget. “Dari pada kita kedinginan seperti ini, kan mendingan mandi bareng aja ? Kamu keberatan ? “Eh…nggak koq. Cuma nggak terbiasa aja…. Di dalam kamar mandi, Zafry tanpa sungkan-sungkan membuka seluruh pakaiannya hingga bugil. Diza hanya terpana. “Koq diam aja ? Mau aku bukain baju kamu….,”Zafry tersenyum nakal. Akhirnya Diza membuka seluruh bajunya. Kontolnya sudah mengeras dari tadi. Diza berusaha menyembunyikan kontolnya agar tidak dilihat Zafry. ”Kontol kamu ngaceng ya ? ”Eh…nggak koq… ”Tenang aja, punya aku juga ngaceng neh ! Lihat aja neh !!”Zafry memamerkan kontolnya yang besar dan panjang di atas rata-rata itu. Dan Diza, hanya terpana melihat kontol Zafry. ”Kaget ya lihat kontolku ?”Zafry memamerkan kontolnya yang memang sudah mengeras. Ukurannya 19 cm. Zafry mendekati, Diza yang terpaku. Tangan kekar Zafry memegang kontol Diza dan dielus-elusnya dengan lembut. ”Mas…ahhh… ”Kamu lagi horny yah ?” ”Tapi…aku…aku normal Mas…ahhh…,”Diza mengerang. Zafry masih mengelus-elus kontolnya. Nikmat. ”Punya kamu ngaceng…. Diza lebih kaget, saat Zafry memeluknya dan kontol besar dan panjang milik polisi ganteng itu. ”Mas…. ”Diza…ohhh…kamu ganteng sekali…,”bisik Zafry sambil lidahnya menjilat telinga Diza. ”Jangan Mas….ahhh.. Zafry menggesek-gesekkan kontolnya ke kontol Diza. Pelukannya sangat erat dan sekali-kali tangan kekar itu meremas-remas pantat Diza. Diza tak mampu berbicara lagi. Kenikmatan dan kehangatan menjalar begitu saja ke seluruh tubuhnya. Tangannya pun tak berdiam diri. Merayap ke selangkangan Zafry dan akhirnya kontol ukuran 19 cm itu ia pegang dan elus-elus. ”Kamu suka kontol kan ?”tanya Zafry. Tanpa menunggu jawaban Diza, Zafry melumat bibir tipis Diza dengan liar. Diza sangat susah bernafas. Permainan Zafry sangat liar. Deru nafasnya menandakan polisi itu sedang dilanda nafsu birahi yang membara. ”Isap kontol aku, Diza…,”pinta Zafry. Entah mengapa Diza tak bisa menolak keinginan lelaki tampan dan gagah itu. Ia mulai jongkok dan wajahnya menghadap tepat di depan kontol Zafry. Dengan gemetar Diza memegang kontol itu. Kepala kontol itu tampak seperti topi baja tentara. “Jangan ragu-ragu Diza, isap kontolku….,”Zafry memajukan kontolnya dan kontol itu tepat menyentuh bibir Diza. Dan akhirnya Diza memberanikan diri menjilat dan mengemut kontol itu. Masih kaku, tapi tetap saja membuat Zafry kenikmatan. Kontol itu mulai masuk keluar mulut Diza. Dan Diza sendiri mulai menikmati hal itu. ”Aku mau jilat pantak kamu Diza,”pinta Zafry. Diza memunggungi Zafry setengah menungging dengan tangan bertumpu pada pinggiran bak mandi. Dengan posisi jongkok, Zafry dengan nafsu memandangi sexynya pantat Diza. Lalu kedua tangannya meremas-remas pantat yang padat dan berisi itu. Lalu, Zafry membuka belahan pantat itu sehingga, terlihatlah lubang anus Diza yang masih virgin. Tanpa ada rasa jijik Zafry menjilat lubang anus itu. ”Ohhhh….ahhhhh…Masss !!”Diza terangsang hebat saat lidah Zafry mempermainkan lubang anusnya. Setelah puas menjilat lubang anus Diza, Zafry mengambil sabun cair. Lalu lubang anus itu ia lumuri dengan sabun itu sebagai pelumas. Zafry sudah tidak tahan lagi ingin menikmati lubang anus itu. Dalam posisi setengah nungging itu, Zafry mulai mengarahkan kontolnya ke lubang anus Diza. Diza belum menyadari apa yang akan dilakukan Zafry sang polisi. Kontol Zafry mulai menyentuh lubang anus itu. Dengan menggunakan sabun cair sebagai pelumas, Zafry berusaha menembus kevirginan ”Akhhh…ss..akiiit Mas…!! Jangannn…!!”Diza kaget. Zafry memegang erat Diza agar jangan meronta. Kontolnya harus berhasil menembus liang kenikmatan itu. ”Tahan yah, sedikit lagi neh ! ”Jangan…oooohhhh…. ”Bleesss !!” Kepala kontol Zafry berhasil masuk. Lalu dengan perlahan-lahan Zafry menekan pantatnya hingga kontolnya bablas masuk semuanya. Diza menjerit kesakitan. ”Maaass !! Kamu jaahhaat !!”Maki Diza. Diza tak bisa berbuat apa-apa. Kontol Zafry sudah masuk semuanya. Yang ia rasakan saat ini lubang anusnya perih dan sakit. Zafry tersenyum penuh kemenangan. Kontolnya mulai ditarik perlahan-lahan hingga tercabut, lalu kembali ia masukin secara kasar hingga kembali terbenam. Lalu genjotannya semakin cepat. Kontolnya keluar masuk tanpa memperdulikan Diza kesakitan. “Aakkkkhhhhh !! Massss….ssssaakkkiiitt !! Hentikaan !! Oooohhh !! “Tanggung sayaang !!”Zafry terus mengentot Diza dengan nafsu yang membara. Selama 15 menit, Zafry melakukan penitrasi. Hingga akhirnya ia merasakan puncak klimaksnya akan tiba. Di benamkan seluruh kontolnya ke dalam lubang anus Diza dengan sekali hentak. Hal itu membuat Diza menjerit histeris. Aliran sperma mulai mengalir menuju lubang perkencingannya. Dan akhirnya…. “Crooot….crooot !! Spermanya tumpah berkali-kali memenuhi lubang anus Diza. Zafry memeluk Diza dari arah belakang, tanpa mencabut kontolnya yang masih bersemayam di lubang anus Diza. Diza menangis. Hatinya perih. Mimpi apa ia semalam, hingga hal ini terjadi. Rasa sesal berkecamuk dalam dirinya. Dia sendiri bingung, apakah ia menikmati permainan itu atau tidak. Ia sama sekali tidak orgasme. Saat kontol itu menembus kevirginannya, kontolnya yang tadi ngacengpun menjadi layu. “Maafkan aku, Diza. Aku..aku tak bisa mengendalikan nafsuku,”bisik Zafry. “Tak kusangka, Mas jahat pada ku…hu…hu…. Zafry mencabut kontolnya, lalu membalikkan tubuh Diza. Dengan penuh kasih sayang, Zafry mendekap Diza. ”Kenapa Mas lakukan ini padaku ? ”Karena aku sayang padamu. Aku menyukaimu, Diza…. Diza langsung mengenakan kembali pakaiannya, dan pergi meninggalkan Zafry begitu saja. Hujan masih belum reda. ”Diza !! Tunggu !! Diza berlari tanpa arah tujuan. Hatinya kacau. Tubuhnya kuyup oleh hujan yang deras. ”Aku masih normaaallll !! Aku lelakiiii normaaalll !!”Jerit Diza. Nasi telah menjadi bubur. Semua terjadi begitu saja. Sebenarnya Diza sendiri bingung akan dirinya. Sebelumnya ia sempat menikmati permainan Zafry. Ia menikmati sekali. Terbukti, kontolnya sempat ngaceng. Dan saat ia mengemut dan menjilat kontol polisi itu pun, ia juga sangat menikmati. Tapi, ia tak menyadari sama sekali kalau Zafry menginginkan lebih. Lubang anusnya….ahhh….lubang anusnya kini telah jebol.
****
Gilang melihat perubahan pada diri sahabatnya itu. Tak seceria kemarin. Diza lebih sering melamun. ”Kamu sakit ?? Wajahmu koq pucat ? ”Aku nggak apa-apa koq… ”Sepertinya kamu lagi ada masalah ya ?”tebak Gilang. ”Maaf, aku hanya nggak enak badan aja. Kemarin kehujanan….jadi…. ”Kring…kring !! HP Diza berdering. Ternyata ada SMS masuk. SMS dari Zafry. ”MAAFKAN AKU ATAS KEJADIAN KEMARIN. JUJUR, AKU SAAT ITU SANGAT MEMBUTUHKAN SYAHWATKU TERSALURKAN. KAMU KAN TAHU, AKU SUDAH MENDUDA. AKU ADALAH LELAKI KESEPIAN. SAAT MENGENALMU, AKU…AKU TAK BISA MENGENDALIKAN NAFSUKU. AKU TAK INGIN PERSAHABATAN KITA PUTUS BEGITU SAJA.” Wajah Diza berubah saat membaca SMS itu. Ia segera menghapus SMS itu. Wajah tampan Zafry mengimbas ingatannya. Kejadian kemarin sore tak mungkin terlupakan begitu saja. Rasa nyeri, perih dan sakit di lubang anusnya masih belum hilang juga. Bisa dibayangkan kontol segede dan sepanjang milik Zafry menerobos masuk ke lubang anus yang masih sempit dan virgin. “Ada apa, Za ?”tanya Gilang membuyarkan lamunan Diza. ”Eh..nggak ada apa-apa koq… “Bener nih ?? Kalo kamu ada masalah, aku siap membantumu… “Makasih Lang… “Okey, aku pamit dulu aja yah ?”Gilang pamit. Diza segera mengunci diri di dalam kamarnya yang sempit. Bayangan Zafry dan kejadian kemarin belum juga hilang dari benaknya. Airmatanya mengalir membasahi kedua pipinya. Dia bingung, kenapa dirinya menjadi cengeng. ”Polisi brengsekkk !! ”Kring…kriiing….kring !!”HP nya kembali berbunyi. Nama Zafry muncul di Hpnya. Diza membiarkan Hpnya berdering begitu saja.
*****
Zafry bingung sendiri. Berkali-kali ia menelpon Diza tak diangkat. Bahkan SMSnya pun tak pernah dibalas. Ia sadar, Diza sangat membencinya. Kalaupun pertemanannya dengan Diza putus, Zafry tak pernah menyesal. Setidaknya ia pernah merasakan kehangatan dari brondong itu. Sudah 2 pekan sejak kejadian ia merenggut kevirginan Diza, anak itu tak pernah muncul lagi. ”Kriiing…kriiing !! SMS masuk. ”SMS dari Diza !!”Zafry tersenyum gembira. “AKU BINGUNG HARUS BENCI ATAU MARAH. KEJADIAN 2 MINGGU YANG LALU MASIH ADA DI MEMORI INI. DAN ANEHNYA AKU TAK BISA MELUPAKANMU. RASANYA AKU INGIN SELALU DISISIMU. AKU BINGUNG…. Zafry tersenyum membaca SMS itu. Sepertinya Diza mulai menyukainya. Ia pun segera membalas SMS itu yang isinya ; “AKU MERINDUKANMU DIZA. AKU JUGA TAK PERNAH MELUPAKAN KEJADIAN 2 MINGGU YANG LALU. AKU SANGAT MENIKMATI KEHANGATAN DARIMU. AKU INGIN BISA MENGULANGINYA LAGI…. “AKU MASIH TAKUT SAKIT. TAPI, AKU TAK BISA MELUPAKANMU. MAU KAH KAMU DATANG KE KOS-KOSANKU ?”Balas SMS Diza. ”TENTU AKU MAU. SEKARANG ? ”YUPS !! Zafry tersenyum penuh kemenangan. Ia telah mampu meluluhkan hati Diza, mahasiswa ganteng itu. Mana mungkin ia menolak ajakan Diza. Ia bergegas menuju kos-kosan Diza. Ternyata Diza gelisah menunggunya. ”Ku kiran Mas nggak bakal datang…. ”Aku tentu saja akan datang….,”tanpa sungkan-sungkan Zafry mengecup dan memeluk Diza. Dan Diza tak menolak. Ada kedamaian dalam pelukan Zafry.
**BERSAMBUNG**

Semalam dengan Lelaki RRC

Malam itu aku memang sial, baru keluar dari Mangga Dua Mall aku sadar dompet dan HP ku lenyap. Belanjaan ku memang agak banyak, sekalin ransel yang besisi perkakas kerja, ada tiga tas plastil karena baru saja borong aksesoris untuk computer dan sekaligus handphone baru.
Aku sadar dompet dan HP ku hilang ketika mau menyetop taksi karena hari itu memang aku tidak membawa mobil. Sudah kebiasaanku selalu menghitund dan menyiapkan uang sebelum naik kendaraan umum. Wah aku langsung lemas dan panik karena ransel ku terbuka sedikit dan sadar dompet itu ada… KTP, SIM, Kartu Kredit dan beberapa kartu identitas lain ada di dalam dompet itu. HP memang penting tapi bisa dibeli dan tidak repot karena aku punya back-up data dari SIMcard. Memag sial karena aku baru saja memperpanjang KTP dan SIM dan belum sempat membuat fotokopinya.
Sebenarnya mudah saja, aku bisa langsung pulang, bayar taksi di rumah, atau naik taksi ke rumah teman yang dekat Mangga Dua, pinjam uang dan baru pulang. Tapi aku baru ingat, di rumah tidak ada orang karena kakak ku sedang ke luar kota, dan pembantu juga pulang kampong. Wah kebetulan yang benar-benar kebetulan. Mau pinjam ke tetangga? Wah wah ini sudah jam 10 malam dan aku tidak tinggal di kompleks perumahan melainkan di daerah pusat Jakarta yang sudah dikelilingi ruko-ruko yang tidak berpenghuni di waktu malam.
Aku sempat terdiam beberapa menit, berpikir untuk mendapatkan solusi. Terlintas beberapa pilihan, tetap pulang dan cari uang seadanya di kamar atau di rumah, meminjam uang di warung dekat rumah, atau mampir ke pos hansip di depan gang. Semuanya riskan karena belum tentu aku punya simpanan uang tunai di rumah (duh kebiasaan jelek!) dan aku jarang bergaul dengan pemilik warung atau hansip, jadi takut tidak dipinjami… dan yang parah, aku tidak kenal supir taksinya, jadi mana mau dia tidak dibayar!
Hmm jadi aku harus cari teman di dekat Mangga Dua. Mau pulang jalan kaki yah lumayan jauh apalagi bawa belanjaan… Pikir punya pikir, aku ingat ada teman ku Nathan yang tinggal di kompleks ruko di seberang WTC Mangga Dua. Ah aku jalan saja ke tempat Johan, apalagi sudah jam 10 malam dia pasti ada. Johan teman lama ku, dan sudah beberapa kali main seks sama aku. Dia bottom sejati dan selalu haus untuk diliwath alias disodok. Dia pernah dating ke rumah ku dan kita having sex sampai puas. Aku juga pernah sekali mampir ke tempat nya itu di Mangga Dua. Tempat itu juga ruko tapi disulap jadi mess untuk tempat tinggal karyawan kantor tempat Nathan bekerja di Mangga Dua.
Sekitar 15 menit aku berjalan dari mall ke mess Nathan. Ada beberapa satpam yang melihat ke arah ku, tapi mereka hanya tersenyum ramah. Pasti karena tampang ku yang orang China. Yah di mess itu memang dihuni seluruhnya oleh orang China, mungkin sekitar 15 orang dan beberapa asli dari RRC. Mereka didatangkan khusus untuk bekerja di perusahaan Nathan. Kebanyakan pria muda antara 20-an sampai awal 30-an. Aku tau karena pernah bertemu dengan mereka yang asli dari RRC waktu pertama kali mampir ke tempat Nathan. Jadi aku pikar para satpam itu mengira aku juga salah satu penghuni.
Aku sempat bertanya kepada seorang satpam, “Malam pak, saya cari Nathan,” Salsah satu satpam yang sedang duduk sambil nonton TV menjawab, ”Oh silakan, dia kan di lantai 4, naik saja.”
Aku langsung naik dan begitu tiba di lantai 4 segera kuketuk pintu kamar Nathan. Tidak ada jawaban. “Mampus, pasti dia sudah tidur. Duh, bagaimana nih.” Kucoba sekali lagi mengetuk. Tetap tidak ada jawabab. Akhirnya aku nekat, kucoba buka saja pintunya, siapa tau tidak dikunci. Ternyata benar, pintu tidak dikunci dan ada Nathan sudah tertidur dengan lampu kecil.
“Haiii, sori nih malam-malam ganggu dan tidak kasih tau sebelumnya aku mau dating,” aku bicara agak keras dengan maksud membangunkan Nathan. Hubungan kami memang agak dekat dan biasa bercanda dan sering menggoda. Aku yakin dia tidak akan marah.
“Hmmm…“ Tiba-tiba tubuh itu berbalik, dan ternyata bukan Nathan. “Astaga, mampus lah aku.”
“Oh ka.. ka… kamu.”
“Oh Shit!” kataku dalam hati, malu sekali aku. Itu kan si cowok RRC, duh siapa yah namanya, aku lupa. Aku pernah mengobrol bertiga dengan Nathan di kamarnya waktu aku mampir ke mess ini.
“Hey, appppa ka.. ka bal,” lelaki RRC itu menyapaku begitu melek dan menyalakan lampu dan menatapku.
Hebat, bisikku dalam hati, dia masih ingat aku meski baru sekali bertemu dan sudah lama pula.
“Hmmm… maaf. Eh kamu Achen kan?” Tanya ku.
“Oh Achien. Ka kamu cari Nathan? Dia sudah moved, baru saja kemalin dulu,” jawabnya.
“Mati aku” Duh malu dua kali, mau dikemanakan mukaku…. “Jadi saya ini habis kecopetan di mall mangga dua, dompet dan handphone hilang. Saya kesini mau cari Nathan mau pinjam uang untuk pulang naik taksi,” aku bicara pelan-pelan tapi keras. Aku ingat Achien tidak bisa bahasa Indonesia maupun Inggris, sedang aku tidak bicara Mandarin. Kacau !
Rupanya ada kemajuan, dua bulan lalu waktu pertama kali ketemu Achien masih belum bisa bahasa Indonesia, namun sekarang dia bisa menjawabku dengan baik dan benar. “Oh begitu, kamu tidul saja di sini, saya lihat muka kamu sudah lelah. Besok kamu bisa pulang dan pinjam uang saya.”
Achien bangun dan langsung ke lemarinya mengambil handuk dan celana pendek lalu memberikan ke aku. Aku cuma bengong karena sudah malu dan tidak bisa jawab apa-apa. Aku cuma termangu. Di satu pihak masih syok karena kecopetan, di lain pihak, ada rasa senang tidak terkira karena ditawarkan menginap sekamar dengan cowok tampan dari RRC.
Achien lumayan ganteng. Wajahnya khas China daratan. Putih mulus, tidak ada jerawat ataupun tahilalat. Matanya tidak terlalu sipit dan senyumnya manis. Waktu pertama kali datang dan sempat mengobrol sedikit dengan dia, aku sudah perhatikan tingkah lakunya. Dia santun dan berbicara hati-hati. Dia mengaku berusia 23 tahun bekerja di bidang entertainment di salah satu club yang juga dimiliki oleh bossnya Nathan. Lelaki RRC ini lumayan tinggi, mungkin 175cm. Badannya biasa saja, tidak gemuk dan tidak kurus, Tapi bentuk tangannya lumayan berotot meski tidak seperti orang yang fanatik ke gym.
Dari cara bicaranya, aku tidak bisa menduga, apakah dia gay atau bukan. Tapi kalau dari cerita Nathan, saya menduga dia bekerja di amusement center di bagian SPA sebagai masseur. Ah kalau dugaanku benar, pasti kliennya ada lelaki dan perempuan. Dan suatu amusement center di Mangga Dua, apa lagi kalau tidak terkait dengan urusan syahwat. Duh memang cara judgment yang cetek, tapi begitulah kalau sudah rada tendensius.
Nathan pernah bilang dia menyukai Achien, tapi tidak pernah mencoba untuk mengajaknya tidur atau ngobrol yang agak menyerempet karena pertimbangan faktor kantor. Bisa berabe kalu ada yang curiga atau bahkan memergoki. Maklum lah ada belasan karyawan yang tinggal di mess itu.
Nah, balik lagi ke malam naas ku itu… rupanya seperti diharapkan banyak pihak, berubah jadi malam nikmat.
Aku seperti menurut saja setelah ditawari Achien menginap. Aku bergumam kecil, “Terima kasih ya Chien, yah saya mandi dulu ya sekarang.”
Karena kebandelanku untuk mancing-mancing, yah aku masuk ke kamar mandi di dalam kamar itu dan, sengaja pintunya tidak kukunci… siapa tau Achien masuk menyusulku.
Dan aku memang jenius! Achien benar-benar masuk ke kamar mandi menyusulku. Inilah namanya pucuk dicinta ulam pun tiba!
Yah tanpa membuang waktu lagi, kamu bercumbu di kamar mandi itu. Apa lagi yang akan dilakukan dua laki-laki yang bersamaan di dalam satu kamar mandi ? Mulanya dia memelukku dari belakang. Aku sudah telanjang dan mulai memakai shower. Achien meraba-raba ku dari dada ke pinggul, turun naik. Dia juga mulai menciumi leher ku pelan-pelan, mengendus-endus dan menelusuri telinga sampai bulu kudukku berdiri.
“Hei ganteng… saya merasa bagaimana yah… tapi saya senang.. oh.” Itu saya yang bisa saya ucapkan. Achien hanya diam. Lalu aku membalikkan badan. Aku langsung saya mendaratkan ciuman. Kusambar bibirnya yang tipis tapi merah itu. Oh enaknya! Achien menyambut ciumanku dan kami bersilat lidah!
Jadi timbul suara berdecak-decak karena kami terus berciuman…hmmm lama dan sungguh nikmat karena kami berdua seperi benar-benar dahaga dan mencari kepuasan.
Lalu tangan kami mulai bergerilya, saling bertukar memainkan puting susu, meraba telinga, mengusap pantat, menyentuh titit meremas perlahan biji kami masing masing. Sementara ciuman panjang kami terus berlanjut dan lidah kami saling bersilat…
Akhirnya aku tidak tahan… aku lepaskan celana dalam ku dan kugosok-gosokan ke paha Achien. Lalu aku mulai melepas singletnya dan menarik celana kolornya. Sekarang kami berdua sudah polos. Aku terus meraba-raba tubuh Achien. Dia memang mulus dan berkulit halus seperti bayi. Aku juga tetap menikmati lidahnya dan menciumi nya dengan geram. Mulutnya berbau khas, gigi nya putih dan tertata cantik… ada semacam aroma bawang putih, mungkin dia habis makan makanan dengan banyak bawang putih, tapi aku merasa itu justru membuat ku makin nafsu menciumnya.
Ada sekitar 15 menit kami saling bertukar saliva sampai kadang keluar decakan keras karena bibir dan lidah kami terus bersilat. Tangan Achien sudah berkutat dengan putingsusu ku. Dia pintar memainkan jari-jarinya. Disentuhnya putingku, lalu diraba perlahan, lalu dia gunakan ibujarinya dan mulai memelintir pelan-pelan. Kadang aku berteriak keci.. ah ah aaaaaaah… karena memang puting ku agak sensitif. Lalu aku gigit pelan lidahnya sebagai tanda protes. Achien lalu melepaskan jari nya dari putingku.
Beberapa kali dia sempat membasahi jarinya dengan liurnya, lalu kembali memainkan putingku… rasa nya emang nikmat, membuat titit ku makin tegang dan keras.
Sedangkan aku sibuk meremas pantatnya. Achien memiliki pantat tang lumayan bagus dan penuh. Cukup keras dan enak untuk diusap-usap dan diremas. Kadang aku nakal dan telunjuk ku mulai menjelajahi lubang anusnya. Dia merintih, tapi tidak protes. Jadi aku lanjut kan saja menusuk nusuk lubangnya dengan lembut.
Aku bisa melihat penis Achien sudah ereksi dengan sangat tegang. Dia tidak disunat. Tapi kepala penisnya keluar dan mirip disunat. Kadang aku memainkan penisnya, kulupnya aku dorong naik turun. Sudah ada cairan yang keluar dari penisnya.. ah tapi itu bukan ejakulasi, hanya pre-cum. Oh aku tidak tahan… aku memutuskan untuk mengulum penisnya. Aku jongkok dan mister hepi itu sudah bercokol dengan tegangnya di hadapan ku. Ukurannya standar, tidak besar tapi memang sangat keras. “Ohhhh… ahhhhhhhh…. ahhhhhhhh,” Achien terengah-engah keenakan. Aku juga sempat memainkan lidahku di bijinya dan selangkangannya, kucium dalam-dalam. Selakangannya wangi, bercampur aroma laki-laki. Hidungku geli tapi terasa enak kena bulu jembutnya. Mungkin ada 10 menit aku non-stop menghisap dan menjilat penis dan bjinya. Achien sempat beberapa kali menarik penisnya keluar dari mulut ku karena merasa ngilu.
Tiba-tiba Achien menarikku berdiri dan keluar dari kamar mandi. Dia langsung merebahkan diri dan terlentang di ranjang dan menarikku menindihnya.
Hmm permainan kami makin seru. Kami berganti gaya saling menghisap penis. Ada gaya 69 ada gaya missionary dan ada gaya spontan ciptaan kami sendiri. Di suatu titik kami sempat diam dan istirahat karena merasa capai dan mengantuk. Kami berpelukan dan saling menatap. Tapi itu hanya beberapa detik. Kami lanjut lagi dengan ciuman-ciuman lembut dan saling mengusap kepala dan muka.
Beberapa saat kemudian Achien menggeser posisi dan menduduki aku yang sedang terlentang. “Kamu mau masuk ? Aku ada kondom, pakai ya.”
Hah, aku tidak menyangka kalau Achien ternyata senang diliwath alias disodomi. Dasar sudah napsu, ya aku diam saja, malah dia yang memasang kondom di penis ku. Selama ini memang banyak pasangan sex ku yang minta disodomi, mereka bilang titit ku tidak besar dan pas untuk lubang mereka dan tidak sakit. Mereka juga bilang iramaku menggesek-gesek atau goyang juga enak. Ah entahlah.
Yang jelas malam itu aku memang menyodok-nyodok Achien yang tampak histeris keenakan. Kadang dia tampak gemas sampai menggeleng-gelengkan kepala nya sendiri. “Oh oh.. ah… ” Lalu tangannya meremas dada ku.
Tidak banyak gaya yang kami coba malam itu waktu aku masuk ke tubuh Achien. Selain gaya duduk tadi, aku sempat mengganti posisi di atas dan berhadapan dengan Achien yang gantian terlentang dengan membuka pahanya dengan lebar dan tinggi. Saat itu lah puncak kenikmatan tiba. Kami saling berciuman sementara aku mempercepat gesekan titit ku di lubang Achien. Perkiraanku gaya seks ini berlangsung hanya 10 menit. Kami berdua sudah kelelahan setelah adegan ciuman di kamar mandi dan saling fellatio di yang mengawali acara sodomi di tempat tidur. Belum lagi kami sudah sama-sama ngantuk.
Yah tibalah saat yang membahagiakan itu. Achien dan aku salin memagut dan terus memainkan lidah sementara gesekan penis ku makin nikmat di lubannya. Achien terus mengocok batangya dan akhir nya dia ejakulasi duluan. Aku mempertegas ciuman ku untuk nya. Lalu aku melepas penis ku dari lubangya. Dia sudah ngos-ngosan. Lalu kutarik lepas kondom itu dan kukocok di atas dadanya. Aku sempat mengambil spermanya untuk jadi pelican… ahhhh enaknya. Dalam hitungan detik aku sudah tidak tahan lagi dan muncrat lah sperma ku. Hmm banyak banget… itu memang ciri-ciri ku, kalau dapat pasangan seks yang cocok, aku bisa bernapsu sekali dan saat ejakulasi, spermaku benar-benar muncrat dengan kencang dalam jumlah banyak.
Setelah itu kami berdua mandi sambil beberapa kali berciuman lembut lagi. Adegan ini tidak lama karena kami sudah benar-benar puas. Malam itu aku jadi menginap besama Achien dan merasa sangat bahagia. Sampai pagi kami tidur dengan gaya spooning. Oh mesra sekali…

Pemanfaatan tubuh siswa untuk pelampiasan nafsu sex-sejenis dan nafsu-sadis instruktur

MASUK SEKOLAH MILITER
Walaupun orang-tuaku sudah kerja keras menyekolahkan aku, tetapi aku hanya bisa sekolah sampai tingkat SMU/ SMA [high-school]. Orang-tuaku tidak punya uang jutaan rupiah untuk membayar pendaftaran masuk perguruan tinggi. Jumlah uang yang harus disediakan untuk masuk perguruan tinggi [termasuk perguruan tinggi negeri ] tidak masuk akal sehatku dan tidak masuk otak orang desa. Kata orang, mahalnya biaya pendidikan terjadi karena perguruan tinggi diubah status-nya menjadi Badan Hukum Milik Negara [BHMN]. Meskipun mahasiswa sudah melakukan demo di dalam dan luar kampus dan dampak buruk BHMN sudah jadi kenyataan buruk,tapi para pejabat kementerian yang mengurus pendidikan tidak peduli dengan kenyataan ini! Sebab, katanya urusan pendidikan orang miskin bukan urusan mereka ! Kata mereka :
“Kalau tidak punya duit, ya tidak usah sekolah”,lalu kata pejabat kementerian ta’i itu lagi :
“Syarat untuk mengikuti pendidikan adalah kecerdasan, kesehatan, kemampuan ekonomi”, maksudnya : “orang miskin tidak memenuhi syarat untuk bersekolah”.
Demikianlah karena pendidikan dikelola cara-ta’i maka aku tak bisa melanjutkan sekolah dan aku harus mencari pekerjaan. Seorang temanku punya paman yang bisa menunjukkan jalur masuk pendidikan tentara. Maka dengan sisa-sisa uang orang tuaku dan hasil pinjam-sana pinjam-sini aku berhasil diterima masuk suatu pendidikan untuk jadi tentara. Mungkin pendidikan yang aku ikuti itu setingkat sekolah calon tamtama [SECATAM].
SERING DIHAJAR
Sebetulnya untuk masuk sekolah militer sialan itu, persyaratan ijazahnya cukup SLTP.Teman-temanku satu angkatan punya latar belakang pendidikan macam-macam, tapi rata-rata setingkat SMU/SMA.Hampir semuanya mempunyai masalah yang sama dengan aku.Mempunyai ijazah SMU/SMA tapi tak mampu melanjutkan sekolah dan susah cari kerja, lalu masuk pendidikan sialan itu ! Umur kami masih muda-muda sekitar delapan-belasan.Bahkan barangkali kami dapat digolongkan anak-anak. Menurut suatu undang-undang,usia anak-anak adalah dari umur nol sampai dengan 24 tahun. Aatu paling tidak kami berusia remaja. Pemuda remaja masih suka berontak dan jiwanya bergejolak.Supaya jiwa mereka tenang, mereka harus diperlakukan dengan keras! Karena itu pendidikan kami dilakukan dengan keras dan kejam,agar kami menurut dan dapat segera menyesuaikan diri dalam kehidupan tentara dan dengan disiplin militer ! Maka setiap ada kesalahan atau kekeliruan yang kami buat : besar atau kecil, sengaja atau tidak pasti kami akan “dikoreksi” dengan hukuman yang kejam di luar batas-batas peri kemanusiaan.
Hukuman itu bisa berupa hukuman-fisik seperti dipaksa lari puluhan kilometer atau hukuman badan [corporal punishment] seperti dihajar dengan alat disiplin berupa cambuk [pecut, cemeti] atau disiksa.Misalnya diberikan sengatan listrik, disundut dengan besi panas atau siksaan lain yang kejam dan sadis yang sesuai dengan selera pelatih atau instruktur dan yang membuat siswa itu menggelepar, menggelinjang atau menggeliat-geliat karena merasa amat kesakitan! [Ha.Ha.Ha.]
Yang pasti, meskipun disiksa sekejam dan merasa senyeri apapun juga siswa itu tidak boleh bersuara,merintih atau mendesah karena kesakitan.Mereka boleh menggelepar-gelepar kesakitan,seperti ikan dilempar ke daratan [Ha..Ha..Ha..] atau menarik rona muka yang amat kesakitan tapi tak boleh berbunyi!Ada juga instruktur yang lebih suka atau cukup puas mendisiplinkan siswa menggunakan tangan kosong atau kakinya, yaitu dengan memberikan tamparan KERAS! di pipi:PLAKK! PLAKK! atau tonjokan KERAS! di ulu-hati:BUK!BUK! yang biasanya membikin siswa jadi muntah-muntah atau sekedar memberikan siswa tendangan Taekwondonya ! Tentu saja sang pelatih selalu mengenakan sepatu boot militer-nya sehingga tendangannya mantap ! [HA..HA..HA..]
Agar benar-benar jadi tentara-sejati maka kami pun harus PD [Percaya Diri],oleh karena itu banyak kegiatan selama kami pendidikan yang harus kami lakukan dalam keadaan telanjang-bulat! Agar kami jadi terbiasa buka-bukaan di hadapan sesama laki-laki dan sesama tentara. Di asrama pendidikan itu tidak ada “kamar mandi dan WC” atau “bangsal mandi dan WC”. Yang ada adalah “tempat mandi dan WC”, karena tempat itu tak beratap dan berdinding.Dengan demikian para siswa itu harus membiasakan diri mandi telanjang bulat juga berak dan kencing ditempat yang terbuka!Bahkan tempat mandi untuk terletak sangat dekat dengan lapangan basket dan volley komplex militer itu. Sehingga jika kami sedang mandi atau berak hampir selalu ada saja anggota tentara yang sedang main basket atau volley atau kegiatan lain.Misalnya senam atau latihan karate di situ !
Jika kami sedang telanjang-bulat,maka aturan yang berlaku adalah,kami dilarang menutupi kontol dan bijipeler kami dengan tangan.Jika ada siswa yang kedapatan oleh instruktur menutupi atau mencekal kontolnya – waktu dia sedang telanjang bulat, sudah pasti siswa itu akan dihajar dengan pecut sebagai hukuman!Karena siswa itu dinilai tidak Percaya Diri dan belum siap jadi laki-laki dan tidak siap jadi tentara! Aku bahkan pernah melihat sendiri, seorang instruktur dengan enteng menyetrum kontol seorang siswa karena siswa itu kedapatan menutup-nutupi kontolnya waktu berjalan ke tempat mandi bertelanjang-bulat ! Tentu saja siswa itu menggelinjang-gelinjang kesakitan,sehingga instruktur itu jadi berselera untuk menghajarnya dengan puluhan kali lecutan cambukan kuda yang KERAS! Maka tak urung tubuh siwa sialan itu jadi penuh bilur, lebam dan lecet berdarah-darah! Karena siswa itu telanjang bulat sambil malu-malu !
Bisa dibayangkan betapa sukarnya bagi seorang siswa jika mau onani atau ingin ngeloco [coli, masturbasi, melancap, merancap],karena tak ada tempat sembunyi atau tempat dengan privacy untuk kocok-kocok kontol. Bagi mereka yang tidak PD [Percaya Diri] untuk ngeloco maka terpaksa mereka menahan-nahan nafsu syahwatnya sampai pejuh mereka keluar sendiri waktu mimpi-basah.Tetapi bagi siswa yang PD,mereka tenang-tenang saja ngeloco sambil mandi.Waktu mandi, mereka pura-pura menggosok-gosok badannya dengan sabun – sambil sekalian mengocok kontolnya dan tidak lupa merangsang kedua puting-susunya sampai akhirnya mereka pun mencapai puncak syahwat dan pejuhnya muncrat keluar : CROOOTT!CROOOT!Agh,lumayan nikmat dan terasa lampias juga! Ta’i.
Karena para siswa itu diwajibkan tidur-malam telanjang-bulat di lantai yang dingin tanpa alas, maka jika mereka mimpi-basah pejuhnya akan berceceran kemana-mana, : ke perut, ke jembut, ke paha dan ke lantai. Mau tidak mau akan banyak teman-teaman mereka yang tahu bahwa mereka barusan mimpi basah.. Sebab, perut bawah,jembut dan paha mereka penuh dengan ceceran pejuh dan tidak jarang bangsal tidur siswa-siswa calon tamtama sialan itu jadi semerbak berbau pejuh ! [..Ha..Ha..Ha..].
Oleh karena itu setelah tamat pendidikan kami bukan hanya siap membunuh atau dibunuh tetapi juga kami tahan pukul, tahan hajar dan tahan siksa ! Sesuai dengan motto : “Tentara tak mengenal rasa saklt ” atau “A soldier feels no pain”. Kami juga tidak risih, ragu-ragu, atau malu-malu lagi telanjang bulat di hadapan teman sendiri, sebab sudah terlatih bugil telanjang-bulat selama pendidikan !
Para pelatih atau instruktur semuanya berbadan besar,atletis,dan berotot ketat. Mereka semua tak pernah lupa meneggenggam alat-disiplin berupa pecut rotan atau cambuk-kuda atau cambuk-kulit [bullwhip] yang setiap saat siap dilecutkan dengan KERAS! ketubuh kami: CEPRETT! CEPRETT atau jika dilecutkan lebih keras lagi akan terdengar seperti JEPRETT! JEPRETT! dan jika lebih KERAS! dan lebih KUAT! lagi,apalagi jika menggunakan cambuk-kulit atau bull-whip,maka yang terdengar adalah suara seperti letusan pistol : CETARR!CETARR!
DISIKSA DAN DIPERKOSA
Agar kami lebih mudah dihajar, maka setiap latihan lapangan kami diharuskan buka – berbaju- bertelanjang dada.Begitu juga agar para instruktur lebih leluasa bergerak untuk CEPRAT! CEPRET! menghajar tubuh kami dengan alat-disiplin-nya, maka mereka juga bertelanjang-dada sewaktu “melatih” kami ! JIka seorang instruktur kebetulan tidak membawa pecut tapi merasa perlu untuk mengahajar seorang siswa maka dengan enteng dia akan melepas ikat pinggangnya dan dengan gesper itu dia akan menghajar tubuh siswa sialan itu:CEPRET! CEPRET! Ta’i ! Tidak heran jika para instruktur itu jadi betah bertugas di sekolah militer itu ! Sebab mereka bisa berbuat semau-maunya pada para pemuda remaja itu !
Jika akan dihukum, kami juga diharuskan telanjang-bulat !Beberapa orang siswa yang bewajah lumayan tampan atau berkontol-besar, seringkali setelah dihajar juga dipaksa onani dan tak jarang disodomi oleh para instruktur.Jika dalam satu latihan lapangan ada banyak siswa yang dinilai berbuat kekeliruan maka seluruh siswa dihajar beramai-ramai.Pernah kami diperintahkan berdiri berhadapan dua-dua telanjang-bulat, lalu kami dipaksa bergantian saling isap kontol kami sampai pejuh kami muncrat keluar! Ada juga instruktur yang suka menghukum dengan cara kami disuruh bergulat berpasangan dua-dua bertelanjang-bulat dalam satu lingkaran kecil. Jika ada bagian tubuh kami yang keluar melewati garis lingkaran itu maka bagian tubuh kami itu langsung dihajar dengan cemeti,disundut dengan rokok menyala, atau ditempeli besi-panas ! [...Ha...Ha....Ha....]
Agar dapat melampiaskan nafsu sex-sejenis dan nafsu sadis mereka, maka para instruktur biasanya mencari-cari alasan. Alasan yang paling sering dipakai untuk menghukum siswa adalah dikatakan : siswa bicara kurang keras, siswa berdiri kurang tegap, siswa terkesan tidak percaya diri.
Suatu kali aku dianggap berdiri “kurang tegap” oleh seorang instruktur,karena itu aku diperintah masuk ke ruangan kosong dan disitu aku harus telanjang bulat. Lalu aku dipaksa meletakkan kedua tanganku dia atas sebuah meja sambil aku menunduk.Kemudaian aku merasakan tubuhku dihajar KERAS! dengan cemeti : JEPRET! JEPRET! JEPRET! Sekali-sekali lecutan itu dihentikan,lalu aku merasa-kan ada benda keras dimasukkan ke dalam lobang-pantatku.Benda itu dimaju mundurkan masuk-keluar boolku:maju-mundur,maju-mundur,maju mundur,sakit-nya bukan main! Tapi anehnya kontolku makin mengeras dan makin mengeras, tegang ngaceng dan setelah itu aku merasakan ada cairan hangat dan lengket di belahan silitku.Diikuti oleh denyutan-denyutan pemancaran pejuh dari lobang -kencing di ujung kontolku ; CROOOOT! CROOOT! CROOOOT Entah mengapa, ternyata pejuhku muncrat keluar….!Setelah itu aku dihajar lagi dengan cemeti: JEPRET! JEPRET! JEPRET!…… Entah berapa puluh kali!Yang pasti tubuhku jadi babak-belur penuh dengan bilur, lebam, lecet berdarah akibat lecutan cemeti instruktur sialan itu ! Ta’i !
EPILOGUE ATAU AFTERMATH
Setelah kejadian itu aku merasa sakit di silitku. Waktu aku berak, darah keluar dari lobang pantatku dan ternyata ta’i-ku juga bercampur darah. Menurut teman-ku,aku barusan disodomi oleh instruktur itu.Rasa lengket di belahan silitku adalah lengket-pejuh instruktur yang sengaja dimuncratkan di belahan boolku. Sedang pejuhku muncrat keluar karena kelenjar prostatku terangsang akibat tersodok-sodok kontol instruktur itu waktu disodomikan dalam lobang pelepasanku [bool] !Ternyata banyak siswa lain yang juga pernah mengalami hal serupa [disodomi]! Ta’i !
Pada menjelang selesainya pendidikan, maka beberapa orang siswa yang belum sunat atau sudah sunat tetapi pola sunatnya dinilai tak sempurna atau dianggap belum ketat [belum high and tight],maka siswa-siswa itu diwajibkan disunat atau disunat ulang. Sunat itu dilakukan secara militer [tanpa anestesi], sehingga ada dua atau tiga siswa yang bukan hanya menggelinjang,menggeliat, dan kemudian menggelepar-gelepar kesakitan,tapi juga jatuh pingsan, semaput, tidak sadarkan diri lagi !.

Aku Dan Anak Ibu Kostku (2)

Genap 1bulan aku dan andi berpacaran.Hari-hari terasa sangat berwarna dan begitu indah karena andi selalu berada di samping ku untuk menemani tiap langkahku.I love u full andi !! hehe.
Pagi itu aku tergopoh turun dari tempat tidur sambil menggosok-gosok mataku,lalu berjalan mendekati jendela kamar .Aku tak ingat bagaimana semalam aku bisa sampai di tempat tidur dam kamarku.Yang kuingat semalam aku berada di kamar andi,kita berbagi cerita,bertukar fikiran,dan ujung-ujung nya andi meniduriku.
Aku berdiri di dekat jendela,kuperhatikan sekeliling lingkungan luar.Ada yang tak biasa disana,ada andi disana sedang mencuci motor sambil bertelanjang dada.Ku perhatikan dengan seksama sang pujaan hatiku itu.Wajah nya yang ganteng,mata nya yang besar dan bening,kulit nya coklat terang,dada nya yang bidang,sekilas mirip artis Hengki Kurniawan,tapi lebih cakepan Andi pacar ku,hehe.Aku berucap dalam hati,sungguh beruntung aku bisa memilikinya.Ah Andi !! andai kamu tahu betapa aku sangat menyayangimu .Tak terasa ada yang mengeras dari dalam celana tidurku.Terbersit ide untuk tidak masuk kerja hari ini,bergegas ku ambil ponselku,lalu ku telpon dewi salah satu temen kerjaku,aku meminta ijin untuk tidak masuk kerja hari ini.Hari ini akan kuhabiskan waktuku hanya bersama Andi !!
Lalu kubuka jendela kamar kost ku,dan ku sapa andi disana…
” Pagi Mas Andi,hehehe “
” Eh ! Pagi juga Radith. Baru bangun?? Kamu nggak kerja hari ini?? “
” Nggak nih ‘Di,aku nggak enak badan. “
Perlahan Andi mendekat dan tangan kanan nya menyentuh keningku,kulihat raut muka khawatir di wajah andi.
” Hmmmmm…aku mandi dulu ya. kamu tunggu dan istirahat di kamar “
Aku mengangguk pelan dan menuruti perintah andi.Setelah berbaring di tempat tidur,aku memegang keningku sendiri untuk memastikan apa benar aku demam seperti yang andi kira.Ternyata benar,suhu badanku terasa sedikit hangat dari biasa nya,aku merasa baik-baik saja.Padahal tadi aku hanya berpura-pura agar andi ke kamarku..
Kira-kira setengah jam kemudian,andi sudah berada di kamarku,dan membawa segelas susu dan satu mangkuk bubur ayam.Dengan sabar andi menyuapiku,terasa sekali kasih sayang nya saat itu,aku jadi merasa bersalah.Setelah sarapan selesai,andi mencium keningku dan memegang erat tanganku.
” Kamu istirahat ya sayang,aku nggak kemana-mana koq.Aku disini nungguin kamu, “
” Sayang,aku nggak apa-apa,beneran.aku cuma kurang tidur,kamu jangan berlebihan deh. “
” Nggak apa-apa gimana?? Badan kamu demam.Udah,kamu isitirahat ya !!
” Iya,aku istirahat,Tapi peluuukk akuu..hehehe. “
Andi naik ke tempat tidurku dan memelukku erat.Terasa nyaman ada di pelukan andi.Tercium aroma segar dari badan andi,mungkin gara-gara baru abis mandi.Dan wangi segar dari badan andi membuat ku ingin melakukan sesuatu yang nakal.kucium halus leher andi,sambil ku jilati dan ku gigit kecil.
” Aaaaahhhhhhh “
Andi hanya bisa pasrah dan mendesah menerima perlakuanku.Tanpa permisi ku angkat kaos nya.Ku jilati selurauh bagian dada andi yang bidang,kedua puting nya tak terlewat dari aksi jilat n gigitan ku.
” Aaaaaaaaaaaaaahhhhhhh……aaaaaaaaahhhhhhh…..sayang…kamu mau ngapain?? aaaaaaaaaaaaahhhh…. “
Tak kuhiraukan apa yang andi ucapkan,kulanjutkan aksiku ke perut dan pusar nya.Aku bermain lidah di pusar nya,andi menggelinjang hebat dan mendesah kencang.Aksi ku tak henti sampai disitu,ku buka boxer andi,terlihat tonjolan yang keras disana,di tambah ada segumpal cairan di celana dalam andi.ya..itu percum nya andi.Ku jilat bagian luar celana dalam andi,sengaja aku tak langsung membuka celana dalam andi,lalu permainan ku teruskan ke selangkangan andi,ku jilati semua bagian selangkangan andi,lalu ke paha bagian dalam,lalu ke kaki,dan jempol kaki nya.
” Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrggggggggggghhhhhhhhhhhhh….aaaaaaggg hhh…….aaaaaaaaaaaaaarrrrggghhhhhhh “
Hahaha….Aku berhasil !! Kali ini aku yang buat andi kewalahan.Terlihat jelas kalau andi sangat menikmati permainan nakal ku.lalu ku jilat perlahan dari kaki,lutut,paha,selangkangan,dan bagian luar celana dalam andi untuk ke dua kali nya.Ku lihat muka andi merem melek disana,dan seperti nya ingin segera menerkamku.Kubuka celana dalam andi,dan ku masukan kontol 18cm andi ke mulutku.Terasa penuh dalam mulutku,aku berusaha memasukan semua bagian kontol andi,namun sia-sia.Aku menyerah,dan aku hanya bisa menjilati dan turun naik di mulutku.Lima menit kemudian andi menarik kepala ku dari kontol nya dan mencium ku,lalu dia menidurkan aku,tangan nya andi membuka semua pakaian ku,andi tak membiarkan sehelai benang pun ada di badan ku.lalu andi mengangkat pahaku,dan mengoleskan pelicin disana.terasa dingin oleh pelicin,dan andi memakai kondom dan mengoleskan pelicin ke ujung kontol yang di lapisi kondom.Tanpa basa basi andi memasukan kontol nya ke lubang anusku,andi sangat mengerti bagaimana cara nya agar kontol 18cm tidak menyakitiku,dia memasukan nya perlahan sambil mencium bibir ku dan menjilati putingku.aku pun berusaha rileks.Lalu blesss…masuklah seluruh bagian kontol andi ke lubang anus ku.Andi pun mengentotiku.Terasa Nikmat sekali gesekan kontol andi ke lubang anus ku.Semua gaya pun kami coba.20menit berlalu,andi pun makin mempercepat entotan nya,lalu andi mencabut perlahan kontol nya dari anus ku,lalu dia berdiri dan mengocok kontol nya di depan muka ku.aku pun tak mau kalah,kocokan pada kontol ku makin ku percepat,lalu keluar lah air mani andi di muka ku,aku pun menyusul.Setelah selesai,andi mencium bibrku dan kami berciuman tanda nya permainan selesai.Lalu andi memeluk ku,kami pun tertidur.

Perbuatanku mencabuli karyawan-baru di perusahaan

JATUH HATI
Pada dasarnya seorang cowok-gay atau lelaki-homosex macam aku tak pernah jatuh-cinta atau jatuh-hati pada seseorang [cowok] . Yang terjadi adalah, terbit nafsu atau muncul syahwat pada seorang lelaki yang disukainya. Demikian juga yang terjadi dalam diriku pada Fahri seorang pegawai baru atau karyawan baru.
Waktu itu Fahri baru bekerja kira-kira tiga bulan di perusahaan tempatku bekerja. Aku menjabat Manajer Keuangan, sedang Fahri bekerja sebagai Satpam. Fahri ditempatkan di depan ruang kerjaku. Tugasnya adalah menjaga keamanan di lokasi itu dan membantu sekretarisku “mengatur” tamu-tamu dan para karyawan/ karyawati perusahaan yang akan bertemu denganku.Seperti syair lagu “Mulanya biasa saja”,maka pada mulanya perasaanku juga biasa saja pada Fahri, mungkin karena aku tak terlalu memperhatikannya. Tetapi tanpa sengaja, suatu kali aku menyadari ketampanan Fahri. Setelah diam-diam aku mencuri pandang,ternyata Fahri tidak hanya berwajah tampan,tapi juga berdada bidang,bertubuh atletis dan tangannya besar, indah,dan berotot.Fahri juga punya sifat atau sikap ramah dan murah senyum.Selain itu baju seragamnya selalu rapi : bajunya putih bersih dan celananya disetrika [digosok] rapi. Sepatunya selalu mengkilat sedang bagian-bagian logam di baju seragamnya selalu berkilau karena rutin digosok dengan Brasso.
Setiap pagi, jika aku tiba di kantor dan setiap sore waktu aku akan pulang, Fahri membawakan tasku dari dan ke mobil. Jika aku sudah masuk mobil dan mobil akan berangkat Fahri memberi hormat seperti seorang anggota militer.
Pada suatu kali aku banyak sekali pekerjaan, sehingga aku memutuskan untuk lembur [over time]. Aku menyuruh Siska – sekretaris-ku pulang, karena aku tidak mau Siska pulang malam – dia punya suami dan anak di rumah. Sebagai gantinya aku minta Fahri untuk membantu aku di kantor jika aku perlu bantuan, seperti memfotokopi berkas, menyambungkan telpon,mengambilkan minum atau pesan makan malam. Sebab, aku harus bekerja sampai larut malam untuk mengejar dead-line, yaitu membaca,memeriksa dan menanda-tangani beberapa laporan keuangan. Fahri punya ijazah D-3 [Sarjana Muda] dan dia bisa juga membantu mengetik di komputer. Sebetulnya Fahri bisa ditugaskan di bidang lain [bukan Satpam ] hanya nasibnya saja yang membawa dia jadi Satpam di perusahaan kami.Karena lowongan yang ada hanya itu waktu Fahri direkrut – meskipun gaji-nya lumayan.
Demikianlah, sepanjang sore dan malam itu aku merasa amat bahagia ditemani Fahri yang ganteng,bersih dan atletis itu.Aku sengaja menyuruh Fahri duduk di dalam ruanganku,dengan alasan untuk memudahkan aku jika aku perlu bantuan -nya. Agar Fahri tidak suntuk berdiam diri saja,aku menyuruh Fahri menunggu di dalam ruangan sambil menonton TV dan Fahri menurut saja.Posisi duduk Fahri persis di depanku, meskipun pada jarak tertentu, tidak terlalu dekat . Sehingga tanpa disadari Fahri – aku bisa memandangi Fahri dari arah sampingnya sepuas-puas nafsuku. Untunglah aku sudah terbiasa memecah konsentrasi untuk dua kegiatan atau dua pekerjaan sekaligus.Sejak aku masih kecil aku sudah terbiasa belajar sambil menonton TV.Cara belajar seperti itu bagiku tidak masalah.Nyata-nya sejak Sekolah Dasar [Elementary School/ Primary School] sampai waktu aku duduk di bangku mahasiswa, aku selalu juara kelas.
Setiap pagi aku juga biasa baca koran atau nonton TV sambil olah-raga pagi menggunakan sepeda statis atau menggerakkan mesin-mesin olah-raga lainnya. Bahkan terkadang aku juga sambil lari di tempat atau sambil mengangkat barbel.
Sepanjang sore dan malam itu aku merasa bahagiaaa sekali dan berahiku pada Fahri makin menjadi-jadi. Aku merasa, jika aku sering-sering kerja lembur sambil ditemani Fahri [berduaan] seperti itu,pada saatnya kelak, aku yakin dan percaya bahwa aku tak akan mampu menahan dorongan nafsu-berahiku buat mencabuli Fahri yang tampan itu!Yang juga membuat aku makin bernafsu untuk main cabul dengan Fahri adalah bau harum yang terpancar dari tubuh Fahri. Entah harum parfum merek apa, bahkan terkadang aku berkhayal gila-gilaan, jangan-jangan Fahri bukan hanya tampan tetapi keringatnyapun berbau harum. Atau bisa jadi indera penciumanku yang bermasalah ? Setelah kejadian yang pertama itu itu aku jadi “ketagihan lembur” dan aku selalu minta Fahri menemani atau membantu aku. Walaupun Siska sering menawarkan diri untuk ikut lembur tapi aku selalu melarang. Kataku :
“Sudah Siska pulang saja. Nanti ditunggu suami dan anak”.
Makin sering aku kerja-lembur bareng Fahri makin besar keinginanku untuk main -cabul dengan Satpam ganteng itu. Bahkan setiap kali aku onani, aku selalu saja berfantasi tentang Fahri,sambil mengingat-nginat apa yang aku lihat dan rasakan selama aku berduaan dengan Fahri di malam-malam yang indah.Ta’i ! Akibatnya juga positif untuk perusahaan, karena pekerjaan dan laporan-laporan keuangan selalu tepat waktu.Tak ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan perusahaan. Sebab, aku tidak pernah meng-claim uang lembur [over-time].Aku sudah merasa bahagia bisa berdua-duaan dengan cowok seganteng Fahri, meski dia “hanya” seorang Satpam.Fahri sendiri juga tidak perlu dibayar over-time karena seharus-nya memang dia piket setiap hari [kecuali Sabtu dan Minggu] sampai jam 23:00.
Tapi aku selalu memberi tip cukup besar pada Fahri setiap kali dia menemani aku kerja lembur. Uang tidak amsalah bagiku. Gajiku lumayan besar.Karena aku seorang homosex murni[Score-6], jadi aku tidak berminat sedikitpun juga secara sexual pada lawan-jenis.Itulah maka aku tidak menikah.Hobbiku hanya olah-raga dan bukan olah-raga mahal seperti golf.Aku tak hobi olah-raga permainan dalam tim.Aku hanya suka latihan fisik seperti jogging dan latihan beban.Meskipun aku masih suka olah raga “satu-lawan” satu seperti : badmiton dan tennis, juga tinju dan bela-diri [karate].Sekali-sekali aku juga suka main squash.
Aku beruntung,meskipun aku seorang cowok-gay, tapi aku tak punya sisi feminin sama sekali.Aku suka olah-raga berlebihan[gila-gilaan] tujuh hari seminggu tanpa jeda.Menurut teori olah-raga,seminggu hanya boleh latihan fisik tiga kali,agar ada kesempatan untuk mengganti bagian-bagian otot yang rusak. Teori tinggal teori, nyatanya sejak aku umur enam-belas tahun aku sudah biasa olah-raga gila-gila-an dan aku tak merasa ada efek buruk apa pun pada diriku. Bahkan tubuhku “sudah jadi” : atletis, ketat, dan berotot – meskipun tidak sampai sangat berotot seperti tubuh Ade Rai.Setiap hari aku jogging 5 km [ seperti George Bush mantan Presiden AS ],ditambah dengan push up dan sit up masing-masing 250 kali pagi, siang, dan sore, jadi total 1000 kali sehari ! Masih ditambah lagi dengan latihan beban dua jam sehari [menggunakan barbel dan mesin-mesin olah raga yang ada di rumah ] disertai latihan karate dua kali seminggu dan berenang sekali seminggu
Waktu peristiwa ini terjadi aku berusia 27 tahun dan ketika itu umur Fahri sekitar 20 tahun.Saat itu kami berdua sedang hot-hotnya secara sexual.Untuk “rekreasi” sexual aku rutin menenggak obat-obat perangsang nafsu sexual [aphrodisiac] dan pemicu produksi pejuh [yang aman] seperti Maca [sejenis Gingseng asal dari pengunungan Cordilleras de Los Andes di Peru, Amerika Selatan], Pasak-Bumi [Tongkat Ali] dari Kalimantan, Majoon dari India. Sekali-sekali aku juga minum ramuan penambah gairah sexual yang terdiri dari campuran:telor ayam kampung rebus yang diberi garam dan merica secukupnya, ditambah satu sendok makan kecap manis dan kopi susu segelas. Kapsul Kuku Bima, Irex dan Extra Joss juga baik untuk meningkatkan berahi [libido]. Sedangkan obat-obatan yang juga baik untuk membikin kontol-ngaceng adalah Viagra dan Cialis. Tapi bagi laki-laki tua harus hati-hati jika minum Viagra atau Cialis tanpa pengawasan dokter – karena dapat mengakibatkan serangan jantung dan bisa meninggal dunia !
Menu makananku sehari-hari yang tidak pernah absen dari ikan mas dan kerang yang sudah terbukti sangat baik untuk membuat kontol ngacengnya keras dan lama. Seminggu sekali [ waktu week end ] aku selalu makan sate-kambing [lima tusuk] – sekedar untuk membuat kontolku terasa makin kencang sewaktu sedang ngaceng sehingga terasa tambah nikmat!Tidak heran jika setiap hari aku mampu mengeluarkan pejuh [ dengan cara onani atau ngentot atau dientot ] sampai tiga kali sehari : CROOOT!! CROOOT!! CROOOT!!, tanpa aku merasa mengantuk atau lemas sedikitpun juga !
Seperti umumnya semua laki-laki homosex, maka “pola sentral” pikiranku dan orientasi hidupku hanya terfokus pada Sex,Sex,dan Sex saja ! Bahkan tak jarang jika aku sedang bercermin sambil telanjang-bulat maka aku jadi pun terangsang sendiri [ narciss ] oleh bentuk tubuhku yang atletis dan berotot ketat itu dan oleh kontolku yang ukuran besar dan disunat-ketat ! Ta’i !
MAIN CABUL
Setiap kali aku mengajak Fahri menemani aku kerja-lembur aku juga selalu minta ditemani makan-malam di ruangan kerjaku. Mula-mula Fahri tampak agak ragu tapi aku mendesak sehingga akhirnya Fahri mau juga. Aku suka makan bareng dengan Fahri karena aku sering berkhayal bahwa aku sedang pacaran dengan cowok ganteng yang “hanya” seorang Satpam itu.Sambil makan aku ngobrol apa saja sekenanya.Sekali-sekali aku mencuri pandang lengannya yang kekar, wajah -nya yang tampan,dan tubuhnya yang atletis.Tak lupa aku “mencuri cium” buat mengendus bau harum parfum yang selalu terpancar dari tubuh cowok itu.Diam-diam,jauh dalam hati kecilku aku berharap agar Fahri bukan hanya punya wajah tampan dan tubuh yang besar,kekar,dan atletis,tapi juga punya kontol dengan ukuran diatas rata-rata dan disunat ketat[high and tight] serta mampu mengeluar kan pejuh beberapa kali sehari. Paling tidak tiga kali sehari seperti aku ! Ta’i! Aku juga selalu mencoba berhitung sejauh mana aku mampu menundukkan Fahri jika dia melawan waktu aku akan cabuli ! Dalam perhitunganku aku akan mampu menundukkan dan mengalahkan Fahri jika seandainya dia melawan !
Jika seorang lelaki menolak atau melawan sewaktu aku ajak main cabul maka aku akan memaksa dan memperkosanya dengan cara apa pun juga [at all cost]. Bisa dipastikan aku selalu memaksa dengan kekerasan ! Itu sudah jadi prinsip dasar atau hukum besi atau SOP [Standard Operating Procedure] yang selalu aku terapkan ketika aku mencabuli seorang lelaki ! Pada dasarnya hubungan sex sejenis antara dua lelaki homosex adalah dengan cara merebut “kenikmatan partner”.Itulah sebabnya hubungan sex sejenis antara dua laki-laki homosex ditujukan pada kontol – khususnya pengisapan kontol, yaitu merebut kenikmatan yang ada di kontol partner dengan cara mengisap atau menjilati kontol partner tersebut!Memain-mainkan kontol partner atau meloconya juga termasuk suatu dorongan untuk merebut kenikmatan di kontol partner! Sedangkan sodomi lebih bersifat untuk melampiaskan syahwat pada suatu lobang yang “tersedia [ada] dan layak untuk dientot dengan kontol”. Karena itu sodomi biasanya merupakan perbuatan seorang lelaki straight yang kebetulan sedang tidak punya partner perempuan [ misalnya pada orang yang sedang dipenjara ] untuk dientot atau seorang laki-laki bi-sex yang biasanya mengentoti suatu lobang dengan kontol-nya dan kebetulan waktu itu yang bisa dientotnya adalah lobang-pantat [ bool, silit ].
Demikianlah pada suatu kali aku mengajak Fahri untuk lembur lagi. Sejak aku tiba di kantor pagi hari aku seperti merasakan terkesan itu Fahri tampan sekali. Bahkan untuk pertama kalinya sejak aku kenal Fahri kontolku tegang [ngaceng] waktu aku berada dekat-dekat Fahri. Entah pengaruh apa, sepanjang hari aku merasa gelisah.Aku ingin hari cepat-cepat sore supaya aku bisa berdua-duaan dengan Fahri.Ketika petang tiba aku minta Fahri duduk di dalam kamar kerjaku. Ketika sudah jam 19:00 dan semua pegawai sudah pulang.Kecuali aku dan Fahri dan tiga orang Satpam lain di gardu-jaga.
Setelah sekitar satu jam aku bekerja, aku pura-pura istirahat dan ikut nonton TV. Pelan-pelan aku dekati Fahri dan aku pura-pura bertanya :
“Film apa itu Fahri ?” dan Fahri menjawab :
“Action, Pak”.
Aku tak memperhatikan film yang diputar di TV itu melainkan aku memperhatikan tubuh Fahri yang kekar dan lengannya yang berotot.Agh!Amat sexy! Aku berdiri di belakang Fahri, lalu pelan-pelan aku memegang bahu Fahri yang kekar dan mencekalnya – agak memijat dan aku berkomentar :
“Wah! Fahri badannya keras sekali. Latihan apa ?”,Fahri menjawab tampak agak kemalu-maluan :
“Agh. Biasa saja Pak”
Seperti biasa Fahri duduk di sofa,karena itu aku bisa duduk di sampingnya, sofa itu muat dua orang. Aku pura-pura menonton TV, padahal waktu itu aku sedang berpikir bagaimana aku bisa mengajak Fahri main cabul, sekalian aku siap-siap jika Fahri melawan. Aku pun memegang tangan kiri Fahri yang kebetulan ada di atas jok sofa. Kemudian aku menggeser dudukku merapat ke Fahri. Lalu lengan-nya aku pegang.Fahri diam saja.Mungkin dia asyik menonton TV atau boleh jadi dia berpikir dia harus berbuat apa.Aku bosnya,aku orang penting di perusahaan, badanku besar,dan kekar dan Fahri tahu aku punya ban hitam karate, pekerjaan sekarang susah, jika dia konflik dengan aku mungkin dia kehilangan pekerjaan ? Mungkin begitulah yang sedang berkecamuk di pikiran Fahri [?].
MENIKMATI TUBUH FAHRI
Tiba-tiba setan, iblis atau entah apa merasuk dalam dirikku dan otakku ……! Aku pun memeluk Fahri dan menciumi lehernya dan mengecup bibirnya yang merah, merona,tapi terkesan jantan dan amat kelaki-lakian itu! Fahri kaget,tapi dia tidak melawan dan dia tidak pasang kuda-kuda.Aku tahu Fahri juga karateka dan dia rajin latihan.Biasanya seorang karateka terlatih akan pasang kuda-kuda ambil posisi jika dia “diserang” seperti itu ! Tapi Fahri seperti menyerah saja ! Aku bisa merasakan bahwa Fahri pasrah…..Dia seperti menyerah ketika aku apa-apakan.
Kancing baju Fahri aku buka satu per satu.Dia tak memakai kaos dalam,sehingga aku langsung bisa melihat tubuhnya yang ketat dan berotot ! Amat merangsang! Otot dadanya menonjol kedepan, puting susunya tegang dan melenting ! Perut-nya rata dan berpola six-packs !
Nafsu, berahi dan syahwatku makin membara!Ketika aku melepas kancing baju-nya,Fahri bersikap kooperatif saja ! Aku pun bangkit dan berlutut di depan Fahri dan aku “merambah” dan memanjat tubuhnya, persis seperti seekor anjing yang baru berjumpa lagi dengan tuannya!Lalu aku meraba-raba tubuhnya yang atletis, ketat dan berotot.Kemudian tanpa malu aku menjilatinya. Aku juga meraba-raba puting susunya. Agh Nikmat ! Tanganku juga merojok dan mengobok ketiaknya untuk memegang dan meraba bulu-keteknya.Akupun merasakan rimbunnya bulu ketek Fahri dan terasa agak basah oleh keringat. Itu adalah salah satu bagian tubuh laki-laki yang jadi favoritku, selain kontol dan jembut. Kemudian aku pun melepaskan kancing celana seragam biru Satpamnya.Lalu melepas kait-kait dan risletingnya dan menarik kancutnya merosot kebawah dan.. agh terpandang oleh -ku hitam-jembutnya dan kepala kontolnya yang merah-muda besar, tersunat ketat, agak mengkilat dengan lobang-kencing yang terkesan menganga seperti mulut ikan maskoki!Aku pun langsung mencocor kontolnya dengan mulut-biadab-ku dan aku menjilatinya,memegang,mengurut, mengisap, dan menjilat kontolnya!
Sekali-sekali aku menekan panggulnya di bagian kiri-kanan tubuhnya agar dapat menambah rasa nikmat di kontolnya.Tak lupa aku “mencari-cari” silitnya dengan jemariku dengan niat supaya aku dapat menyodok-nyodok lobang-pantat Fahri dengan jari telunjukku.Setelah dapat,akupun memijat-mijat kelenjar prostat Fahri dari bagian dalam poros-usus atau rectumnya. Fahri tampak tergeliat-geliat dan tubuhnya membasah oleh keringat !Mungkin karena dia merasa nikmat atau geli atau pegal atau mungkin juga Fahri merasa sakit di kelenjar prostatnya itu.Tapi ada kesan bahwa Fahri jadi gelisah ! Mungkin karena Fahri merasa pejuhnya sudah akan segera muncrat keluar ! Entah berapa lama aku mencabuli Fahri dengan cara berbuat seperti itu !
Akhirnya, yang aku rasakan adalah denyutan-denyutan di kontol Fahri – Satpam yang aku puja, aku “cintai” dan aku berahikan sejak beberapa minggu sebelum-nya itu dan CROOOT! CROOOT! CROOOT pejuh Fahri keluar ! Aku merasakan cairan manis, asin, masam, berbau pejuh dalam mulut dan kerongkonganku !
Aku melepaskan sedotan dan kuluman mulut-jahanamku di kontol Fahri untuk melihat dengan mata-kepalaku sendiri pancaran pejuh Fahri yang indah!Tampak meloncat-loncat,muncrat ke udara dari lobang kencingnya. ..!Bagaikan magma yang terlempar ke udara [erupsi] dari kawah gunung berapi [volcano] . Sebelum muncratan pejuhnya berakhir,aku mencucup lagi kontol Fahri untuk merasakan lagi kenikmatan berada di surga,perasaan moksa ke Nirwan, akibat menghirup saripati kelaki-lakian Fahri,yang tak lain dan tak bukan adalah pejuhnya ! Agh ! Ta’i.
Tiba-tiba Fahri bangkit membereskan pakaiannya dengan cepat dan setelah siap Fahri berlalu begitu saja tanpa pamit…! Aku terpana, terpaku,merasa menyesal, sedih! Aku seperti terpaku dan saat itu tak bisa berbuat apa-apa!Aku tak mampu menegah atau mencegah atau melarangnya pergi ! Aku merasa gengsi untuk memohon pada Fahri agar dia tidak pergi! Padahal nyawaku seperti dicabut oleh sang malaikat pencabut nyawa!Tapi aku tak kuasa berbuat apa-apa. Karena aku merasa salah! Salah karena aku mencabuli karyawan-baru itu – Satpam itu.Suatu perbuatanku yang tidak pantas ! Itu adalah suatu dorongan kebinatangan nafsu sex-sejenis yang tidak terkendali ! Meski kalau aku mau jujur memang merencana -kan pencabulan itu!Tapi tidak terbayang olehku bahwa Fahri akan kabur, pergi, berlalu begitu saja seperti itu !
EPILOGUE ATAU AFTERMATH
Keesokan harinya Fahri tidak masuk,tidak juga esok lusanya,Fahri keluar tanpa pamit!Aku mencoba meneleponnya lewat HP tapi tak pernah diangkat. Siapa pun dari perusahaan yang menelepon Fahri tak pernah direspons.Aku juga mengirim sms tapi tak dijawab.Kira-kira enam bulan kemudian aku jumpa Fahri lagi di suatu bank. Fahri bekerja di bank itu sebagai staf, dia bukan bekerja sebagai Satpam lagi. Untunglah Fahri masih mau kenal padaku. Aku langsung minta maaf. tapi Fahri menjawab dengan senyum yang teramat menawan dan dengan kata-kata yang simpatik, katanya :
“Kita lupakan saja masa lalu”.
Aku cepat-cepat berlalu dengan seribu perasaaan dan seribu kenangan ! Tapi aku tetap merindukan Fahri ! Bahkan sampai saat cerita ini ditulis,setiap kali aku onani aku masih berkhayal dan berfantasi tentang Fahri : tubuhnya, kontolnya, jembutnya, dan bulu-keteknya ……dan tentu saja pejuhnya ..

Karyawan hotel yang tampan, jantan, dan menawan

STANLEY YANG JADI BUAH MULUT
Bekerja di hotel berbintang amatlah menyenangkan. Lingkungannya indah dan mewah,karyawannya tampan dan cantik, dan gajinya lumayan. Itulah sebabnya aku memilih profesi perhotelan. Sebagai seorang cowok homosex, alasan lain untuk memilih profesi perhotelan adalah terbukanya peluang berhubungan dengan tamu-tamu yang tampan dan karyawan hotel yang menawan, termasuk peluang berhubungan sex sejenis. Temanku yang lain, sesama cowok homosex lebih suka profesi militer,karena dia mau selalu berada di tengah-tengah laki-laki yang jantan dan laki-laki pilihan, yaitu anggota militer!Temanku itu juga berharap dia bisa merasakan dihajar[oleh atasan] dan menghajar[bawahan]atau dihajar senior [waktu pendidikan] dan menghajar yunior [setelah jadi senior].Bahkan ada temanku yang jadi dokter yang kemudian memilih spesialisasi Kulit Kelamin dengan harapan dia bisa memeriksa kontol orang [pasien] sesering mungkin! Ta’i!Tentu saja semua pilihan itu sah-sah saja, meskipun dengan dasar pertimbangan yang berbau dorongan nafsu sex!
Di hotel bintang lima tempatku bekerja ada banyak cowok ganteng, salah satu di antaranya adalah seorang roomboy [bell boy] yang bernama Stanley.
Agaknya Stanley memang punya daya tarik yang luar biasa dan jadi “buah mulut” cewek-cewek karyawati hotel itu.Pengertian buah-mulut adalah jika orang sering jadi topik pembicaraan positif.Jika orang tersebut jadi topik pembicaraan negatif, istilah-nya adalah : “buah bibir”.
Pada mulanya aku hanya samar-samar saja mendengar tentang Stanley, yang kata cewek-cewek, adalah seorang cowok yang ganteng. Nama Stanley sering disebut-sebut dalam gosip dan pergunjingan para cewek karyawati itu baik yang masih gadis mau pun yang sudah menikah!
Sebagai seorang laki-laki dan seorang manajer, tentu saja aku tidak bisa ikut-ikutan berlomba untuk memiliki Stanley,seperti halnya cewek-cewek karyawati hotel itu. Tetapi aku berpikir keras, paling tidak mencari jalan untuk melihat sendiri seperti apa kiranya Stanley,cowok yang jadi buah mulut para karyawati hotel itu!Aku dengar Stanley adalah seorang roomboy. Sebagai seorang manajer aku dapat mengakses data dasar[data base] seluruh karyawan-karyawati hotel itu dan aku dapat meng-sort,berdasarkan nama,tanggal lahir, pendidikan, dan lain sebagainya. Maka aku pun segera membuka komputer-ku di kantor untuk mencari tahu tentang Stanley.Setelah aku tahu lokasi kerjanya di hotel maka aku pun pura-pura berkeliling hotel untuk menemukan dan melihat Stanley dengan mata kepala sendiri.
Setibanya aku di blok lokasi kerja Stanley, tanpa sengaja aku bertemu dengan seorang room boy yang memang luar biasa.Dia ganteng,putih bersih,tubuh-nya yang atletis tetap nyata terlihat meski dia mengenakan seragam room boy dan didadanya kulihat papan namanya yang bertuliskan : Stanley.Stanley menyapaku dengan ramah :
“Selamat pagi, Pak”, dan aku menjawab sapaannya, lalu melanjutkan pembicaraan dengan menanyakan ini-itu yang terkait dengan blok itu.Rupanya pagi itu semua kamar di blok itu sedang terisi dan Stanley sedang membereskan kamar-kamar yang jadi tanggung-jawabnya. Pembicaraan ini dimungkinkan karena aku menjabat salah satu manajer di hotel itu dan kebanyakan karyawan-karyawati hotel itu tahu bahwa aku manajer[dari model pakaian seragam yang aku kenakan pagi itu - seragam manajer]. Pertemuan dan pembicaraanku dengan Stanley amat menyesakkan jiwa ragaku karena ketampanannya dan penampilan kepribadiannya yang menawan! Mungkin kah Stanley setara dengan Arjuna tokoh laki-laki tampan dalam Epik Mahabrata dan Mitologi Hindu yang digandrungi cewek-cewek karena ketampannya?
Ataukah Stanley dapat dibandingkan dengan Nabi Yusuf a.s. yang terkenal akan ketampanannya dan diceritakan dalam Al Quran dalam Surat Yusuf,juga dikabarkan dalam Al Kitab Perjanjian Lama sebagai Yosef?[ bukan Yosef dari Nazaret tunangan Santa Maria ].
Untung saja sebelum aku jumpa Stanley aku sudah sempat melafalkan isim-isim, mantra-mantra dan doa-doa yang diajarkan guru-guru rohaniku untuk mencegah aku bersikap dan berbuat gombal seperti seorang cowok homosex.Kalau saja aku tidak sempat melafalkan isim,mantra dan doa,mungkin aku sudah merebahkan diri di lantai menciumi kaki Stanley dan menyerahkan tubuh dan jiwaku kepada Stanley untuk dihajar, disiksa, dan diperkosa semaunya!
Setelah aku merasa puas berbicara dengan Stanley aku pun pura-pura melanjutkan memeriksa blok itu sesuai dengan tugas dan tanggung-jawabku.Kemudian aku cepat-cepat pergi dari situ sambil membawa seribu kenangan indah tentang Stanley lelaki yang luar biasa itu!Hati nuraniku berperang antara aku bersyukur diizinkan bertemu ciptaan-Nya yang luar biasa indah dan juga menyesal karena perjumpaanku dengan Stanley membuat otakku dipenuhi keindahan wajah dan tubuhnya! Aku jadi pre-occupied dengan Stanley.Apakah aku sudah jatuh cinta pada Stanley seperti cewek-cewek karyawati hotel? Tetapi aku ingat bahwa cowok homosex,seperti aku,pada dasar-nya tidak mengenal cinta sejenis. Mereka hanya menginginkan sex,sex,dan sex saja![nafsu,lust]. Setibanya kembali aku di kantor, aku bersujud di atas karpet untuk sujud syukur atas kenikmatan yang diberikan-Nya kepadaku boleh bertemu dengan ciptaan-Nya yang luar biasa indahnya : Stanley.
Aku mencoba melupakan Stanley, tetapi wajah dan tubuhnya seperti mendominasi otak dan pikiranku! Aku mencoba mengatasinya dengan berdoa untuk Stanley,untuk keselamatannya,untuk kebahagiaan-nya, untuk kesejahterannya! Dengan mendoakannya, jiwaku terasa agak tenang dan aku merasa telah memberikan sesuatu kepada Stanley. Stanley-ku, yang aku cintai [????].
Dengan berdoa seperti itu aku merasa roh Stanley seakan telah masuk dalam tubuh-jiwaku [mujasmedi, menitis]seperti yang terjadi dengan Batara Kresna ketika dia masuk kedalam patung Durna buat menipu Palguna-Palgunadi supaya Palguna-Palgunadi mau menyerahkan cincin kekebalannya. Sehingga Arjuna dapat membunuhnya dengan cara menusuknya dari belakang.Demikianlah aku berusaha keras melupakan Stanley. Akhirnya aku berhasil melupakan Stanley sampai sekitar satu bulan kemudian.
JUMPA STANLEY YANG KEDUA KALINYA
Suatu malam,satu bulan setelah jumpa Stanley,aku singgah di Mushola Hotel untuk sholat Isya. Hari sudah malam mungkin sekitar pukul 21:00.Aku ingat itu hari Jum’at’Week end.TGIF kata orang Inggris dan Amerika.Singkatan dari:Thank God It’s Friday. Artinya kira-kira: “Tuhan aku bersyukur.Hari ini hari Jum’at, besok hari libur”.
Aku singgah di Mushola sekalian untuk cek-kontrol lingkungan hotel di bagian belakang,yaitu tempat para karyawan menukar pakaiannya dengan pakaian seragam,istirahat,makan sholat mungkin juga mandi dan olahraga.Di bagian belakang hotel disediakan fasilitas untuk para karyawan dan karyawati.Juga ada nursery untuk karyawati yang mau menitipkan anak : bayi,batita [bawah tiga tahun] dan balita [bawah lima tahun], sewaktu mereka bekerja.
Mushola sudah sepi, tetapi di tempat wudhu aku dengar kricik-kricik suara air dan aku terpana ketika aku melihat Stanley yang sedang berwudhu di situ.Dia sudah selesai wudhu dan dia menyapa aku dengan ucapan :
“Selamat malam, Pak”,aku membalas sapaan Stanley dengan kata-kata :
“Selamat malam, Mas”, kemudian aku mengulurkan tanganku untuk berjabatan. Aku merasa suaraku agak bergetar dan mungkin juga jabatan tanganku gemetar. Untunglah Stanley seperti tidak merasa -kan getar dan gemetar akibat kegalauan hatiku! Aku seperti disambar petir melihat Stanley malam itu mengenakan singlet hitam,sehingga kulit tubuh -nya yang putih bersih tampak jadi kontras sekali dengan warna kaos singletnya yang hitam. Biseps-nya yang berotot nyata, tampak indah, ditingkah oleh wajahnya yang tampan dan penampilannya yang jantan, tinggi besar dan atletis! Semuanya itu membuat aku seperti disengat listrik di kepala, dada, perut, dan kontolku. Jujur saja, saat itu kontolku ngaceng! Untung saja aku tidak sampai mengeluarkan pejuh akibat rangsangan jiwa yang intens itu!Kalau sampai terbit air mani-ku tentu aku tidak bisa sholat, aku terpaksa harus pulang dulu untuk mandi junub dan mungkin Stanley akan terheran-heran ada manajer hotel yang datang di Mushola tapi tidak jadi sholat!
Aku sempat melihat Stanley mengenakan lagi baju seragamnya di sudut.Dia melepaskan baju seragam-nya yang lengan panjang untuk memudahkan membasuh lengannya waktu wudhu. Itulah sebabnya dia tadi tampak hanya mengenakan singlet dan hal itu telah membuat nafsu berahiku jadi “membara”.Bisa jadi saat aku melihat Stanley mengenakan singlet maka bawah sadarku langsung saja mengkhayalkan pola pertumbuhan dan kelebatan bulu-keteknya!Walaupun malam itu tak secercah pun aku sempat mengintip bulu-ketek Stanley!
Stanley menunggu aku selesai wudhu dan menyilah-kan aku untuk jadi imam.Selesai wudhu aku sempat melafalkan isim, mantra, dan doa untuk menghilang -kan kegalauanku.Kalau tidak, bisa jadi aku tidak mampu mengingat bacaan-bacaan sholat waktu aku mengimami sholat Isya itu!
Selesai sholat dan berdoa kami duduk-duduk di pelataran Mushola.Kesempatan emas itu aku guna-kan untuk berkenalan lebih dalam dan lebih dekat dengan Stanley – cowok yang aku puja itu!Ternyata Stanley kost di pinggiran kota. Dia naik motor! Stanley juga masih sendirian.
Ketika kami sedang ngobrol tiba-tiba hujan lebat turun.Entah dorongan apa yang ada di otakku, tiba -tiba saja malam itu aku punya ide untuk mengajak Stanley untuk mampir dan menginap di rumahku.Aku juga mengatakan bahwa aku sendirian saja dirumah.
“Dari pada nunggu hujan sampai pagi”,kataku cari-cari alasan. Entah apa pula yang berkecamuk di otak Stanley.Nyatanya dia tidak menolak tawaran-ku [yang simpatik itu???].
Stanley minta izin ganti baju sebentar di tempat wudhu.Kemudian aku menyerahkan kunci mobil pada Stanley agar dia yang menyetir mobilku ke rumah. Stanley berlari menembus hujan untuk mengambil mobilku dan membawanya ke dekat Mushola sehingga aku tak usah menembus hujan. Malam itu Stanley menitipkan motornya di parkiran hotel!
STANLEY KUAJAK MENGINAP DI APARTEMENKU
Ketika kami meninggalkan hotel, hujan mulai reda. Tapi gerimis masih turun terus. Stanley menyetir mobil dan aku duduk di sampingnya.Jiwaku terasa tenang, mungkin berkat isim,mantra,doa yang diam-diam aku lafalkan terus. Isim-isim itu membuat orang yang jadi “sasaranku” tunduk kepadaku dan menuruti kemauanku.Dalam hatiku aku memohon maaf kepada guru-guru rohaniku karena aku mau menyalah -gunakan ilmu yang telah diajarkan beliau-beliau kepadaku untuk menundukkan dan menguasai pikiran sesama jenis!
Selesai melafalkan isim-isim,aku pun memanjatkan syukur telah diizinkan berada dekat-dekat Stanley lelaki yang aku puja dan kagumi.Sementara itu aku samar-samar mencium bau harum parfum dari tubuh dan pakaian Stanley.Aku merasa bahagia!Aku merasa malam itu telah memiliki Stanley! Stanley-ku! Aku harus mengakui bahwa saat itu kontolku ngaceng lagi, menegang, mengeras, dan jantungku berdebar-debar!Rupanya berdekatan dengan Stanley terasa amat merangsang sukma dan syahwatku!
Setibanya di apartemenku dan mobil sudah diparkir hujan turun lagi dengan lebat.Kami terpaksa turun dari mobil menggunakan satu payung untuk berdua, di bawah hujan lebat.Aku berduaan dengan Stanley-ku dibawah naungan satu payung.Aku merasa seperti sedang berpelukan dengan Stanley. Kontolku yang tadinya sudah mulai “tenang”,terpaksa jadi tegang lagi.Ngaceng!Mau rasanya aku berkeliling-kelilng kota berduaan dengan Stanley dibawah satu payung seperti itu!Sayang posisi berduaan yang aku rasa-kan teramat indah itu hanya berlangsung kurang dari satu menit.Karena kami telah tiba di tempat yang teduh di hall gedung apartemen.Kami naik ke lantai sembilan dan masuk ke apartemenku!
BERMALAM-JAHANAM BERSAMA STANLEY
Di apartemenku Stanley aku persilahkan duduk di ruang tamu dan aku tawari makan malam.Tapi kata-nya dia sudah makan malam. Karena itu aku tawari minum panas atau dingin. Stanley memilih minum kopi seperti aku. Rupanya aku dan Stanley sama-sama tidak mempan dengan kopi.Jika orang lain tak bisa tidur kalau minum kopi,kami malahan tambah mengantuk.
Stanley membantu aku menyiapkan kopi. Aku melihat bahwa Stanley seorang yang pandai bergaul dan pandai menyesuaikan diri.Dia tak tampak canggung berada di rumahku.Meskipun dia baru pertama kali datang ke situ.
Kami melanjutkan ngobrol sambil minum kopi. Di bawah cahaya temaram lampu ruang duduk Stanley tampak tambah tampan dan jantan. Aku diam-diam menarik nafas dalam untuk mengatasi rasa galau dan rangsangan kuat dalam kalbuku.
Ketika hari sudah hampir jam 01:00 aku mengajak Stanley tidur sekamar.Stanley tidak berkomentar. Dia ikut saja ajakanku.Aku menawarkan kalau-kalau Stanley mau mengenakan pakaian tidurku. Stanley menanyakan apakah dia boleh tidur mengenakan kaos singlet dan celana luarnya. Aku mengatakan tidak ada masalah. Semula Stanley minta izin tidur di kamar-tamu, di sofa atau di karpet. Tetapi aku larang. Maka jadi-lah Stanley tidur bareng satu tempat tidur dengan aku. Tempat tidurku memang muat dua orang!
Dia membawa ranselnya ke apartemenku dan rupa -nya dia bawa alat mandi lengkap. Termasuk sikat gigi dan pasta gigi. Aku meminjamkan handuk dan sebelum naik ke tempat tidur Stanley minta izin gosok gigi dan cuci muka. Dia tidak mandi lagi karena sudah mandi sore itu di hotel.
Setelah persiapan tidur selesai kami sama-sama berangkat tidur.Tapi jiwaku tidak tenang.Rupanya keberadaan Stanley yang aku puja dan aku rindu-kan sejak sebulan membuat aku resah,gelisah, dan frustrasi.Aku menginginkan Stanley,aku mau tubuh Stanley, aku ingin bersetubuh dengan Stanley, aku butuh pejuh Stanley!
Stanley berbaring terlentang di sampingku. Kedua tangannya diangkat kearah kepalanya sehingga aku bisa menampak bulu-keteknya yang tumbuh di tengah belahan ketiaknya seperti bulu-ketek Christian Sugiono. Bulu-keteknya tumbuh rapat, menghitam, indah, jantan dan merangsang! Meskipun ketiaknya “digelar” akan tetapi aku tidak mencium bau ketek melainkan aku membaui harum parfum deodorannya! Kontolku ngaceng, tegang, mengeras berbaring di smaping lelaki hebat itu!
Akhirnya aku tidak mampu lagi menguasai diriku dan berahiku.Stanley yang tampak belum tertidur dan berbaring dekat di sampingku itu aku dekati. Lengannya yang kekar aku pegang.Stanley yang dari tadi terpejam matanya[tapi aku yakin belum tidur] itu membuka matanya, katanya :
“Ada apa, Pak?”,aku tidak menjawab pertanyaannya. Alih-alih aku malah mendekatkan wajahku ke wajah-nya dan aku mulai mendaratkan bibirku ke bibirnya yang jantan,ranum,merah,merona itu.Stanley agak kaget, tetapi dia tidak menjauhkan wajahnya dari wajahku.Dia biarkan saja aku menciumi, melumat, dan mencipok bibir lelakinya dengan bernafsu.Ada kemungkinan Stanley sudah punya feeling bahwa dia akan aku cabuli atau bisa jadi Stanley punya “gay dar = gay radar” yang dapat mendeteksi bahwa aku seorang lelaki yang suka sejenis!Mungkin dia juga cowok yang doyan sex sejenis. Nyatanya dia tidak melawan, tidak menepis, dan tidak menolak waktu bibirnya aku ciumi! Dengan sikap Stanley yang kooperatif macam itu maka aku pun bisa bertindak lebih leluasa dan makin menggila!!.Aku hirup air ludahnya, air liur Stanley, dengan amat bernafsu sampai menimbulkan bunyi:CEEEEPT! CEEEPT! CEEEPT!
Kaos singletnya aku singkap ke atas,sehingga aku menampak dadanya yang kekar dan amat menonjol ke depan dengan “lembah” atau crest di tengahnya dan dihiasi oleh sepasang puting susu yang ketat dan melenting.Puting susunya aku jilati dengan lidah-ku dan aku isap dengan bibirku. Stanley tampak merasa geli dan menggelinjang,dia tersenyum dan berkata :
“Geli Pak!”, tapi aku tak peduli. Terus saja aku jilati.Begitu juga ketiaknya aku jilati kiri dan kanan.Aku merasa nikmat dan kontolku terasa amat sangat tegang, ketat, dan agak sakit.Tapi tetap terasa nikmat! Mulutku aku turunkan ke perutnya yang rata dan six-packs,pusarnya juga aku jilati dan Stanley menggelinjang lagi :
“Geli Pak”, katanya lagi! Aku masih tak peduli! Tanganku melepaskan kait-kait celananya dan juga risletingnya. Kemudian celana luar dan kancutnya aku pelorotkan kebawah sampai aku dapat menampak kontol, jembut, dan biji pelernya.Kontol Stanley besar seperti orangnya dan sudah disunat[ketat]! Jembutnya lebat, tebal, dan menghitam.Terkesan jantan!Celana dan kancut Stanley terjela-jela di arah pahanya!
Tanpa menunggu lama aku mulai mengisap dan mulai menjilati kontol Stanley yang besar dan sudah disunat ketat itu!Sambil menjilati dan mengisap, tangan dan jemariku menggerayangi bagian-bagian tubuh lainnya termasuk puting susunya.Tidak lama kemudian aku merasakan Stanley makin gelisah dan mulai mendesis seperti ular HHHST..HHSST..HHST! Pasti karena dia keenakan!Kemudian dia mengeluh dan melenguh:AAAGH! dan kemudian dia berbisik :
“Pak, saya mau keluar…”, tetapi kata-katanya seakan terputus oleh desakan dan muncrat keluar-nya pejuh:CROOOOOOOT!CROOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOT!
Pejuh Stanley muncrat bagaikan lava gunung ber-api meloncat-locat keluar dari lobang kencing-nya, warnanya putih!Tapi sebelum semua pejuhnya mengotori,celana,kancut, dan jembutnya, mulutku sudah duluan menyambar lobang kencingnya agar aku bisa mencicipi dan mencecap-rasa pejuh – cairan surga – yang dipancarkan kontol Stanley, laki- laki yang aku puja-puja itu! Ta’i!
Setelah pejuhnya keluar, Stanley tertidur pulas. Mungkin dia juga kelelahan berkerja di hotel sepanjang hari.Kancut,celana dan singletnya aku lepaskan.Sehingga Stanley tidur terlentang dalam keadaan telanjang bulat.Tampak indah dan jantan!
Aku terbangun duluan menjelang subuh dan ketika Stanley terbangun dia tidak tampak risih atau heran bahwa dia bertelanjang bulat. Dia tampak tenang-tenang saja! Aku kagum pada sikapnya yang kelaki-lakian seperti itu! Dia juga tidak tampak risih bahwa kontolnya menegang di kala fajar itu!
Aku jadi berselera untuk mengisap kontolnya lagi. Aku berkata padanya tanpa malu-malu :
“Mas. Aku boleh lagi ya?”, sambil aku mendekatkan wajahku ke pahanya menuju arah kontolnya.
“Kalau sekali lagi saja,masih bisa”,kata Stanley, dia berkata seakan mengisap kontol itu hal yang wajar-wajar saja.Aku pun segera mendekati kontol-nya lalu menjilati,mengisap,dan mengelusnya.Apa yang dikatakan Stanley memang benar! Kontolnya segera makin mengeras,menegang,dan membara! Aku kembali bekerja memberikan kenikmatan surgawi ke mulut, otak, dan nafsuku, dan juga kepada kontol Stanley.Tak berapa lama kemudian pejuh Stanley muncrat lagi : CROOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOOT! Volumenya tak kalah banyak dengan malam sebelum-nya! Agh! Stanley memang perkasa!
Pejuh Stanley subuh itu aku jadikan modal untuk sarapan pagi.Karena subuh itu Stanley juga belum kencing,maka aku mohon agar dia mau mengeluarkan air kencingnya langsung ke dalam mulutku.Stanley tidak keberatan. Maka kontolnya aku masukkan ke dalam mulutku dan Stanley kencing perlahan tapi pasti di dalam mulutku : seeer..seeer..seeer…. mengalir ke dalam kerongkongan langsung masuk ke lambung dan ususku!
Selesai berbuat cabul,kami mandi junub bareng dan kemudian melaksanakan kewajiban rohani kami yang paling mendasar!
ANTICLIMAX
Stanley baru pulang ke rumahnya hari Minggu sore. Sepanjang hari Sabtu dan Minggu kami berdua terus -terusan main cabul.Boleh dibilang aku yang main dan “makan”,sedangkan Stanley hanya pasang badan saja.Dia tidak melakukan move apa-apa.Sejak itu setiap week end Stanley menginap di apartemen-ku untuk “pasang badan” dan “menghidangkan” tubuh indahnya.
Kalau Stanley menginap semalam aku beri dia lima ratus ribu rupiah [Rp 500.000,-].Kalau dua malam aku beri dia satu juta rupiah [Rp 1000.000,-].
Stanley orang baik.Walaupun dia punya kerjasama cabul dengan aku seperti itu tapi dia tak pernah membocorkan rahasiaku kepada siapapum!Dia memang benar-benar lelaki sejati!Seperti kata pepatah Cina kuno:”Perempuan dipegang rambutnya dan laki-laki dipegang mulutnya”.

Cintailah aku sekali saja

Siang itu matahari bersinar sangat terik sehingga membuat kepalaku serasa mau terbakar. Sementara kerongkongan kering.. Ku percepat langkah kaki ku agar bisa cepat sampai dirumah, sesekali ayunan kakiku mengenai kerikil dan terlontar ke pinggir jalanan.. Terbayang kembali saat di sekolah tadi seorang murid baru yang berasal dari luar pulau untuk pertama kali menjadi bagian dari kelas ku.. Seorang murid lelaki yang bertubuh jangkung dan berkulit putih bersih dengan senyum yang menawan menampakkan barisan giginya yang rapi dan putih.. Hidungnya mancung dgn mata yang tajam tapi tidak terkesan angkuh..kaki ku serasa meleleh saat senyumnya yang sangat manis itu melihat kearahku.. Ridwan namanya…. tiba tiba bayangan wajah sang murid baru dgn senyumnya yg begitu manis melintas dikepalaku..pikiranku menerawang jauh..entah mengapa aku begitu menyukai senyumnya..aku sadari diriku memang seorang gay, dan aku menyukai laki2 sudah dari kelas 3 smp aku menyadari hal itu, dan seringkali aku harus menahan perasaan yang mendamba dgn seorang teman sekelasku yg ku taksir.. Pernah dikelas 3 smp ada seorang temanku tapi tidak sekelas, lumayan akrab..anaknya pintar dan tampan..aku sangat senang bila dapat dekat dengannya..kadang dgn alasan yg kurancang asal aku bisa ngomong dgnnya walaupun cuma dua patah kata..karena perhatian dan kegigihanku akhirnya dia jadi teman akrabku..setiap hari dia mengajakku jalan..hampir setiap hari juga dia main kerumahku dan kami berdua main gitar dan saling menceritakan hal2 yg kami alami, diskusi tentang film dan buku komik, meskipun aku gay tapi aku tidak kebanci bancian..entah mengapa semakin akrab dgn ardi namany, perasaan ku terhadapnya semakin menjadi2..sering kali aku onani sambil menghayal membayangkan tubuh ardi yg telanjang dan aku memainkan kontolnya..dgn itu aku sudah puas.. Pada suatu hari dia kerumahku dan bergegas mengajakku kekamar, ada yg mau dia tunjukan kepadaku..aku jadi penasaran.
Aku mengikuti ardi masuk kedalam kamarku, “tolong tutup pintunya” perintahnya padaku..dan langsung kukunci sekalian saja. Dia mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya, sebuah buku yang berukuran agak kecil, “coba kamu lht ini”katanya dgn suara setengah berbisik dan lagak sok penting seakan yg ingin ditunjukannya itu adalah sebuah dokumen penting. “apaan sih?” tanyaku yg merasa penasaran karena tidak biasanya ardi bersikap seperti itu. Kuambil buku yg dipegangnya itu dan kubalik halaman demi halaman dan tiba2 mataku terpaku melihat sebuah gambar yang sungguh seumur hidup baru sekali ini aku lihat yang membuat kepalaku tiba tiba terasa sangat pusing…pemandangan dalam gambar yg menunjukan adegan seorang pria dan wanita yang sedang melakukan suatu adegan yg membuat bulu bulu yg ada diseluruh tubuhku meremang, gambar perempuan yang sedang menjilati kemaluan laki2 yg ganteng dan bertubuh kekar dipenuhi barisan bulu keriting didadanya membuat nafasku sesak..sesaat aku hanya bs terpaku nanar menatap gambar yang bagiku sangat membuatku setengah shock itu..”bagaimana menurutmu? Pertanyaan ardi itu menyadarkanku dari keterpakuanku, “eh…ap..apa kamu bilang?” aku balik bertanya sedikit terbata bata..”hahaha..ardi tertawa melihat reaksiku. “itu kutemukan dibawah laci lemari kakakku, masih bnyk gambar gambar seperti itu” promosinya.. “malahan lbh bagus, tp aku tidak berani membawanya karena takut ketahuan sama kakakku..kalau kamu mau lihat gambar yang lebih bagus lagi besok aja” tambahnya setengah berbisik…”kebetulan besok ibu sama kakak mau pergi kerumah bibiku diluar kota sampai malam, jadi aku bebas membongkar kamarnya..” aku berpikir sebentar dan aku menganggukan kepala, “oke besok pulang sekolah, km ikut aku kerumahku, skrg aku mau pulang dulu, kamu baca saja cerita dalam buku itu, pokoknya dijamin asik dan hot! Hahaha…kata ardi sambil terkekeh..ku kantongi buku itu, otakku masih agak bingung karena gambar yg kulihat tadi bagiku benar2 baru,seumur hidupku baru sekali inilah disuguhi pemandngan yang seperti ini, keluargaku sangat mentabukan membahas masalah sex, cerita seputar sex sering kudengar dari teman temanku, tapi melihat adegan secara langsung walaupun cuma lewat gambar, terus terang baru sekali ini aku alami, maklumlah aku jujur agak kuper..keadaan ekonomi keluarga membuat aku sering minder untuk bergaul terlalu rapat dgn orang lain, temanku bisa dihitung dgn jari..anganku ingin sekali punya bnyk teman untuk berbagi cerita, baru ardi lah teman yang agak akrab..dan entah mengapa. Semakin lama aku bertemn dgn dia, aku sering dihinggapi perasaan ingin memeluknya erat dan mendekapnya, aku jadi suka melihat cara dia berbicara dan tertawa, tubuhnya yang lumayan tinggi dgn kulit cokelat itu sering mengisi pikiranku sebelum tidur, dan positifnya aku jadi semangat kesekolah karena aku tahu akan bertemu dia dikantin dan pulang sekolah bersama sama… kulihat punggung ardi yang semakin menjauh dari rumahku..kemudian setelah dia menghilang dibelokan, akupun bergegas masuk kerumah, lalu aku kekamar, kukunci pintu kamarku..kukeluarkan buku tadi dari saku celanaku dan mulai kubaca..kubalik halaman demi halaman dan kubaca lekat2 sampai tuntas..darahku mengalir semakin cepat dan jantungku berdegup, kupelorotkan celana yang kupakai sampai ke paha, dan kukocok2 kontolku sambil membaca cerita mesum yang belakangan hari baru ku tahu bernama buku enny arrow..sensasi yang kurasakan begitu nikmat ketika telapak tanganku mengelus bagian batang kontolku..seluruh persendianku terasa tegang dan semakin kupercepat kocokan kontolku mengikuti cerita yang kubaca dalam buku itu..tetapi entah kenapa malah yang terbayang dalam imajinasiku begitu berbeda dgn yang tertulis dalam cerita buku..aku bukan membayangkan wajah seorang perempuan cantik bertubuh mulus dan padat tetapi aku malah membayangkan wajah ardi dan tubuhnya yang telanjang bulat..aku membayangkan memeluk tubuh telanjangnya dan memegang kontolnya, aku membayangkan kontol ardi seperti milik pria dewasa yang ada digambar yg ku pegang..aku menghayalkan menciumi bibir, tubuh, dada dan seluruh bagian tubuh ardi..tiba tiba aku merasa seluruh tubuhku kejang dan suatu perasaan unik tapi menyenangkan..saraf2 dalam tubuhku seperti dibangungkan dan jantungku serasa memompa darah beberapa kali lbh cepat dari semestinya ke seluruh pembuluh nadi tubuhku..semakin kupercepat kocokanku dan sreet…sreeet…sreeet…menyemprotlah cairan kental berwarna putih susu dari lubang kencingku diiringi dgn sensasi yg luar biasa..
Tubuhku terasa agak lemas setelah mengeluarkan pejuh yang cukup banyak, kuambil baju yang digantung dibelakang pintu dan kubersihkan pejuh yang berlepotan di sekujur perutku sampai bersih, biar saja nanti sekalian baju ini langsung kucuci pikirku… ku naikkan kembali celana dalam dan celanaku, kusimpan buku itu dibawah kasur tempat tidur. Besoknya disekolah aku bertemu ardi dan dia mengingatkanku untuk langsung ikut dia pulang kerumahnya setelah sekolah bubar.. Aku merasa sangat senang sekali, bisa berdua dan bersama2 dgn ardi adalah hal yang paling aku dambakan saat ini, aku merasa menjadi orang yang sangat beruntung bisa menjadi teman akrab dari seorang yang ganteng seperti dia, ardi berasal dari keluarga dgn ekonomi yang cukup mapan..anaknya pintar dan walaupun bukan juara umum tapi prestasinya lumayan..selain itu anaknya ramah dan banyak teman, murid2 cewek disekolahku bnyk yang menyukainya, postur tubuhnya yang lumayan atletis dgn kulit cokelat bersih dan wajah agak persegi dinaungi rambut agak bergelombang yang selalu tersisir rapi dan diberi gel, alisnya tebal agak bertaut dipertengahan, hidungnya yang mancung bangir dan bibir yang tidak terlalu tipis diatasnya dihiasi bulu2 halus yg mulai tumbuh semakin menambah rupawan raut wajahnya, giginya ada gingsul kalau dia tersenyum dan aku paling suka melihat senyumnya.. Bel istirahat sudah berbunyi, pak dahlan guru matematika berjenggot tebal dan beruban terkenal killer itu mengakhiri pelajaran dan memberikan PR yg harus dikumpulkan lusa..setelah pak dahlan keluar, teman2 sekelasku berhamburan keluar kelas..aku duduk sendirian dalam kelas, kemarin aku lupa menyelesaikan beberapa soal pekerjaan rumah yg harus dikumpulkan hari ini, aku menekuri soal demi soal dgn teliti memanfaatkan waktu istirahat yang cuma 15 menit ini….tiba tiba ada seseorang yg memegang bahuku, aku agak kaget dan langsung mendongak, rupanya ardi…entah kapan dia masuk aku tidak mendengar langkah kakinya..dia tersenyum geli melihatku agak tersentak.. “kamu tidak ke kantin her?’ tanyanya sambil menarik bangku yang ada disampingku dan duduk. “apa kamu tidak lapar?” lanjutnya.. aku tersenyum ” aku lupa mengerjakan beberapa soal akuntansi ini, selesai istirahat ini pelajaran akuntansi dan aku harus menyelesaikannya untuk dikumpul, kalau tidak aku bakal dihukum bu farida untk mengerjakan soal lebih banyak lagi” jawabku sambil memeriksa jawaban akhir yg kutulis tadi, “nah, sudah selesai!”. Aku menutup buku dan memasukkannya ke dalam laci meja, aku berdiri.. “mari kita keluar, perutku lapar nih.” aku mengajak ardi, ” oke fren let’s go! Jawabnya memegang tanganku..well aku tak mau terlalu dramatis tapi sumpah sekujur tubuhku menjadi hangat saat dia menyentuhku..kami berdua bergegas kekantin dan mengambil posisi tempat duduk yang nyman dan memesan mie rebus..kami menikmati mie sambil ngobrol dan bercanda,..dia bercerita dan sesekali kami tertawa menceritakan kekonyolan teman2..aku sangat senang sekali..teruslah bercerita batinku dalam hati, entah mengapa aku tidak begitu konsen dgn ceritanya, aku sibuk memandang bibirnya dan gingsul yang kelihatan jika ia tertawa..tiba tiba bell masuk bunyi. Aku agak kecewa karena rasanya begitu singkat waktu berdua ini..bell jahat! Rutukku dalam hati.Kami bergegas masuk kekelas masing2. setelah 3 jam mendengarkan bu farida ceramah mengenai neraca lajur, kolom dan lain2 yang membuat otak mumet yg bagiku terasa berabad abad itu akhirnya bell pulang sialan itu menjerit dgn suara khas cemprengnya tapi dikupingku terasa seperti suara musik yang merdu..aku bergegas keluar kelas dan di gerbang kulihat ardi sudah menungguku untuk ikut sama sama kerumahnya. Sampai dirumah ardi yang lumayan besar menurut ukuranku itu ardi mengajakku masuk, diruang tengah ibunya sedang menonton telenovela siang yg saat ini lagi digemari ibu2..”ganti baju dan makan, ajak teman kamu!”. Kata ibunya saat melihat kami, “ya ma..jam berapa mama ketempat bibi?” tanya ardi sambil melepaskan kaus kaki yg dipakainya. “jam 2 setelah kakakmu pulang dari kantor” jawab ibunya yang tetap fokus menonton.. ” ayo her kita makan dulu” ajak ardi. “kamu makan saja dulu, biar nanti aku makan dirumah saja!” tolakku dgn halus, “sekalian saja makan disini dgn ardi, kebetulan tadi ibu masak ayam panggang, tidak usah malu malu…siapa namamu?” tanya ibunya. “heri bu jawabku” “sana makan dulu nak heri, kamu teman sekelas ardi ya?” tanyanya sambil tersenyum untuk menghilangkan rasa canggungku.. Ibu heri sangat cantik menurutku dan pakaiannya pun bagus..aku teringat ibuku yang bekerja terlalu keras hingga raut wajahnya sudah mulai berkerut dan untuk kesalon pun tidak pernah terlintas.. Setelah makan siang aku ikut ardi kekamarnya..kakak ardi sudah pulang dan bersiap2 untuk pergi bersama ibunya ketempat bibi mereka..setelah mendengar derum mobil mereka menjauh, ardi masuk kekamar kakaknya..aku menunggu dikamar..tak lama kemudian ardi masuk kekamar sambil membawa setumpuk majalah,. ” ini coba lihat!” ia mengulurkan satu majalah dan langsung kuambil..kubuka dan gambar2 cabul langsung terpampang didepan mataku..kulihat ardi pun sedang menekuri lembar demi lembar dgn takzim..ku sapukan mataku ke arah celana pendek yang dipakainya..terlihat ada tonjolan seperti leher burung merpati kekenyangan di area selangkangannya. Darah ku berdesir, seperti apakah benda yang ada dibalik celana itu, aku menelan ludah..”eh..kok malah bengong fren?” suara ardi mengagetkanku..aku terkesiap dan membuang pandang kearah lain dgn malu..
“Aku jadi ngaceng nih” kata ardi sambil meremas celananya sehingga penis nya yang tegang tercetak jelas di celana nya yang tipis.. Badanku jadi menggigil darahku berdesir kencang.. Kepalaku agak pusing melihatnya. “onani bareng yuk” ajaknya sambil membuka celananya tanpa menunggu persetujuanku. Aku bengong melihat ardi melepaskan celana dalam putih yang dipakainya. Terlihat lah kontol yang tegang mengacung berwarna coklat dengan ukuran yang lumayan untuk anak seusia dia. Bulu bulunya yang mulai tumbuh di sekelilingnya makin menambah indah bagaikan membingkai sebuah mahakarya sang maestro yang tak ada duanya.. Tak kusangka sedikitpun akhirnya hari ini sesuatu yang paling aku dambakan untuk kulihat telah menjadi kenyataan.. “jangan bengong dong her, ayo kita onani bareng” sambil terus mengocok ngocok kontolnya dengan gerakan yang teratur… “aku tidak biasa menunjukkan kontol ku di hadapan orang lain ar, aku malu.” tolakku dengan lemah. “buat apa malu kan kita berdua sama sama cowok ya lumrah kalau onani” katanya tanpa sedikitpun ada beban.. Akhirnya aku pun menyerah dengan sedikit malu malu aku buka resluiting celana sekolahku dan pelorotkan ke bawah sekaligus dengan celana dalam ku.. Kontolku yang sudah tegang dengan sekeras kerasnya langsung meloncat dan mengacung kedepan dengan tegap.. sekarang gantian ardi yang terbelalak melihat kontolku..
Aku mulai mengocok kontol ku yang sudah tegang dari tadi.. Kami berdua adu cepat siapa yang paling duluan keluar…… Ardi melihat kontol ku dengan kagum.. “wah her, kalau kontol gue segede punya kamu, pasti banyak cewek2 yang puas kalau ngesex” kata ardi, aku cuma tersenyum kecil, “mendingan kita ngocok sambil baring di tempat tidurku saja biar lebih rileks..” aku menurut saja. Kemudian kami berdua baring ditempat tidur, ardi ngocok sambil melihat lihat gambar yg dipegangnya.. “her, cb km lht gambar ini” kata heri mengejutkanku, sambil memegang bahuku..dadaku berdegup kencang dan bergemuruh, berkali kali aku menelan ludah saat mataku sesekali mencuri curi melihat kontolnya..ku lihat gambar yang ditunjukkan oleh ardi, dimana ada adegan seorang wanita mengulum kontol sang lelaki bule tampan berambut coklat tua, “apa ya rasanya dikulum begini?” tanya ardi lebih kepada dirinya sendiri..aku cuma menggeleng lemah..”aku tidak tahu karena belum pernah mencoba ar,” jawabku lemah..”tapi yang pasti itu nikmat..” ardi menjawab pertanyaannya sendiri.. Aku tersenyum samar..”memangnya kamu sudah pernah mencobanya ar, kok kamu bisa yakin kalau itu nikmat?” tanyaku dgn suara parau yang terdengar jauh bagaikan bukan suaraku sendiri, terus terang badanku menggigil panas dingin dilanda hawa nafsu dan keinginan untuk memeluk tubuh ardi dan memegang kontolnya yg benar2 indah menurutku. “memangnya kamu mau mencobanya her?” tanya ardi..aku tersentak dan menatap matanya melihat kepastian atau kah cuma jebakan.. “peganglah dan mainkan sepuasmu her, aku takkan marah kok,” tambah ardi. Jantungku berdetak 5x lebih cepat dari biasanya, kepalaku makin pusing, “kenapa kamu ngomong begitu? Kamu anggap aku ini apa” tentangku muna, “sudahlah heri! Aku tahu kalau kamu suka sama aku. Aku tahu kamu suka sejenis, aku tahu kamu sering diam2 memperhatikan aku, aku tahu kamu sering mencari2 kesempatan untuk bisa bersamaku,aku tahu kamu suka pura2 tdk sengaja berpapasan denganku, dan aku tahu kamu pernah menangis di UKS cuma gara2 melihatku berpacaran dgn julia anak 3b dan melihatku makan berdua dikantin!” aku bengong, mukaku memerah dan aku tdk tahu seperti apa warna mukaku saat itu..yg cuma kutahu jantungku sempat berhenti berdetak,darahku berhenti mengalir,dan mulutku menganga seperti anak autis..aku tergagap dan merasa sangat malu sekali..andaikan saat itu ada lubang didepanku, tanpa pikir panjang aku melompat dan sembunyi kedalamnya untuk menghindari tatapan ardi yg tajam memvonis dan mendata semua dosaku..sesaat aku tersadar langsung menaikkan celanaku dan berlari kearah pintu setelah tidak lupa menarik tas bututku yg tergeletak diatas kursi..aku menghambur kepintu dan kabur..masih sempat kudengar ardi berteriak memanggil namaku..tapi aku tidak perduli aku benar2 merasa malu dan yang terpikir olehku saat itu cuma pulang dan sembunyi.
Aku masuk rumah dan melemparkan Tas sekenanya.. Kulihat ibuku sedang menjahit baju dasternya yang jahitannya ada yang terlepas. “her tadi ibu masak udang pedas kesukaan kamu. Makan dulu, habis itu tolong kamu ke warung carikan ibu minyak tanah” kata ibuku sambil tetap menjahit. “iya bu…” jawabku sambil membuka tudung saji.. Aroma udang pedas langsung menguar membangkitkan selera makanku.. Sambil makan sesekali kupandangi wajah ibuku.. Seorang wanita yang menyayangiku dengan tulus tanpa ada sedikitpun pamrih.-meski hidup dalam keadaan pas pasan tapi beliau tetap berusaha untuk menyenangkan anaknya.. Ingin rasanya aku merangkul dan mencium pipi yang mulai keriput itu.. Tetapi aku malu entah kenapa karena perlakuan kakak ku yang sering memukul ku aku menjadi anak yang kuper.. Dan sosok ayah yang dalam usia begini sangat aku butuhkan sebagai pelindung tetapi sudah lama tiada..mungkin hal itulah yang menyebabkan ketika Mempunyai teman seperti ardi bagiku bagaikan sebuah hadiah indah yang tak akan pernah aku sia siakan.. Dia adalah sahabat pertamaku dan aku begitu menyayangi sekaligus mencintainya.. Kejadian tadi siang benar benar diluar dugaanku. Aku heran kenapa tadi aku harus lari.. Kalau sudah begini akhirnya pasti besok kami berdua sama sama malu.-aku sangat heran terhadap diriku sendiri kok bisa bisanya lari.. Sebenarnya aku sangat malu karena ardi tahu semua tentang perasaan ku.. Andaikan aku yang menceritakan terlebih dahulu mungkin akan lain ceritanya.-tapi nasi sudah menjadi arang.. Aku harus memperbaikinya paling tidak aku harus jujur sama ardi.. Aku bertekat akan kerumahnya sore ini dan minta maaf.. Entah kenapa hari ini aku melihat langit begitu biru dan daun daun semakin hijau. Suara deru motor yang sudah dimodif dengan knalpot berasap hitam dan bunyi nyaring tidak membuatku menyumpah seperti biasanya.. Dalam hati aku bahagia ternyata ardi bisa menerima keadaan aku tanpa rasa jijik dan malu.. Buktinya walaupun sudah lama dia tahu tentang keadaanku, dia tidak pernah mencoba untuk menghindar dariku. Malahan dia menawarkan untuk minta aku melayaninya.-bukan aku mau sok perasaan.. Tapi entah kenapa aku merasa bahagia sekali andaikan aku bisa melayani ardi. Bukan cuma pelayan sex tetapi juga dalam hari harinya. Aku tidak tahu kenapa padahal aku baru kelas 3 smp tapi sudah berpikir sejauh itu..sekarang hari sudah jam 4. Aku mau pergi ke rumah ardi.. Baru saja aku mau keluar dari pintu.. Wajah yang paling sering aku putar di player otakku tiba tiba sudah ada didepanku.. “her.. Kamu marah ya?” ardi bertanya sambil tetap berdiri di depan pintu masuk., aku menelan ludah yang terasa tercekat diujung tenggorokanku. “masuk dulu ar.. Lebih baik kita bicara didalam kamarku saja.,” aku berbalik menuju kekamarku dan kulihat ardi masuk dan mengikutiku dari belakang.. Kami berdua masuk kamar.. Aku mengunci pintu kamar ku. Lalu aku duduk didipanku yang kasurnya sudah tipis.-beda dengan kasur dikamar ardi yang terbuat dari busa dengan pegas didalamnya yang kalau kita baring tidak membuat punggung pegal. “aku minta maaf ardi.. Mungkin aku salah menilai dirimu selama ini. Kamu masih tetap mau kan menjadi sahabatku?” kulihat mata ardi agak berkaca kaca.. Aku jadi kelilipan.. Entah mengapa setiap kali aku melihat mata orang yang merah tidak perduli karena menangis. Sakit mata atau iritasi pasti mataku jadi pergi dan keluar air mata.-bukan karena menangis.. Dan saat itupun mataku langsung berair dan tanpa dapat kucegah mengalir turun diantara hidung dan pipiku.. Sialan rutukku dalam hati.. Ardi terperanjat melihat aku.. Dikiranya aku menangis.. “kamu menangis her?” tanyanya.. Aku menggelengkan kepala. “itu airmatamu mengalir.!” “bukan mataku agak sensitif ar” jawabku. “aku tidak marah ar.. Aku cuma sangat malu tadi.. ” bibirku bergetar. “aku memang menyayangi kamu ar, tapi aku benar benar tidak siap tadi. Aku benar benar kaget.-tapi kalau kamu tidak keberatan. Kita kerumah mu sekarang. Aku mau mencobanya. Dirumahku tidak aman. Ada kakakku ar,” suaraku bergetar.. “ayo sekarang kita kerumahku” ajak ardi.. “mamaku belum pulang.” aku mengangguk. Lalu aku dan ardi keluar dari kamar dan sama sama berjalan kerumah ardi.. Sampai dikamar ardi langsung mengunci pintunya.. Dia langsung berbaring di ranjang.. Aku mengikutinya.-dan aku berbaring disampingnya.. Nafasku mulai tidak teratur.. Ardi berbaring telentang.,”langsung aja her,” dengan gemetar tanganku bergerak menuju ke selangkangan ardi dan mulai meraba raba kontolnya yang masih tertutup oleh celananya. Sudah terasa mengeras..”dibuka saja her.. Kamu tidak jijik kan memegangnya.” aku menggelengkan kepala.. Dengan jari yang gemetar karena menahan nafsu aku membuka celana ardi.-dan terlihat lah bulu bulu yang hitam dan keriting agak kasar.. Kubuka seluruh celana ardi dan ku lemparkan ke lantai.. Sekarang posisi ardi benar benar membuatku tidak bisa berpikir lagi.. Ardi menanggalkan baju yang dipakainya.. Sampai telanjang bulat.. Aku pandangi seluruh tubuhnya yang menurutku begitu indah.. Ardi sangat menyukai olah raga dan itu membantu membentuk tubuhnya menjadi seindah sekarang ini.. Jantungku berirama tak teratur.. Aku cium seluruh permukaan selangkangan ardi.. Tanpa rasa jijik sedikitpun juga.. Kucium testisnya dan batang kontol berwarna coklat dan lumayan besar itu.-sungguh baunya yang khas baru sekali ini aku rasakan membuat aku serasa terbang.. Aku tekan kuat kuat bibirku ke pertengahan selangkangan bawah ardi antara testis dan anusnya.. Baunya enak.. Tidak busuk.

Kawanua Legit

Liburan baru semalam di Manado, belum cukup waktu untuk David menjelajahi banyak tempat wisata atau pun pelosok menarik di Manado. Tapi di hari pertama di kunjungan pendeknya di ibukota Sulawesi Utara ini, David sudah mendapat kenalan dan teman tidur yang menyenangkan. Kenikmatan di malam pertama sudah direngguhnya dengan puas.
Sebagai seorang homoseksual yang tipikal ingin mencicipi banyak lelaki, David sudah berencana untuk bertemu dengan kenalan lain di hari kedua di kawanua. Sejak dari Jakarta, dia memang sudah mencari kenalan untuk diajak bertemu di Manado.
Setelah semalam puas bertukar cairan dan barter syahwat dengan Rico, di hari kedua, David sudah merencanakan untuk pergi ke Bunaken, dan dia sudah punya janji untuk jalan ke sana dengan Sam, brondong yang 12 tahun lebih muda. Rico yang menjadi teman bobo David semalam memang tidak dapat menemaninya ke Bunaken karena ada kerja lembur.
Di hari kedua itu, setelah Rico pamit meninggalkan hotel, David masih punya waktu sedikit untuk meneruskan tidur sebentar. Maklum, permainan ranjang tadi malam lumayan lama dan menguras tenaga.
Setelah bangun, David segera menghubungi Sam.
“Halo?” ada suara berat berwibawa yang menyahut di sana. Suara Sam memang terdengar berat seperti om-om kalau di telepon, padahal dia masih 22 tahun.
“Hai, pagi Sam, apa kabar? Ganggu tidak. Ini David, saya sudah tiba semalam” jawsab David.
“Oh Kak David. Baik, baik. Saya baik-baik saja. Hmm sekarang ada di mana?
“Saya masih di hotel. Apa kamu jadi mau ikut saya ke Bunaken hari ini? Tapi kalau kamu sibuk tidak apa-apa, saya bisa jalan sendiri”
“Oohh tidak. Hmm, jadi dong. Saya kan memang mau ketemu kakak dan kita kan sudah janji mau jalan bareng. Nanti saya bisa ke hotel kakak. Hmm jam berapa mau jalan?”
“Yah datang saja satu jam lagi, sekarang kan masih. Saya mau mandi dulu. Nanti kamu ke sini kita bisa sarapan sama-sama di hotel sambil ngobrol-ngobrol dulu baru kita jalan.
“Oh iya bisa, bisa. Hmmm iya nanti saya jalan ke hotel kakak. Hmmm tapi mungkin sejam lebih ya karena saya harus bantu papa dulu beres-beres rumah sedikit.. Gak apa-apa kan?
“Iya, gak apa-apa. Nanti kalau sudah sampai hotel, sms saya saja, jadi nanti saya jemput di lobi atau kamu bisa telepon saya dari house phone ke kamar 454 saja.”
“Ohh iya kak, iya. Hmmm nanti saya usahakan sejam, tapi kalau telat-telat dikit jangan marah ya.”
“Iya Sam. Saya tunggu ya, daaahh”
“Bbbaikk kak. hmmm sampai ketemu ya.”
Suara Sam memang terdengar seperti gugup. Tapi itu karena ia terlalu antusias ingin bertemu dengan David.
Sejak berkenalan dengan David di Internet dan kemudian dilanjutkan dengan beberapa obrolan lewat telepon, Sam sudah tidak sabar ingin jumpa David. Sam baru lulus kuliah dari UnSrat. Dia anak tunggal dari keluarga yang lumayan berada di Manado. Sejak di sekolah menengah dia sudah sadar dengan seksualitasnya dan merasa nyaman menyukai dan tertarik kepada laki-laki.
Sam berwajah tampan dan bernampilan atletis. Dengan tinggi badan sekitar 180 sentimeter dan berkulit putih, wajah Sam memiliki tipikal khas orang Sulawesi Utara. Apalagi nenek moyangnya ada keturunan bule, jadi lah cowok ini disukai banyak cewek-cewek.
Tapi sayangnya Sam tidak dapat berpacaran dengan perempuan. Pernah beberapa tahun lalu dia pacaran dengan salah satu cewek adik kelas di kampusnya. Tapi tidak berlangsung lama. Dia hanya menyukai cewek sebagai teman, tapi tidak ada ketertarikan seksual sama sekali. Bahkan,tak lama setelah putus dari cewek itu, Sam kemudian melakukan hubungan seks dengan salah satu teman cowoknya yang seangkatan dari fakultas lain. Tapi itu pun tidak berlanjut menjadi hubungan khusus karena Sam sadar bahwa dia lebih tertarik terhadap pria yang berusia lebih tua.
Berpacaran dengan laki-laki pun sangat sulit bagi Sam karena Manado merupakan kota yang tidak terlalu besar, dan hunbungan cinta sejenis masih sangat ditabukan. Sulit baginya untuk menjalani hidup sebagai gay, jadi Sam juga tidak pernah lagi melakukan hubungan seks dengan lekaki manapun kecuali pengalaman pertamanya dengan teman kampus beberapa tahun lalu tersebut.
Itulah makanya Sam sangat senang ketika berkenalan dengan David. Sam juga sudah menunggu-nunggu kedatangan David di Manado. Untung Sam masih punya waktu luang setelah lulus kuliah beberapa bulan lalu. Dia sedang menunggu jawaban dari suatu perusahaan finansial di Manado untuk menerima lamaran pekerjaannya.
Bagi David, sosok Sam menjadi menarik justru karena suaranya. Justru karena suara berat yang seperti om-om dan isi omongannya yang berbobot, Sam mendapat nilai lebih di mata David. Berdasarkan pengalamannya bergaul dengan banyak lelaki, sangat jarang buat David bertemu dengan brondong berusia 22 tahun yang bersikap dewasa baik dalam cara dan isi pembicaraan.
Terlebih dengan fisik yang atletis dan penampilannya yang macho tapi imut, maka Sam makin menarik bagi David.
Di kamar hotel terdengan suara shower. Rupanya David segera mandi setelah selesai menelepon Sam. Dan waktu sejam memang pas untuk David yang biasa menghabiskan waktu lama untuk ritual paginya di kamar mandi. Meski tidak seluruh 60 menti waktu dihabiskannya di kamar mandi, namun waktu sejam biasanya terhabiskan begitu saja untuk David karena ia senang membereskan barang-barang di kamarnya maupun di kamar hotel tempat dia menginap begitu selesai mandi dan siap pergi.
“Kriiiinnng kriiing” Telepon di kamar David berdering. “Halo” jawabnya.
“Kak, ini Sam… saya sudah di hotel. Jadi ketemu di lobi sekarang ya.”
“Oh iya iya. Saya turun sekarang.”
Tadi nya David ini mengajak Sam bertemu di kamar saja. Siapa tau ada waktu untuk beradegan ranjang dulu sebelum bepergian. Tapi David berpikir bahwa ranjang dan sprei sudah terlalu acak-acakan, terlebih dua handuk yang disediakan sudah basah terpakai semua, jadi akan rada repot kalau nanti benar-benar kejadian lagi adegan mesum nan nikmat. Apalagi hari masih panjang dan Sam menyediakan waktu sepenuhnya untuk dia hari ini dan malam nanti. Jadi sabar sedikit pasti berpahala, begitu pikir David.
Ketika bertemu di lobi hotel, kedua cowok ini langsung mengenali satu sama lain dan tetap akrab. Maklum mereka sudah saling chatting dengan camera. Meski tidak sering tapi cukup intens hingga duanya sudah merasa saling klik.
Sarapan di hotel itu diwarnai dengan keakraban yang lebih kental. Duduk berhadapan, mereka saling tukar cerita dan tawa. Sungguh, meskipun mereka kenal kurang dari seminggu, tapi suasana dan hubungan itu sudah seperti orang pacaran.
Dalam hati, David ingin sekali cuek untuk langsung memeluk dan mencium Sam di tempat itu. Tapi dia sadar bahwa dia berada di restoran hotel tempat sarapan yang dipenuhi dengan tamu. Bisa-bisa orang kaget dan mengusirnya.
Sam sendiri sudah berhasil mengatasi kegugupannya. Kalau tadi di telepon dia begitu gugup berbicara dengan David, namun di hadapan pria dewasa pujaannya sekarang dia merasa nyaman dan sangat menikmati.
“Hei, itu meja-meja sudah mulai dibereskan, rupanya sudah hampir jam setengah sebelas. Yuk kita jalan,” kata David tiba-tiba.
“Oh iya ya. Yuk jalan sekarang. Tapi saya mau ke toilet sebentar ya,” sahut Sam.
Mereka segera beranjak keluar restoran itu.
Sam menuju kamar kecil dan David menunggu di lobi. Tapi David berubah pikiran. Ia bergerak cepat mengejar Sam.
Di dalam toilet di lobi hotel itu kebetulan kosong. Sam yang melepas air seni di urinator kaget karena tiba tiba ada orang memeluknya dari belakang.
“Heh… ohh kakak, iseng banget sih.”
“Iya sayang, saya sudah tidak tahan dari tadi mau peluk kamu,” kata David.
Sam membereskan celananya dan kemudian berbalik badan, berhadapan dengan David.
Kedua cowok ini lalu berciuman dengan mesra sekali. Mereka berpelukan. Untuk beberapa saat lidah mereka bertautan. Nafas mereka memburu. Dada mereka bergemuruh. Nafsu sudah sampai ubun-ubun. Penis mereka jadi ngaceng sekeras-kerasnya.
Dengan tetap berpelukan, kedua cowok ini juga merasakan damai dan nyaman. Pelukan memang sangat mengasikkan, apalagi di antara orang yang saling menyukai dan menyayangi, meski belum lama kenal.
Sejenak kemudian mereka saling menatap. Walaupun di dalam toilet hotel, namun mereka tetap santai. Apalagi toilet hotel itu memang bersih dan wangi, dan untungnya tidak ada orang lain.
David lalu menarik tangan Sam, menciuminya. Dia sadar Sam belum sempat mencuci tangannya setelah buang air kecil tadi. Tapi justru itu sensasi buat David. Diciuminya dengan lembut tangan dan jemari Sam. David juga menjilat dan mengisap beberapa jari Sam. Mesra sekali.
Sam juga sangat menikmati suasana itu. Dia seperti terbang melayang layang karena sudah bertemu dengan David, pria dewasa yang disukainya. Sam memang terobsesi dengan cowok yang berusia jauh lebih tua darinya. Baginya, David adalah sosok ideal. David yang berusia 12 tahun lebih tua darinya merupakan pujaannya. Apalagi David tampil sesuai dengan bayangan dan harapannya. Tegas tapi lembut dalam berbicara, pintar dan mengerti banyak hal untuk dibicarakan, dan punya bakat untuk mengemong dan mengarahkan yang lebih muda.
Di mata Sam, secara fisik, David juga hampir tidak ada celanya. Wajahnya tampan seperti sudah beberapa kali dilihatnya di webcam selama chatting. Di usia yang 34, David memang tampak lenbih muda namun jantan. Hidungnya mancung dengan alis tebal. Di raut mukanya tampak ada garis keras dan maskulin dengan bekas cukuran cambang dan kumis. Banyak orang yang bilang David mirip pemain sinetron. Meski pun tingginya 175 sentimeter atau lebih pendek 5 sentimeter darinya Sam, nanum tetapi David berpenampilan sangat keren dengan bentuk tubuhnya yang berotot dan terbentuk karena olah raga yang teratur.
Cara berpakaian David pun juga selalu sportif dan atraktif. Seperti di hari itu, dia mengenakan celana bermuda coklat muda dengan kaos buntung merah tua. Perduan gaya dan warna yang serasi dengan kulit terang dan sosok David yang berkarakter. Ditambah dengan sepatu sport dan tas ransel kecilnya, selain harum parfum musk, jadilah David pujaan hati banyak orang, dan terutama Sam di hari itu.
Kemesraan di toile hotel itu masih berlangsung. Kedua pria ganteng itu sudah tidak tahan lagi untuk merengguh kenikmatan yang lebih lagi.
Keduanya saling melepaskan bertindak cepat. David mengangkat dan mencopot tshirt Sam dan sebaliknya Sam melepaskan kaos David. Mereka lalu berciuman lagi dengan dalam dan makin dalam.
Tangan-tangan mereka juga saling bermanuver menjelajah dan meraba-raba. Mereka saling meremas penis masing-masing. David sudah bergerilya lebih dulu dan tangannya masuk ke celana Sam. Dia measakan ujung penis Sam mulai basah dengan precum. David lalu menjilati pentil Sam.
Tak mau ketinggalan, Sam gantian melakukan hal yang sama. Ia membuka celana David tapi tidak melepaskannya. Celana David cuma melorot selutut dan itu sudah memudahkan Sam untuk memegang titit David. Sam menjilati pentil David… lalu ia turun dan membuka celana dalam David.
Sam memijat-mijat ujung penis David sampai dia menggelinjang dan mendesah-desah. Ahh. Sam bekerja terus… ia lalu menciumi penis David dan mengulumnya sambil meremas-remas pantat gempal David.
“Ohhhh ahhh… Sam, enak bagedddd.”
Meski semalam sudah berhubungan seks dengan pria lain, namun David memang gagah dan kuat. Penis David tegang setegang-tegangnya. Keras bagai kayu. Kepala penis yang disunat itu sudah merah keungu-unguan dengan hiasan urat-urat yang makin mebesar dan berdenyut-denyut.
“Mmpphh! Mmpphh! Ahhhh…. enak… enak… Ahh… Sam” David menjadi klojotan hisapan Sam tambah kuat dan nikmat.
Sadar bahwa ini di toilet hotel di mana orang bisa masuk mendadak, maka Sam berpikir bahwa hal ini harus cepat diselesaikan. Yah ini termasuk quickie atau seks kilat.
“Oohh… Ohhh… Sam… aku mau keluar!” David mencoba untuk menarik penisnya dari mulut Sam, tapi Sam justru makin cepat memainkan mulutnya dan terus saja menghisap hingga akhirnya David menyemprotkan spermanya.
“AaaaaargggggH ah ah ah ah ahhhhhhhhhhh. Sam kamu bandel ya, tapi lidah kamu hebat. Enak banget!” kata David. Dia segera mengambil tissue dan membersihkan penisnya lalu membereskan celananya/
Lalu david mendekati Sam dan memeluknya dari belakang.
“Sini kamu aku kocokin, buruan, nanti keburu ada orang masuk,” bisik David ke telinga Sam dengan mesra.
Sam juga sadar bahwa kegiatan nikmat di toilet ini harus cepat selesai kalau tidah mau dipergoki orang lain.
Tangan kanan David dengan teratur mengocok penis Sam, tangan kirinya memainkan puting cowok itu. David juag menciumi dengan lembut telinga, tengkuk dan leher Sam.
Gerakan David sangat dinikmati Sam yang memang haus belaikan lelaki dewasa. Sam terus membayangkan wajah ganteng David yang memelukknya dengan mesra dari belakang sementara menikmati remasan dan kocokan lembut dari pria matang itu.
Tidak lama Sam mulai meregang dan merintih-rintih. “Ahhh kak, mau muncrat nihhh.”
Sam mengerang-erang serasa mendekati klimaks, lalu air maninya menyembur deras, membasahi lantai toilet. “Ccrroott!! Ccrroott!! Ccrroott!! di iringi erangan nikmat dari mulut Sam. “Uhhhh uhhhhh Uhhhh…” Tubuh Sam seperti mengejang sejenak, ia sungguh menikmati kejadian itu. David tetap memeluknya dengan mesra dari belakang sambil tangannya meraba raba penis Sam yang masih tegang dan meneteskan sisa-sisa sperma.
Nafasnya terasa hampir habis. Selang beberapa detik Sam segera menguasai diri.
“Kak, buruan ah, nanti ada orang masuk.” Lalu sam berputar, mencium David dan berbalik mencari tissue. Ia membersihkan penisnya yang tidak disunat itu. Meski masih berkulup, tapi Penis Sam bersih dan berukuran standar, tidak besar dan tidak kecil.
Selesai membereskan celananya, Sam menyempatkan mengelap sisa spermanya di lantai. “Malu ah nanti kalau ketauan orang lain,” katanya.
Tak lama kemudian mereka keluar dari toilet. Beruntung bagi kedua cowok ganteng itu, Mereka dapat melakukan quickie di toilet tersebut tanpa ada gangguan atau kepergok orang lain.
Di hari itu, David dan Sam menghabiskan waktu dengan bahagia di Bunaken, Malamnya mereka kembali ke hotel dan menuntaskan kegiatan syahwat lagi sampai puas. Namun pengalaman seks di toilet tetap menjadi kenangan khusus.
Bagi beberapa orang, quickie atau seks buru-buru, apa lagi di tempat umum, memang menjadi sensasi tersendiri. Mereka merasa mendapat kan kepuasan tersendiri melalui seks yang dilakukan dengan cepat atau pun diselesaikan di tempat umum.
Tetapi buat David dan Sam, merengguh kenikmatan di toilet hotel itu merupakan pengalaman pertama. Pengalaman yang tak terlupakan.
Walaupun di toilet, bagi Sam, pengalaman itu amat sangat mengesankan. Ia dapat merasakan hasrat sekaligus kehangatan David, pria dewasa yang dikaguminya. Ia berharap dapat berpacaran dengan David namun sadar bahwa mereka tinggal di kota yang berbeda sehingga hubungan jarak jauh tidak dapat terlalu diharapkan. Namun demikian, setelah David kembali ke Jakarta, mereka berdua masih tetap kontak dan kadang saling chatting dengan webcam.
Bagi David, seks kilat tersebut merupakan pengalaman seks yang unik sekaligus indah di Manado. Salah satu pengalaman seks yang menakjubkan. Akan selalu ada di ingatannya tentang seks yang legit di Kawanua.