Sabtu, 18 September 2010

Paman yang digagahi Keponakan

AKU DAN PAMANKU
Namaku ALEXANDER, umur 23 TAHUN. Saat awal masuk kuliah di PTN di Surabaya sampai duduk di semester akhir, aku terpaksa hidup sendirian di kota besar ini, tapi beberapa bulan yang lalu kebetulan ada seorang Famili jauh Papa yang pindah ke Surabaya untuk bekerja disini, dia biasa kupangil OOM AWANG dan umurnya 35 TAHUN.
Walau dia saudara-jauh tapi waktu di kampung dulu kami cukup akrab dan sering ketemu dan terus terang!, sejak dulu aku memang mengagumi Oom Awang yang menurut pendapatku ganteng, dewasa, bijaksana dan baik sekali (sering nraktir).
Jangan salah mengerti!. Aku merasa COWOK NORMAL, tapi maklumlah, sebagai anak muda yang baru mulai kuliah di kota besar Surabaya, aku memang suka iseng iseng ikut diajak /DUGEM bersama beberapa temanku, tapi ditempat dugem begitu aku sering ketemu dengan oom-oom GAY yang merayu aku.
Mungkin karena masih berdarah muda dan penasaran, aku mau meladeni keinginan oom-oom gay dan para lelaki tua itu dan ternyata aku bisa menikmati hubungan SEKS SEJENIS dengan pria yang lebih tua.
Mungkin akibat pergaulan yang salah itu, atau mungkin sudah bawaanku; perilaku dan sikapku kadang kadang agak sensitif dan perasaanku jadi manja, tapi biar bagaimanapun aku tetap seorang laki laki MASKULIN yang cukup macho, lagipula diatas ranjang, aku hanya bisa dan lebih menyukai posisi sebagai seorang COWOK TOP atau pihak dominan sebagai lelaki yang menyetubuhi pasanganku.
RENNY CEWEKKU
Untuk menjaga keseimbangan naluri kelelakian, aku tetap berhubungan dengan CEWEK dan sekarangpun aku punya seorang pacar, teman mahasiswi bernama ANGGRAINI, dengan panggilan sayang: RENNY, yang sudah KUTIDURI beberapa kali. Renny memang BUKAN PERAWAN ketika aku pertama menggaulinya tapi dia sebenarnya seorang gadis baik baik yang cukup cakep dan gak malu maluin dibawa jalan.
Karena AKU dan OOM AWANG merasa masih BERSAUDARA, kami jadi makin sering ketemu dan makin akrab. Oom Awang jadinya seperti salah satu kakak atau teman yang paling dekat denganku dari pada teman yang lain, dia baik dan sangat perhatian kepadaku, bahkan tidak jarang ia mengantar jemput aku ke kampus atau membelikan keperluan kuliah.
Karena dia 12 tahun lebih tua dari aku, sering aku menanggap dia sebagai pengganti orang tuaku atau SEPERTI AYAHKU sendiri.
Semakin lama ia semakin baik padaku hingga aku sulit untuk menghindarinya. Ia seringkali mampir ke tempat kostku mulai pulang bekerja lembur sampai malam hanya untuk ngobrol dan bergurau. Aku sering curhat mengenai cewekku, RENNY kepada Awang walaupun dia BELUM PERNAH BERTEMU atau berkenalan dengan Renny..
Suatu hari timbullah permasalahan dengan cewekku, RENNY karena dia mulai mendesak aku untuk segera menikahi dia : “Aku minta kepastian kamu Andre” katanya (Renny memanggilku Andre, dari kata “alexANDER”, jadi Andre).
Sebenarnya aku mengerti keinginan Renny karena pergaulanku dengan dia sudah terlampau jauh tapi aku merasa belum siap, belum selesai kuliah dan ingin bekerja sampai mapan sebelum memutuskan untuk menikahi seorang wanita.
Ketika Renny ngotot dan mengancam untuk memutuskan hubungan bila aku tidak memberi kepastian, aku segera minta pendapat dan mengadukan permasalahanku kepada Oom Awang dan dia memberikan jalan keluar yang bijaksana. Oom Awang bilang kalau Renny minta putus, ya biarkan saja putus sehingga akhirnya hubunganku dengan Renny berakhir tanpa kesan apa apa.
Sejak putus hubungan dengan Renny, kemana-mana aku jadinya sering jalan bareng dengan Oom Awang yang saat itu juga sama sama JOMBLO. Jika liburan atau malam minggu kami menyempatkan keliling kota, ke toko buku, ke mall, ke tempat rekreasi, ke warnet dan ke tempat kost teman-teman. Sampai-sampai teman-temanku mengatakan kalo kami seperti AYAH dan ANAK, walau umur dia 35 tahun, sedangkan aku 23.
Terus terang, aku sebenarnya bertanya tanya apakah Oom Awang juga menyembunyikan KECENDERUNGAN rasa suka pada laki laki?. Mungkin saja!, karena pada umur 35 tahun dia masih jomblo!,
Tetapi dia sepertinya BELUM PERNAH menyalurkan hasratnya terhadap sesama jenis dan berhasil menjalani kehidupan yang NORMAL sehingga naluri itu akhirnya terpendam dan menghilang ke alam bawah sadarnya. Tapi aku sama sekali tak pernah menyinggung masalah itu karena takut dugaanku salah.
Hampir setiap malam minggu Oom Awang nginap di tempat kostku, pada akhir pekan jarang sekali ia tidur di tempat kost-nya sendiri. TAK ADA satupun teman kost yang bertanya tanya kenapa Awang lebih suka bermalam minggu bersama aku.
Bahkan sampai akhirnya dia juga memutuskan akan pindah ke tempat kostku habis semester ini. Akupun menyambut dengan hati gembira. Entah kenapa aku merasa senang dia ada di sampingnya, seakan keberadaannya menghapus semua keresahanku, kebosananku, dan rinduku pada keluargaku.
Setiap kali ia tidur disampingku perasaanku BIASA-BIASA SAJA, meski terkadang ada getaran lain yang menyelinap dalam hatiku apalagi kalau ia (tanpa maksud apa2) merangkulkan kaki dan tangannya ke atas tubuhku, aku hanya membalasnya dengan pelukan ringan, hanya sekedar menyalurkan kasih sayang, aku berusaha untuk menepis getaran-getaran itu.
Jika benar-benar tak tahan aku hanya berani menatap wajahnya yang dewasa dan ganteng sempurna sambil mendekap tubuhnya. Melihat sikapku seperti itu, ia hanya senyum melihat KEMANJAANKU lalu merangkul erat tubuhku, sampai bangunpun kadang posisi kami tetap seperti itu. Ia mengira aku butuh perhatian seorang AYAH. Sungguh ia benar-benar kakak yang aku harapkan, aayah yang mampu menaungiku dengan kasih sayang.
Tidak tahu kenapa, aku memang punya kecenderungan menyukai LELAKI YANG LEBIH TUA seperti Oom Awang, Mungkin itu karena aku ridu pada orang tuaku di kampung.
Hubungan persaudaraan yang aneh memang. Tapi saat itu aku memang ada semacam saling ketergantungan dan saling membutuhkan antara Oom Awang dan aku, sebagai teman, saudara, atau ayah.
Tapi entah bagaimana awalnya, lama lama timbul keinginan ganjil INGIN MEMILIKI Oom Awang hanya untuk diriku sendiri. Aku berubah jadi POSESIF. Ingin memiliki dia hanya untuk diriku!.
CEMBURU PADA CEWEKNYA OOM AWANG
Suatu hari Oom Awang bercerita kepadaku bahwa ia jadian dengan seorang cewek bernama ANGGI. Mendengar cerita itu hatiku HANCUR tak karuan, seakan ada yang mengoyak perasaanku. Aku tak tahu mengapa seperti ini, aku bingung apa sebenarnya yang ada dalam perasaanku.
Apakah ini karena aku khawatir Oom Awang tidak perhatian lagi padaku? Atau.. ini karena aku merasa memilikinya? Atau, karena aku CEMBURU?. Pertanyaan senada dengan itu mulai memenuhi otakku yang lagi galau. Oom Awang tampak asyik dengan ceritanya mengenai ceweknya ANGGI, aku hanya menanggapi dengan sikap yang biasa meski perasaanku pedih seakan tersayat pisau.
Setelah Oom Awang berangkat kerja, aku mengunci pintu kamar, kuputar album UNGGU band, kurebahkan tubuhku diatas kasur. Aku memikirkan Awang, tak kusadari aku melamun terus sepanjang hari dengan perasaan yang galau sampai tak terasa darahku mulai mendidih dan perasaanku TAK RELA kalau harus berpisah dengan dia.
Walau belum kenal cewek yang namanya ANGGI, tapi aku merasa cemburu pada dia dan aku marah pada Oom Awang karena merasa harapanku telah dikhianati Oom Awang. Tubuhku terasa lemas, pikiranku tidak stabil..
MENGAKU CINTA PADA OOM AWANG
Esok harinya pikiranku kacau balau tak karuan dan terbakar oleh kecemburuan sehingga setelah kuliah aku langsung pulang dan sampai dirumah sekitar pukul 20 malam. Iseng iseng aku memutar video seks yang ternyata malah membuatku kacau karena gairah dan darah mudaku bergolak tanpa penyaluran.
“LEXY… LEXY!”
Suara Awang dari luar pintu kamarku (sejak dulu dia biasa memanggilku “Lexy“).
Cepat-cepat kumatikan VCD dan aku berpura pura bersikap biasa, aku bingung apa yang harus aku lakukan, tapi akhirnya Awang menyadari perubahanan sikapku yang tidak biasanya, lalu dia berbaring disampingku.
“Lex! kenapa kamu?” Tanya Awang
Aku diam tak menjawab pertanyaan Awang
“Lex kenapa sih? Ayo dong bilang sama Oom!, Lexy sakit ya?”. “Ayo ceritakan kenapa?” Awang mulai membujukku untuk mengutarakan masalahku.
Akhirnya aku nekad untuk berterus terang kepada Awang, apapun resikonya!. “Oom! Selama ini Oom Awang menganggapku seperti apa sih?” tanyaku ketus.
“Lho, memangnya kenapa? Kita kan bersaudara?, dan selama ini Oom menganggap Lexy sebagai keponakan yang aku sayangi, makanya Oom nggak rela kalau ada orang yang mengganggu Lexy, dan..apapun Oom lakukan untuk Lexy” Jawabnya yang membuatku tegar kembali.
“Benar Oom?”.
“Benar, Sungguh.” Ia menatap wajahku penuh kesungguhan. “Memangnya kenapa? Apa Lexy tidak percaya sama Oom Awang?”
“Enggak! aku hanya khawatir Oom Awang tidak lagi memperhatikanku, tidak menyayangiku dan meninggalkanku begitu saja, sebab sekarang Oom sudah punya kekasih Anggi.” Jawabku pelan yang menutupi apa yang sebenarnya berkecamuk di hatiku.
DEGHHH…!, sedetik, terlihat wajah Awang dipenuhi tanda tanya mendengar nada “kecemburuanku”, tapi cepat cepat dia bersikap biasa.
“Oo.. jadi itu yang Lexy takutkan?”
Aku hanya mengangguk.
“Aku nggak seperti itu kok, aku dan Lexy tetap seperti ini, kalo soal Anggi jangan khawatir, tidak akan mengurangi kasih sayangku sama Lexy!” Ujar Awang.
Entah setan apa yang merasuki jiwaku tapi mendengar jawaban Awang, aku NEKAD MERANGKUL Awang yang berbaring di sampingku, ia membalas rangkulanku dengan rangkulan pula, PELUKAN BIASA antara seorang AYAH terhadap ANAKNYA yang sedang merajuk manja.
Tapi aku beringsut makin merapatkan tubuhku dan menyusupkan tanganku kebalik bajunya sambil meraba tubuhnya yang hangat dan kekar.
”Eeh…Eeh…!, apa apaan nih….?“ tanya Awang dengan penuh keheranan tapi sama sekali tanpa nada marah.
Aku tidak menjawab tapi terus berbaring di lidungan dadanya yang bidang sambil menyusupkan wajahku kedalam KETIAKNYA. Aroma keringat di ketiak Awang yang BERBARU KHAS LAKI LAKI JANTAN tercium menyengat hidungku dan amat memabukkan, membuat gairahku mendadak terangsang hebat.
Melihat kemanjaanku yang tidak biasa, Awang mulai CURIGA kalau sikapku terhadap dirinya selama ini sebenarnya bukan karena tali persaudaraan, tapi karena aku menyukai dirinya sebagai seorang laki laki.
Awang teringat bagaimana aku selalu bersikap manja terhadap dirinya, memandangi wajahnya atau membelai rambutnya; dan diapun beberapa kali memergoki pandangan mataku yang sedang menatap dirinya saat dia sedang bertelanjang sehabis mandi.
Aku nekad!. “Aku sebenarnya tidak hanya menyayangi Oom, tapi, aku juga mencintai Oom Awang, Seperti Anggi mencintai Oom, aku bukan cuma khawatir ditinggal Oom Awang, tapi aku cemburu berat” Aku berterus terang.
“Jadi?”.
“Ya, aku mencintai Oom Awang dan ingin jadi pacar Oom Awang “. Jawabku yang berlanjut dengan ragu ragu.
Awang kini juga bingung dan serba salah setelah dia tahu siapa sebenarnya aku. “Lex benarkah itu?” tanyanya dengan perasaan bingung, ”tapi kita kan sama2 lelaki Lex?“ ujarnya lagi.
Aku mengangguk.
“Lagi pula aku LAKI LAKI NORMAL Lex“ “Maafkan saya, Lex! Oom sungguh tidak mengerti, Oom merasa Lexy seperti anak sendiri, Oom menyayangi Lexy tulus sebagai seorang Paman yang menyayangi keponakannya” sambungnya lagi.
“Ya Oom, saya tahu Oom Awang adalah lelaki normal yang hanya bisa mencintai dan dicintai wanita, inilah kenyataannya Oom, Aku merasa bahagia jika ada di samping Oom, Entahlah Oom…., dalam hatiku cuma ada Oom.”
“Lexy nggak mau pacaran lagi sama cewek?”. Tanya Awang
“Nggak!, Alex merasa tidak ada lagi getaran cinta seperti Alex mencintai Oom Awang” Jawabku.
”Tapi…. tapi…, Lexy sama sekali tidak kelihatan seperti Gay…?, Lexy gagah dan macho…“ tanyanya kebingungan. “Apakah Lexy tidak ingin menjadi lelaki sempurna seperti Oom?.”
Sesaat aku bingung kenapa dia menyebut kata “Gay”?, karena dari tadi aku hanya bicara perasaan dan hatiku, tapi tidak menyinggung masalah ”gay”. Tapi aku hanya menggeleng: “Entah lah Oom.. sebenarnya sih pingin, cuma buat apa?.”
Hati Awang bimbang menghadapi diriku saat itu. Sebagai seorang laki laki sejati yang normal, Awang sama sekali TAK TERTARIK melayani hasrat sesama jenis, tapi sebagai laki laki yang sudah berpengalaman menghadapi kaum wanita, Awang bisa melihat bahwa pandangan mataku yang sayu dan gelagat sikapku merupakan pertanda bahwa aku sedang kasamaran dan jatuh cinta.
MENGGODA PAMANKU
Aku tetap berbaring di samping Awang dan dia juga membiarkan aku tetap memeluk tubuhnya. Cuaca malam yang sejuk tidak mampu mendinginkan nafsuku yang sedang membara. Berduaan dengan orang yang kusayangi dan pengaruh VCD seks yang baru aku saksikan membuat nafsuku meluap minta dilepaskan.
Aku sudah biasa bermanja manja dengan dia sebagai Paman dan Keponakan. Tapi kali ini aku nekad untuk “mulai” mengambil inisitatif biarpun aku tahu kalau kali ini aku menginginkan dia sebagai laki laki!.
Lima menit berlalu sia-sia sebelum ku beranikan diri memeluk Awang dengan sebelah tanganku dan meletakkan kakiku melingkar di atas kakinya. Kurasakan detak jantungnya berdegup kencang ketika jariku merayap di dadanya. Semakin erat aku memeluk Awang yang diam tanpa reaksi. Kubelai rambut dan wajah ganteng didekapanku. Lalu tanganku merayap masuk kedalam kaus yang di pakainya dan dia mengelinjang pelan saat kupermainkan kedua putingnya.
Awang mendiamkan perbuatanku.
Awang mungkin KASIHAN atau TIDAK TEGA melihat keponakan yang dia kasihi sedang mendambakan dirinya sehingga diluar logika dan akal sehat sebagai laki laki yang normal, Awang bertekad untuk membahagiakan aku, apapun caranya!.
Tanganku menelusuri tiap jengkal dadanya. Kulitnya terasa begitu hangat membuatku ingin cepat-cepat menelanjanginya. Kuciumi rambutnya, turun ke pipinya, lehernya, dan terakhir kupermainkan telinganya dengan gigitan lembut.
WAH!, terjadi suatu keajaiban!. Awang merintih…. Dia ternyata bereaksi perlahan tiap kali merasakan nikmat dari perlakuanku.
Aku tidak tahu apakah dia terransang oleh perlakuanku atau sekedar pura pura untuk menyenangkan aku saja?.
“Oom Awang!” Bisikku pelan dengan suara parau menahan nafsu, sambil kuciumi pipinya.
Awang hanya menjawab dengan mendesah tanpa membuka mata. Kutarik kakiku keatas pahanya dan pahaku merasakan sesuatu benda yang menonjol di balik celana panjang dia. Sejenak ku mainkan pahaku di tempat itu dan kurasakan penisnya yang masih lemas karena belum terangsang..
Kemudian ku lepaskan kaus yang dipakai Awang. Dia PATUH dan hanya menurut saja dan tanpa membuang waktu lagi kuciumi permukaan dadanya, dari lehernya lalu ku hisap putingnya kiri-kanan sambil tanganku mendekap badannya. Harum tubuhnya menyeruak hidungku, kugigit lehernya dan kusedot dengan hati-hati karena takut berbekas merah.
Awang meronta kegelian, tangannya memegang pundakku dan tangan sebelah lagi mencengkeram rambutku. Dia mendesah dan desahannya membuatku semakin terangsang.
“Oom Awang, nggak marah?” Tanyaku yang hanya di jawab dengan gelengan kepala olehnya.
“Oom Awang! aku sayang sekali sama Oom.”
“Iyaaa, Aku mengerti Lex.” Jawabnya sambil membiarkan aku meraba-raba punggungnya dengan lembut.
Kutindih tubuhnya, kurasakan penisnya yang mulai keras di perutku. Kuhujani perutnya dengan kelincahan lidahku. Ku jelajahi dengan jilatanku sambil sesekali ku hisap. Dia berkelojotan seperti cacing kepanasan.
Saat itu aku betul-betul BERKUASA atasnya. Kini tangan kananku mulai beraksi atas gundukan di dalam celananya. Kuremas-remas dan kupijit penisnya yang mulai membengkak. Kulakukan gerakan menekan sambil memutar pada buah zakarnya. Lalu perlahan aku berusaha membuka paha Awang
Sedetik Awang MENAHAN TANGANKU dan MENOLAK. tapi aku aku terus memaksa : “Boleh ya Oom….?“ tanyaku.
Aku tidak tahan lagi. Segera ku tanggalkan celananya dan ku tarik lepas. Kini tinggal CD hitam saja yang menutupi benda sasaranku. Tampak sekali CD ketat itu hampir tak muat menahan penis Awang yang sebenarnya belum sepenuhnya eraksi. Tanpa membuang waktu langsung kuciumi dan ku gigit lembut benda di balik CD itu.
Dia mengerang.
Gila ini!, seumur hidup aku tak pernah inisiatif mulai mencumbu cowok, karena para Gay itulah yang biasanya “bekerja“, tapi sekarang beda!, tentu karena aku belajar dari cowok cowok gay yang lebih tua yang pernah “mengerjaiku“.
Ku remas-remas kedua pantatnya. Kemudian kuarahkan jilatanku di kedua pangkal pahanya. Kuhirup aroma maskulin dari selangkang laki laki yang masih innoncent dalam dunia sejenis ini. Awang makin kuat mengerang. menggelinjang sambil mengangkat pantatnya. Kuarahkan seranganku ke pahanya.
Kuangkat sebelah kakinya dan ku ciumi dari lututnya kemudian naik terus sampai pangkal pahanya dan ketika sampai di tonjolan yang mengeras aku gigit sambil ku hisap sampai CD itu basah oleh air liurku, lalu kubuka sampai dia telanjang bulat..
Kuperhatikan juga wajah tampan Awang yang masih mengandung keraguan dan kegugupan saat dirinya DICUMBUI oleh KEPONAKANNYA sendiri yang sama sama berjenis kelamin lelaki.
Tapi aku tak memberinya kesempatan berfikir. Ku mainkan lidahku menyapu kulit bawah penisnya, terus keatas dan ketika sampai di ujungnya kukulum topi baja yang merah mengkilat itu. Kuhisap sambil lidahku memilin kulit yang tersisa dari sunat. Tak kuhiraukan lenguhannya dan goncangan tubuhnya yang menahan kenikmatan yang belum pernah dia rasa sebelumnya.
Awang mencengkeram kuat rambutku saat penisnya kubenamkan dalam mulutku setelah puas kulumat dan kuhisap sampai urat-uratnya mulai bermunculan. Kubenamkan sampai mulutku mentok di perutnya. Kutahan nafasku agar tidak tersedak. Lalu ku lakukan gerakan menelan sembari menghisap. Dia merintih pelan, tubuhnya mengejang.
Aku tersenyum diam diam karena cumbuanku ternyata berhasil membangkitkan nafsu birahi dari alam bawah sadar Awang. Dan aku bertekad akan meneruskan usahaku sampai dia benar benar jadi milikku.
Ya!, sikap Awang yang membiarkan dirinya dicumbu oleh sesama lelaki memang diluar logika dan akal sehatnya, tapi sabodo!, yang penting aku bisa mendapatkan dirinya!.
Tak sampai lima menit berlalu kurasakan penisnya berdenyut dan makin mengeras. Semakin ku percepat aksiku. Kedua tanganku pun kini berada di pantatnya untuk membantu dorongan keluar-masuk mulutku. Tangan Awang pun secara reflek menaik-turunkan kepalaku.
Cairan pre-cum Awang yang licin terasa kelelakian cowok tampan ini begitu gurih. Kulihat Awang terbaring memejamkan mata dan nafasnya semakin menderu deru menahan nafsu yang makin meledak ledak.
Kembali kucumbu dan tidak henti-hentinya ku cium, kubelai laki laki ini. Bukan hanya dengan nafsu, tetapi dengan kasih sayangku yang tulus. Aku ingin menjadi seseorang yang dapat memberi arti baginya. Aku ingin menyenangkan dia!.
Kurasakan batang kemaluan dia menjadi makin keras!. Aku tak menduga bahwa setelah gairah Awang terbakar berkobar kobar sampai tak terkendali ternyata Awang tidak mampu mengendalikan nafsu birahinya dan mulai melupakan bahwa aku sebenarnya keponakan dia sendiri dan masih sama sama berjenis kelamin lelaki.
WOWW!, aku tidak tahu setan apa yang meracuni pikiran Awang sampai dia bisa begitu bernafsu.
OOM AWANG MENYERAHKAN KEPEJAKAANNYA
Mendadak dia MENAIKI TUBUHKU yang terlentang tak berdaya dibawah tindihan tubuhnya dan menggesek gesek batang kemaluannya diatas perutku.. Mungkin Awang sedang membayangkan dirinya sedang bercumbu dengan ANGGI, ceweknya, tapi sabodo amat!.
Aku tahu persis apa yang Awang inginkan saat itu.
Dia ingin melampiaskan gairahnya sampai tuntas tapi sebagai laki laki normal yang sama sekali tidak berpengalaman melakukan percintaan sejenis, Awang belum tahu persis apa yang harus dia lakukan terhadapku.
Gerakannya terlihat CANGGUNG dan serampangan sehingga aku segera mengambil inisiatif dan membimbing Awang untuk melakukan tugasnya sebagai laki laki Top.
Aku rela dia berperan sebagai pihak Top, karena aku memang menghendaki dirinya dan aku teramat mencintai dia. Walau aku belum pernah berperan sebagai Bottom, tapi sekarang aku rela!, apapun akan kulakukan untuk dirinya.
Aku merebahkan tubuhku sampai terlentang dan mengangkat kedua kakiku sampai terbuka lebar lalu aku meraih tubuh Awang supaya menindihku. Dia merangkul tubuhku dengan cara yang kikuk tapi aku segera menggenggam batang kemaluannya dan mengarahkan kelubang duburku sehingga dia langsung mengerti dan mulai mendorong dengan gaya yang kikuk..
“Oom, pelan pelan Oom. pelaaaaan…!“.
Tapi Oom Awang sudah terlalu dikuasai oleh NAFSU BIRAHI. Ia dengan terburu buru menjulurkan penisnya yang sudah tegang ke depan pintu anusku lalu dengan cara serampangan mulai mendorong pantatnya untuk memasukkan batang kejantannnya.
Walau awalnya aku berusaha menahan rasa sakit, tapi cara dia yang tak berpengalaman dan terburu buru menyebabkan tikaman batang kontolnya menimbulkan rasa sakit yang tak mampu kutahan:
”Addduuuh…Sakiiiiit, oouuggghh…!, sakiiiiit… tunggguuuu…” Dan aku berontak melepaskan diri sampai batang kontolnya terlepas: .
Aku mencoba meniru para cowok cowok gay saat mau disodomi sehingga sekali lagi aku berusaha membantu dia dan membuka pintuku selebar lebarnya sehingga dengan agak kesulitan dan Ahh.. Uhh… Ohhh… yang agak panjang, akhirnya Awang SUKSES MEMASUKAN batang kontolnya sampai melesak seluruhnya kedalam tubuhku.!.
Kemudian Awang mulai menarik dan memompa kontolnya yang membuatku merasa sangat mulas sekali hingga tanpa dapat kukendali aku mulai menegang-negangkan otot duburku. Matanya terpejam, mungkin sedang berfantasi menyetubuhi Anggi. Biarin aja!.
“Enak.., lobangmu benar-benar enaaaaak “.
Sambil berucap Awang mulai memajumundurkan pantatnya lagi. Rupanya dia langsung dapat merasakan kenikmatan yang dia reguk dari dalam tubuhku.
Dari untung, rasa sakit yang kuderita dan mulas lama kelamaan mulai hilang. Tapi tidak!, aku belum merasakan sensasi nikmatnya disodomi oleh laki laki. Tidak!, cuma perih dan ngilu!. Mungkin karena belum terbiasa.
“Teruss.. Oooom.. Enak.. Ohh.. umph.. akh..”, Lepas kontrol aku berusaha mengeluarkan suara lenguhan dan desahan sekedar untuk menyemangati Awang. Dan betul!, eranganku membuat goyangan Awang makin hebat. Makin lama tubuh Awang juga mulai menegang dengan entotan yang makin cepat, makin tak teratur, makin menggila!.
Kutatap wajah Oom Awang yang sedang menindih dari atas, ia tampak asyik dan ngos-ngosan.
“Lex.. Enakk.. Lex…. ” Suaranya pelan.
“Aaaaggghhh.. aku keluarkan di dalam ya?”, Awang mendesah sambil mendongakkan kepalanya sambil menahan desakan yang makin menggelora.
Batang bulat panjang berdenyut-denyut di dalam anusku, Kurasakan gesekkannya didalam saluran pantatku mendatangkan sensasi panas, pedas, dan mulai terasa nikmat saat menggesek prostatku.
Dan .. aaaaaaaghhhhhh….!,
Aakhirnya Awang mengejang sembari melenguh panjang saat cairan yang tertahan itu muncrat keluar: “Crettt..!, crettt…!, cretttt…!, cretttt…!”. Kurasakan tembakan cairan panas di saluran anusku. Terus melimpah deras seperti banjir yang menghambur masuk kedalam tubuhku.
Ya dia sudah orgasme!. Memuntahkan benih2 keturunan manusia kedalam tubuhku.
Setelah beberapa saat ia cabut penisnya dan langsung telungkup di sampingku.
Sebenarnya aku ingin juga giliran aku merojok rojok lubang dubur Awang yang masih perawan. Tapi dia menolak aku mentah mentah sehingga walau darah mudaku masih berkobar kobar oleh hawa nafsu tapi aku tak ingin memaksakan kehendakku secara paksa kepada Oom Awang, sampai dia betul betul siap.
Akhirnya kami saling merangkul dengan wajah berhadapan dan hidung saling menempel. Posisiku ada di bawah sehingga dengan mudah kuelus-elus punggung dan pantatnya sampai ia tidur di atasku. Aku membayangkan percintaan yang baru kami raih bersama orang yang jadi pujaanku selama ini. Aku tidak menikmati persenggamaan ini, tapi aku rela Awang mendapat kepuasan dari tubuh telanjangku.
Pagi harinya aku terbangun saat Awang baru selesai mandi sehingga akupun buru buru gantian masuk ke kamar mandi. Sambil menyabuni tubuh, aku membayangkan peristiwa tadi malam dan mendadak kemaluanku menegang karena hasratku terrangsang oleh gairah yang belum tuntas kulampiaskan.
Ketika keluar dari kamar mandi ..aduh!, wajah Awang terlihat keruh dan PENUH PENYESALAN…!. Aku bingung kenapa ia bersedih seperti itu? Padahal tadi malam dia seperti menikmati perbuatannya.
“Oom, Oom Awang kenapa?.” Tanyaku.
Ia tak menjawab.
“Oom Awang menyesal?” Suaraku pelan sambil menahan ledakan gairah yang belum tersalurkan dari tadi malam.
Dia mengangguk.
“Kenapa menyesal?”.
“Aku telah menghianati cintaku pada AANGGI pacarku Lex!”.
Degh…!, Kini aku benar-benar bingung, sedih dan ada sedikit rasa penyesalan karena telah membuat Oom Awang yang selalu tertawa jadi bersedih. Meski sebenarnya ada sebersit kemarahan dan ketersinggungan di hatiku.
“Aku salah Lex, seharusnya aku tidak melakukan hal itu terhadap Lexy tadi malam, tapi entahlah aku tidak bisa berfikir sehat semalam.”
“Aku menyayangi Oom Awang sebagai Pamanku dan Pacarku, tapi aku juga mencintai Oom Awang sebagai laki laki!”.
“Justru tidak boleh!, aku pamanmu…, aku adik ayahmu…!.” ujarnya
“Tapi kejadian semalam karena aku sendiri yang menginginkan.” Bujukku.
“Maafkan Oom ya!, kehadiran Oom semakin memperparah kepribadian Lexy, tapi Oom harap Lexy mau berusaha, cobalah untuk mencintai seorang gadis. Kalau Lexy masih ingin jadi keponakanku, maka tidak ada alasan lagi bagi Lexy untuk tidak berusaha dan mencobanya, Oom yakin banyak gadis yang suka sama Lexy, Lexy khan ganteng” Urai Awang berusaha untuk bijaksana
”Sebaiknya kita tidak mengulangi hal itu lagi“ tambah Awang lagi. “Oom sayang Lexy, dan Lexy boleh memiliki hatiku, tapi tidak tubuhku!. Maaf Lex, aku laki laki normal dan aku bermaksud serius untuk menikahi Anggi sebagai istri”
“Besok Anggi akan datang kesini dan akan kuperkenalkan dia kepada kamu Lexy” lanjutnya lagi.
”Besok Lexy tidak kemana mana kan?, kita makan siang bertiga yaa?”
Degh…!, aku jadi TERSINGGUNG dengan kalimat kalimat Awang. Kalau tadinya aku dipenuhi oleh perasaan cinta kasih dan rela mau membahagiakan dirinya, tapi sekarang aku tidak terima saat Awang bilang bahwa dia tidak ingin meneruskan hubungannya denganku.
Tidak!. Aku TIDAK RELA!. Aku harus melakukan apa saja untuk mengusai dia!. Mendadak setan mempengaruhi jalan pikiranku dengan kemarahan. Aku tersinggung dan kecewa karena Awang tetap memilih Anggi, ceweknya, bahkan mau mengawini Anggi!. Gak rela!!..
Aku mencari siasat…!, lalu membujuk : “Baik Oom!, aku janji tidak akan mengganggu Oom Awang lagi, tapi untuk terakhir kalinya, please aku ingin bercinta dengan Oom Awang sebagai kenang kenangan yang akan kubawa seumur hidupku” rayuku licik.
Aku terus merayu, merajuk dan membujuk sambil terus meraba dan mencumbu Awang yang masih belum menyadari niatku untuk menjebaknya.
Kuciumi mulutnya yang tipis dan merah merekah, hidungnya yang mancung, pipinya yang mulus, dan bagian bawah hidung yang kasar bekas cukuran kumis, aku sangat terangsang dengan permainanku sendiri. Oooooh! sungguh nikmat
Kuperhatikan wajahnya yang cakep dari bawah, ia tampak memejamkan mata dan sesekali menelan ludah. Mulutku melahap habis bibirnya yang kenyal. Lama sekali kami dengan posisi seperti ini.
Aku pandangi sosok itu lekat-lekat sampai beberapa kali aku menelan ludah. Sekarang dengan jelasnya kupandangi paha putih dan kokoh yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang membuat aku semakin tak kuasa menahan nafsu. Tubuh kekar dan mulus kini ada dibawah tindihanku dan siap kuberi kehangatan dan kenikmatan yang tiada tara.
Awang bimbang!. Disatu sisi, dia menyesali hubungan seks sejenis yang tak wajar bersamaku, tapi disisi lain dia tidak tega melihat aku begitu menuntut dan membutuhkan penyaluran seks yang belum terlampiaskan tadi malam.
Dia hanya diam pasif membiarkan aku yang terus mencumbu dia sampai akhirnya dia kena batunya karena kemaluannya mulai menegang keras dan gairahnya mulai terbangkitkan. Dia tak menyadari niat jahatku untuk menggagahi dirinya dan menjerumuskan dia kedalam perangkap seks sejenis.
DISODOMI PAMANKU.
Mendadak dia MENAIKI TUBUHKU yang terlentang tak berdaya dibawah tindihan tubuhnya dan menggesek gesek batang kemaluannya diatas perutku.. Mungkin Awang sedang membayangkan dirinya sedang bercumbu dengan ANGGI, ceweknya, tapi sabodo amat!.
Aku tahu persis apa yang Awang inginkan saat itu.
Dia ingin melampiaskan gairahnya sampai tuntas tapi sebagai laki laki normal yang sama sekali tidak berpengalaman melakukan percintaan sejenis, Awang belum tahu persis apa yang harus dia lakukan terhadapku.
Gerakannya terlihat CANGGUNG dan serampangan sehingga aku segera mengambil inisiatif dan membimbing Awang untuk melakukan tugasnya sebagai laki laki Top.
Aku rela dia berperan sebagai pihak Top, karena aku memang menghendaki dirinya dan aku teramat mencintai dia. Walau aku belum pernah berperan sebagai Bottom, tapi sekarang aku rela!, apapun akan kulakukan untuk dirinya. (informasi: Ini adalah sambungan k-2 dari cerita ”Paman yang digagahi keponakan”. Sambungan yang ke-3 dan banyak cerita2 lain yg seru aku pasang di Blogku sendiri. Coba klik deh link yg ada tulisan HENDY persis dibawah judul cerita ini. Nama situsnya ”ceritapanaslelaki” adanya di situs ”blogspot” Jangan lupa kasih komentar untuk cerita2nya ya).
Aku merebahkan tubuhku sampai terlentang dan mengangkat kedua kakiku sampai terbuka lebar lalu aku meraih tubuh Awang supaya menindihku. Dia merangkul tubuhku dengan cara yang kikuk tapi aku segera menggenggam batang kemaluannya dan mengarahkan kelubang duburku sehingga dia langsung mengerti dan mulai mendorong dengan gaya yang kikuk..
“Oom, pelan pelan Oom. pelaaaaan…!“.
Tapi Oom Awang sudah terlalu dikuasai oleh NAFSU BIRAHI. Ia dengan terburu buru menjulurkan penisnya yang sudah tegang ke depan pintu anusku lalu dengan cara serampangan mulai mendorong pantatnya untuk memasukkan batang kejantannnya.
Walau awalnya aku berusaha menahan rasa sakit, tapi cara dia yang tak berpengalaman dan terburu buru menyebabkan tikaman batang kontolnya menimbulkan rasa sakit yang tak mampu kutahan:
”Addduuuh…Sakiiiiit, oouuggghh…!, sakiiiiit… tunggguuuu…” Dan aku berontak melepaskan diri sampai batang kontolnya terlepas: .
Aku mencoba meniru para cowok cowok gay saat mau disodomi sehingga sekali lagi aku berusaha membantu dia dan membuka pintuku selebar lebarnya sehingga dengan agak kesulitan dan Ahh.. Uhh… Ohhh… yang agak panjang, akhirnya Awang SUKSES MEMASUKAN batang kontolnya sampai melesak seluruhnya kedalam tubuhku.!.
Kemudian Awang mulai menarik dan memompa kontolnya yang membuatku merasa sangat mulas sekali hingga tanpa dapat kukendali aku mulai menegang-negangkan otot duburku. Matanya terpejam, mungkin sedang berfantasi menyetubuhi Anggi. Biarin aja!.
“Enak.., lobangmu benar-benar enaaaaak “.
Sambil berucap Awang mulai memajumundurkan pantatnya lagi. Rupanya dia langsung dapat merasakan kenikmatan yang dia reguk dari dalam tubuhku.
Dari untung, rasa sakit yang kuderita dan mulas lama kelamaan mulai hilang. Tapi tidak!, aku belum merasakan sensasi nikmatnya disodomi oleh laki laki. Tidak!, cuma perih dan ngilu!. Mungkin karena belum terbiasa.
“Teruss.. Oooom.. Enak.. Ohh.. umph.. akh..”, Lepas kontrol aku berusaha mengeluarkan suara lenguhan dan desahan sekedar untuk menyemangati Awang. Dan betul!, eranganku membuat goyangan Awang makin hebat. Makin lama tubuh Awang juga mulai menegang dengan entotan yang makin cepat, makin tak teratur, makin menggila!.
Kutatap wajah Oom Awang yang sedang menindih dari atas, ia tampak asyik dan ngos-ngosan.
“Lex.. Enakk.. Lex…. ” Suaranya pelan.
“Aaaaggghhh.. aku keluarkan di dalam ya?”, Awang mendesah sambil mendongakkan kepalanya sambil menahan desakan yang makin menggelora.
Batang bulat panjang berdenyut-denyut di dalam anusku, Kurasakan gesekkannya didalam saluran pantatku mendatangkan sensasi panas, pedas, dan mulai terasa nikmat saat menggesek prostatku.
Dan .. aaaaaaaghhhhhh….!,
Aakhirnya Awang mengejang sembari melenguh panjang saat cairan yang tertahan itu muncrat keluar: “Crettt..!, crettt…!, cretttt…!, cretttt…!”. Kurasakan tembakan cairan panas di saluran anusku. Terus melimpah deras seperti banjir yang menghambur masuk kedalam tubuhku.
Ya dia sudah orgasme!. Memuntahkan benih2 keturunan manusia kedalam tubuhku.
Setelah beberapa saat ia cabut penisnya dan langsung telungkup di sampingku.
Sebenarnya aku ingin juga giliran aku merojok rojok lubang dubur Awang yang masih perawan. Tapi dia menolak aku mentah mentah sehingga walau darah mudaku masih berkobar kobar oleh hawa nafsu tapi aku tak ingin memaksakan kehendakku secara paksa kepada Oom Awang, sampai dia betul betul siap.
Akhirnya kami saling merangkul dengan wajah berhadapan dan hidung saling menempel. Posisiku ada di bawah sehingga dengan mudah kuelus-elus punggung dan pantatnya sampai ia tidur di atasku. Aku membayangkan percintaan yang baru kami raih bersama orang yang jadi pujaanku selama ini. Aku tidak menikmati persenggamaan ini, tapi aku rela Awang mendapat kepuasan dari tubuh telanjangku. (keterangan: Cerita ini merupakan sambungan ke-2 dari cerita ”Paman yang digagahi keponakan”. Sambungan yang ke-3 dan banyak kisah2 lain yg seru dipasang di Blogku sendiri. Coba aja klik link yg ada tulisan HENDY persis dibawah judul cerita ini. Nama situs adalah ”ceritapanaslelaki”, adanya di situs ”blogspot”. tolong kasih komentar untuk cerita2nya ya).
Pagi harinya aku terbangun saat Awang baru selesai mandi sehingga akupun buru buru gantian masuk ke kamar mandi. Sambil menyabuni tubuh, aku membayangkan peristiwa tadi malam dan mendadak kemaluanku menegang karena hasratku terrangsang oleh gairah yang belum tuntas kulampiaskan.
Ketika keluar dari kamar mandi ..astaga!, wajah Awang terlihat keruh dan PENUH PENYESALAN…!. Aku bingung kenapa ia bersedih seperti itu? Padahal tadi malam dia seperti menikmati perbuatannya.
“Oom, Oom Awang kenapa?.” Tanyaku.
Ia tak menjawab.
“Oom Awang menyesal?” Suaraku pelan sambil menahan ledakan gairah yang belum tersalurkan dari tadi malam.
Dia mengangguk.
“Kenapa menyesal?”.
“Aku telah menghianati cintaku pada AANGGI pacarku Lex!”.
Degh…!, Kini aku benar-benar bingung, sedih dan ada sedikit rasa penyesalan karena telah membuat Oom Awang yang selalu tertawa jadi bersedih. Meski sebenarnya ada sebersit kemarahan dan ketersinggungan di hatiku.
“Aku salah Lex, seharusnya aku tidak melakukan hal itu terhadap Lexy tadi malam, tapi entahlah aku tidak bisa berfikir sehat semalam.”
“Aku menyayangi Oom Awang sebagai Pamanku dan Pacarku, tapi aku juga mencintai Oom Awang sebagai laki laki!”.
“Justru tidak boleh!, aku pamanmu…, aku adik ayahmu…!.” ujarnya
“Tapi kejadian semalam karena aku sendiri yang menginginkan.” Bujukku.
“Maafkan Oom ya!, kehadiran Oom semakin memperparah kepribadian Lexy, tapi Oom harap Lexy mau berusaha, cobalah untuk mencintai seorang gadis. Kalau Lexy masih ingin jadi keponakanku, maka tidak ada alasan lagi bagi Lexy untuk tidak berusaha dan mencobanya, Oom yakin banyak gadis yang suka sama Lexy, Lexy khan ganteng” Urai Awang berusaha untuk bijaksana
”Sebaiknya kita tidak mengulangi hal itu lagi“ tambah Awang lagi. “Oom sayang Lexy, dan Lexy boleh memiliki hatiku, tapi tidak tubuhku!. Maaf Lex, aku laki laki normal dan aku bermaksud serius untuk menikahi Anggi sebagai istri”
“Besok Anggi akan datang kesini dan akan kuperkenalkan dia kepada kamu Lexy” lanjutnya lagi.
”Besok Lexy tidak kemana mana kan?, kita makan siang bertiga yaa?”
Degh…!, aku jadi tersinggung dengan kalimat kalimat Awang. Kalau tadinya aku dipenuhi oleh perasaan cinta kasih dan rela mau membahagiakan dirinya, tapi sekarang aku tidak terima saat Awang bilang bahwa dia tidak ingin meneruskan hubungannya denganku.
Tidak!. Aku tidak rela!. Aku harus melakukan apa saja untuk mengusai dia!. Mendadak setan mempengaruhi jalan pikiranku dengan kemarahan. Aku tersinggung dan kecewa karena Awang tetap memilih Anggi, ceweknya, bahkan mau mengawini Anggi!. Gak rela!!..
Aku mencari siasat…!, lalu membujuk : “Baik Oom!, aku janji tidak akan mengganggu Oom Awang lagi, tapi untuk terakhir kalinya, please aku ingin bercinta dengan Oom Awang sebagai kenang kenangan yang akan kubawa seumur hidupku” rayuku licik.
Aku terus merayu, merajuk dan membujuk sambil terus meraba dan mencumbu Awang yang masih belum menyadari niatku untuk menjebaknya.
Kuciumi mulutnya yang tipis dan merah merekah, hidungnya yang mancung, pipinya yang mulus, dan bagian bawah hidung yang kasar bekas cukuran kumis, aku sangat terangsang dengan permainanku sendiri. Oooooh! sungguh nikmat
Kuperhatikan wajahnya yang cakep dari bawah, ia tampak memejamkan mata dan sesekali menelan ludah. Mulutku melahap habis bibirnya yang kenyal. Lama sekali kami dengan posisi seperti ini.
Aku pandangi sosok itu lekat-lekat sampai beberapa kali aku menelan ludah. Sekarang dengan jelasnya kupandangi paha putih dan kokoh yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang membuat aku semakin tak kuasa menahan nafsu. Tubuh kekar dan mulus kini ada dibawah tindihanku dan siap kuberi kehangatan dan kenikmatan yang tiada tara.
Awang bimbang!. Disatu sisi, dia menyesali hubungan seks sejenis yang tak wajar bersamaku, tapi disisi lain dia tidak tega melihat aku begitu menuntut dan membutuhkan penyaluran seks yang belum terlampiaskan tadi malam.
Dia hanya diam pasif membiarkan aku yang terus mencumbu dia sampai akhirnya dia kena batunya karena kemaluannya mulai menegang keras dan gairahnya mulai terbangkitkan. Dia tak menyadari niat jahatku untuk menggagahi dirinya dan menjerumuskan dia kedalam perangkap seks sejenis. (keterangan: cerita ini merupakan sambungan ke-2 dari cerita ”Paman yang digagahi keponakan”. Sambungan yang ke-3 dan banyak kisah2 lain yg seru dipasang di Blogku sendiri. Coba aja klik link yg ada tulisan HENDY persis dibawah judul cerita ini. Nama situs adalah ”ceritapanaslelaki”, adanya di situs ”blogspot”. tolong kasih komentar untuk cerita2nya ya).
MERENGUT KEPERAWANAN PAMANKU
Terus terang!, walau pada usia 23 tahun, aku berumur jauh lebih muda dari Awang yang berumur 35 tahun, tapi soal permainan SEKS SEJENIS tentu saja aku LEBIH BERPENGALAMAN dari Awang. Dan saat ini aku sedang bernafsu ingin menyetubuhi Awang dengan cara mensodomi dia lewat lubang duburnya,
Dan cumbuanku membuat Awang mulai dikuasai lagi oleh nafsu birahi!.
Sepasang pahaku yang yang kukuh menggeser kedua kakiku sampai terbuka lebar. Aku membalurkan air ludah banyak banyak dibibir lobang duburnya dan mulai menjulurkan penisku yang sudah tegang ke depan pintu anus dia. Dengan pelan-pelan aku mulai menyelipkan batang kelaminku diantara pahanya dan menggesek gesekkan ke bibir dubur di tengah selangkangannya.
Awang MUNGKIN KASIHAN melihat aku yang begitu dikuasai oleh nafsu birahi, atau mungkin dia memang terangsang oleh kelihaian cumbuanku yang sudah terlatih, sehingga lama lama kurasakan pertahanan dia jadi melemah dan semakin jinak.
Ketika aku melihat Awang berbaring pasrah dan membiarkan aku mendominasi dirinya, dengan hati hati aku berbisik ditelingannya: “Oom Awang, aku menginginkan Oom Awang sekali ini saja…., boleh ya Oom?” tanyaku.
Awalnya dia masih ragu ragu, maka dia bersusaha menolak aku: ”Leeex, jangan leeeex. jangaaaaan…!.
tapi karena aku terus memaksa, akhirnya dia cuma diam tanda kepasrahan dia.
Kepasrahan sikapnya kuanggap sebagai pertanda dia menyerah, sehingga tTanpa membuang kesempatan emas itu,aku segera menindih dia sambil terus membalurkan air ludah lagi sebanyak banyaknya dan segera aku tusukkan penisku ke dalam lubang duburnya,
Mungkin entah tusukan penisku terlalu cepat atau karena Awang lelaki perawan yang belum pernah disetubuhi sesama lelaki, langsung saja dia berteriak kecil,
“Aduuuh…, Leeex…, pelan-pelan…, Oom sakit niiih”, katanya dengan wajah yang meringis mungkin menahan rasa kesakitan.
Kuhentikan tusukan penisku di lubang duburnya, “Maaf Oooom…, saya sudah menyakiti Oom Awang…, maaf ya Oom”.
Wajah Awang terlihat pucat pasi, “Tidak apa-apa Leeex…, Oom cuma sakit sedikit saja kok, Oom rela Leeex..”, sambil merangkulkan kedua tangannya di pungungku.
Dia begitu yakin mengira aku akan melakukan itu untuk pertama dan terakhir kalinya. Dia tetap tak menyadari NIAT BURUK KU untuk menguasai dirinya, jiwa raganya!.
Terus terang!, aku sebenarnya merasa bersalah telah menggiring Awang sejauh itu untuk mencoba melakukan proses persenggamaan sejati antara sesama lelaki dengan cara mensodomi dia. Tapi kepalang tanggung!, aku sudah bertekad untuk mendapatkan dirinya menjadi milikku!.
“Oooom…, saya mau masukkan lagi yaa dan tolong Oom bilang yaa…, kalau Oom Awang merasa sakit”, sahutku.
Tanpa menunggu jawaban dia, segera saja kutusukkan kembali penisku tetapi sekarang kulakukan dengan lebih pelan. Ketika kepala penisku sudah menancap di bibir liang anusnya, kulihat dia sedikit meringis tetapi tidak mengeluarkan keluhan,
“Oooom…, sakit.., yaa?”.
Awang hanya menggelengkan kepalanya sambil kurasakan kedua tangan Awang menekan punggungku.
Aku segera kembali menekan penisku di lubang liang anusnya dan sedikit terasa kepala penisku sudah bisa membuka lubang lubang duburnya, tetapi kembali kulihat wajah Awang meringis menahan sakit.
Karena dia tidak mengeluh maka aku teruskan saja tusukan penisku dan, “Oooooommm…”. Penisku mulai membongkar masuk ke liang lubang duburnya diikuti dengan teriakan kecil,
“Aduuuh…, Leeex”, sambil menengkeramkan kedua tangannya di punggungku dan tentu saja gerakan penisku masuk ke dalam liang anusnya segera kutahan agar tidak menambah sakit bagi Awang.
“Oooom…, sakit..? maaf ya Oooom”. Awang hanya menggelengkan kepalanya.
“Enggak kok…, Oom Awang hanya kaget sedikit saja”, lalu mencium wajahku sambil berucap kembali, “terlalu besar punyamu itu”.
Mataku bersinar dan aku menggumam didalam hati: “Tunggu sampai Oom merasakan enaknya ditusuk kontol yang gede…., Oom bakalan ketagihan…”

perayaan kelulusan

Sebenarnya kejadian ini sudah cukup lama.. yaitu setahun lalu.. cerita ini udah gua simpan rapat2 dalam waktu yang lama dan tidak membukanya kepada siapapun.. tapi gua g’ tahan harus nyimpan sendiri..
okay.. here we go.. sebut saja nama ku luki *sorry tp untuk nama org lain saya pake’ nama asli setahun lalu, saat .. aku dan temen2 ma Bf gua pergi berkeliling kota. nama BF gua adalah Rizal dan temen2 gua ichlas dan ari.
Rizal : lee pulang yu’..?? gua : nape lu.?? mau..?? rizal : heheh iye…. gua : ayoo….
trus gua minta izin dah tuh matemen gua.. “pulang dulu yakkhh” “hahah iye’ iye….peggi lu sono…” kata ichlas dgn senyum ngejek.. “yok pulang’
sesampainya di rumah Rizal.. sial kamarnya Rizal dipake Ol ma kakaknya, maklum dr semua anak rizal yg dimanja.. jd semua lengkap di kamar rizal..
“gimanna kalo kita di kamar mandi ajah..??” “hahh..?? gimanna kalo ada org ngeliat masuk ato keluar..??” “tenang ajah…”
belum masuk HP gua udah bedering.. kayaknya yg nelpon ichlas..
“woii !! kesekolahan lu ” “buat apa ichlas..?? kan kaga’ ada urusan lagi” “udahh peggi ajah kesini ajak Rizal.. lo pasti seneng” “ha..?? apa si maksud lo las.???” “ahhkk udah peggi ajah cepat !!” “oke oke “
sambil ngebut gua ma Rizal. pergi kesekolahan… ternyata di perjalanan ichlas sms.. “ehh gua tunggu di ruang osis yahkk”
sesampainya disana kami langsung keruang osis dan.. wow !! gua benar2 suka… ichlas, ari dan ahk..?? guru english gua..?? pak ibrahim.?? kok dia ada.?? telanjang bulat lagi.. gua liat ke bawah.. gille kontolnya besar bgt kira kira 28 centi adalah.. ichlas yg ukuran kami juga g’ kalah kontolnya 19 centi dan ari adik kelas gua belum ada apa2nya baru 16 centi….
“luk. !! gimanna…??” tanya ichas “woii ngapain pak ibrahm disini..??” tanya gua “hahahha die ngikut luk.. gua udah berapa kali di entot ma dia… wihh enak bgt !! kontolny besar coy !!” “hahahha kenapa nak luki???” tanya pak ibrahim “heheheh g’ apa2 kok pak..?? bapak entot gua yah entar..?? “iyahh iyahh..” bales pak ibrahim.. “loh..?? gua ma siapa dong..?? ” tanya rizal “masukk !!”teriak pak ibrahim”
gille tukang bangunan ngikut juga.. malah kontolnya besar2 lagi ada kira2 23 centilah.. gille..
setelah tukang bangunan itu 9gimana kalo namanya rino aja) masuk gua kunci ruang osis…
saya langsung dipanngil ama pak ibrahim.. “luk sini lo bangsat !! iseep ni’ “iyah pak” slurp slurp.. gua masukin kontol pak ibrahim ke muluat gua.. setengah aja mulu gua kaga’ cukup.. slurp slurp gua masukin.. gua maju mundurin mulut gua.. sambil tangan gua trus ngocok kontol pak ibrahim….
dilain sisis.. temen2 gua ternyata udah pada ngentot… ari di entot ama rizal dan ichlas dientot ma rino… ” ahkk ahkk ahkkk” suara ari keenakan…” ahkk ahkkk yahh trus ka’ yg keras k’ rizal.. yg keras !!.. lebihh cepat”. plok plak plok palk plok… suara pantat ari ketemu ama pinggul rizal saking kerasnya…..
ternyata ichlas ama rino g’ kalah serunya.. saking keenakannya ichlas ampe ngerintih – rintih “ahhkkk akng lebihh kerass akang.. AAARRHHKKK ! yahh githu akang AARRRGGHHKKK !! ARRGHGHKK !! yahhh lehhhbih kehhras haa.. ahh… haaa lebih cephhat ahh.. ahhh AAAHHKKKK !!!! yahh gggiihhhttu akangg aHH ..!!” plakk plakk plakkk suara pantat ichlas lagi digebukin…
“luk.. udahh mau tidak nak luki di entot ama bapak..?? would u.?? “iyahh pa.. mau bangt ” “oke.. ambil pelumas di lemari osis..”
setelah gua kasih pelumas ke kontol pak ibrahim.. BLESS pantat gua serasa bocor.. dimasukin ama kontol sebesar gitu… “ahhkk sakit pak” ‘tahan yahh nak luki… entar juga jd enak kok….” “tp pak …. “udahh tahan ajah…”
dengan berat hati gua biarin kontol kuda itu masuk ke lobang gua… pertamanya emang sakit tapi bener kata bapak.. lama2 juga enakan…. “gimana nak luki.. udah enak ..??” ‘iyahhh pak uhh uhhdahh enak hh hh” “bapak genjot yah..??” “yang keras yahh pak…”
pushh pushh.. pak ibrahim mulai mompa pantat gua… pertramanya emang pelan tapi lama kelamaan.. plak plak plak plok.. plakk plakk !!! udah kedengeran dr pantat saya…
‘hhaahhh paahhkk.. iihhssttiiraahhaatt duuhhlu pak !!” “ahhk g’ usah.. tambah kencang yahh nak luki” “ahkkk ahkk ahkk iyaahhh paahhkk aahkk AAHHKk !!” plaak plakk plakk.. gencotan pak ibrahim makin kencang plakk !! plak ! plak !
‘nakk bapak udah mau keluar..!!” “hahh hiiya pahhkk ssihhlaahhkn..di daahlam ajah pahk !” plak plak ! “nak luki bapak ! bahhpakk AHHHHHHHHH”
crott !! crot !! crootttt!! crrooooott !! bapak udah ngeluarin pelurunya kelubang gua.. “hhaaa hhaaa pakk bener juhhga.. ennakk pak..” “iyaa kan.. nahhkk haa. ha.. laahinn kahhlii… kihhtahh maaaheenn lahhgi yahhkk nahkk..” ‘ihhya pak.. saya minta istirahat dulu pak..
setelah itu saya tidur di ruang osis telanjang bulat.. dan tidak tau apa yang terjadi dgn yg lain …

Speedo ketat dikolam renang

kenalin, nama gue didit, kelahiran thn 1982, gue campuran filipina & melayu, badan gue tinggi & cowok abis, gak keliatan homo, tapi otak gue 100% homo abis bro.
pengalaman ini terjadi dikolam renang seminggu lalu. biasanya gue berenang tiap hari minggu sore, waktu itu disitu rame banget, banyak ibu2 & bapak2 lagi berenang. setelah gue selidiki ternyata ada juga beberapa anak cowok chinese lagi berenang, awalnya gue gak napsu, soalnya masih terlalu daun muda. ada anak ABG ngeliatin gue terus, kemana gue pergi matanya pasti ngikutin terus, sampe gue risih. tapi bukan salah dia juga sih, soalnya kalo gue berenang, celana berenang gue selalu gue pake yg minim banget & segitiga, biasanya pantat gue gak ketutup seratus persen. terus biasanya kontol gue diarahin keatas, supaya jendolannya bisa keliatan, dan gue paling suka kalo lekukan kontol gue mulai dari palkon sampe biji ngejiplak abis dibalik celana berenang. krn kontol gue panjang dan celananya gak cukup nutupin, biasanya gue arahin palkonnya rada kesamping kanan supaya kalo ngaceng gak keluar dan cuman kesamping aja. balik ke si ABG tadi dia perhatiin terus, sampe dia pindah tempat kedeket gue lagi tiduran. tapi gue biarin dia supaya matanya menikmati bentuk tubuh gue and ngebayangin kontol gue dibalik speedo. gue pura2 baring sambil tiduran supaya dia lebih leluasa perhatiin barang gue dan jendolannya. tapi gue pikir akhirnya fair juga gue ngasih kesempatan kedia utk ngeliat, soalnya waktu gue kecil dulu susah banget ngeliat kontol orang dewasa, jadi gue dulu suka ngintip2. akhir cerita, gue terus kekamar mandi dan si ABG chinese ini ngikutin gue. dilocker room gue udah kerangsang juga sama matanya dia yg gak mau lepas dari badan gue. akhirnya gue buka celana gue, kontol gue setengah ngaceng dan ambil anduk menuju ke shower. kebetulan showernya kaya kamar2 kecil gitu, tapi gue masuk and sengaja pintu gue gak tertutup and terbuka lebar2. didepan kamar shower gue si anak ini pura2 bulak balik lewat, tapi kalo gue lagi ngadep tembok, dia parkir lama didepan sambil menikmati panorama pantat gue. tapi dasar otak jantan & sifat laki gue lagi keluar, akhirnya gue suruh si ABG tadi masuk, terus kamarnya gue kunci dari dalem. pertama2 gue tanya doi, berapa umurnya, eh ternyata bener juga, dia masih 15 mau 16 taun, masih kelas 1 smu, yah…gila nih masih bayi gue pikir. tapi aneh juga nih anak badannya udah jadi, putih mulus & sedikit berotot, tingginya mungkin beda 5cm dari gue, pasti suka olahraga. akhirnya gue elus2 tangannya, tapi dari tadi gue udah perhatiin, jendolan dibalik peedonya juga udah ngaceng berat. terus gue pura2 mandi sambil nyabunin kontol gue, langsung aja gua tanya kedia, elu suka ini? dia cuman bilang mas.. kontolnya gede banget yah… hehehe… pertanyaan normal anak kecil yg baru ngeliat kontol gede. tapi gue cool aja, suka gak? terus dia ngangguk, dan gue bilang kalo suka, elu telanjang dulu deh, biar kita sama2 bugil. pas dibuka celana berenangnya kontolnya dia langsung aja nyelonong keatas nempel keperutnya…. gue bilang lagi kedia, nah sekarang elu boleh pegang kontol gue, dia langsung aja maenin kontol gue ganas banget. tangan gue nakal juga sih, sambil gue dikocokin dia, tangan gue menjalar kepantatnya sambil kadang2 maenin kontolnya yg putih and cukup gede buat umur 16 taun, lumayan sih udah jadi, mirip org gede aja. supaya gak keburu2 gua sambil ngajarin dia ciuman, terus gue jilat2 lehernya, perutnya, gue isep kontolnya, tapi gue juga ati2, supaya dia gak cepet keluar, pelan2 gue jilatin lubang pantatnya, gue service dia, krn gue tau dia baru pertama kali ngerasain hubungan haram kaya gini, lidah gue dimaenin disekitar lubang pantatnya sambil gue masuk2in juga jadi gue sedikit, kadang2 dia suka kesakitan & tangannya langsung nahan tangan gue, dia bener2 kesakitan man, tapi krn doi udah horny berat, akhirnya jari tengah gue masuk juga sampe dalem. sambil dia nungging bijinya gue maenin juga, gue jilat2, jembutnya gue jilat2, keteknya gue jilat, pokoknya gue bener2 service supaya dia puas banget & dapet kesan bahwa jadi homo itu enak banget. tadinya gue pengen ngentot pantat dia, tapi kesian juga baru pertama udah gue embat, akhirnya terakhir gue kasih hadiah, dia diperbolehkan ngejilat kontol gue sampe puas, terus gue suruh maenin biji gue yg ngegantung dari tadi, gue suruh juga pantat gue dijilat. sebagai bonus tambahan, akhirnya gue telentang dilantai shower, terus gue ngangkang sambil ngeliatin lobang pantat gue ke dia, gue suruh dia jongkok & berlutut, terus gue sabunin kontol dia dan terakhir pantat gue, akhirnya dia gua suruh ngentot pantat gue utk pertama kalinya. gua tau perasaan dia utk pertama kali ngentot pantat cowok. dasar baru pertama, gerakannya kacau balau, akhirnya gue tuntun pelan2 supaya bisa maju mundur teratur, tapi ini anak pinter juga, pas kontolnya dia ngegesek pantat gue keluar masuk, gue ngerasa banget urat2 kontolnya tegang and ngegesek pinggiran dinding pantat gue. gesekan gitu yg buat gue horny abis, akhirnya gue bilang kedia kita muncrat bareng2, terus gue minta kontol gue dikocokin sampe keluar pejunya dan dia juga orgasmussssss, ahhhhh enaak ahhh crrt crrt ahhh ahahh, dan cret mani gue betaburan diperut gue dan dadanya nih cowok, terus maninya anget banget banjir disekitar pantat gue, nikmat jek. biar lu tau aja, biasanya kalo gue ngentot pasti ribut ahh uhh ahhh uhh, tapi gue cuek aja deh, kalo ada orang ngedenger salah sendiri. tapi bener juga sih pas keluar dari kamar shower ada cowok lucu mungkin dari tadi ngedengerin kita ngentot. gue cuman kedipin mata aja. yg lucunya setelah mau pulang si ABG ini namanya Allan, kita janjian lagi besok ketemu dikolam renang, lumayan juga sih daripada nyari lagi, si allan juga cukup ok bisa dipake dan dia bisa memuasi kejantanan gue. gue iyahin aja janjinya, dan setiap hari gue pasti ketemu dia dikolam renang, biasanya gak berenang, tapi langsung masuk ke shower terus homo-homoan deh. kadang kita 2 jam gak keluar2 dari shower saking asyiknya. tapi kadang2 kalo kita cepet orgasmus, keluar dulu sambil istirahat duduk2, tapi biasanya gak lebih dari setengah jam kita balik lagi terus kenyot2an. emang sih kalo masih smp atau smu napsu sexnya bener2 gede dan gak abis2, tapi gue sih layanin aja, soalnya gue juga gak tahan kalo liat kontol cowok, mungkin hypersex kali yah..hhehhehe.

Terapi Sex ala BDSM

Namaku Tom. Aku masih berusia 18 tahun. Aku telah mengikuti terapi ketergantungan sex selama 4 bulan dan hasilnya sangat memuaskan. Diriku seorang gay dan memiliki tinggi badan 181 cm dengan bobot 65kg. Aku orang pribumi dan hobbyku adalah sex. Sex menurutku adalah sesuatu yang harus aku lakukan setiap hari baik bersama pasangan kita, menyewa para kucing atau solo. Setiap hari aku selalu melakukan solo atau onani paling tidak 2-4 kali sehari tergantung hasrat sexku tapi yang pasti setiap hari, aku selalu mengeluarkan sperma dari kontolku baik di kamar mandi atau meonton BF sambil mempermainkan bagian bagian tubuh saya untuk mendapatkan hasrat sex yang nikmat. Pada akhirnya, diriku tergantung dengan sex, dan hal ini membuat segala kehidupanku terhambat. Kuliahku di semester pertama mendapatkan nilai yang hancur hancuran. Uang bulanan yang aku dapatkan dari ortu di luar pulau sering aku gunakan untuk membeli BF gay, buku porno dengan cowok cowok yang keren atau menyewa kucing untuk memenuhi nafsu tubuhku. Aku sering menyewa kucing tidak hanya 1 saja tetapi bisa sampai 2 atau 3 orang untuk menjadi korban keganasan kontolku dengan cara menggilir lubang lubang anus mereka yang enak dan menikmati kontol kontol mereka yang nikmat. Apalagi jika kucing kucing itu memiliki bau keringat di ketiak mereka, membuat diriku semakin brutal dan agresif dalam sex. Setiap hari yang aku kerjakan adalah sex dan sex. Situs situs internet yang aku jalani adalah situs porno gay baik yang gratis maupun dipungut biaya. Setiap bulan tagihan kartu kreditku selalu membengkak. Sehingga sering orang tua ku marah lantaran karena aku membuang buang biaya yang tak berguna dan sering aku samarkan sebagai biaya kehidupan sehari hari seperti main game atau dugem, padahal tidak sama sekali. Suatu hari, temanku yang juga gay memberiku sebuah nasehat yang bagus yaitu ada sebuah klinik terapi yang jauh dari kota yang bisa membuat diriku bebas dari ketergantungan sex. Akhirnya aku menuju ke klinik itu bersama temanku karena dia bekas pasien dari tempat itu dan dia kesana untuk sekedar check up apakah sifat ketergantunga sexnya benar benar sudah hilang. Temanku ini bernama Alfi. Dia memiliki nasib yang sama dengan aku. Bahkan bisa dikatakan Alfi sering memenuhi nafsu sexnya dengan mencoblos kontolnya di anusku atau aku mencoblos anusnya dengan kontolku. Kami saling memenuhi nafsu sex masing masing lantaran akibat penyakit yang kami derita ini. Pada suatu hari Alfi menghilang entah kemana dan kembali 2 bulan kemudian dan dia memang tetap gay tetapi sudah tidak memiliki hasrat sex gila gilaan seperti dulu. Sebelum Alfi melakukan terapi, biasanya kita menyewa hotel bintang 3 untuk melakukan hasrat sex kita masing masing dengan cara hubungan intim sebrutal dan seagresif mungkin. Bahkan 24 jam lamanya kita melakukan sex dengan jeda istirahat cuma beberapa menit, sisanya adalah sex sepuas puasnya dan biasanya setelah 24 jam, hasrat sex kita baru menurun atau terpuaskan. Tetapi setelah 2 bulan Alfi hilang dan dia bertemu kembali dengan aku, kami melakukan hubungan badan tetapi hanya 2 kali saja setelah itu Alfi berhenti dan dia mengatakan sudah cukup puas. Hal ini tidak pernah aku temui sebelumnya sehingga Alfi menyarankan aku ke klinik ini. Klinik ini sekitar 3 jam dari sebuah kota di Jawa Timur dan letaknya memang agak terpencil. Klinik ini tidak menangani pasien ketergantungan sex gay saja tetapi juga yang normal. Tentu penanganannya berbeda antara yang gay dan normal sehingga tujuan sesuai sex tercapai. Sewaktu aku masuk keruangan itu, aku dihadapi 2 pilihan jalur. 1 jalur untuk pria normal dan 1 untuk jalur orang pria gay. Alfi lalu pamitan dengan aku katanya dia mau bertemu dengan terapis yang pernah menangani dia untuk di check apakah dia sudah betul betul hilang dari ketergantungan sex. Lalu aku menuju ke tempat kalau aku adalah gay dan duduk disebuah meja dengan seorang pria yang masih muda dengan wajah putih bersih dan ganteng serta imut. Pria ini menggunakan baju ketat sehingga terlihat lekukan otot tubuhnya yang membuat kontolku langsung berdiri sehingga membuat wajahku merah padam karena malu tatkala cowok keren ini tersenyum sambil menunjukkan kontolku yang berdiri. Setelah aku duduk, dia membisiki aku “kontol mas panjang ya?”. Wajahku pun semakin merah padam dan keringat dingin gugup keluar dari segala penjuru tubuhku. Tak berapa lama dia menyodorkan kertas berisi beberapa pertanyaan. Setelah aku mengisi dan membaca semua peraturannya, ada sebuah peraturan yang tulisnya adalah harus patuh dengan segala perintah terapis. Aku pun berpikir kok ada peraturan yang aneh seperti ini. Tetapi aku anggap hanya angin lalu. Lalu aku tanda tangan dan aku segera diantar kesebuah ruangan. Didalam ruangan ini, aku melihat ada 2 orang cowok sedang duduk telanjang hanya menggunakan celana dalam terbuat dari besi dimana hanya menutup bagian depan daerah kontol saja tetapi bagian bokong tetap terbuka. Aku melihat tangan mereka diborgol kebelakang dan kaki mereka di borgol juga di lantai. Mulut mereka dibungkam dengan penutup dari besi dimana persis ditengah penutup itu terdapat lubang yang kelihatannya untuk memasukkan sesuatu. Aku masuk dan disana terdapat seorang terapis bernama Anto. Anto melihat berkas berkas yang telah aku isi lalu dia menuliskan angka 4 dimana artinya 4 bulan aku akan berada di tempat ini. Anto lalu mengunci pintu, dan menyuruh aku duduk sambil dia bercerita bahwa dia adalah asli pribumi bandung yang berkulit putih dan usianya masih 23 tahun. Dia sudah 1 tahun bekerja di tempat ini dan sudah menghilangkan penyakit para cowok gay yang ketergantungan sex. Lalu dia mengatakan akan segera melakukan terapi dan menyuruh aku menelanjangi diriku. Aku menuruti kemauannya lalu dia pun menelanjangi dirinya. Aku melihat bentuk tubuhnya yang menggiurkan dan membawa rangsangan nikmat. Lalu dia mendekati aku dan menciumi tubuhku lalu kita berdua pun berhubungan badan seagresif mungkin. Anto sangat mahir mempermainkan segala titik titik sensitif tubuhku. Permainan tangannya terhadap pentil dan kontolku membuat aku menikmati setiap menit rangsangannya. Aku menikmati sex ini tetapi 2 orang dihadapanku yang terborgol dengan celana dalam dari besi itu meringis kesakitan seolah olah terjadi sesuatu. Mereka berkeringat deras dan wajah mereka meringis sakit akan sesuatu. Lalu sambil mendorong aku terlentang diatas meja Anto, Anto menjelaskan sambil kontolnya mencoblos anusku, dia mengatakan “kontol mereka pasti hendak berdiri tegak tetapi lantaran ada celana dalam besi itu, kontol mereka tidak bisa berdiri dan merasakan sakit”. Ternyata itu terapi yang mereka lakukan yaitu terapi ala BDSM yang menciptakan trauma kesakitan sehingga mampu menghilangkan ketergantungan sex. Setelah puas mencoblos anusku, Anto menarik salah satu dari mereka, lalu menyuruh orang ini telungkup seperti gaya doggy style, Anto menyodomi anus orang ini dan orang ini tetap menderita kesakitan. Kesakitan bukan karena disodomi tetapi kesakitan karena kontol mereka tidak bisa berdiri. Aku disuruh Anto menyodomi orang satunya. Sewaktu aku menyodomi orang ini, lubang anusnya terasa longgar. Ketika aku menanyakan ke Anto, Anto mengatakan orang yang diterapi disini sering disodomi berkali kali tetapi kontol mereka tidak diperbolehkan mengeluarkan sperma setetespun kecuali precum dan air kencing saja. Pantas saja kenapa pada saat menyetubuhi Alfi, aku merasakan anusnya longgar sekali dan aku telah mendapatkan jawabannya. Berarti aku pun akan mengalami hal seperti ini selama 4 bulan. Akhirnya aku dan Anto mengeluarkan pejuh kami masing masing didalam anus 2 orang ini. Setelah itu, Anto memanggil seseorang yang membawakan aku sebuah celana dalam besi yang seukuran dengan aku. Celana dalam ini begitu sesak dan kencang sehingga aku dapat merasakan bahwa tidak mungkin kalau kontol akan berdiri. Setelah aku mengenakan celana dalam ini, aku pun diborgol baik kaki maupun tangan ku. Lalu Anto memanggil pria yang pertama kali bertemu dengan aku, yaitu pria ganteng dan keren yang bernama Aldi. Aldi datang dan menelanjangi dirinya. Aku melihat tubuhnya yang berotot sixpack dengan tubuhnya yang mulus dan kontolnya berjembut tipis. Kurus namun berotot kencang sehingga tak terasa kontolku pun berdiri lagi tetapi, aku merasakan sakit dan linu di kontolku. Kontolku tidak dapat berdiri tegak dan aku pun menjerit kesakitan. Lalu Anto mengambil sebuah penutup mulut seperti 2 pasien ditempat itu. Mulutku pun dibungkam dan Aldi mendekati tubuhku lalu menyetubuhi tubuhku. Aldi menikmati setiap sodokan kontolnya di anusku dan dia menikmati kedua putting pentilku yang berwarna coklat muda ini. Setelah puas menyetubuhi tubuhku dan aku hanya bisa menahan sakitnya kontolku, Aldi menggiring aku kesebuah ruangan dimana ruangan ini terdapat banyak pasien seperti diriku yang duduk dan mulut mereka melenguh kesakitan. Hal ini karena mereka duduk sambil nonton film BF dengan cowok cowok seksi. Ruangan ini lembab dan panas sehingga tercium bau ketiak para pasien yang menyengat. Belum lagi kalau kontol mereka mengeluarkan precum deras yang mengalir keluar dari sela sela paha yang menimbulkan bau amis. Diruangan ini tidak diperbolehkan sesorang pun tidak memeperhatikan film tersebut atau tutup mata. Karena yang pasti para terapis akan menghukum orang tersebut dengan cara diperkosa ramai ramai tanpa menyentuh kontol orang tersebut. Aku duduk dan aku melihat adegan adegan yang akhirnya membuatku meringis kesakitan. Lama sekali aku melihat film Bf ini sampai habis. Setelah habis, energiku pun terkuras habis lantaran menahan nyeirnya kontol ditahan untuk tidak berdiri. Lalu aku dibawa kesebuah ruangan dimana semua pasien termasuk aku disuruh nungging. Ternyata ini adalah ruangan yang digunakan untuk para terapis memasukkan kontol maupun dildo keanus kita seperti penyiksaan bentuk BDSM. Aku harus menahan sakit akibat rangsangan sex terhadap kontolku maupun sakitnya sebuah dildo besar masuk keanusku. Berbagai macam dildo mencoblos di anusku dan aku mulai merasakan sakitnya kontolku hendak berdiri tetapi tertahan. Aku pun merasakan aliran precum mengalir keluar di sela sela pahaku. Setelah beberapa menit, aku pun diseret ke ruangan lain. Diruangan ini aku tidur terlentang dengan tangan keatas sehingga ketiakku terlihat dan dirantai persis diatas kepalaku. Lalu kedua kakiku diangkat dan digantung di langit langit sehingga posisi anusku terlihat jelas. Disekelilingku terdapat 3 orang terapis dan mereka langsung memperkosa tubuhku. Mereka menggilir anusku, ada memberi rangsangan berupa permainan terhadapi pentilku dan ada yang menggesek gesekkan kontol mereka di wajahku. Setiap hari inilah jadwal yang aku lalui dan 4 bulan aku tidak diperbolehkan mandi dan setiap pagi aku dijemur sambil disodomi oleh terapis yang bertugas mulai jam 8 sampai jam 12, seterusnya adalah nonton Bf lalu diperkosa berulang ulang sampai jam 7 malam. Pada saat jam 7 malam, kita disuruh tidur didalam suatu aula besar dimana diaula tersebut terdapat banyak meja dan setiap orang tidur diatas 1 meja yang ujung ujungnya terdapat rantai untuk mengikat kedua kaki dan tangan pasien. Celana dalam besi dilepas dahulu sebelum pasien naik tidur diatas meja tersebut dan dibelenggu dengan pengikat tersebut. Sehingga tubuh pasien yang terikat diatas meja tersebut berbentuk X. setelah celana dalam dilepas, banyak kontol pasien yang ngaceng berdiri tegak tetapi tak ada seorang pun baik dirinya yang mampu mengeluarkan sperma dikontolnya. Penderitaan ini membuahkan hasil dan akhirnya setelah 4 bulan, aku bebas dari ketergantungan sex dan hidupku semakin baik.

Perah dan Perah Terus

“MMMhhhhhhhhh….!Mmmmmhh!…….” Jeritan penderitaan yang keluar dari mulutku yg terbungkam. Jeritan ini adalah jeritan pemaksaan ejakulasi berlebihan yang dilakukan penyiksa dalam menyiksa diriku. Sudah 6 kali kontolku menyemprotkan sperma dan berhamburan dilantai. Tubuhku dalam keadaan telanjang terikat menggantung seperti superman terbang dengan rantai rantai yang mengikat kaki dan tubuhku. Mulutku terbungkam erat dengan penutup mulut yang membungkam mulutku dari jeritan jeritan yang selalu aku kumandangkan. Aku berada di dalam sebuah rumah yang ditinggali hanya oleh 2 orang biadab yang suka sekali menyiksa dan memperkosa tubuhku dan posisi rumah ini letaknya pasti jauh dari lingkungan masyarakat. Sudah 5 bulan lamanya aku berada di rumah ini dan sudah 5 bulan pula aku diculik dari sekolah tempat aku menimba ilmu. Aku masih mengingat waktu itu tatkala 5 bulan lalu, setelah melakukan kegiatan ekstrakulikuler sepak bola di sekolah, aku pulang ke rumah dengan tubuh terasa gerah berkeringat setelah olahraga. Tiba tiba ada sebuah mobil wagon menarik tubuhku dan langsung membiusku. Aku tersadar dalam sebuah ruangan yang hanya bercahayakan lampu kuning remang remang didalam sebuah rumah. Aku tersadar dalam keadaan tergeletak dilantai dengan mulut terbungkam, kaki dan tangan terantai, dan hanya mengenakan celana dalam saja. Aku tidak tahu apakah itu malam atau siang, yang pasti suasana hanya remang remang. Ruangan ini tidak memiliki jendela maupun ventilasi, yang ada hanyalah pintu besi saja. Hawa panas dan lembab terasa didalam ruangan ini. Tubuhku selalu berkeringat dan tercium bau tubuhku yang apek dan menyengat keluar dari kedua ketiakku. Aku memang orang yang tidak suka mandi. Sehari belum tentu aku mandi 1 kali, seringnya adalah 2 hari mandi 1 kali. Memang disekolah banyak yang memanggil aku Anto “si bau”. Bau tubuh ini memang keluar lantaran tidak hanya aku jarang mandi, tapi juga lantaran usiaku yang masih 18 tahun dan aktif melakukan olahraga, sehingga keringat selalu keluar dari tubuhku. Tubuhku bisa dibilang ketat berotot dengan sixpack di perut, dada bidang dengan pentil yang melenting berwarna coklat muda. Dengan berat 58 kg dan tinggi 175 cm, aku bisa dibilang cukup tinggi dan proporsional. Wajahku berciri khas pribumi Indonesia asli dan memang bisa dikatakan ganteng dan imut menurut teman teman sekolahku, tetapi sex ku adalah gay dengan tipe favorit adalah BDSM. Aku memiliki kontol yang panjang seperti pipa tapi dengan lingkar kontol yang cukup dalam arti tidak besar maupun kecil. Tubuhku mulus tidak berbulu, hanya daerah kontol saja aku memiliki bulu tipis. Aku memang pernah sekali berprofesi sebagai penjaja sex untuk para gay dan hanya 1 kali saja aku di sewa untuk memenuhi hasrat sex orang tersebut. Orang tersebut bernama Udin dan dia berumur 27 tahun, pribumi yang macho dan ganteng dengan bulu yang lebat dan kontol yang luar biasa gede. Orang inilah yang menculik aku beberapa hari kemudian setelah aku memenuhi hasrat sexnya. Aku memang membeberkan seluruh identitasku seperti dimana aku sekolah dan pulang sekolah jam berapa serta aku tinggal di kost mana. Semua aku berikan ke Udin dan akhirnya aku diculik dan diperlakukan sebagai budak sex oleh dia. Udin tidak sendiri, dia dibantu oleh Aldi yang juga adik kandungnya. Aldi beda dengan Udin, Aldi memang memiliki tubuh yang seksi dengan otot dada dan sixpacknya yang menggiurkan, cara sexnya lebih sadis dari Udin. Udin “hanya” suka memperkosa tubuhku. Sedangkan Aldi, dia tidak hanya memperkosa, tapi juga menyiksa tubuhku berkali kali dengan setruman setruman yang bisa membuat kontolku menyemburkan sperma atau kontolku diperah dengan paksa oleh tangannya untuk mendapatkan sari pati tubuhku. Segala pengurusan rumah ini diatur oleh Aldi sehingga aku pun selalu menghadapi sifat sadis Aldi yang ganas dan tanpa ampun. 6 kali sudah aku mengalami ejakulasi berlebihan. Tangan kiri Aldi yang tetap memerah kontolku sambil wajahnya tersenyum senang melihat tetesan demi tetesan sperma yang keluar yang menyebabkan aku menderita. Dengan dibelenggu melayang seperti gaya superman dengan tubuh menghadap kebawah, menyebabkan tangan dan kaki ku merasakan linu dan nyeri. Selama 5 bulan, aku diperkosa habis habisan oleh kedua orang bersaudara ini setiap hari. Tiap pagi atau malam, Udin datang 1 kali setiap hari untuk memperkosa tubuhku selama berjam jam. Udin sangat agresif dan senang melihat lawan mainnya tidak berdaya tatkala diharuskan menerima sodokan kontolnya yang luarbiasa gede seperti tongkat pemukul satpam yang berwarna hitam. Setelah diperkosa berjam jam, Udin selalu meninggalkan tubuhku yang sudah lemas tak berdaya ditangan adiknya yang sadis dalam memperkosa dan menyiksa. Seperti pepatah “lepas dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya” atau “sudah jatuh tertimpa tangga”. Pepatah pepatah ini memang tepat menggambarkan keadaanku. Setelah diperkosa habis habisan setiap hari oleh Udin, yang pasti aku hadapi adalah penyiksaan dan pemerkosaan gila gilaan oleh Aldi. Aldi, cowok yang masih berusia 23 tahun, sering juga disetubuhi oleh Udin. Udin dan Aldi memang berhubungan saudara tetapi sebatas saudara tiri saja. Sehingga tidaklah heran jika mereka sering melakukan persetubuhan dihadapanku. Setelah semprotan dari kontolku habis tak tersisa untuk ejakulasi yang ke-6 kalinya, Aldi berhenti memompa kontolku. Dia segera mengambil sebuah alat yang membuatku begidik. Alat itu adalah sebuah tongkat hitam yang ukurannya lebih besar dari kontol Udin. Dildo nama alat itu. Dildo ini dijilat jilat oleh Aldi dihadapanku dan dia menjilat penuh dengan senyuman sadisnya. Lalu dia membelakangi aku dan melepaskan dildo yang biasanya sering aku pakai. Dildo yang sering aku pakai ukurannya sebesar ukuran kontol manusia normalnya dan selalu menancap di anusku setiap saat kecuali pada saat diperkosa Udin. Sisanya selalu menancap dan dilepas apabila Aldi menginginkannya. Pada saat dildo yang biasa ditancapkan di anusku dikeluarkan, Aldi menjilat jilat lubang anusku dengan nikmat dan penuh kepuasan. Dari lubang anusku keluar beberapa tetes sperma milik Udin maupun Aldi. Aldi menjilat lubang anusku dengan nikmat dan lidahnya menjilat bagian bagian dalam dinding anusku. Setelah dia puas menjilat dinding anusku, dia memasukkan dildo besar itu. Aku pun tersentak kaget karena aku merasakan sakitnya luar biasa. Dildo besar itu masuk dan terasa perih seperti anusku robek akibat dildo yang kebesaran ini. Tubuhku pun mengejang menahan sakitnya saat dildo ini masuk kedalam lubang anusku. Tak berapa lama, dildo ini masuk kedalam anusku dan Aldi pun puas melihatnya. Tubuhku bergetar dan keringat keluar dari tubuhku tak henti hentinya. Kontolku kembali tegang akibat penyiksaan ini dan hasrat sexku mulai naik lagi. Aldi melihat perubahan kontolku yang mulai menegang kembali ke arah bawah, maka dia duduk persis dibawahku dan mulai mengocok kontolku untuk dipaksa dikeluarkan spermanya. Kontolku diperah dengan tangan tetapi terkadang dengan mulut Aldi seperti anak sapi hendak minum susu dari induknya. Emutannya begitu mahir dan sering aku ejakulasi di mulut Aldi akibat emutannya yang sadis dan mahir mempermainkan lubang kontolku. Mulut Aldi tidak berdiam saja di kontolku, dia terkadang pindah ke bagian lain tubuhku. Terkadang di sixpack perutku, di pentilku yang sudah ratusan kali digigit dan dijilat sampai membengkak seperti biji jagung. Sehingga yang terasa adalah sakit campur rasa sensitif yang berlebihan. Mulutku pun sering dimasuki kontol Aldi dan Udin pada saat posisi disiksa seperti ini. Tetapi Udin lebih suka memperkosa anusku sambil tangannya meraba raba bagian tubuhku dan mengocok kontolku hingga muncrat berkali kali. Aldi sebaliknya, dia lebih suka melihat lawan mainnya tidak berdaya dan harus menerima segala macam perlakuannya yang sadis dan kejam. Terkadang aku dipaksa harus minum sperma dari kontolnya, menjilat jilat lubang anusnya dan minum air kencingnya. Tak jarang pula aku disuruh mencium ketiak Aldi yang bau dan disuruh menjilat jilat ketiaknya hingga bersih. Semenjak aku berada di rumah ini, aku tidak pernah mandi juga termasuk Aldi. Rambutku sudah dicukur bersih bahkan termasuk kedua alisku. Seluruh rambut maupun bulu ditubuhku di cukur habis oleh Aldi. Sehingga aku betul betul mirip budak peliharaannya yang diperlakukan sesukanya. Apabila kebrutalan Aldi keluar, dia tidak segan segan mencambuk tubuhku sampai sampai goresan goresan akibat cambuk tersebut mengeluarkan darah segar, atau menyetrum tubuhku dengan tegangan rendah didaerah sensitif tubuhku termasuk daerah kontol sampai aku akan mengalami ejakulasi berkali kali. Tak jarang pula setruman itu dibarengi dengan cambukan cambukan atau tetesan tetesan lilin panas di tubuhku. Sering pada saat Aldi menjadi brutal, tubuhku disiksa sampai babak belur hingga akhirnya aku pingsan. Tubuhku sudah tidak mulus seperti dulu, tubuhku sudah banyak lecet lecet akibat cambukan cambukan Aldi. Aldi menikmati sekali penyiksaan ini dan ke -7 kalinya dalam 1 hari ini kontolku mengeluarkan sperma dibareng lenguhan lenguhan penderitaanku. Kocokan dikontolku berhenti setelah akhirnya Udin datang membawa 1 tubuh yang dalam keadaan pingsan yang tak lain adalah teman ku sendiri yang bernama Yoyok. Udin membawa korban baru dan Aldi dengan senangnya langsung membantu Udin dan sesegera mungkin menelanjangi Yoyok. Aku dan Yoyok memiliki postur tubuh dan usia sama karena kita se tim dalam tim sepak bola sekolah. Hanya yang membedakan adalah, Yoyok memiliki kulit agak hitam dari pada aku. Aku sering melihat tubuh Yoyok karena Yoyok sendiri adalah gay dan pernah kita berhubungan intim bersama lantaran ada perasaan cinta dalam diriku dan dia. Yoyok ditelanjangi oleh Udin dan Aldi, lalu tangan dan kakinya dipasang dengan rantai, mulutnya dibungkam seperti yang dipasang dimulutku. Udin mengambil segelas air dan menyiram kewajah Yoyok. Yoyok pun terbangun dan dia kaget melihat kondisi tubuhku yang sudah banyak luka lecet dan berubah sejak 5 bulan lalu. Yoyok dipaksa duduk dan Udin mengancam akan membunuhnya apabila Yoyok tidak menurut. Lalu Aldi mengambil alat cukur, dan aku melihat segala rambut lebat di daerah kontol Yoyok dicukur bersih dan hanya dalam 1 jam saja, Yoyok memiliki tubuh yang persis seperti yang aku miliki yaitu tubuh mulus tanpa bulu sama sekali. Yoyok dipaksa berdiri dan kedua tangannya digantungkan ke pengait di langit langit rumah sehingga ketiak mulusnya tak berbulu terlihat jelas. Posisinya berdirinya persis di depan wajahku. Aku dapat merasakan kontolnya terletak persis diatas kepalaku. Udin membelakangi tubuhku dan kaget campur girang melihat sebuah dildo besar menancap di lubang anusku. Udin mencabut dildo itu dan aku merasakan sakit yang membuat aku melenguh keras. Dildo itu keluar dari anusku bercampur kotoran, sperma dan darah. Yoyok kaget melihat batang tongkat sebesar itu bisa masuk keanusku. Udin pun mulai menelanjangi dirinya dan mulai memperkosa anusku. Sodokan Udin terasa nikmat dan enak, tidak terasa sakit lagi semenjak dildo besar keparat itu telah memperbesar lubang anusku. Aldi menikmati tubuh Yoyok. Dia mencium ketiak Yoyok dan dia senang sekali lantaran ketiak Yoyok pun memiliki bau menyengat. Aldi mempermainkan pentil Yoyok yang menempel di dada Yoyok yang bidang dan tangan Aldi membelai belai perut sixpack Yoyok. Setelah puas menikmati tubuh bagian atas Yoyok, Tangan Aldi mengocok kontol Yoyok dengan sadis, cepat dan ganas. Lalu kontol Aldi dimasukkan ke lubang anus Yoyok. Aku mendengar lenguhan Yoyok yang menandakan kenikmatan sex brutal ini. Kontolku pun tak lepas dari tangan Udin. Sambil kontolnya menggenjot lubang anusku, tangan Udin mempermainkan kontolku. Permainan ini menjadi semakin hot tatkala hawa panas dan lembab menaungi rumah ini. Tubuh kita ber-4 penuh dengan peluh dgn aroma bau tubuh dan bau ketiak menebar di mana mana. Semprotan pertama keluar dari kontol Yoyok yang berhamburan diatas kepalaku dan punggungku. Bahkan sperma Yoyok mengalir kebawah melalui wajahku. Udin pun segera mungkin mengeluarkan sperma hangatnya didalam anusku dan terakhir Aldi mengeluarkan sperma hangatnya yang mengalir kebawah melalui anus Yoyok. Hanya kontolku saja yang belum mengalami ejakulasi lantaran sudah mengalami ejakulasi berlebihan. Maka Udin pun, mengocok lebih cepat dan keras dan lebih sadis. Akhirnya aku pun melenguh dan sperma pun menetes keluar dari kontolku yang ke-8 kalinya. Udin maupun Aldi puas merasakan pemerkosaan ini. Aku pun dilepas dari ikatan menyiksa ini dan disuruh duduk dilantai sambil tidak lupa dildo besar itu ditancapkan kembali ke anusku. Tangan dan kaki ku pun tetap dirantai. Posisiku tadi diambil alih oleh Yoyok. Aku melihat Yoyok di perkosa dan disiksa oleh mereka berdua. Aldi bertugas menyiksa bagian tubuh Yoyok seperti pentil dan kontolnya untuk diperah, sedangkan Udin bertugas memperbesar lubang anus Yoyok dengan diperkosa secara sadis bahkan sesudah diperkosa, Udin ikut ikutan memasukkan berbagai macam dildo yang cukup besar untuk menyakiti anus Yoyok. Aldi pun tak lupa kembali dengan siksaan favoritnya yaitu pemaksaan pemerahan kontol. Kontol Yoyok terhitung sudah mengalami 9 kali muncratan dalam beberapa jam penyiksaan semenjak kedatangannya di tempat ini. Udin melihat tubuhku nganggur, maka dia pun mendatangi aku dan mulai melakukan hubungan intim dengan aku. Aku pun diperkosa lagi secara sadis dengan Udin. Kita berdua, baik Yoyok dan aku melenguh penuh penderitaan akibat penyiksaan dan pemerkosaan gila ini. Udin senang sekali memposisikan tubuhku untuk menduduki kontolnya sambil tanganku diletakkan dibelakang kepalanya sambil kedua tangan Udin dapat leluasa meraba raba ketiakku, kedua pentilku, otot six packku dan terakhir adalah kontolku. Sambil menyodomi, dia tak lupa mengocok kontolku untuk mendapatkan cairan saripati tubuhku. Setelah mereka puas menikmati tubuh kami berdua, kami pun diseret kedalam ruangan gelap dengan lampu remang remang untuk istirahat. Aku dan Yoyok yang bernasib sama, lalu saling mendekatkan badan untuk menghangatkan tubuh akibat dinginnya malam. Kami tidur sambil menunggu penyiksaan keesokan harinya yang bisa lebih sadis dari hari ini. Keesokan harinya, Kami diseret keluar ruangan itu dan didepan kami terdapat 4 tentara yang berbadan besar dan berotot. Ternyata 4 tentara itu adalah tentara homo yang akan menikmati tubuh kami. Akhirnya, Udin, Aldi dan 4 tentara itu segera mungkin mengeroyok kami dan kami pun dibuat mainan oleh mereka serta disiksa secara sadis oleh mereka. Selama 1 harian kita diperkosa dan disiksa layaknya budak yang harus menerima perlakukan kejam dari tuannya. Kontol kontol besar milik tentara tentara itu tak henti hentinya menhujam anus kami. Aku melihat anus Yoyok yang masih mengeluarkan darah karena tidak pernah mengalami penyiksaan dahsyat ini. Sedangkan aku, aku sudah terbiasa meskipun masih merasakan sakit, tetapi sudah tidak berdarah lagi. Kami 2 anak SMA yang masih berusia 18 tahun diharuskan menghadapi kenyataan pahit bahwa seumur hidup kita, kita akan menjadi budak sex yang akan memenuhi nafsu para homo yang suka dengan brondong brondong yang tak berdaya. Malamnya, setelah penyiksaan sadis itu, aku melihat Yoyok menangis kesakitan akibat anusnya lecet karena dihujam berkali kali dengan kontol kontol raksasa. Aku merasa kasihan dengan Yoyok, padahal dulu pertama kali tiba ditempat ini dan diperkosa gila gilaan oleh Udin dan Aldi, aku merasakan hal yang sama seperti Yoyok dan tidak ada seorang pun disampingku. Esok paginya, kami pun diseret keluar oleh 6 polisi muda yang ganteng dan keren. Kami mengira bahwa penderitaan ini segera berakhir tetapi semua itu salah. Memang benar Udin dan Aldi di borgol karena melakukan kejahatan menculik manusia. Tetapi mereka tidak memenjarakan Aldi maupun Udin, melainkan mereka memperbudak Udin dan Aldi seperti kami. Dan kami pun tidak dilepaskan melainkan tetap melanjutkan status kami sebagai budak sex Cuma yang beda adalah kita sekarang tidak disiksa maupun diperkosa oleh Udin dan Aldi melainkan diganti dengan 6 polisi homo yang masih muda dan lebih sadis dari Udin dan Aldi. Akhirnya kita pun merasakan pemerkosaan lebih sadis dan lebih gila. Cambukan, setruman, bahkan tidak tanggung tanggung, dildo berduri pun pernah digunakan untuk mencoblos anus Udin dan Aldi karena mereka hendak melarikan diri tetapi tertangkap kembali. Aku melihat tubuh Aldi yang seksi berotot itu diharuskan menerima cambukan cambukan yang berujung duri sehingga tubuhnya sering meneteskan darah segar. Belum lagi aku melihat Udin disiksa dengan tubuhnya ditempelkan besi panas yang bertuliskan BUDAK SEX persis di pantatnya. Aku melihat para polisi ini tidak segan segan menjepit pentil mereka dengan penjepit yang berujung tajam sehingga dari pentil mereka mengalir darah segar. Aku melihat wajah mereka yang sering menahan sakit tetapi kontol mereka selalu ngaceng dan tidak pernah menolak untuk disiksa lebih kejam dan sadis. Tak jarang pula aku melihat para polisi ini memerah kontol Udin dan Aldi diluar batas kemanusiaan sehingga yang keluar adalah cairan sperma bening bercampur darah akibat lecet sering diperah terus menerus tanpa henti maupun tidak ada jeda sama sekali. Aku dan Yoyok selalu patuh dengan perintah 6 polisi ini sehingga mereka memperkosa dan menyiksa kami lebih manusiawi. Bahkan mereka lebih suka menganggap kami bukan budak melainkan pelayan sex mereka. Sehingga meskipun kondisi kami tidak beda jauh dari dari sebelumnya, kami mendapatkan sex lebih lembut dan saling menikmati. Tetapi tak jarang pula, tubuhku maupun tubuh yoyok sering menjadi permainan mereka apabila mereka bosan menyiksa dan memperkosa tubuh Udin dan Aldi. Kontolku sering diperah bergantian secara terus menerus oleh mereka. Meskipun ada jeda istirahat dari ejakulasi pertama dan ejakulasi berikutnya, mereka melakukan ini selama 24 jam sehingga seluruh sperma yang keluar dari tubuhku ditampung dalam botol dan memaksa baik Udin maupun Aldi meminum spermaku. Beda dengan aku yang diperah menggunakan tangan maupun mulut 6 polisi muda itu, Yoyok diperah dengan setruman yang biasa Aldi perlakukan terhadap kami berdua dengan setruman tegangan rendah. Sehingga kontraksi setruman itu menyebabkan Yoyok memuncratkan sperma berkali kali selama 24 jam dengan periode pemerahan yang sama persis seperti yang terjadi terhadap diriku. Apabila kontol kami mengeluarkan sperma, tubuh kami sering menegang dan mengeraskan seluruh otot tubuh kami. Apalagi hal ini terjadi sudah ejakulasi yang sudah melebihi batas, maka tubuh kami akan menegang dan menahan linunya kontol kami mengeluarkan sperma sehingga otot otot tubuh kami terlihat seksi berbalutkan keringat yang mengkilapkan tubuh kami. Sering pada saat kami hendak ejakulasi dengan tanda tanda tubuh kami yang menegang mengeraskan otot, maka ada beberapa polisi itu mengambil foto kami dan memasukkan kedalam internet untuk disebarluaskan. Bagi yang mau foto penyiksaan dan pemerkosaan kami dalam bentuk serian termasuk foto foto Udin dan Aldi, diharuskan membayar beberapa dollar. Sehingga 6 polisi ini mendapatkan uang dari penderitaan kami. Tiap malam, kami sudah tidak tidur diruangan yang dingin itu karena sudah diisi Aldi dan Udin. Aku dan Yoyok tidur menemani 6 polisi muda ini. Aku menemani 3 polisi sedangkan Yoyok menemani 3 polisi lainnya. Mereka terkadang menyetubuhi tubuhku dulu sebelum tidur tetapi terkadang mereka hanya memeluk dan langsung tidur. Aku dan Yoyok sudah menjadi pelayan sex sekaligus simpanan mereka. Setiap malam, kita selalu berpikir hidangan apa yang akan kita hadapi besok. Waktu semakin berlalu dan dalam rumah itu, tidak hanya 6 polisi, Aku, Yoyok, Aldi maupun Udin. Sekarang bertambah 2 anak muda berandalan lainnya yang ditangkap polisi itu untuk dijadikan budak dan diperlakukan sama sadisnya seperti Udin dan Aldi. Bahkan sekarang Aku dan Yoyok diperbolehkan menikmati tubuh Aldi, Udin dan 2 pemuda berandalan ini dengan cara memperkosa maupun menyiksa sampai kami puas. Akhir cerita yang bisa dikatakan pahit namun indah.

Ngentot dengan sesama jenis di Bali

HAL-IHWAL KONTOL
Meskipun hanya bekerja sebagai Satpam tapi aku relatif berkecukupan.Karena ada uang penghasilan tambahan – hasil pasang badan – alias melacurkan diri, menyewakan mulut, KONTOL dan bo’ol-ku buat dipakai atau dientot sesama cowok. !
Apakah uang hasil melacur [uang lendir] akan mem-bawa sial atau tidak, aku tidak tahu. Tetapi aku tidak punya pilihan. Di negara sialan yang makin terpuruk ini mencari barang haram-jadah saja susah, apalagi mencari barang halal. !
Kalau aku pasang badan untuk dientot laki-laki, aku tidak mengganggu siapapun! Karena kami suka sama suka. Kalau lobang pantatku sampai sobek akibat diembat KONTOL orang terlalu kasar – itu bo’ol, bo’olku sendiri.Bukan lobang pantat orang lain, bukan? ! Jika aku ngentot dengan laki- laki, aku tidak pernah menawarkan diri – selalu saja aku diminta atau kadang-kadang dipaksa!Yang bisa memaksa aku adalah Bos-ku atau teman-teman Bos-ku – terutama aparat berseragam! Aku bukan hanya dipaksa melayani, tetapi juga harus tutup mulut! Kalau aku masih mau hidup!
Tetapi,meskipun aku dipaksa melayani,aku selalu dibayar[mahal].Aparat berseragam itu bukan hanya perlu memuaskan nafsu sejenisnya pada badan dan bo’olku tetapi juga melampiaskan nafsu sadisnya. Yang membayari aku, Bos-ku sendiri. Jadi,tubuhku dikaryakan oleh Bos kepada aparat demi keamanan, keselamatan dan keberlanjutan usaha Bos-ku diber-macam-macam bidang – termasuk Security Agency!
Karena itu, setiap kali habis “dipakai” aparat berseragam,badanku selalu babak belur kena hajar gesper militer, koppelriem, draagriem – yaitu alat-alat favorit mereka untuk menyiksa tahanan militer!Kalau sedang tidak ada tahanan yang bisa disiksa atau anak buah yang bisa dihukum, maka terpaksa mereka melampiaskan nafsu sadisnya ke badanku yang kuat,kekar dan tahan hajar ini!
Penghasilan tambahan itu sebagian aku investasi-kan dan sebagian lagi aku gunakan buat mereguk kenikmatan dunia, yaitu menikmati tubuh lelaki!
Tentu saja lelaki yang tampan, jantan, atletis, berotot ketat, dengan KONTOL besar yang disunat ketat – high and tight – seperti KONTOL tentara Amerika : US Army Green Berret. Favoritku adalah cowok yang KONTOL-nya besar, sebesar KONTOL kuda Arab atau kuda Australia. Minimal sebesar KONTOL Ricardo G. yang terkenal besar itu!Aku juga suka cowok yang jembutnya tumbuh luas,hitam dan tebal.
Sudah pasti tubuhnya harus atletis dan berotot ketat, dengan otot dada yang menonjol ke depan dihiasi oleh dua puting susu yang tegang dan melenting! Lalu otot perutnya rata membentuk six packs!
Kalau bisa wajahnya tampan rupawan atau paling tidak menawan karena ada aura yang dominan.Warna kulit tidak masalah, boleh putih, coklat atau hitam – asalkan biseps dan trisepsnya besar dan berotot ketat seperti lengan Petarung Derajat! Sedangkan bulu ketek atau rambut ketiaknya harus serasi dengan wajah, tubuh dan bentuk lengannya nya.
Mengenai bulu kaki, bulu perut dan bulu dada,OK -OK saja, asalkan bulu dadanya [kalau bisa] tidak menutupi kedua puting susunya!
Salah satu favorit dan langgananku di Bali ada lah Wayan, cowok Bali yang sering berkeliaran di pusat-pusat wisata di sekitar Denpasar, yaitu : Kuta, Sanur, Legian dan Jimbaran!Wayan mempunyai kualitas dan penampilan yang aku gambarkan di atas tadi. Yang sangat aku sukai dari Wayan dan aku apresiasi adalah meskipun Wayan orang Bali, tapi KONTOLNYA disunat.[Tetapi aku tidak pernah tanya kenapa KONTOL Wayan disunat!]Jadi,aku bisa menikmati semua keindahan dan kenikmatan dunia dari persetubuhan sejenis dengan Wayan beserta KONTOL-NYA! [telik idane].
HAL-IHWAL WAYAN
WAYAN umurnya baru 22 tahun, tetapi kontol dan tubuhnya NIKMATT [!!]luar biasa.Aku tidak pernah tanya, WAYAN tinggal dimana atau kerja dimana – tetapi kalau memerlukan atau mau memanggil Wayan seperti memanggil seekor jin, yaitu lewat HP. [Bedanya,tentu saja kalau kita mau memanggil jin adalah dengan membacakan mantra-mantra tertentu]
Waktu terjadi peritiwa Bom Bali Jilid I dan Bom Bali Jilid II aku kuatir juga, kalau-kalau WAYAN jadi korban ledakan bom. Apalagi, waktu Bom Bali Jilid II Wayan tidak bisa dihubungi lewat HP. Baru seminggu kemudian WAYAN bisa dikontak dan aku bersyukur bahwa WAYAN selamat. Sehingga aku tetap masih bisa menikmati dekapan, pelukan dan entotan WAYAN yang jantan,tampan dan rupawan.
Seperti halnya kantor Pemerintah,maka perusahaan tempatku mengabdi jadi Satpam sialan juga ikut-ikutan cuti bersama pada Idul Fitri 1431H. Oleh karena itu jauh-jauh hari aku sudah booking WAYAN, booking tiket pesawat Jakarta – Denpasar PP dan sekalian booking hotel di Bali.
Aku malahan sudah transfer “uang muka” untuk WAYAN. Yah, karena niatku ke Bali hanya semata-mata mau menikmati, kontol, tubuh, pejuh, peluh, iduh [air ludah], dan uyuh [air kencing] WAYAN yang jantan, tampan, kelaki-lakian itu!
Mungkinkah WAYAN itu “iblis yang berlembagakan manusia”? Atau barangkali justru aku lah yang Iblis atau Ifrit. Bagaimana mungkin ada manusia normal yang merencanakan dan menyiapkan acara mau ngentot dengan sesama jenis dengan rapi dan sistematis seperti aku ini! Dasar aku, homosex babi!, anjing!, ! KONTOLLL!!!
Kalau sudah ingat WAYAN, aku lupa lebaran. Apa lagi aku nyaris seperti sebatang kara – karena aku anak tunggal sementara ayah-ibuku sudah lama tiada. Aku tidak dekat dengan handai taulan kaum kerabatku,apalagi keluargaku miskin. Jadi, tidak ada urusan bagi kerabatku untuk sering-sering berurusan dengan aku, tak ada mafaatnya! Karena itu, acara lebaran aku skip – aku ganti dengan acara ngentot dengan WAYAN! ‘Kan asyik! !
Demikianlah, pada hari pertama cuti bersama aku sudah mendarat di Bandara Ngurah Rai dan waktu aku selesai mengambil bagasi, aku lihat WAYAN sudah menunggu di depan pintu keluar Terminal Arrival[Terminal Kedatangan].Seperti,semua cowok Bali,WAYAN tidak biasa bermesra-mesraan di depan umum [apalagi dengan sesama jenis] – tetapi aku paksakan juga memeluk WAYAN – dengan ragu-ragu dia menimpali pelukanku! Aku geli juga menggoda WAYAN dengan cara itu, ia tampak sangat canggung dan kemalu-maluan!Bisa jadi aneh juga jika orang melihat kami : dua cowok tinggi besar dan kekar berpelukan.[Ah! Bisa saja! Mungkin sahabat lama, bukan? !].
WAYAN bukan gigolo, tetapi pemuda yang bekerja serabutan di sektor pariwisata. Dia kadang jadi guide, jadi escort, kadang-kadang bisnis kecil-kecilan, menyewakan mobil, motor, surfing board, atau buka restoran, souvenir shop dan lain-lain. WAYAN memang tamatan D3 Pariwisata,entah sekolah apa, apakah terdaftar, disamakan atau hanya terdengar dan atau statusnya : “diridhoi”, tidak jelas. Di negara sialan ini begitu mudah orang membuka sekolah yang sama sekali tidak bermutu! !Meskipun demikian,tetap enak bergaul dengan WAYAN.
Itulah sebabnya aku kesengsem dengan WAYAN. Dia bersih, ramah, cerdas, jujur dan punya wawasan lumayan tentang masalah nasional,regional,global dan juga sosio-ekonomi-politik.Bahasa Inggrisnya juga fasih!
Aku kenal WAYAN sebelum Bom Bali Jilid I. Pada salah satu petualanganku ke pulau sialan itu aku ketemu WAYAN dan minta dia untuk jadi tour guide pribadi.Waktu itu aku merasa cocok sekali dengan WAYAN.Karenanya aku minta dia menemani sepanjang hari,bukan hanya jalan, makan dan shopping. Tapi juga olah-raga,seperti berenang, tennis dan juga latihan fitness.Aku suka olah raga bareng WAYAN, karena sesudah olah raga aku bisa mandi shower berdua WAYAN – telanjang bulat.
Nikmat sekali melihat tubuh WAYAN yang kekar, ketat, coklat, telanjang bulat. Tubuhnya, basah oleh semburan air shower, lalu berkilat-kilat oleh sabun,bercampur buih putih.Jembutnya hitam tumbuh luas, indah sekali, kontolnya besar dan [meskipun WAYAN orang Bali tapi] disunat ketat.
Karena tempat shower itu terlalu sempit untuk berdua, maka tubuh kami yang telanjang bulat itu kadang bersenggolan.Agh! Nikmat, ledzat, laknat dan jahanamm sekali. Yang aku sukai lagi adalah, karena WAYAN orang Bali, maka dia menganggap hal biasa saja untuk dua orang lelaki mandi bareng sambil telanjang bulat.
Waktu untuk kedua kali aku memakai jasa WAYAN sebagai tour guide itu, bisnis wisata sedang merosot di Bali [pasca Bom Bali Jilid I].Sebab itu,tak heran jika WAYAN bersedia untuk melayani apa saja yang aku minta. Apa lagi aku selalu memberi dia uang tip besar! Tak heran juga jika WAYAN mau menemani aku makan malam, bahkan tidur malam di hotel – dan tidak aneh juga jika cowok homosex biadab macam aku ini kemudian memanfaat-kan “kesempatan emas” keberduaan kami itu untuk menikmati tubuh ketat WAYAN yang jantan dan amat berotot itu!
Sengaja AC kamar aku off-kan sehingga aku bisa tidur pakai kancut saja. Aku juga minta agar WAYAN tidur memakai kancut saja. Waktu WAYAN sudah melepaskan baju luarnya – hanya berkancut, aku plorotkan kancutnya sehingga WAYAN telanjang bulat. Karena kami sudah seperti teman dekat – WAYAN tidak protes waktu dia aku telanjangi. Dia tenang saja dan lalu berbaring terlentang sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.Sehingga aku bisa melihat bulu keteknya yang hitam,jantan dan amat kelaki-lakian.
Dengan gaya anak kucing sedang main-main dengan ekor induknya, aku mulai memain-mainkan kontol, jembut dan biji pelernya.Agh! Nikmat dan bahagia sekali. Lalu tanganku mulai menggerayangi puting susunya dan lalu keteknya juga aku kobok-kobok.
Lalu aku lupa apa yang terjadi.Pokoknya akhirnya aku pun bertelanjang bulat dan kami berpelukan telanjang bulat,terasa nikmat.Tubuh WAYAN ketat, keras,kenyal,nikmat,jantan,kelaki-lakian! AGH!
Lalu kami bergumul nikmat, menggesek-gesekkan bagian depan tubuh kami.Kontolku bergesek dengan kontol, jembut dan biji peler WAYAN.AGH! NIKMAT! Puting susu dan dadaku juga bergesekan dengan tubuh bagian depan WAYAN. Gila! Nikmat! Intens! Sebentar kami miring, sebentar aku yang di atas, sebentar WAYAN yang di atas.Mulutnya yang jantan dan bibirnya ranum juga tidak aku sia-siakan aku sedot, aku kenyot, sampai bibirku terasa pegal. Ludahnya aku sedot, terasa tawar, sedikit asin, lender.Tapi nikmattt luar biasa! Gila! Jahanamm! Sementara itu tubuhku tak putus-putus aku gesek-kan ke tubuh WAYAN yang telanjang bulat, terasa keras,kenyal,hangat,licin, basah oleh keringat!
Makin nikmat, makin gesek, makin gesek, gesek, gesek, licin, berkeringat,terkadang nikmat,lalu terkadang lobang kencingku antara nikmat perih bercampur, tergesek jembut WAYAN. Tanganku masuk memeluk tubuh WAYAN dari arah keteknya! AAAAGH! Nikmat,terasa bulu keteknya basah,nikmat,jantan, gila,!AAAGH!Bau parfum deodoran,bau keringat lelaki, bau harum deterjen seprei hotel, bau AC, bau pengharum ruangan bercampur baur.Aku merasa bersatu, bersetubuh, dengan WAYAN, dengan sesama jenis, jantan, kelaki-lakian, nikmaaaat sekali!
Tanganku mencoba mengelus-ngelus punggung WAYAN yang keras dan juga mulai basah, terkadang licin terkadang kesat karena keringatnya mengering tersapu seprei waktu WAYAN berada diposisi bawah,
Lama juga aku bergumul telanjang bulat berdua WAYAN.Rasanya aku tak mau lepas-lepas bersetubuh dengan WAYAN seperti itu! AGH! Nikmat, nikmaaat, nikmaaaattt!
Tetapi, akhirnya kami tak tahan lagi!Kenikmatan bersetubuh itu sudah naik ke puncak syahwat, aku tekan kontolku ke jembut WAYAN aku gesek, gesek, gesek, gesek, tidak perduli WAYAN merasa nikmat atau tidak. Pokoknya aku lampias dan AAAAAAGH! pejuhku muncrat juga akhirnya :…………… CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT!
Banyaaaak sekali, nikmat seakan tak akan pernah berhenti,sembur,sembur,sembur dan muncrat, dan muncrat, dan muncrat, dan meleleh, dan meleleh, dan meleleh, lamaaaaa barulah lobang kencingku mulai terasa mengering dari lelehan pejuh!
Entah kapan WAYAN menyemburkan pejuhnya. Tetapi kulihat kontolnya sudah setengah layu setengah tegang! Lobang kencingnya tampak basah lengket oleh lelehan pejuh, puting susunya melenting dan tubuhnya kejang ketat…artinya dia juga barusan muncrat!Berarti aku tidak meraih puncak syahwat yang nikmat sendirian. Itu yang penting! !
HAL-IHWAL CUTI LEBARAN
Ternyata WAYAN membawa mobil sedan, aku diantar ke hotel dan aku merayakan Idul Fitri bersama WAYAN.Kami makan, kami jalan, kami ngobrol, kami olah raga, kami tidur bareng.Perbuatan-perbuatan cabul yang pernah kami lakukan di masa sebelum-nya, kami ulangi lagi, kami lakukan lagi!
Setiap malam kami bersetubuh. Kadang-kadang aku entot bo’ol WAYAN. Malam lainnya aku minta WAYAN menyedot kontolku.Malam lain lagi aku minta agar aku yang menyedot kontol WAYAN. WAYAN juga aku suruh mengembat bo’olku dengan kontolnya. Supaya WAYAN tahu rasanya mengentoti bo’ol lelaki.! Kunjunganku ke Bali ini menciptakan perbuatan-perbuatan yang lebih biadab, lebih jahanam, dan lebih laknat lagi! Setan!
Siapa WAYAN!? Aku tak tahu! Aku juga tak perduli siapa WAYAN! Kadang-kadang di hotel atau di luar kami jumpa teman WAYAN.Mereka memanggilnya Gung, singkatan Anak Agung atau Dewa Agung. Mungkinkah WAYAN seorang bangsawan yang bergelar Anak Agung atau Dewa Agung? Masa bodoh! Bagiku yang penting ngentot,ngentot,ngentot,ngentot,ngentot,ngentot dan ngentooooooooooooooooooooooot saja dengan sesama jenis! Itu saja!. Titik! !

My Sexy Taxi Driver

There’s always something new in town. New clubs, new bags, and new men. Malam itu, aku baru saja melangkahkan kaki keluar menuju pintu utama dari Plaza Senayan. Usai menginap di rumah teman, aku memutuskan untuk mampir sebentar ke pusat perbelanjaan yang terletak di selatan Jakarta itu sebelum pulang ke rumah. Tak lama menunggu, sebuah taksi menghampiri dan aku langsung saja membuka pintu dan duduk manis di jok belakang.
Tak disangka, supir taksi berwarna biru itu bersikap sangat ramah. Kelewat ramah, malah. Ia memutar kepalanya dan tubuhnya ke belakang cuma buat bilang selamat malam kepadaku. Tak pelak, aku agak tertegun sejenak. Ada apa ya? Tapi ya sudahlah, aku menyapanya kembali dan mengatakan tujuanku. Kemudian, aku kembali terdiam dan menatap ke luar jendela, sementara mobil mulai melaju. Namun, aku tahu dia memperhatikanku dari kaca spion dalam dari depan. .Habis belanja ya, mas?.Katanya mengagetkanku. .Ah, eh, nggak juga,..Wah, hebat ya mas, tanggal tua masih bisa belanja,.ujarnya lagi. .Ah, nggak juga kali mas, cuma nemenin teman dan beli roti aja kok,.kataku sembari mengangkat kantong plastik dari Bread Talk. .Kopinya enak, mas?.tanya supir itu. .Hm, lumayan,.Saat itu aku memang sedang menikmati segelas espresso dari Spice Garden. Sisa makan tadi. Duh, ada apa ya? Kenapa sih dia menanyakan sejuta hal tidak penting ini? Sepertinya ini sudah lewat dari batas ramah. Dan, seperti dugaanku, ia terus saja mengajakku mengobrol. Topiknya masih juga seputar hal-hal tak penting lainnya. Aku pun juga sibuk bertanya-tanya akhirnya. Termasuk soal pekerjaannya sebelum jadi supir taksi.
Ternyata dulu ia sempat buka usaha percetakan, dan kuliahnya di salah satu universitas swasta di Depok jadi terbengkalai akibat kesibukannya itu. .Wah, saya akui, saya dulu bandel mas!.ujarnya. .Oh, terus habis itu, mas?.Aku menimpalinya. .Saya sempat jadi kameramen dan tinggal di Bali,..Wah, seru dong ya! Terus, kenapa balik ke Jakarta, mas?..Yah, namanya juga kerjaan project mas, jadi nggak serba pasti,..Oh,..Kalau mas kerjanya apa?..Aku penulis di salah satu majalah,..Oh, pantesan ya modis banget,..Wah, makasih,.Padahal, kala itu aku hanya mengenakan kaus warna biru muda yang terlihat biasa saja, jeans, dan sandal. Memang sih, aku menambahkan shawl panjang berwarna orange yang kugantungkan di leher dan gelang-gelang. Semuanya berwarna orange. Oh, tak lupa birkin bag berwarna serupa. .Namanya siapa, mas?..Rio,..Kalau mas?..Ferdyavan,.Sembari ia menyalakan lampu mobil agar aku bisa melihat ID-nya yang ada di dasbor mobil dengan jelas. Plus, sekalian aku menatap wajahnya. Apalagi, ia juga menengok ke belakang kembali. Saat itu kita sedang terhenti akibat lampu merah di bilangan Pondok Indah. Ternyata, wajahnya lucu juga, hidungnya mancung, dan senyumnya manis. Bibirnya terlihat tipis dan ia memiliki tulang rahang yang terbilang tinggi. Well, tipikal boy-next-door. .Anak pertama ya, mas?.Tanyaku. Ikut-ikutan bertanya yang tak penting. .Iya, kalau mas?..Saya juga,..Sudah punya pacar, mas?.Iseng saja aku bertanya. Aku taksir usia masih muda sekitar 25 tahun atau 26 tahun, pastinya ia sudah ada yang punya. Sedangkan aku sendiri baru 23 tahun. . Belum mas, mana ada yang mau?..Loh, kenapa mas? Pastilah ada yang mau,.balasku. .Kalau mas sendiri gimana?..Aku juga nggak punya pacar,..Ah, yang benar?.Tanyanya heran. .Iya,..Kenapa?..Well, mungkin belum ketemu yang tepat dan belum mau mungkin ya,..Susah juga ya mas ga punya pacar, padahal saya kan sering ‘tegangan tinggi’,.Wah, sepertinya nantangin nih… .Yah, terus gimana dong, mas.aku bertanya. .Ya sudah, ‘maen’ aja gitu mas, di Bali kan banyak,..Oh,..Boleh tanya sesuatu, mas?..Boleh, tanya aja,..Mas, kalau main sama cewek apa sama cowok,.Oke, ini pasti pertanyaan yang sudah diincarnya dari tadi. .Menurut mas yang mana?.Aku sudah biasa menghadapi pertanyaan seperti ini. I’m proud to be gay. For God sake, everybody knows I’m gay. Even if u still wondering, my appearance will convince you. Dia terdiam. .Cowok, mas,..Oh, saya juga suka ‘maen’ sama cowok kadang-kadang,..Oh, ya?.Jadi dia biseks? Atau gay yang masih dalam proses? .Kalau mas mau ‘maen’, sama siapa dong mas? Kan mas nggak punya pacar,..Yah, adalah mas kalau buat yang itu sih,.kataku. .Wah, ngomongin beginian jadi bikin horny nih, mas,.ujarnya sembari melirikku dari spion dalam lagi. Malah, sepertinya ia menyentuh pelan tonjolan kontolnya. OK, this is it! Dan, aku nggak bakal menyia-nyiakan kesempatan ini. Perjalanan pulang masih panjang dan cara lain apa yang lebih baik mengisi waktu dibanding yang ini? .Mau saya bantuin, mas?..Boleh mas, kenapa nggak?.Ia kelihatan bersemangat dan langsung mengatur posisi duduknya. Aku melompat dari jok belakang ke jok depan di sampingnya. Nafasnya terdengar memburu dan ia tersenyum lebar. Wah, makin lucu saja wajahnya!
Saya pun tersenyum dan langsung meletakkan sebelah tangan di atas pahanya dan mulai mengelus-elusnya. Tanpa buang waktu, ia pun berbuat hal yang sama. .Duh, saya memang sudah mengincar mas dari tadi,.katanya agak parau. Terbakar nafsu mungkin? .Panggil Rio aja kali sekarang,..Gue suka sama cowok kayak elo yang tinggi, langsing, dan feminin lagi,.tambahnya dengan bahasa yang terkesan lebih akrab. Dengan tinggi 179 cm dan berat 55 kg, tubuhku memang terlihat tinggi dan kurus. Terlebih lagi, kedua kakiku terbilang jenjang. Sehingga, tubuhku terlihat lebih pendek dibandingkan dengan kakiku. Pendeknya, mirip dengan tubuh para model wanita. .You do?.Tambahku acuh tak acuh. Tanganku pun meraba pahanya lebih dalam lagi ke arah selangkangannya. Tubuh Ferdy semakin menggelinjang pelan sambil mengangkat sedikit pahanya, hingga tanganku meluncur makin cepat ke arah kontolnya. Sementara ia sudah tak sabar lagi dan tangannya sudah berada tepat di tonjolan kontolku. Aku memejamkan mata merasakan sensansinya. Jemarinya menelusuri bentuk kontolku. Pelan-pelan. .Hm, sepertinya besar nih!.ujar Ferdy bersemangat. .Ahhh, coba aja nanti lihat sendiri,.aku mendesah. .Buka dong, aku sudah nggak sabar lagi nih,..Kamu dulu,.Aku masih memegang-megang tonjolannya yang semakin mengeras di balik celana bahannya itu. Rasanya benda nikmat itu ingin segera melompat keluar. Sementara itu, aku masih saja melakukan manuver jemariku pada kontolnya Ferdy yang masih terbungkus rapi itu. Aku menelusuri bentuknya, mencubitnya perlahan, dan menggelitik ‘kepalanya’ saat aku berhasil menemukannya. Puncaknya, aku membungkuk untuk mencium, menggigit kecil, dan menjilati kontolnya. Tentu saja Ferdy semakin tak karuan.
Tak lama kemudian, Ferdy tak kuasa lagi menahannya dan berusaha untuk membuka celananya. Kulihat dia sedikit kesulitan dengan sabuknya, apalagi satu tangannya harus memegang setir. Tentunya, aku langsung membantunya dengan sigap. Aku segera melepaskan kaitan sabuknya, membuka ritseletingnya, dan memelorotkan sedikit celananya. Ferdy kelihatan senang. Aku kembali mengelus-elus kontolnya yang berada di balik briefs putihnya. Aku menggenggamnya dan mengocoknya perlahan. Pelan-pelan, aku pun menarik briefs-nya ke bawah, dan melompatlah kontolnya hingga membentur perutnya. Seperti perkiraanku, kontolnya sudah dalam keadaan ngaceng sepenuhnya. Panjangnya mungkin sekitar 13 cm atau 14 cm. Tak terlalu besar memang, tapi itu tak masalah. Bentuknya cukup bagus dengan ‘kepala’ yang berkilat dan agak basah. Mungkin akibat pre-cum-nya yang keburu keluar tadi. Bulunya pun cukup lebat dan menggoda.
Langsung saja aku menjilat bulu-bulu itu sembari menciuminya. Aroma jantan segera memenuhi rongga hidungku. Bulu-bulu itu terkadang menggelitik hidungku. Kemudian, aku mengecup kontol Ferdy yang sudah berdiri tegak menantang sedari tadi. Tak pelak, Ferdy jadi agak kehilangan kendali dan tersenyum panik. Sementara, aku tersenyum melihat tingkahnya. .Wah, mas! Bisa susah kalau begini,.Tangannya lalu menggapai ritseleting celana jeans-ku dan menariknya turun. Pelan-pelan, ia mulai meraba-raba kontolku yang sudah mulai ngaceng penuh juga. Aku bangkit dan kembali menghadap jalan. Jemari Ferdy mulai menyusup ke balik briefs low-rise-ku dan menyentuh ‘kepala’ kontolku. Aku pun mulai mendesah. Ia pun makin semangat dan mulai memasukkan seluruh tangannya dan mulai membuat gearkan mengocok. Aku berinisiatif untuk menarik ke bawah celana jeans-ku dan membuka briefs. Tangannya pun makin leluasa menggenggam kontolku dan aku pun berbuat hal yang sama. .Wah, punya kamu besar juga ya,.ujar Ferdy. Aku hanya tersenyum. Punyaku berukuran sekitar 17 cm dan bulunya pun lumayan. Aku dan dia saling memainkan kontolku. Aku telusuri kontolnya nya dengan satu jari. Mulai dari ‘kepalanya’, frenulumnya (bagian ‘leher’), hingga batangnya. Kita saling mengocok, hingga kulihat muka Ferdy jadi merah padam. Jemarinya semakin erat menggenggam kontolku dan menggerakannya maju mundur. Aku juga tak mau kalah. Kuselipkan tanganku ke balik kemeja seragamnya yang dilapisi kaus dan mulai memainkan nipple-nya. Jemariku mulai beraksi di sekitar nipple-nya, mulai dari mengelus, merasakan teksturnya, dan mencubit kecil. Kemudian mulai mengelus perlahan dadanya, sambil memainkan nipple kiri dan kanannya secara bergantian. .Wah, gila! Bisa nabrak kalau begini ceritanya,.ujarnya. Aku pun hanya tertawa dan kembali membenamkan kepala dan mulai memberikan servis oral pada kontolnya. Ferdy pun kaget. Kusedot kuat-kuat sambil berusaha memasukkan seluruhnya ke dalam mulut. Lidahku pun tak diam begitu saja. Kumainkan juga lidahku untuk menggelitik ‘kepala’ kontolnya. Aku mulai menggerakan kepalaku maju-mundur. Sambil sesekali menjilatinya dan mengocoknya. .Ougghhhh..Ahhhhh…Ferdy mendesah-desah. Aku terus saja asyik dengan aksi mengulum, menghisap, dan menjilatku itu. Well, lidahku sepertinya punya keahlian khusus untuk hal yang satu ini. .Mmmm..Ahhhh, baby!.Erang Ferdy lagi. Aku menjilati lubang kencingnya dan mengitari frenunulumnya dengan lidahku. Ditambahi dengan mengecup-ngecupnya. .Wah, yang sepi jalan mana nih?.Tanya Ferdy tiba-tiba dengan suara ekstra parau. Di depan memang ada dua jalan bercabang yang bisa mengarah ke rumahku. Tentu saja ku memberi tahu yang paling sepi. Dia pun memacu mobil dengan kecepatan siput. Berharap agar aku tak cepat sampai. Tak alma kemudian, mobil itu pun berhenti dan Ferdy mengangkat kepalaku. Kini giliran dia yang mulai menghisap kontolku. .Ini yang gue tunggu dari tadi!.Katannya kemudian. Aku merasakan hisapan kuatnya dan hangat lidahnya di sekitar batang dan ‘kepala’ kontolku. Tanganku masih mengocok kontolnya yang sekarang menganggur. Tiap kali hisapannya bertambah kuat atau cepat, aku pun makin bersemangat untuk mengocok kontolnya.
Tak lama kemudian, ia berhenti untuk mengambil nafas. Tentunya aku tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku mendorong tubuhnya, menarik pakaiannya ke atas, dan mulai memainkan nipple-nya dengan lidahku. Aku menjilatinya, menyentuhnya dengan ujung lidah, menyedotnya kuat-kuat, dan menggigit-gigit kecil. Tanganku? Pastinya masih terus memanjakan kontol Ferdy. .Mmmmmm, yeah..!.Aku rasa dia bakal orgasme sebentar lagi dan aku berhenti memainkan kontolnya. Kontol Ferdy sudah semakin ungu, dan keras sekali. Dia pun mulai kembali memberikan servis oral kepada kontolku yang memang sudah menunggu mulutnya. Dia mulai kembali menghisapnya kuat-kuat, menjilati seluruh bagiannya inci demi inci, dan mengambil waktu lama untuk menghisap kuat-kuat kepala kontolku. Tangannya sibuk memainkan nipple-ku. Aku kembali membenamkan kepalaku ke arah selangkangannya dan sibuk menghisap, menjilat, dan membenamkan kontolnya dalam-dalam ke mulutku. Ia hanya bisa terengah-engah. .Ahhhh..ahhhh..ahhhhhhh!!.Aku rasa sebentar lagi dia akan orgasme. Makanya, aku segera mengeluarkannya dari mulutku dan mengocok kontol itu dengan kecepatan penuh. .Aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh!!!.Betul saja, sedetik kemudian kontolnya memuncratkan cairan putih ke arah kemejanya. Jumlahnya cukup banyak dan seolah tak berhenti-berhenti. Tak repot untuk mengelapnya terlebih dulu, ia kembali sibuk dengan kontolku yang masih ngaceng. Dijilatinya dan dikocoknya dengan kecepatan penuh. Aku pun memuncratkan cairan yang sama dengan jumlah yang tak kalah banyaknya.
Akhirnya aku memberikan tissue padanya dan membantunya membersihkan bajunya. Kemudian tentu saja aku juga membersihkan dirku sendiri. Kami pun mulai merapikan baju masing-masing dan berciuman. Mobil pun mulai berjalan lagi, tapi tanganku masih berada tepat di kontolnya. Begitu pula dengan tangannya. Sekitar 10 menit kemudian, kami tiba di depan rumahku. Tapi aku masih belum mau berpisah dengannya. Apalagi keluargaku sedang ke Bandung dua hari itu. .So, wanna come in?.

Mengerjai Rahman

Rahman sedang push up bertelanjang bulat. Tubuh remajanya yang atletis tampak ketat.Tak tampak timbunan lemak sedikitpun di tubuhnya yang muda belia.Tubuh Rahman yang telanjang bulat itu naik turun dalam gerakan push up seiring hitungan di mulutnya yang jumlahnya hampir mencapai 50X :
“..empat delapan, empat sembilan, lima puluh ..”
“Sekarang ganti sit up!”,perintah Kolonel Teguh dengan nada tegas sambil melecutkan cemetinya ke lantai:”CETTARR!” suaranya keras seperti suara letusan pistol.
Meskipun dia tidak dicambuk, tapi tidak urung Rahman tampak kaget juga mendengar suara keras ujung cemeti yang beradu dengan lantai.Apalagi Kolonel Teguh melecutkan cemetinya dekat sekali dengan tubuh Rahman yang sedang telanjang itu. Kolonel Teguh sengaja tidak mencambuk Rahman. Karena dia merencanakan akan mencambuk Rahman setelah hukuman fisik itu selesai dijalaninya! Yaitu kalau Rahman tak mampu mencapai hitungan yang telah ditetapkan!
Kolonel Teguh sengaja “menghemat” tenaga Rahman. Kalau Rahman dicambuki sambil melakukan gerakan fisik,bisa jadi dia segera jatuh pingsan, karena Kolonel Teguh [sesuai namanya : teguh]] selalu akan memegang “teguh” disiplin dan prinsip,yaitu kalau menghukum orang harus dilakukannya dengan benar, keras dan kejam!
Prinsipnya yang lain adalah “Kalau mencambuk orang harus sampai lecet dan berdarah, kalau dicambuk belum lecet dan berdarah, namanya belum mencambuk!”.Karena itu dia selalu saja mencambuk orang dengan seluruh tenaga dan kekuatan otot-ototnya!
Rahman sudah sering dicambuk Kolonel Teguh dan tidak jarang sampai semaput jatuh pingsan karena dicambuk secara amat keterlaluan! Itulah sebab-nya Kolonel Teguh menunda mencambuk Rahman,kalau Rahman dicambuk sekarang,dia tidak bisa disiksa dengan hukuman fisik berat. Karena akan segera pingsan!
Kolonel Teguh juga tidak mau dirinya dianggap lemah! Karena itu dia selalu mencambuki orang dengan seluruh kekuatan otot-ototnya,baik waktu dia mencambuki tahanan militer di markasnya, mau pun mencambuki Rahman,dan juga mencambuki aku.
Sebagai seorang Perwira POM [CPM], Kolonel Teguh sering sekali menginterogasi tahanan militer dan dia selalu menggunakan cemetinya untuk mengorek pengakuan dari mereka!
Ternyata cemeti adalah alat yang sangat efektif untuk mendapat pengakuan dari tahanan militer. Apalagi kalau tahanan militer itu dicambuk dalam keadaan tergantung di tiang [dipentang]telanjang bulat dan sekali-sekali puting susunya disundut dengan api rokok,lalu kontolnya diberi sengatan listrik,kemudian pahanya ditempeli besi panas! Sadis!
Sesuai perintah Kolonel Teguh, Rahman mengubah posisinya, dari posisi push up ke posisi sit up.
Tubuhnya yang telanjang bulat basah bercucuran keringat. Sebagian peluhnya mengalir ke bagian bawah tubuhnya,sebagian lagi tampak masih ber-bentuk tetes-tetes air di dadanya yang ketat menonjol ke depan dihiasi dua puting susu yang tampak tegang melenting.Perutnya yang rata dan membentuk six pack itu juga basah oleh peluh!
Lantai di sekitarnya tampak basah oleh tetesan keringat Rahman dan disana sini tampak beberapa helai rambut atau bulu. Mungkin jembut atau bulu ketek rahman yang rontok.
Jembutnya yang hitam, tebal, dan tumbuh luas itu juga tampak basah oleh keringatnya. Kontolnya sudah menegang, tapi belum ngaceng penuh. Kepala kontolnya [glans penis] mulai memerah berkilat.
Agaknya gerakan push up tadi telah membangkitkan rangsangan pada pinggang dan panggulnya dan mem-bikin kontolnya tegang terangsang.Meskipun tubuh-nya tampak mulai lelah,tapi mungkin Rahman masih merasakan nikmat di kontolnya yang besar ukuran-nya dan tampak menegang itu.Ujung lobang kencing-nya tampak basah – mungkin cairan mazinya sudah keluar!
Rahman kelihatannya sudah lupa rasa malu, tubuh-nya sudah lelah dan dia tahu biasanya dia masih akan disiksa lagi dengan cara-cara lebih kejam. Tapi memang Rahman juga tidak perlu merasa malu meskipun dia sedang telanjang bulat! Karena yang hadir disitu laki-laki semua – Kolonel Teguh, aku dan Rahman sendiri.
Untuk melaksanakan perintah Kolonel Teguh maka Rahman mulai melakukan gerakan sit up. Dalam posisi setengah duduk dia terlentang di lantai. Kedua tangannya diletakkan di belakang kepala-nya. Wajahnya tampak lelah, dada dan perutnya yang six packs,kencang dan basah itu tampak amat merangsang. Ketiaknya juga basah dan ditumbuhi buku ketek ringan, kontras dengan jembutya yang lebat itu! Agaknya dalam usianya yang 19 tahun itu tanda-tanda dewasanya sebagai laki-laki sejati sudah tumbuh sempurna.
Menurut aturan Kolonel Teguh kalau dia menghukum Rahman, Rahman harus menghitung sendiri jumlah hukumannya, misalnya jumlah lecutan cemeti yang diayunkan Kolonel Teguh ketubuhnya atau hitungan hukuman fisiknya, seperti hitungan sit up-nya :
“Satu..dua…tiga….”.
Rahman dipaksa melakukan gerakan fisik push up, sit up, pull up berganti-ganti tiap 50 hitungan. Total dia harus melakukannya seluruhnya 1000X. Masing-masing 300X untuk push up dan pull up dan 400X untuk sit up.
Sang Perwira Menengah Kolonel Teguh yang tampan, jantan dan tinggi besar dan bertubuh atletis dan berotot ketat itu berdiri mengawasinya. Kolonel Teguh hanya mengenakan kancut berlabel Calvin Klein yang amat minim rancangannya dan bergaya maximum exposure.Tangannya yang kekar menggengam sebuah cemeti besar.
Otot dadanya tampak kencang dan amat menojol ke depan dihiasi dua puting susu yang kencang dan tegang melenting! Otot perutnya indah membentuk six packs. Otot lengannya [biseps] amat indah! Semua itu dicapai berkat tiap hari ia lari 5 km, dan latihan fisik ditambah latihan beban yang intens! Kulitnya yang putih dan rambutnya hitam tebal membuat dia tampak makin tampan, jantan dan menawan! Apalagi dia nyaris tak berpakaian!
Kolonel Teguh berdiri di situ bagaikan seorang algojo yang sedang bertugas menghukum tawanan. Dia mengawasi Rahman sambil melakukan latihan beban menggunakan mesin-mesin olahraga yang ada di dekat situ. Tubuhnya yang nyaris telanjang bulat tampak basah berkilat oleh keringat dan tampak berkilat-kilat!Kalau lengannya melakukan gerakan ke atas, tampaklah bulu keteknya yang hitam tumbuh sepanjang ketiaknya,kontras dengan kulit tubuhnya yang putih dan amat merangsang!
Hari itu Rahman dihukum Kolonel Teguh karena ada pekerjaannya yang dinilai kurang sempurna.Hanya sepele saja “kesalahannya”, ada sebuah meja di villa itu yang lupa dibersihkan dan tampak jelas masih berdebu!
Rahman memang diperlakukan oleh Kolonel Teguh seperti seorang tentara dan kesalahan sekecil apa pun pasti akan dihukum berat oleh Kolonel Teguh :
“Supaya kamu jadi laki-laki sejati dan selalu bekerja teliti”, kilah Kolonel Teguh, tiap kali dia menghajar atau menghukum Rahman dengan keras dan kejam.
Rahman dipekerjakan sebagai penjaga villa oleh Kolonel Teguh. Dia memang dibiayai hidupnya oleh Kolonel Teguh. Makan, pakaian dan uang kuliah di UT [Universitas Terbuka] dan diberi uang saku!
Usia Rahman baru 19 tahun.Rahman seorang pemuda tampan yang gila olah-raga dan juga hobby karate serta berenang.Mengikuti kebiasaan Kolonel Teguh yang dianggap guru dan ayahnya,Rahman juga rajin jogging 5 km tiap hari,latihan fisik dan latihan beban. Tak heran jika badannya sudah “jadi” dan tampak atletis, ketat dan berotot!
Aku diperintah Kolonel Teguh memantau hitungan hukuman Rahman, baik push up,sit up dan pull up. Tadi pagi kami bertiga [Kolonel Teguh, aku dan Rahman] jogging di halaman belakang villa itu lima puluh putaran yang jaraknya sama dengan 5 km.
Seperti Kolonel Teguh, aku juga hanya mengenakan jock strap Calvin Klein karena akan latihan beban. Tubuhku masih bercucuran keringat.Rahman yang masih kelelahan akibat jogging tadi tetap saja harus menjalankan hukuman yang dijatuhkan Kolonel Teguh.
Aku berdiri di dekat Rahman sambil memegang tiga buah alat hitung [counter].Setiap gerakan, push up, sit up dan pull up di-hitung dengan satu counter. Kulihat Rahman sudah menyelesaikan 300 gerakan push up, 300 gerakan sit up dan 250 pull up. Dia berhenti, mungkin sudah kelelahan. Rahman mencoba lagi tapi tidak kuat.
“AYO. TERUS!”, Kolonel Teguh menghardik, sambil menghunjamkan cemetinya ke dekat tubuh Rahman yang terlentang, telanjang bulat. rahman kaget lagi, seakan lecutan itu mengenai tubuhnya!
Dengan bengis Kolonel Teguh melecutkan cemetinya dengan KERASSS!!, ke arah puting susu Rahman sebelah kiri :”CETTARRRR!!”. Rahman kaget dan tergelinjang dia bangun! Puting susu kirinya pecah berdarah dan lecet merah berdarah membias didada kirinya. Pasti terasa perih! Dia mencoba untuk mulai sit up lagi!
Tapi terlambat! Nafsu sadis Kolonel Teguh sudah bangkit dan naik ke otak. Kancut Calvin Klein-nya tampak menggembung menandakan kontolnya jadi ngaceng dan terangsang oleh gelinjang tubuh Rahman akibat lecutan cemeti tadi. Nafsu sadis-nya harus dilampiaskan dan dipuaskan segera dengan menghajar Rahman dengan lecutan cemeti!
Tanpa ampun dan seperti orang kalap Kolonel Teguh menghajar tubuh Rahman dengan keras dan sepuas-puasnya- sekuat-kuatnya : CETARR! CETARR! CETARR! CETARR! CETARR! CETARR! Seakan tak akan pernah berhenti.Ke arah dada,perut paha dan juga lengan! Setiap lecutan membiaskan bilur merah lecet dan berdarah!
“TELUNGKUP KAU!”, bentak Kolonel Teguh! Kolonel Teguh akan melecuti bagian belakang tubuh Rahman.
Rahman susah payah telungkup menggelimpangkan tubuhnya yang basah oleh keringat dan telanjang bulat itu!
Setelah Rahman telungkup, segera saja Kolonel Teguh menghajar tubuh belakang Rahman dengan cemetinya. Mula-mula punggungnya, lalu bokong, kemudian paha belekang dan betisnya pun tidak luput dari lecutan cemeti besar itu!
Tiap kali ujung cemeti beradu dengan kulitnya, yang putih mulus itu, Rahman terkaget, tubuhnya menggelinjang, menggeliat! Disusul oleh bilur merah disertai lecet berdarah di kulitnya.
Seakan tak akan ada henti-hentinya Kolonel Teguh mencambuki tubuh Rahman yang berkeringat dan telanjang bulat itu!
Kolonel Teguh menghentikan ayunan cemetinya dan membentak Rahman :
“BANGUN KAU!”
Rahman mencoba bangun, tapi tak kuat, dia jatuh ke samping tergelimpang sehingga dia terlentang, dalam keadaan telanjang….. !!!

Dalam dekapan perwira tampan pujaanku

BERMAIN CABUL DI KAMAR KOSONG
Saat itu menjelang tengah malam. Cahaya listrik di kamar itu temaram,nyaris gelap.Semua jendela tertutup oleh gorden dan pintu masuk terkunci. Kamar itu letaknya dilantai dua.Jadi tak mungkin orang bisa melihat, mendengar atau mengetahui apa yang kami perbuat.Bahkan dari jauhpun cahaya dalam kamar itu tak terlihat karena letak kamar itu di sudut yang agak tersembunyi. Agaknya Mas Naryo memilih lokasi kamar itu dengan cermat.
Kamar sialan yang terkutuk itu berada di dalam bangunan yang terpisah dari bangunan-bangunan lain di lembaga pendidikan militer itu. Ada dua puluh kamar kosong di bangunan itu. Kamar tempat aku berdua Mas Naryo melakukan perbuatan cabul, maksiat dan laknat itu adalah salah satunya.
Sebagai guru militer atau instruktur di lembaga pendidikan itu tentulah Mas Naryo dengan mudah bisa meminjam salah satu kamar kosong kepada pengelola. Pasti tak seorang pun pernah berpikir bahwa Mas Naryo yang hebat itu juga pemain sex sejenis yang dahsyat di tempat tidur!
Aku dan Mas Naryo telanjang bulat di atas tempat tidur. Kami berpelukan nikmat, aku menindihi Mas Naryo dari atas. Dia menelentang telanjang bulat. Mungkin tubuhku terlalu berat, karena itu Mas Naryo memiringkan tubuhnya sehingga kami bisa tetap berpelukan miring seperti dua kekasih yang sedang bermain cinta – tanpa saling membebani!
Aku memeluk leher Mas Naryo. Tanganku aku masuk-kan melalui bagian bawah lengannya, sehingga aku bisa merasakan gesekan lenganku dengan rambut ketiak atau bulu keteknya yang nikmat.
Bulu ketek Mas Naryo hitam dan lebat, nikmat untuk dilihat dan membangkitkan syahwat! Jujur saja, jika terlihat olehku bulu ketek Mas Naryo waktu dia sedang bertugas jadi instruktur senam pagi atau latihan renang, aku jadi terangsang dan kontolku ngaceng!
Tiap senam pagi kami para siswa latihan militer itu harus bertelanjang dada, tentu instrukturnya harus memberi contoh. Karena itu Mas Naryo juga tidak ragu bertelanjang dada. Sehingga kami bisa menikmati keindahan tubuh Mas Naryo yang atletis kekar berotot dan aku bisa mengamati pertumbuhan bulu keteknya!
Aku dorongkan bibirku melumat bibirnya yang jantan, sensual dan amat kelaki-lakian! Dada dan kedua puting susuku bergesekan dengan dadanya yang bidang dan kekar. Rangsangan nikmat di dada dan puting susuku itu membuat kontolku makin terasa tegang dan mengeras.
Karena itu aku majukan pinggulku agar menyentuh dan menggesek bagian bawah tubuh Mas Naryo di bagian kontol dan hamparan jembutnya yang lebat dan tumbuh luas itu! Aku ingin merasakan gesekan kontolku dengan kontol Mas Naryo yang berukuran besar,indah dan disunat ketat itu!Juga merasakan gesekan nikmat kontolku di jembutnya yang hitam, tebal dan tumbuh luass itu!
Sewaktu kontolku mengenai jembutnya,aku merasa-kan kenikmatan dan kedekatan diriku pada Mas Naryo.Dengan amat bernafsu, kontolku yang makin terasa nikmat dan terangsang itu aku gesekkan ke jembutnya. Sekali-sekali kontolku tersentuh pada kontol atau biji pelerya dan aku merasakan makin nikmat dan makin dekat pada Mas Naryo-ku! Itulah yang disebut orang sebagai”main pedang-pedangan” jika dua orang laki-laki melakukan hubungan sex sejenis yang amat cabul dengan cara menggesekkan kontolnya masing-masing!
Aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan atau peluang emas itu.Karena itu aku terus saja sibuk untuk merasakan dan menikmati tubuh Mas Naryo yang sejak lama sudah aku idam-idamkan!Tanganku menjalar kemana-mana untuk bisa meraba, memegang atau meremas dan memijit bagian-bagian tubuhnya. Baik yang diatas: seperti puting susu dan ketiak mau pun yang sebelah bawah: seperti kontol, biji peler, jembut dan lobang pantatnya!
Sesampainya tanganku di ketiaknya aku menarik dan menjambak, dan coba mencabuti bulu keteknya dengan jemariku. Begitu juga sesampainya jari-jariku di jembutnya! Jembut Mas Naryo aku cabut paksa – dan aku berhasil mendapatkan sejumput jembut Mas Naryo di tanganku! Aku bahagia bisa melampiaskan nafsu sadisku dengan cara menyakiti-nya seperti itu,yaitu mencabut paksa jembutnya!
Rabaanku juga menjamah kontolnya yang tegang itu dan juga biji pelernya yang membulat. Tanpa ragu jari telunjukku aku sodokkan ke dalam lobang pantatnya! Mas Naryo agak tergelinjang, mungkin kaget dan merasa nyeri! Tapi dia laki-laki dan dia tentara, dia harus tahan rasa nyeri! Begitu pikirku!
Sebagai abituren atau alumni akademi militer Mas Naryo tentu tahu bahwa seorang tentara tidak kenal rasa nyeri!Oleh karena itu jari telunjuk-ku terus saja aku sodok-sodok ke lobang pantat-nya. Tetapi rupanya Mas Naryo tidak terima! Dia bertindak,tanganku ditarik dengan keras dan agak kasar dari lobang pantatnya! Aku merasa senang karena hubungan sex sejenis itu akan berubah jadi pergulatan dua laki-laki sejati! Aku sudah siap untuk menghadapi situasi seperti itu!
Mas Naryo mencoba melepaskan diri dari pelukan-ku. Aku tidak mau! Aku memeluknya makin erat dan makin erat bagaikan seekor ular python melilit mangsanya!
Tubuh kami makin berkeringat! Mas Naryo mencoba lagi melepaskan pelukanku, aku tetap bertahan! Aku mulai sadar bahwa hubungan sex sejenis-ku malam itu akan berubah jadi suatu perkelahian! Aku belum tahu bagaimana akhir dari perbuatan cabul kami malam itu!
Pelan tapi pasti aku terus mencoba membalikkan tubuh Mas Naryo yang berdada bidang telanjang bulat itu! Kali ini Mas Naryo yang bertahan pada posisi miring itu!Kami berdua diam seribu basa!
Apakah Mas Naryo marah karena lobang pantatnya aku sodok dengan jari? Aku tidak tahu dan aku tidak peduli!Mas Naryo yang mengajak aku berbuat seperti itu dan dia yang harus bertanggung-jawab sebagai laki-laki dan sebagai instruktur! Kalau sudah berbuat cabul maka apapun bisa terjadi dan Mas Naryo harus siap. Jangan mentang-mentang dia instruktur dan aku hanya siswa!
Tiba-tiba Mas Naryo membuat gerakan kejutan mau melepaskan diri, tetapi aku selalu waspada! Dia gagal, bahkan cengkeramanku makin kuat.Aku rasa tubuhku jauh lebih kuat dari tubuh Mas Naryo.
Maklumlah aku rajin latihan fisik dan karate, Bentuk otot-otot tubuhku memang lebih nyata dibandingkan otot Mas Naryo. Meskipun tubuh Mas Naryo tetap tampak indah jika dia bertelanjang dada, apalagi kalau dia telanjang bulat!
Sewaktu bibirnya dekat dengan bibirku, aku coba melumat bibirnya. Tapi Mas Naryo memalingkan wajahnya!
Oh, dia marah pikirku! Lelaki ini harus diberi pelajaran! Kataku lagi dalam hati! Aku merasa terhina dia memalingkan muka untuk menghindari lumatan bibirku! Aku memutuskan bahwa dia harus dan akan aku perkosa malam itu dan dia harus menuruti kemauanku! At all cost!
Aku mulai bertindak untuk menunjukkan bahwa aku marah karena dia memalingkan wajahnya untuk menghindari lumatan bibirku! Maka aku desakkan dia makin dalam ke kasur dan dengan kasar aku dorong bibirku ke bibirnya. Supaya dia tidak bisa menggigit, aku desakkan bibirku tepi bibir- nya sebelah kanan. Aku berhasil memegangi kepala dari arah punggungnya. Untuk menunjukkan bahwa aku yang berkuasa aku menciumi wajahnya yang tampan semauku.Dia mencoba menggerakkan kepala-nya untuk menghindari ciumanku! Tapi tidak bisa! Tanganku memegangi kepalanya dengan kuat!
Pelukanku ditubuhnya yang telanjang makin aku eratkan. Aku bisikkan dengan nada tajam :
“TIDAK AKAN AKU LEPAS SAMPAI PAGI!” Aku bersikap seakan kami sudah dead lock tidak bisa lepas sampai pagi.Dari kegelapan aku tatap matanya dengan tajam! Dia memandangku dan tampak kebingungan!Tubuh kami makin berkeringat,pinggul-ku aku desakkan ke bagian bawah tubuhnya dengan kasar! Pahaku juga aku tekan ke pahanya dengan kasar, dia menggelinjang karena sakit.Mas Naryo berbisik :
“AGH! SAKIT!”
“BIAR AJA!”, kataku menimpali.
“Siapa yang mulai?”, kataku lagi tajam.
“TAK AKAN KULEPAS SAMPAI PAGI. BIAR SEMUA ORANG TAHU!”, kataku tajam dan dengan nada mengancam!
Bisa dibayangkan jika pagi-pagi cleaning service di bangunan itu mendapati kami sedang pelukan telanjang bulat di atas tempat tidur! Muka Mas Naryo mau ditaruh dimana?
“Jangan Rik! Maafkan aku”, katanya lagi dengan nada menyesal dan minta dikasihani.
Mendengar kata-kata Mas Naryo,muncul rasa ibaku. Tapi aku tetap minta penyelesaian dan aku minta dipuaskan. Hubungan sex sejenis itu dimulai Mas Naryo, maka sekarang dia wajib memuaskan aku!
“Kalau mau dilepas. Sekarang ikuti apa yang aku mau!”, kataku memerintah dengan nada yang masih tajam!
“Aagh!”, Mas Naryo mengeluh lemah,aku terangsang mendengar keluhannya. Aku pun mulai menggila!
Mas Naryo aku lumat lagi bibirnya. Kali ini dia menurut,aku main-mainkan lidahnya dengan lidahku!Aku sedot air ludahnya sampai aku merasa kenyang minum ludah Mas Naryo, perwira pujaanku itu!
Belum puas dengan itu, kedua puting susunya yang melenting dan basah oleh keringat itu aku remas, aku pijit keras-keras sampai dia merintih :
“SAKIT RIK”, dengan nada menghiba Tanganku menjelajah ke bawah sampai ke kontol-nya. Sisa-sisa kulupnya dan kulit kontolnya aku tarik-tarik arah ke pangkal kontolnya supaya dia tambah ngaceng.Tapi tindakanku itu rupanya cukup membuat nyeri,terutama di bagian “leher” dari kontolnya, dia merintih lagi :
“SAKIT RIK”, nadanya mengeluh!
Marahku belum reda, karena itu tubuh Mas Naryo aku balikkan sampai telungkup dan kedua kakinya aku tarik kebawah.Dalam keadaan begitu aku lebar-kan belahan pantatnya dengan cara membengkek dan bo’ol-nya aku sodomi dengan kontolku! Aku mau menunjukkan bahwa aku punya harga diri dan bahwa dia tidak bisa main-main denganku.Kalau dia yang mulai main sex, maka dia wajib memuaskan aku!
Dengan kasar lobang pantatnya aku sodok-sodok dengan kontolku. Pasti lebih sakit dibandingkan sodokan dengan jari telunjukku tadi! Tapi biar saja. Biar dia tau rasa! Begitu pikirku!
Karena sphincter ani-nya [leher lobang pantat] belum juga membuka,maka aku “membantunya” dengan memberikan tamparan keras di bokongnya ” PLAKK! PLAKK! PLAKK!PLAKK!Mas Naryo menggelinjang kaget! Tapi aku tak perduli. Dengan kasar kontolku aku desakkan ke bo’ol perwira itu – akhirnya kontol-ku menembus sphincter ani-nya dan pasti terasa sakit! Tapi aku tak perduli, terus saja lobang pantatnya aku rojok dengan kontol kudaku!
Setelah puas menyakiti dan memperkosa lobang pantat perwira itu, barulah aku mulai mengocok kontolnya yang sudah mulai layu tapi masih agak ngaceng. Aku mengocok kontolnya dengan kasar tanpa mengindahkan ritme sodokan kontolku dalam lobang pantatnya!Setelah pejuhku keluar, barulah aku meneruskan kocokan tanganku di kontolnya sampai pejuhnya muncrat : CROOOOOOT! CROOOOOOT! CROOOOOOOT! Lumayan juga banyaknya.
Pejuhnya aku tampung di genggaman tanganku dan aku paksa dia minum pejuhnya sendiri.Dia mencoba menolak dengan menutup mulutnya rapat-rapat.Tapi aku beri tamparan keras di pipinya : PLLAKKK! cukup sekali! Pipinya memerah bekas tamparan tanganku!
Dia membuka mulutnya dan matanya berair, mungkin dia menangis karena marah dan frustrasi karena tidak bisa melawan! Pejuhnya yang berada dalam genggamanku aku minumkan ke mulutnya – dia telan semua!
ANTICLIMAX
Sungguh malam itu malam jahanam! Pergumulanku dengan Mas Naryo berlangsung hampir tiga jam. Setelah Mas Naryo aku perkosa, aku tawari dia untuk berdamai atau dia masih mau melanjutkan di luar dengan perkelahian!
Mas Naryo memilih berdamai, kami berpelukan tapi aku tetap minta tebusan. Yaitu aku minta untuk dibolehkan mencipoki bibirnya yang sensual dan kelaki-lakian, sebagai tebusan yang tadi malam.
Mas Naryo menyerahkan bibirnya untuk aku lumat, aku cium aku sedot sepuas-puasnya.Dia membiarkan aku menikmati mulut dan bibirnya sepuas-puasku sampai mulutku terasa pegal dan perutku kenyang minum air ludahnya yang lender seperti sup sarang burung walet itu!
Erik Estrada [yang dipanggil Rik oleh Mas Naryo] adalah seorang siswa yang sedang mengikuti suatu pelatihan militer singkat di suatu lembaga pendidikan militer. Mas Naryo [Kapten Sunaryo]adalah salah satu instruktur favorit.
Di samping tampan dan bertubuh atletis, Kapten Sunaryo adalah seorang instruktur yang handal dan simpatik. Tapi siapa yang menyangka bahwa dia jatuh hati pada seorang siswa bernama Erik Estrada yang anggota pasukan elit itu? !
Kapten Sunaryo mencoba menikmati tubuh Erik!Erik tidak keberatan untuk dicabuli. Tapi Erik yang anggota pasukan elite ingin dirinya dihargai dengan pantas sebagai pasangan sex sejenis

Main gila dengan Satpam!

DODDY
Aku terbangun di pagi hari telanjang bulat. Di sampingku terbaring Doddy yang juga telanjang bulat. Kami berdua tidur di ranjang yang muat dua orang di sebuah hotel bintang-5 di Bali.
Sejak malam AC di kamar itu aku matikan. Meski-pun masih ada udara dingin yang mengalir dari saluran pendingin,tapi tidak terlalu mengganggu. Paling tidak, aku dan Doddy masih bisa tidur ber-telanjang bulat tanpa marasa kedinginan!Sebetul-nya aku bisa membuka pintu dan jendela kamar itu lebar-lebar,karena kamar itu terletak di lantai-2, sehingga bisa terasa seperti berada di udara terbuka. Tapi sayang banyak nyamuk masuk.
Aku membalikkan tubuhku kearah Doddy supaya aku bisa menikmati keindahan wajah serta tubuhnya. Doddy masih tertidur! Wajahnya muda dan tampan.
Kulitnya yang putih membalut tubuhnya yang kekar dan berotot. Doddy tidur terlentang suara nafas-nya teratur. Dadanya yang ketat dan menonjol ke depan itu naik-turun secara teratur mengikuti irama nafasnya. Sepasang puting susu yang tampak ketat dan melenting tertancap di permukaan dada-nya,tampak indah!Bulu keteknya yang hitam tampak terjepit di bawah lengannya yang kekar dan ketat berotot. Perutnya rata dan membentuk six-packs.
Aku yakin tubuh Doddy yang indah, ketat dan ber-otot itu adalah hasil latihan fisik dan latihan beban yang intensif secara sistematis! Doddy pernah mengatakan bahwa didekat kamar kontrakan-nya ada fitness center dan dia rajin latihan fitness dan angkat beban disitu.
Cukup banyak cowok Indonesia yang tampan,jantan, rupawan dan menawan serta bertubuh atletis, yang pernah aku nikmati tubuh dan kontolnya. Mereka ini umumnya hanya Satpam, buruh rendahan. drop out SMA.
Sebetulnya mereka lebih pantas dan layak untuk ditampilkan di TV swasta dalam peran apa pun juga. Dari pada banci-banci yang tidak karuan tampang dan kelakuannya yang sebetulnya memalu-kan untuk dilihat. Tapi sayang sekali, agaknya nasib tidak membawa cowok-cowok dari kalangan bawah ini ke dunia selebritis. !
Dibagian bawah perut Doddy tampak jembutnya yang hitam,tebal dan tumbuh luas.Kontolnya yang agak menegang [setengah ngaceng] dan tersunat ketat itu seakan mencuat dari hamparan jembutnya yang hitam itu!Setiap pagi hormon laki-laki meningkat dalam darah, itulah yang menyebabkan setiap laki-laki jadi ngaceng di pagi hari[terutama subuh].
Itu pula yang jadi sebab kenapa Doddy ngaceng kontolnya pagi itu dan itu pula sebabnya banyak suami yang melakukan “serangan fajar” yaitu mengentoti isterinya saat fajar. Pemuda-pemuda remaja juga banyak yang suka ngeloco di waktu subuh.Nikmat!! Kontol terasa kencang dan keras waktu dikocok! Setelah onani langsung lari pagi, senam pagi dan latihan beban.Badan terasa sehat dan benar-benar terasa jadi laki-laki sejati! !
Tungkai bawah Doddy yang kekar dan kelaki-lakian tampak ditumbuhi bulu-bulu halus. Indah sekali!Mau tak mau kontolku mulai mengeras lagi,melihat keindahan dan kelaki-lakian Doddy yang sempurna! Kontol!
Doddy sengaja aku bawa ke Bali untuk berwisata, berolahraga dan bersenang-senang. Puncaknya ada lah malam tadi, waktu Doddy aku “pakai”, aku geluti, dan aku setubuhi! Semula aku melihat ada sedikit perlawanan dari Doddy, tapi akhirnya aku merasakan adanya kepasrahan dan dia menyerah!
Doddy aku “pakai”, aku gauli, aku cabuli, aku perkosa! Permainan kami berlangsung hampir 4 jam dari sekitar pukul 22:00 sampai pukul 02:00 WITA [Waktu Indonesia Tengah]. Tak heran jika pada pagi itu jam 09:00, Doddy belum juga bangun.
Doddy berusia 20 tahun. Pemuda remaja, dia sudah tamat SMU [SMA] sekitar dua tahun.Berkat bantuan pamannya dia berhasil diterima bekerja sebagai Satpam di suatu bank swasta langgananku – dimana aku jadi nasabah. Aku kenal dengan Doddy, karena sering jumpa di bank tempat dia bekerja. Wajah-nya yang tampan dan tubuhnya yang kekar atletis serta kepribadiannya yang ramah menyebabkan aku terpikat untuk memiliki dan menikmati tubuhnya!
Aku seorang perwira militer. Terkadang aku harus berurusan dengan bank pada jam dinas.Tentu saja aku jadi terpaksa berpakaian dinas militer.Tidak sengaja, dengan berpakaian militer itu aku lebih mudah melakukan PDKT[pendekatan]pada masyarakat, apalagi dengan seorang Satpam seperti Doddy. !
Doddy pemuda baik-baik dan kalem. Latar belakang keluarganya di kampung yang relijius menyebabkan Doddy tidak terpengaruh pada hal-hal negatif yang biasanya merusak kaum remaja seperti racun Narkoba dan sex bebas. Tapi alih-alih terbebas dari pengaruh sex bebas dan Narkoba, malah Doddy terjerumus ke sex sejenis akibat bergaul dengan aku!
SATPAM
Satpam atau “Satuan Pengamanan” tidak selamanya ditempatkan dalam kedudukan yang terhormat di Indonesia. Bahkan tidak jarang Satpam disetara-kan dengan profesi “orang belakang” seperti pembantu rumah tangga,kacung,jongos,sopir atau juga tukang kebon [gardener].Dengan perkembangan zaman kedudukan satpam mulai naik meskipun tidak banyak. Munculnya pelayanan jasa security yang menyediakan security officer telah mendorong profesi Satpam menjadi lebih profesional dan lebih dihargai.
Aku adalah penikmat Satpam. Tentu saja Satpam yang bersih tampan, jantan, atletis dan ketat berotot! Tidak sukar mencari Satpam yang ber-kualitas dan berkontol besar [berukuran kontol kuda Arab atau kuda Australia] dan yang bersedia untuk digauli,dengan imbalan yang cocok. Mereka ini bekerja di hotel berbintang,bank pemerintah atau swasta,dan di kedutaan negara sahabat!Kalau Pembaca ada yang ingin jadi pemburu dan penikmat Satpam untuk dicabuli,dapat langsung menghubungi aku melalui e-mail : tommytjokro@yahoo.com
Ada juga Satpam yang setelah dibawa ke tempat tidur berusaha melawan sewaktu akan disetubuhi. Tentu saja, Satpam seperti ini harus ditaklukkan dengan kekerasan dan ancaman kemudian diperkosa saja, tanpa ampun! Bagiku justru terasa nikmat sekali jika bertemu dengan Satpam seperti ini. Karena aku sekalian bisa main keras dan main kasar, main pukul dan main hajar! Jadi aku bisa sekaligus menyalurkan dorongan nafsu sadisku di samping melampiaskan nafsu sex sejenisku! !
Sekarang aku sudah lebih berpengalaman dalam memakai dan memilih Satpam untuk aku cabuli. Memang waktunya lebih panjang, karena aku harus membuat mereka berhutang budi atau menurut dulu pada kemauanku dengan berbagai pendekatan.
Kalau gaydar-ku berjalan baik [gaydar=gay radar, yaitu feeling seorang lelaki homosex untuk bisa mendeteksi apakah laki-laki lain doyan sex sejenis atau tidak], maka aku bisa ketemu Satpam yang “siap pakai”, tanpa harus aku kasari dulu supaya mau dientot atau dicabuli! !
MENGGAULI DODDY
Doddy memang seorang Satpam yang indah.Dia bagai-kan seorang “bidadara” [bidadari lelaki].Seakan tidak ada cacat sedikit pun di tubuhnya. Doddy bagaikan pualam yang mulus atau mungkin bagaikan tokoh Nabi Yusuf yang tampan seperti yang cerita dalam Al Qur’an dan Al Kitab.
Meskipun tercipta sebagai seorang cowok homosex sialan, bejat dan !,aku beruntung dilahirkan punya tampang lumayan, punya tubuh bagus dan atletis[berkat latihan intens],punya penampilan jantan tidak keperempuan-perempuanan dan bahkan aku berhasil jadi perwira militer. Sesuatu yang jarang diperoleh oleh orang lain.Oleh karena itu lah aku bersyukur dan mensyukuri semua nikmat yang aku peroleh dengan cara mereguk kenikmatan yang aku peroleh sepuas-puasku! Apalagi aku juga dianugerahi ukuran kontol yang aduhai tak kalah dengan ukuran kontol Ricardo G.
Mungkin agak terlalu panjang kalau aku harus bercerita tentang PDKT [pendekatan] yang aku lakukan pada Doddy untuk bisa menggauli dan mencabulinya!
Langsung saja[to the point],aku berhasil membawa Doddy ke Bali.Aku yang membiayai semua keperluan Doddy di Bali termasuk tiket ke Bali pulang – pergi!
Meskipun gaji ditambah ULP[Uang Lauk Pauk] yang aku terima dari dinas militer sangat kecil dan mungkin hanya bisa membiayai hidupku 1-2 minggu, tapi uang bukan masalah bagiku. Karena aku masih mendapat uang saku dari kedua orang tuaku yang lumayan penghasilannya! Dengan uang saku itu lah aku mengajak dan membiayai perjalanan Doddy dan untuk sekedar supaya aku bisa mencabulinya!
Pada malam jahanam ketika aku akan mencabulinya, Doddy aku ajak dulu makan di luar dan aku sempat membelikan baju dan jeans untuk Doddy.Bali bukan tempat yang tepat untuk membeli baju. Tapi aku ingin menunjukkan “perhatianku” pada Doddy.Aku juga pernah membelikan Doddy hand phone baru dengan bermacam-macam features, bahkan aku juga sempat membayar kamar kontrakkannya setahun. Dengan semua “perhatianku”, Doddy sudah merasa dekat padaku.
Malam itu, setiba di kamar hotel aku pura-pura nonton TV. Doddy berbaring di tempat tidur. Saat itu nafsuku sudah menggelegak ke kepala. Tiba- tiba aku lihat Doddy masuk kamar mandi. Seperti biasa aku dan Doddy tidak penah mengunci pintu kamar mandi. Aku tahu bahwa Doddy pasti sedang ganti baju di kamar mandi, mungkin dia mengganti kancut. Karena itu aku segera menerobos masuk kamar mandi! Doddy kaget!Tapi aku tak memberikan waktu. Doddy yang sudah telanjang dada itu aku bekap dari belakang dan lucuti kancutnya! Dia telanjang bulat. Kancutnya terjela di pahanya!
“Aku mau diapakan, Mas?” tanya Doddy terheran-heran!
“Mau dijadikan laki-laki!” jawabku serius!
Dengan tenagaku yang kuat Doddy aku bawa keluar kamar mandi.Kedua tangannya aku telikung.Mula-mula dia masih menurut. Tetapi kemudian mulai memberontak.Aku makin kuat mengunci kedua tangan-nya!
“Sakit Mas”,kata Doddy.Kuncianku terlalu keras.
“Kalo kamu nggak nurut, makin sakit” kataku.
Doddy menghentikan gerakan memberontaknya dan setelah itu aku merasa leluasa berbuat apa saja pada cowok ganteng itu!
Sambil berdiri, tubuh Doddy aku gerayangi. Lalu supaya aku mudah mencabulinya Doddy aku dorong lagi ke tempat tidur – dia terlentang telanjang bulat! Matanya memandang aku dengan pandangan kosong!Mungkin dia shock!Tapi aku tak perduli. Aku membawa dia ke Bali memang untuk dipakai dan dicabuli!
Demikianlah, aku makin menggila! Aku sudah lupa apa yang aku lakukan. Aku bagaikan nanar dan kalap.Yang pasti aku lalu menggosok-gosok bagian depan tubuhku yang telanjang bulat itu ke bagian tubuh Doddy sebelah depan.Aku juga melumat bibir-nya yang sensual,ranum dan merekah itu! Akhirnya Doddy aku telungkupkan, kedua kakinya aku tarik tarik kelantai agar aku mudah menyodomi lobang pantatnya!
Itulah pertama kalinya aku terangsang melihat bagian bokong seorang lelaki. Bagian belakang tubuhnya yang kekar dan berkulit putih terang itu terasa amat merangsang!Apalagi melihat kedua bokong dan belahan pantatnya. Maka tanpa ampun aku menyodokkan kontolku ke lobang pantatnya. Doddy kaget, mungkin merasa sakit – aku main kasar – untuk mengurangi sakitnya. Kontol Doddy aku belai dan aku kocok. Lalu aku sinkronkan embatan kontolku dalam bo’olnya : maju, mundur, maju, mundur, maju, mundur, makin cepat, makin cepat, makin cepat,.. dan saat aku merasa akan pancut [keluar air mani], kocokan tanganku di kontol Doddy aku percepat dan akhirnya : AAAGH! Pejuh kami muncrat bareng CROOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! pejuhku dan pejuh Doddy muncrat bareng! [!!!]

2 komentar: